Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Bab 8

Selamat Membaca

Deru napas memburu dapat didengar Addam, itu adalah tarikan napas dari Yunna yang terkejut karena perbuatan pria dingin ini. Karena apa yang dilakukan Addam pasti membuat wanita itu merasa sedikit nyeri pada bagian bibir bawahnya. Tapi, bukannya minta maaf, Addam justru menarik bibirnya, sampai membentuk lengkungan senyum iblis.

Addam sangat suka, ketika wanita yang biasanya menjadi bos di kantornya ini, yang biasanya selalu memberi perintah tak masuk akal agar Addam sibuk. Kini wanita super kejam ini, berada di bawah Addam, berada di bawah kuasa pria dingin yang memiliki tatapan setajam elang. Addam bisa melihat air mata di sudut netra karamel milik Yunna.

Apa Addam melakukannya dengan sangat kasar?

Kemudian wajah Addam menurun, bibir dingin itu mengecup sudut mata Yunna, membuat sang pemilik mata memilih menutup matanya. Merasa air mata itu sudah hilang, Addam lalu berbisik di daun telinga Yunna. Hembusan napas bisa Yunna rasakan menerpa kulit telinganya.

“Apa aku menyakitimu, kelinci kecil? Tapi bukankah kamu sendiri yang memintanya, agar aku melakukannya dengan sangat keras?” bisik Addam.

Yunna terlihat memutar wajahnya agar bisa menatap balas tatapan dingin Addam. Wanita mungil kesayangan keluarga Orlando ini, memberi tatapan tidak kalah tajam pada Addam. Dua orang yang sebenarnya sedang larut dalam gairah, namun memiliki ego untuk menjadi pemimpin ini, tampak saling adu tatapan. Seolah melalui tatapan, mereka bisa berbicara siapa yang lebih pantas memimpin.

Addam suka dengan sikap arogan Yunna, wanita kejam ini pasti tidak akan pernah menerima, orang lain melihat dirinya kesakitan. Karena bagi Yunna—kelinci kecil yang menggemaskan ini, Yunna adalah orang yang sempurna, tidak memiliki kelemahan apapun. Namun, bagi Addam yang mengenal baik Yunna, pria ini tau, kalau Yunna membenci Yunna dibawah.

“Apa aku terlihat kesakitan? Dan tentang milikmu itu ... aku yakin dia yang kesakitan karena milikku terlalu sempit,” sindir Yunna.

Hahaha.

Addam tidak bisa menahan tawanya, ketika harus mendengar sindiran Yunna yang tepat sasaran. Memang benar, milik Yunna terasa begitu sempit sampai membuat Addam harus berhenti sejak. Kemudian, setelah dirasa milik Addam tidak terasa sakit lagi, perlahan pria itu mulai menggerakkan miliknya, bergerak maju kemudian mundur. Membuat tangan Yunna dengan cepat mencengkram lengan besar Addam.

“Aaarrrggg!!!!”

“Rileks baby, jika kamu tegang ini akan semakin sakit,” pinta Addam.

“Tapi bagaimana aku mengatakannya ... your dick fucking big, Prince!” ucap Yunna.

“No! Because, your pussy is so tight, love,” ucap Addam yang tidak mau disalahkan.

Kemudian Addam mendekati wajah Yunna, menarik wanita itu dalam ciuman. Yunna yang melihat Addam mencium bibirnya, perlahan kelopak matanya mulai tertutup, menikmati lebih dalam setiap sentuhan lidah pria itu di dalam sana. Lidah Yunna pun tidak diam saja, lidahnya ikut merasakan lidah Addam, melilit bersama sampai cairan saliva mereka bersatu saling membasahi kerongkongan mereka.

Kedua tangan Yunna yang tadinya di lengan Addam, mulai merayap menyentuh leher bagian belakang Addam. Tangannya menarik tubuh Addam untuk memperdalam ciuman mereka, sampai bisa dirasakan tubuhn bagian bawah Addam mulai bergerak. Pria itu ternyata tetap tidak mau menyerah, Addam kembali memberikan dorongan – dorongan yang mulai terasa nikmat untuk Yunna.

Ahhhh.

Desahan kembali menggema di dalam ruangan itu, Yunna pun semakin menarik tubuh Addam, menempelkan tubuh keduanya bagaikan tubuh mereka menjadi satu. Tangan besar Addam kemudian mulai memainkan perannya pada gundukan padat di dada Yunna. Yunna sampai menggelinjang dengan perbuatan Addam.

“Ahhh Priiinceee,” desah Yunna lagi.

Addam memberi jarak di antara wajah mereka. “Apa aku harus menghentikannya?” tanya Addam.

“Are you crazy? Ahhhh di sana Prince,” rancau Yunna yang merasakan bagian dalamnya terasa semakin nikmat.

“Tapi tadi bukannya kamu kesakitan, baby?”

“Jangan men--- ahhhh jahili akuhhh!!! Aaaahhhh terus Prince,” ucap Yunna yang semakin kesulitan berbicara.

Addam pun kemudian mulai mencium leher Yunna, memberi jejak cinta di sana, kemudian turun, terus turun sampi bertemu gundukan padat milik Yunna. Hal pertama yang dilakukan Addam adalah menjilat puncuk dada Yunna yang sudah sangat tegang, hingga desahan kembali terdengar dari mulut Yunna.

Ahhhh.

Setelah itu, Addam mulai menghisap puncuk itu, sambil membiarkan kedua tangannya terus memijat bagai sedang memerah milky. Hisahan dan pijatan pada dadanya, membuat kepala Yunna bergerak ke kiri kemudian ke kanan. Wanita itu mulai merasakan kegilaan dari kegiatan panas mereka. Pikirannya yang selalu berpikir logis, dan tidak mengenal rasa. Kini menarik Yunna dalam jurang kenikmatan.

Yunna merasakaan kegilaan dalam setiap detail sentuhan Addam. Yunna bisa merasakan, setiap hentakan yang dibarengi dengan tarikan dari milik Addam, semakin menarik tubuh Yunna untuk terjun dari dari tebing tertinggi. Sesuatu dari dalam perut seperti ada yang memberontak, mengamuk ingin segera keluar.

Kemudian tangan Yunna pun menyentuh kepala Addam, membawa Addam dalam ciuman gairah. Yunna melumat bibir Addam, menghisap bibir yang sejak tadi mengatakan kalimat tajam. Hal itu semakin membuat tubuh Yunna menggila.

“Prince, I want---“

“Me too, Baby. Kita lakukan bersama, sayang,” pinta Addam.

Tepat ketika itu, Addam semakin mempercepat dorongan dan tarikannya. Gerakan maju kemudian mundur yang begitu cepat, disambut dengan hisapan milik Yunna yang ada di sana. Membuat dua orang yang akan segera menikah ini, langsung memeluk tubuh pasangannya dengan sangat erat. Sampai pada beberapa detik, tubuh Yunna menegang, bersamaan dengan miliknya yang menghisap begitu kuat milik Addam.

Aaaaahhhhh Priiinceee!!!!

Yunna menjerit begitu keras ketika keduanya saling menyemburkan cairan cinta mereka. Yunna bisa merasakan di samping Yunna mengeluarkan cairannya, milik Addam juga terus menyempurnakan lahar panas yang begitu banyak. Wait cairan banyak?

“Addam, kau tidak memakai pengaman?”

“Sayang, maaf aku lupa,” ucap Addam.

Yunna ingin sekali memarahi Addam, karena pria itu tidak memakai pengaman. Padahal biasanya pria itu tidak pernah teledor, dengan tidak memakai pengaman. Tapi sekarang? Addam menjadi ceroboh! Bagaimana jika setelah ini, Yunna hamil dan memiliki anak?

Apa Yunna terlihat memiliki pemikiran berlebihan? Bagi Yunna itu tidak sama sekali! Karena apa? Karena Mommy-nya, Reina Aghata Syelen saja hamil saat pertama kali melakukan hubungan seks dengan Daddy-nya, Dirga Jaide Orlando. Jadi jelas saja Yunna cemas dengan kecerobohan ini.

Apalagi, pernikahan yang akan Yunna ajukan adalah pernikahan kontrak. Di mana Yunna akan mengajukan perceraian ketika Yunna sudah menemukan sosok pria yang lebih tepat. Sebab, Addam tidak mencintai Yunna, jadi Yunna tidak mau memaksa Addam untuk terus terikat padanya.

Kalau sampai Yunna hamil setelah ini, itu pasti akan merepotkan!

“Sayang, maafkan aku. Jika kamu hamil, aku berjanji akan menjadi suami dan ayah yang baik untuk kalian,” ucap Addam.

“Kau saja tidak mencintai aku, bagaimana aku bisa percaya?”

“Kita akan menikah, bukankah itu bukti kalau kita harus bersama?”

“Ya. Bersama karena pernikahan, jadi singkirkan tubuhmu. Aku harus ahhhh Prince!!!!”

Mendengar Yunna yang menjadi keras kepala, entah kenapa Addam tidak bisa membiarkan wanita itu pergi. Pria itu kemudian menarik tubuh Yunna agar duduk bersama, dan memeluk tubuh Yunna. Setelah itu, kedua tangan Addam menggerakkan tubuh Yunna, naik kemudian turun, membuat milik Addam kembali siap siaga.

“Kau tau bukan, satu kali bukanlah kebiasaan kita,” ucap Addam.

“Aaahhh yeeahhh, jangan ahhhh buat akuhhh hamiill!!!”

“Hamil atau tidak urusan nanti, Baby. Kau tetap harus menyelesaikan apa yang telah kau mulai.”

Dua orang ini pun kembali saling menyatu, saling meneriakkan nama mereka. Meski mereka melakukannya tanpa dengan perasaan cinta. Tapi mereka tidak peduli, mereka akan terus melakukan hubungan panas ini, sampai tubuh mereka menyerah untuk terus lanjut.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro