Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Bab 29

Selamat Membaca

Setelah melihat drama keluarga yang bertema 'perselingkuhan', entah bagaimana Juna muncul dan langsung membawa pergi Sakura. Demi Tuhan, kenapa kakaknya justru menarik pelakor pergi, sebelum Yunna sempat menjambak wanita itu?

Kemudian, karena Yunna sedang tidak ingin berbasa - basi. Yunna pun mengeluarkan ponselnya, mengirim file perjanjian pernikahan yang harus Addam tanda tangani. Itu adalah perjanjian yang harus mereka taati selama masa pernikahan. Karena Yunna tidak ingin jika pernikahan tanpa cinta ini, justru akan membuat mereka gagal menjalankan rencana mereka.

"Perjanjian pernikahan?"

"Yap. Aku membutuhkan kamu, karena aku tidak ingin menjadi biarawati. Dan sebagai balasannya, aku memberikan saham GA Entertainment, yang  berhasil aku beli," ucap Yunna santai.

"Jadi maksud kamu, nilai pernikahan kita adalah 30% saham GA Entertainment?" 

Yunna hanya bisa terdiam mendengar ucapan Addam yang tepat sasaran, bagi wanita keturunan anak konglomerat ini, uang adalah hal yang mudah dia hamburkan. Karena memang, tujuan awal Yunna adalah menikah, entah itu dengan siapa pun calon suaminya. 

Dan tentang saham, sebenarnya itu adalah hadiah ulang tahun untuk Addam. Yunna sama sekali tidak ingin menyerahkan saham itu pada Addam, dengan meminta balasan. Yunna sangat tulus membantu pria itu menjalankan balas dendamnya. Tapi masalahnya, kehidupan mereka tidaklah semulus air di danau tenang.

Dan lagi pula, Addam juga sudah ingkar janji. Addam mengatakan kalau Addam akan menjadikan Yunna sebagai satu - satunya istrinya, tapi nyatanya Addam mendekati wanita lain. Bahkan mereka berdua hampir melakukan hubungan dewasa, seandainya saja Yunna tidak datang untuk mengganggu mereka.

Jadi, bukankah ini sudah adil namanya?

"Aku tidak tau, nilai pernikahan kita semahal ini," ucap Addam dengan nada dingin.

Yunna bangkit dari tempat duduknya, membalas nada dingin Addam dengan tatapan tajamnya. Yunna bukanlah orang yang akan kalah hanya karena mendapatkan nada dingin Addam. Wanita itu justru tampak mengangkat dagunya, memperlihatkan betapa berkuasanya Yunna.

"Aku juga tidak tau, kalau nilai ucapanmu semahal tato wanita itu," balas Yunna tidak kenal takut.

"Kau cemburu, kelinci kecil?"

"Cemburu tanda tak mampu. Sedangkan aku jauh di atas segala - segalanya jika dibanding wanita menjijikan itu," jelas Yunna yang tidak suka dikatakan cemburu.

Addam mengangguk paham, dia hampir lupa kalau kelinci kecilnya memiliki ego yang sangat tinggi. Jelas saja Yunna tidak akan pernah mengaku, kalau dia saat ini sedang cemburu. Kemudian Addam pun menyimpan kembali ponselnya ke dalam saku jasnya.

"Aku hanya memastikan kalo tato itu asli, kelinci kecil," akui Addam.

Addam sama sekali tidak merasa tertarik dengan Sakura. Meskipun memang wajah Sakura terbilang cukup cantik, atau mungkin sangat cantik. Tapi di mata Addam, hanya Yunna yang begitu membuat dirinya terpesona. Yunna lah wanita yang dia pilih sendiri.

Jadi, sudah jelas kalau itu semua itu akan membuat Addam berpaling. Hanya saja, sepertinya Yunna masih dalam keadaan emosi berlebih, sehingga tidak mampu melihat kalau Addam tidak memiliki minat pada Sakura.

"Terserah. Aku tidak peduli, kau mau melakukan apa," ucap Yunna.

Tapi masalahnya, Addam sangat peduli dengan apa yang akan Yunna lakukan. Pria ini pun menarik tangan Yunna, menghentikan langkah istri kecilnya, yang tampaknya memang sangat cemburu.

Yunna sendiri tampak berusaha untuk melepaskan diri dari Addam. Tapi tenaga suaminya begitu kokoh, sampai rasanya Yunna bagai kelinci kecil yang tidak berdaya.

"Sayang, maafkan aku. Aku sungguh tidak memiliki niat menjalin hubungan dengan Sakura."

"Tidak memiliki niat? Terus kenapa wanita itu menjadi calon model di Orlando Luxury?"

"Itu murni keinginan dia sendiri. Aku sungguh tidak tau apa - apa."

"Kalau begitu, tolak dia. Cari model lain yang bisa diandalkan selain dia."

Dua orang ini masih terdiam, sejak ucapan Yunna barusan. Yunna sendiri tidak begitu peduli, jika ucapannya barusan terkesan tidak profesional. Tapi, istri mana yang tidak akan cemburu, ketika melihat suaminya berduaan dengan wanita lain?

Oh apakah barusan Yunn mengakui, kalau dia cemburu?

Yunna belum paham dengan dirinya sendiri. Bagi Yunna, Addam hanya alat agar dia bisa lolos dari belenggu Mommyw tercintanya. Jadi, seharusnya, ketika Addam menjalin hubungan dengan wanita lain, Yunna tidak perlu cemburu.

Lantas kenapa justru sebaliknya? Apakah ada yang salah dengan diri Yunna?

"Tapi katakan padaku, kenapa kau memiliki bekas gigitan begitu banyak?" tanya Addam.

"Kau yang membuatnya," ucap Yunna enteng.

"Aku? Kau yakin itu dari aku?"

"Tentu saja. Memang siapa lagi? Lagi pula aku hanya bercinta dengan kamu," ucap Yunna sungguh - sungguh.

Tidak mungkin kan, kalau Yunna bermimpi, telah melakukan hubungan intim dengan mantan kekasihnya? Itu sama saja, seperti membuat Yunna mengatakan dirinya adalah wanita dengan pikiran dirty.

Mimpi adalah satu keadaan yang tidak bisa Yunna kendalikan. Di alam bawah sadar yang hanya diketahui oleh pelakunya, bukankah sudah biasa kalau sang pelaku tidak bisa memilih keinginannya sendiri?

Jujur saja, meski kegiatan panas Yunna dengan Axel, masih tetap melekat dalam ingatan Yunna. Tapi, tidak pernah sekalipun dalam benak Yunna, untuk kembali menjalin hubungan itu. Apalagi, setelah mengetahui kalau istrinya Axel adalah kakak sepupu Yunna.

Itu sama saja Yunna dengan sadar, ingin menghancurkan rumah tangga kakak sepupunya.

"Mau pulang bersama? Kau tau, hari ini aku belum tidur, sayang."

Keluhan manja Addam berhasil menciptakan ekspresi terkejut dari Yunna. Wanita itu bahkan sampai membuat matanya membola, karena dia melupakan tentang kondisi Addam. Dua malam Yunna tidak tidur, itu juga artinya Addam sama dengan Yunna.

Akhirnya, rasa cemburu yang sempat dirasakan Yunna, terganti dengan rasa khawatirnya. Mereka berdua akhirnya bisa kembali ke rumah. Atau lebih pantas disebutkan rumah baru bagi Yunna.

Sambutan dari seluruh pelayan yang berdiri berjejer, membuat Yunna sedikit risih. Padahal selama ini dirinya adalah sang princess, tapi kenapa bisa mendapatkan sambutan itu, dia merasa risih?

"Ini berlebihan," keluh Yunna.

"Kau adalah Nyonya rumah ini, sayang. Maaf jika rumah ini masih terlalu kecil dibanding dengan istana Orlando," ucap Addam.

"Kau adalah suamiku. Jadi tentu saja aku harus mengikuti ke mana perginya suamiku."

"Apa itu artinya, kau sungguh memilihku menjadi suami kamu?"

"Memang siapa lagi? Tentu saja hanya kau."

Anehnya, meski Addam tidak melihat kebohongan dalam setiap ucapan Yunna. Tapi kenapa Addam tetap merasakan, kalau ada sosok yang telah berani bermain - main di dalam rumah tangga Addam dan Yunna?

Sosok yang begitu kuat, sampai berani memberikan tanda merah di tubuh istrinya, tanpa istrinya sadari. Tapi ini sungguh menarik, karena sepertinya Addam akan berperang melawan sosok itu.

"Ayo masuk, sayang. Aku sudah tidak bisa  menahan diri lagi."

"Memangnya kamu mau apa?"

"Mau tidur dong sayang. Kan aku belum tidur."

"Oh, aku kira...."

"Iya. Aku juga ingin. Tapi masalahnya aku juga butuh tidur."

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro