-. 012.
Izumi Mitsuki & Kujou Tenn
IDOLiSH7
©Bandai namco online
[Bukan beel guys 😭🙏
Enthor dak kuat buatnya bukan ranahnya Enthor soalnya, tapi plis. Mereka kalo bareng unyu...
/emot sujud]
~'•~
"Ah... "
Kedua pemuda berbeda usia itu tersentak bersamaan. Saling menatap dengan ekspresi bingung, yang berambut jingga segera menghentikan ekspresi kebingungannya dan kemudian tersenyum lebar sambil melambaikan tangan.
"Kujou, kau ada pekerjaan disini? "
Yang berambut merah muda mengiyakan, membenarkan topi yang dipakai yang terasa sedikit bergeser dari posisinya. Masker yang dipakai dilepas, memperlihatkan paras dari center grup TRIGGER itu.
"Hari ini ada pemotretan sampul majalah, Izumi Mitsuki sendiri? "
Mitsuki tersentak, ia tak menyangka jika topik pembicaraan mereka akan sedikit memanjang. Perkiraannya Tenn akan mengiyakan singkat lalu berlalu pergi. Juga aura Kujou Tenn saat ini sedikit bersahabat?
Bukan berarti setiap hari aura Tenn itu siap menyerang, memangnya dia kucing?
Mitsuki meringis dalam hati, mengenyahkan pikiran kemana-mananya yang berputar beberapa detik.
"Aku juga ada pemotret sampul majalah, sepertinya kebetulan pekerjaan kita sama. "
"Hm... Begitu... "
"Iya, hahaha... "
"Aku paham. "
Keringat dingin meluncur dari dahi Mitsuki, ia masih tersenyum. Tapi rasanya ada yang aneh. Jangan bilang ia mati topik dengan kakak dari center grupnya? Betulkah? Iyakah?
Bukankah ini berbahaya?
Berbahaya untuk kesehatan jiwa senang mengobrolnya seorang Izumi Mitsuki.
Mitsuki tertawa hambar, sedangkan Tenn hanya diam. Menatap dengan mata merah muda tajamnya.
"Kujou... Tolong jangan tatap aku seperti kau akan mencincangku... "
"Aku tidak menatapmu seperti itu, Izumi Mitsuki. "
Tenn menjawab cepat, seperti menyanggah keras klaim Mitsuki dengan tatapannya.
Mitsuki menghembuskan napas, mengangkat kedua tangannya bersamaan sebatas dada.
"Baik, maafkan aku. Bukan maksudku menyinggungmu, Kujou. "
Tenn hanya diam, melepas topi yang dipakainya kemudian berlalu dari hadapan Mitsuki.
"Tunggu... Aku diabaikan?! "
Mitsuki menatap tak percaya sosok Tenn yang semakin melangkah menjauh meninggalkannya, ada satu kalimat yang terbesit dalam benaknya sekarang.
'Kujou... Benar-benar marah? '
'•'
Pintu studio terbuka pelan, rambut merah muda muncul dari balik pintu. Dengan senyuman malaikatnya ia menyapa staf yang berlalu lalang, tak lupa memberi salam ke photografer senior yang akan memotretnya dalam sesi pemotretan kali ini.
Dengan arahan staff, ia diminta untuk menunggu beberapa saat sebelum dipersiapkan untuk sesi pemotretan.
Manik merah mudanya tak sengaja bersinggungan dengan manik jingga.
"BRUSH- "
Tenn sedikit tersentak, tentu wajahnya segera ia kendalikan agar tak memunculkan ekspresi konyol. Pelan namun pasti Tenn akhirnya duduk disamping orang yang menyemburkan air minumannya setelah bertatapan beberapa saat.
Salah satu staff datang lalu memberikan botol air mineral pada Tenn. Setelah tersenyum manis bak malaikat dan berterima kasih, Tenn membuka cepat tutup botolnya lalu meminum isinya beberapa teguk.
"Santai saja, Izumi Mitsuki. "
Tenn berucap pelan setelah meneguk air mineral, menutup kembali botolnya lalu meletakkannya disamping. Tepat diatas meja.
Mitsuki tertawa pelan, menutup botol air mineral yang dipegangnya. Sedikit sayang setengah isinya harus terbuang karena rasa terkejutnya.
"Jadi pemotret sampul majalah kita dari orang yang sama, ya... "
Mitsuki melirik Tenn dari ekor mata, pemuda berambut merah muda itu tetap diam. Menatap kedepan tanpa berniat menjawab. Sebelum helaan napas pasrah Mitsuki karena terabaikan muncul, manik merah muda melirik kearahnya. Balas menatap dalam diam.
Seketika itu juga Mitsuki melompat dari posisi duduknya dengan sedikit memekik, beberapa staff menoleh sebentar lalu menggeleng perlahan dengan tawa tertahan.
Wajah Mitsuki sekarang merah padam, antara merasa malu karena ditertawakan beberapa staff atau ketahuan menatap Tenn diam-diam.
"...pffft.. "
Mitsuki mengumpat dalam hati, belum habis rasa malunya karena dua sebab diatas kini ia harus tripel menanggung malu dengan Tenn yang saat ini asik menertawakannya.
Tenn menundukkan badannya, hingga yang tersisa punggung bergetarnya.
"Ku-kujou... Bisa berhenti menertawakanku? "
"Maaf.. Tunggulah sebentar Izumi Mitsuki... Pfft... "
'GYAAAAAAAAAA!!! KUBURKAN AKU SEKARANG!!! '
Mungkin itu teriakan yang ingin dikeluarkan oleh Mitsuki saat ini.
"Permisi Kujou-san! Silahkan menuju ruang ganti untuk berganti pakaian, Mitsuki-san silahkan menuju ruang rias. "
"Baik. "
Mitsuki menatap kosong Tenn yang kini berdiri tegak dengan senyuman menawan, tak terlihat habis menertawakan seseorang hingga yang ditertawakan kena mental.
~•~
"Terima kasih untuk kerja kerasnya! "
Para staff saling menyapa, mengucapkan kalimat rasa terima kasih juga apresiasi atas ketekunan masing-masing saat bekerja. Mitsuki dan Tenn menundukkan sedikit badan, berucap hal yang sama pada staff yang telah membantu jalannya pemotretan.
Sang photografer senior mendatangi keduanya dengan raut berseri, menepuk-nepuk bahu Tenn dan Mitsuki dengan gemas.
"Saya amat sangat puas dengan kinerja kalian berdua, hahaha! "
Secara bergantian Mitsuki menimpali, begitu juga Tenn yang mengikuti alur pembicaraan. Beberapa menit kemudian laki-laki itu meninggalkan keduanya, pamit karena pekerjaannya sudah selesai juga ada janji kerja ditempat selanjutnya.
"Wuah! Sudah jam segini... Aku harus bergegas! Kujou aku dulu-"
"Oh iya, Izumi Mitsuki... "
Mitsuki yang ingin berpamitan seketika terdiam. Menaruh perhatian pada Tenn yang sepertinya mengambil sesuatu dari dalam sakunya.
"Jam tangan kita sama ternyata. "
Tenn mengeluarkan sebuah jam tangan berwarna hitam, dengan rupa yang lucunya amat sangat mirip dengan milik Mitsuki.
"Lalu... Itu. "
Tenn menunjuk sesuatu, manik jingga Mitsuki yang masih termenung karena banyaknya kebetulan yang mengarah ke persamaan terjadi diantara dia dan Tenn.
Jemari Tenn ternyata menunjuk sebuah topi diatas meja, dan Mitsuki mengenali topi itu. Topi miliknya yang diletakkan disana sebelum pemotretan.
"Topimu. Aku punya satu yang mirip dirumah... "
"..."
Mitsuki mendesah lelah, mengacak-acak rambut jingga miliknya dengan suara gumaman tertahan. Tenn sepertinya lebih suka mengetuk pelan dagunya, memasang wajah berpikir tanpa menghiraukan pergolakan batin Mitsuki.
"Gelangmu juga-"
"Cukup!!! "
Fin
~•~
...DIDIH!!! GAK ADIL!!!
EKS REDER AMA YUMEKAPAL AJA GAK SEPANJANG INI-?!
APA YANG TERJADI DENGAN OTAK NISTA ENTHOR?!
/teriak nista.
Yaudeh sih, anggep aja asupan buat diri sendiri...
Betewe... Walo aku nganggepnya bukan beel, tapi ide-ide menjurus kok berseliweran..
...BUKAN MENJURUS YANG PLES PLES LHO YAA 😭
Bubar bubar! Makin ambigu aja ketikanku kalo ngoceh terus disini-
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro