La Danse Macabre universe
Natsume Minami [Fuuga]

Happy reading!

~'•~

"Hahaha... "

Pemuda berambut krim yang terikat rapi sebatas tengkuk itu tertawa hambar, kepala tertunduk dengan badan bergetar. Suara serak menahan amarah juga air mata, tangan yang semula tergantung lemas kini mengepal keras.

Kepala tertunduk itu terangkat cepat, menatap nyalang dengan deraian air mata.

"Kenapa?! Kenapa harus dia bukan aku, Libel-san?! "

Libel menatap sendu, melangkah setapak mendekat menuju pemuda berambut krim yang kini menatapnya penuh emosi. Ekspresinya kacau, manik madu bergetar hebat.

"Fuuga... "
"DIAM!!! DIAM!!! DIAMMMM!!! "

Libel menggigit ujung bibir, rasa bersalah merasuk dalam hati kecilnya. Menyesali mengapa ia tak cepat menyadari ada hal yang salah dari kawan setianya ini.

Jika saja...

"Libel-san... Jika kau tidak bisa kumiliki... MAKA KAU MATI SAJA!!! "

Libel tersentak, timah panas menyerempet pipi. Anyir darah turun perlahan dari pipi pucatnya. Jemarinya menyapu pelan luka yang terasa perih, menghapus aliran darah.

Manik kelabu dengan sorot sendu itu menarik pedang dari sarungnya, menghadapi serbuan tubuh pemuda berambut krim yang merangsek maju dengan teriakan menyayat hati.

"Maaf, Fuuga... Akan mengakhiri segalanya... Maafkan aku... "

Suara tusukan besi terdengar, tubuh pemuda krim itu bergetar hebat. Rubuh dalam dekapan Libel, diam dengan tarikan napas lirih. Sorot madu itu mulai kehilangan sinarnya, bibir yang semula mantap berteriak kini hanya bisa bergetar.

"Hahaha... Terima kasih Libel-san... Sekarang rasanya lebih lega... "

Libel menunduk, semakin memeluk erat tubuh rekannya yang terasa semakin dingin. Angin berembus pelan, membawa jiwa si petarung bebas menyatu dengan alam.

"THE HEK?! WHAI MAI BABI HANI FUUGA MOKAD?! "

Kau membanting keras ponselmu kearah bantal, menghapus kasar air mata yang menganak dibawah kelopak.

"FUUGA BEGOOOO!!! HUWEEEEE!!! KENAPA MOKAD DULU, FUUGA BEGOOO!!! "

Kau menonjok-nonjok boneka Pocong, hadiah kurang adab dari kawanmu dengan emosi membumbung. Air mata yang semula masih menganak semakin turun deras, begitu juga dengan aliran dari dua goa indah tepat diatas mulutmu.

"FIKS! AUTHORNYA PSIPEPOT!!! FUUGAKU, HUWEEEE!!! "

Kau duduk lemas setelah menyiksa boneka Pocong, mengambil ponselmu yang semula kau lempar. Merengut kemudian menghapus air mata yang membuat manikmu kabur. Menatap layar yang masih menampilkan game kesayanganmu yang saat ini mengadakan event Alternatif Universe.

Kau semakin merengut, sedikit sesegukan sambil kembali mengomel. Sedikit menyesali mengapa ia mengikuti cerita segelap ini.

"...kalau Libel itu kebahagianmu... Kenapa kau mati duluan, bego... Harusnya kan kau berjuang lagi... Malah jadi sinting... Fuuga begooo!!! "

Kau kembali menangis sejadinya, membawa wajahmu dalam kungkungan lengan. Kau merasa sangat sedih karena kematian karakter yang bahkan mungkin tak tahu jika ia hanya karakter fiksi.

Tapi bagimu, kisahnya terasa begitu nyata. Hingga pada akhirnya kau bersimpati dengan perjalanan hidupnya yang singkat.

"Oi! (Name)! Apa yang kau lakukan disitu? "

Kau tersentak, mengadah dengan air mata yang masih membasahi pipimu. Ekspresimu tak bisa digambarkan oleh kata. Manik mata beningmu terbelalak, memantulkan sosok pemuda yang berdiri sambil berkacak pinggang.

"Ew... Lihat wajah kacaumu. Jangan terlalu lemah begitu! Aku tadi hanya bercanda! "
"...Fuuga? "

Pemuda berambut krim hanya mengangkat sebelah alis, hanya berdeham sebagai jawaban atas panggilan bernada lirih dan serakmu.

"...FIKS! AKU UDAH GILA!!! "
"(NAME)?! LETAKKAN PISTOLMU, KAU INI KENAPA SEBENARNYA??? "

Fin(?)
___________________________

Lanjutin sendiri halunya, mandiri yha~
/wink, ditabok.