#2)53. Makhluk Hina Di Pangkuan Alam
Malam disambut lena,
bulan bintang saling menari di angkasa,
rintik embun menunggu untuk jatuh,
saat malam kian berlabuh; berganti subuh berteduh.
Minda terbuai dalam pelukan angkasa,
menerawang mencari makna mimpi,
sayu tubuh didakap gelita,
terlupa pada bayu malam yang mengulit...
Sebu dalam rindu; pada yang tiada,
namun lupa—pada yang setia.
Biar angkasa terus senandung,
biar langit gelita terus memeluk; erat,
biar saja mimpi terus menebar,
semuanya takkan kekal,
kerna engkau tetaplah bernama makhluk.
Mati; bila tiba waktunya.
—M1N3
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro