Bab 4
Selamat Membaca
"Siapkan mobil."
"Nona ingin pergi? Bagaimana jika Tuan Addam datang?" tanya Gina.
Ucapan Yunna tentu saja membuat Gina heran. Pasalnya, sejak Nona mudanya itu kembali dari gedung pusat Orlando Group, Nona Yunna begitu antuasias menyiapkan seluruh hidangan. Seolah, persiapan makanan begitu banyak itu, sebagai penyambutan kedatangan tamu besar.
Kemudian, akibat gosip yang disebarkan oleh Anggi, hingga tertancap pada gendang telinga Gina-- selaku sekertaris Yunna. Akhirnya, Gina mengetahui, alasan kenapa Nona muda memasak hidangan khas jawa timur. Nasi rawon dengan bumbu kluwek sebagai ciri khasnya.
Perlu kalian tahu saja, Nona muda adalah keturunan Arab - Indonesia. Jadi, memasak salah satu hidangan khas Indonesia, itu tidaklah mudah baginya. Karena sejak kecil saja, hidangan yang dimakan oleh Nona muda selalu ketimur - timuran.
Jadi, setelah melihat perjuangan Nona muda memasak nasi rawon, tapi memilih untuk pergi. Bukankah itu sangat aneh?
"3 jam. 3 jam aku udah nunggu si brengsek itu. Dan kau pikir dia masih ingin datang ke sini?"
Detik itu juga, Gina langsung menutup mulutnya sendiri. Dia tidak tau, kalau waktu berjalan begitu cepat, sampai sudah berlalu selama 3 jam. Itu mungkin akibat Gina mengerjakan jadwal Nona muda untuk satu minggu ke depan, yang sangat padat.
"Maafkan saya Nona. Saya akan menyiapkan mobil untuk Nona."
Setelah itu, Gina pergi untuk menyiapkan mobil yang akan dibawa oleh Yunna. Melihat itu, Yunna sendiri juga pergi ke kamarnya, untuk mengganti pakaiannya. Dress mini berwarna merah muda, dengan pita besar searah horizontal di bagian pinggangnya.
Kemudian, setelaha memakai pakaian yang begitu mempesona untuk tubuhnya. Yunna kemudian berjalan mendekati meja rias, tangan dengan cekapan mulai memberikan riasan yang sedikit tajam, menyesuaikan dengan tempat yang akan dia datangi. Dan sebagai sentuhan akhir, dia menyemprotkan aroma parfum yang memberi kesan mewah, dan elegan.
"Seandainya, kau datang ke sini. Aku tidak mungkin pergi keluar dan harus mencari calon suami, Prince."
Ingat bukan, kalau Yunna menawarkan pernikahan dengan Addam dalam waktu kurang lebih satu minggu. Jadi, karena Addam tidak juga memberi kepastian mau menikah dengan Yunna, mau tidak mau Yunna pun harus mencari calon suami yang lain.
Tapi masalahnya, Yunna sudah sangat terdesak. Jadi, hanya ada satu tempat yang bisa Yunna yakini, bisa memberikan calon suami secara cepat. Dan tempat itu adalah ....
"Beer satu," pinta Yunna yang baru saja duduk di depan meja bartender.
DG Club dan Diskotik, adalah salah satu tempat hiburan milik Paman Ben. Meskipun menawarkan hiburan yang begitu bising, dan dipenuhi gemerlap malam. Tapi tempat ini juga bisa dikatakan sebagai tempat aman Yunna. Karena seluruh orang yang bekerja di sini, melindungi Yunna.
"Tidak untuk malam ini, Yunna," ucap Lisa yang tiba - tiba membatalkan pesanan Yunna.
"Apa yang kau lakukan!" protes Yunna, yang tidak suka dengan kadatangan mantan wakil ketua osis di Sekolah Menengah Atas mereka dulu.
"Beer terlalu pekat untukmu, dan sekarang tidak ada Juna di sampingmu. Apa kau ingin mabuk tanpa pengawal?" ucap Lisa.
Yunna tampak memutar bola matanya, sebagai tanda kalau dia tidak suka dengan ucapan Lisa. Meskipun memang Beer sangat pahit di lidah, dan banyak peminum yang tidak suka dengan rasanya. Tapi, Yunna yang memang terbiasa meminum minuman alkohol, dia tidak begitu merasa rasa pahit itu.
Lagi pula, di antara minuman alkohol lainnya, hanya beer yang mampu cepat memberikan rasa santai dan rileks dalam pikiran Yunna.
"Ya ya ya, terserahmu aja," ucap Yunna, kemudian memutar kursinya hingga menghadap ke arah lantai dansa.
Dua wanita cantik itu, tampak memilih diam. Tatapan mereka sama - sama melihat ke arah lantai dansa. Banyak pria yang menggerakkan tubuh mereka, sambil menatap ke arah dua wanita cantik ini. Apalagi, pakaian yang mereka kenakan juga tergolong pakaian seksi.
"Kenapa lihat ke sana? Mulai tertarik nambah cowok?" tanya Lisa.
"Nambah? Status aku aja masih single, apanya yang nambah?"
"Baiklah, anggap saja single. Terus kalo udah dapat cowok di sini, mau ngapain?"
"Nikah dong. Apalagi emang?"
Hampir saja Lisa menjatuhkan gelas yang dia pegang. Seumur hidup Lisa, baru kali ini Lisa mendengar, orang yang mencari pasangan di diskotik. Mungkin, jika orang yang mencari pasangan adalah tipe orang yang kekurangan uang, Lisa akan percaya.
Karena biasanya, menurut novel yang dibaca Lisa, dua orang lawan jenis yang bertemu di club, kalau tidak 'kecelakaan' ya ... hanya melakukan one night stand saja. Itu artinya, mereka hanya menginginkan cinta sesaat saat, bukan cinta menuju pernikahan.
Terus, kenapa bisa, orang sesempurna Yunna, justru mencari calon suami di klub malam?
"Yunna! Kamu itu cantik, langsing, pinter, dan yang lebih penting, kamu kaya raya."
"Yap. Itulah aku."
"Nah! Jadi kenapa kamu bisa berpikir, buat nyari calon suami di tempat kayak gini? Plis, kalo bodoh jangan kebangetan," pinta Lisa.
Yunna menatap ke arah Lisa sejenak, tapi hanya sejenak. Karena ternyata, Yunna memilih untuk turun dari kursinya, dan melepas mantel berbulunya. Tindakan Yunna pun berhasil memperlihatkan bahu polos wanita itu.
"Karena, aku yakin, calon suami aku ada di sini. Jadi, tolong jagain mantel aku. Aku mau turun dulu," perintah Yunna.
Fix. Lisa sudah tidak bisa mengenali sosok Yunna yang menjadi idola sekolah. Karena sangat tidak mungkin, Yunna yang se-elegan itu, bisa menjadi bodoh dalam satu malam ini. Jadi, yang bisa Lisa lakukan pun, hanya bisa menunggu Yunna menyelesaikan kegiatan di lantai dansa.
Namun, tidak berapa lama, ketika Yunna sudah terlalu larut dalam gerakan erotisnya di atas lantai dansa. Kedatangan seorang pria yang begitu Lisa kenal, sangat Lisa kenal, karena dulu pria itu adalah ketua osis. Pria itu tampak melepaskan jas hitamnya, dan memakaikannya pada bahu Yunna.
Yunna yang mendapatkan perlakuan itu, bukannya menghentikan gerakannya. Yunna justru semakin liar menempelkan tubuhnya pada pria di belakangnya. Hingga tepat sebelum Yunna berhasil menempelkan bagian bawahnya pada pria asing, orang di depan Yunna itu, mengangkat tubuh Yunna ke punggungnya.
Seluruh orang yang ada lantai dansa, tentu saja langsung berhenti. Mereka mulai bersorak, melihat keagresifan pria itu, dalam membawa Yunna pergi meninggalkan lantai dansa. Sedangkan Yunna sendiri, tampak memukul - mukul punggung pria itu.
"Wow, aku tidak tau kalau Yunna dan Addam balikan," ucap Lisa.
Ya, pria itu adalah Addam Princes Gabriel, si ketua osis yang terkenal sebagai kulkas sepuluh pintu, puncak gunung everest, kumpulan es di kutub selatan. Pokoknya, pria yang sangat dingin, dan hanya akan ramah pada Yunna saja.
Sungguh, ini adalah tontonan yang cukup menyenangkan. Tapi sepertinya, sangat berbeda dengan suasana di antara dua orang yang telah membuat heboh. Apalagi, sekarang Yunna sudah turun dari punggung Addam.
"Apa yang kau lakukan di sini, kelinci kecil?"
"Mencari calon suami, tentunya."
"Di dalam kawanan serigala? Apa kau sudah tidak waras?"
"YA! AKU MEMANG SUDAH TIDAK WARAS! AKU SUDAH JADI GILA KARENA SEORANG ADDAM MENOLAKKU! KAU PUAS!!!"
***
15 Februari 2023
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro