Isumi Haruka x oc
IDOLiSH7
©Bandai namco online

'Happy reading'

~•~

"Pagi, tukang tidur. "

Pemuda berambut mint dengan seragam berantakan khasnya menyapa seorang gadis yang meletakkan kepala berambut putih disela lipatan tangan, tak lama kepala itu terangkat. Memperlihatkan manik sayu dan ekspresi menahan kantuk.

"Pagi, orang yang tak mau jujur dan pendengki... "

Gadis itu membalas dengan kalimat panjang, lalu ditutup mulutnya terbuka lebar untuk menguap. Terlihat ia tak berniat untuk menutupi mulutnya yang sedang terbuka lebar.

"...kau! Jangan memancing emosiku dipagi hari seperti ini! "

Haruka, tepatnya Isumi Haruka berteriak nyaring sambil menunjuk-nunjuk penuh emosi gadis yang mengucek pelan mata berairnya. Emosinya semakin terangkat ketika manik biru bening itu hanya menatap dengan tatapan sayu.

"Sudah mengamuknya? Kalau begitu aku tidur lagi... "
"Hei! Jangan tidur lagi, kau ingin telat mengikuti jam pertama?! Bangun kubilang!!! "

Haruka menguncang-guncang tubuh mungil makhluk berambut putih dengan kencang, beberapa kali mencubit-cubit kedua pipinya. Berharap bahwa mahkluk tukang tidur ini tidak akan terjatuh dalam buaian mimpi.

"Ukh.... Jangan rusak hariku... Aku ingin tidur pagi... "
"KEPALAMU! KAU YANG MERUSAK HARIKU! "

Helaan napas dikeluarkan perlahan dari bibir mungil, dilepaskannya cengkraman tangan Haruka dari kedua lengannya. Badan ditegakkan lalu seluruh atensi diberikan pada wajah menahan amarah Haruka.

"Kamu berpotensi jadi suami tukang Kdr*t... Sayang sekali... "

Sebelum Haruka kembali mengamuk dengan segala luapan amarahnya, kepala gadis itu terjatuh keatas meja. Disusul dengkuran pelan dan manik biru bening yang kini tertutup kelopak mata.

Haruka menjambak rambutnya dengan sebelah tangan, menatap kesal gadis yang kini kembali terjatuh dalam lelap. Ia tak habis pikir dengan pola tidurnya yang amat sangat terlalu berlebihan untuk manusia normal. Mungkin melebihi batas seharusnya manusia beristirahat.

Mirip seperti... Sleeping beauty?

Haruka seketika memasang wajah eneg ketika julukan itu terlintas dibenaknya. Membuang jauh-jauh gagasan menggelikan itu. Seharusnya ada julukan atau kiasan yang lebih tepat, otaknya kembali diputar.

"Oh... Dia sedang hibernasi. "

Kepala berwarna mint mengangguk pelan, menyimpulkan satu gagasan yang menurutnya sangat cocok untuk dijadikan bahan julukan baru untuk gadis putih tukang tidur itu.

Langkahnya kembali dipacu, melangkah menuju kursi tempat Haruka duduk. Tangan yang tak memegang tas menepuk pelan namun cepat kepala putih yang tergeletak diatas meja.

Senyuman tipis terbit dibibirnya yang beberapa saat lalu melontarkan kata-kata penuh amarah.

"Yah... Terserahlah... Akan kuminta sedikit kue manis milikmu karena merusak hariku, Shiro. "

~•~

Jadih ginih, nih–
Enthor aslinya tiga orang; -;
.gak