Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Bab 21

Selamat Membaca

Desahan kembali Yunna keluarkan karena ternyata Prince terus menjilat milik Yunna. Kemudian Yunna yang sudah tahan, kedua pahanya mulai bergerak menggesekkan miliknya pada mulut Addam. Menjadikan lidah Addam sebagai sang meriam licin yang bebas keluar masuk dari dalam istana Yunna.

Aaahhhh

Uhhhh

Princeeee

Di sisi lain, di balik jendela, Gibran dan Juna yang mendengar suara adiknya mendesah. Mereka mengurungkan niatnya untuk melaporkan situasi Sakura Nakamura. Wanita yang tadi malam Addam tolong itu.

“Aku tidak berani mengganggu Yunna, Kak.”

“Aku juga.”

“Yunna bisa membunuh kita, jika sampai kita mengganggu mereka.”

“Bukan hany membunuh kita, Juna. Tapi juga dia akan mencoret kita dari daftar saudaranya.”

“Lebih baik, kita saja yang pergi,” saran Juna.

“Kau benar. Ayo kita pergi,” ucap Gibran.

Kemudian dua orang bersaudara ini memilih pergi. Menyisakan Yunna dan Addam dalam pergulatan yang begitu panas. Yunna kini bisa merasakan tubuhnya kembali mengeluarkan cairan miliknya. Cairan yang begitu disukai oleh Addam, sampai membuat pria itu menelan habis seluruh cairan milik Yunna.

Tubuh Yunna kemudian ambruk di samping Addam. Tapi hal itu tidak membuat Addam menurunkan niatnya, tangan pria itu memegang kedua paha Addam, memposisinya tubuh mereka akan melakukan sesi panas berikutnya.

“Hahhh hahhh aku masih harusss aahhhh istirahat Prince,” ucap Yunna yang merasa lelah karena Addam sudah membuat Yunna mengeluarkan cairannya sampai dua kali.

Namun yang diterima Yunna justru, wanita itu bisa melihat Addam mulai memperlihatkan senyuman iblis yang begitu mempesona. Pria panas yang sudah membakar tubuh Yunna dengan gairah panas mereka, pria itu seperti akan kembali menghancurkan tubuh Yunna dalam lautan kenikmatan.

Yunna tidak bisa membayangkan akan apa yang terjadi. Tapi yang pasti, perlahan gerbang istana milik Yunna yang begitu mungil, sempit, dan sudah sangat basah, ternyata mulai dibuka paksa oleh sang pemilik singgasana. Addam mendorong miliknya yang begitu keras, besar, dan panjang itu memasuki istana Yunna.

“Aaarrrgggg.”

“Aaarrrgggg Prrincceee!!!”

Erangan kesakitan terus menggema dalam ruangan itu. Meski ruang kamar Yunna sudah kedap suara, tapi jika ada orang di balkon kamar Yunna. Maka orang itu pasti akan mendengar seluruh erangan milik Yunna. Tapi tidak mungkin kan, ada orang di balkon Yunna sekarang?

Hingga dorongan demi dorongan yang dilakukan oleh Addam, terus terjadi sampai membuat istana Yunna yang tadinya tidak disinggahi siapapun. Kini perlahan mulai dipenuhi dengan sang penguasa yang begitu kokoh, besar, dan panjang. Yunna tidak bisa mengukur diameter dan panjangnya milik Addam, tapi yang jelas itu sangat besar dan panjang untuk ukuran pria biasa.

“Aaarrrgggg Prrincceee!!!” Akhirnya penderitaan sakit Yunna selesai sudah.

“Ini memakan waktu yang lama honey.”

“Itu karena ukuran milikmua yang fantastis,” keluh Yunna.

“Hahaha. Siap dengan sesi berikutnya sayang?”

“Tentu saj--- aaaahhhh eeeennnggghhh Priiiince!!!”

Yunna menggelinjang hebat, tatkala Addam mendorong masuk miliknya hingga menyentuh bagian terdalam miliknya. Kemudian bisa dirasakan, milik Addam tertarik keluar, hingga kemudian kembali didorong masuk. Addam terus melakukan hal itu, sampai Yunna pun menarik leher Addam.

Yunna langsung mencium bibir Addam, membawa tubuh mereka semakin terasa panas. Lidah mereka terus saling menjilat, melilit satu sama lain, meresapi setiap kecapan yang mereka rasakan.

“Aaahhh Prriiiincccee!!!”

Addam bisa melihat Yunna yang begitu menyukai setiap sentuhannya. Sepasang gundukan kembar milik istrinya bahkan seolah meminta dirinya untuk dirinya jilat, hisap, dan remas. Kemudian, sambil tetap berciuman dengan Yunna, tangan Addam meremas gundukan kembar milik Yunna.

Lidah Addam dan Yunna terus saling menjilat, sambil sekali mulut mereka menyatu, mengisap cairan saliva mereka yang telah bercampur menjadi satu. Sampai, kemudian cairan itu membasahi kerongkongan kering mereka.

Yunna terus memejamkan kedua matanya, membiarkan tubuhnya mengambil alih otak pintarnya. Yunna hanya ingin dan ingin membiarkan tubuhnya terbakar dengan api cinta mereka. Meski pun mereka melakukannya tanpa dasar cinta, tapi penyatuan mereka akan tetap terasa panas.

“Tubuhmu benar – benar istriku,” puji Addam.

Yunna membuka matanya, menatap langsung ke dalam bola mata hitam legam milik suaminya. Addam baru saja memanggil Yunna sebagai istrinya. Walaupun memang mereka sekarang adalah sepasang suami istri, tapi tetap saja ucapan Addam mengejutkan Yunna.

“Akuhhh tau,” sombong Yunna yang memang sangat mengetahui bahwa dia cantik dan juga indah.

Kesombongan Yunna yang begitu terang – terangan, membuat Addam memilih mencengkram pinggang ramping Yunna. Menggerakkan pinggang itu maju kemudian mundur, irama berkebalikan dengan milik Addam. Hal itu membuat Yunna semakin merasa menggila.

Aaahhhh

Uuuuhhh

Aaaahhhh

Uuuhhh

Desahan – desahan yang dikeluarkan Yunna terus saja menggema di dalam ruangan. Tubuh Yunna yang terus menerima serangan dari Addam, membuatnya mulai mengeluarkan keringat. Kemudian, seolah belum puas, Yunna mendorong tubuhnya sendiri untuk bisa memeluk Addam.

Posisi mereka yang tadinya melakukannya sambil membiarkan Yunna terlentang, kini telah berubah dengan Yunna yang ikut duduk. Kini mereka mengubah posisi mereka, Yunna memeluk Addam dalam ciuman intens, sambil membuat kakinya mulai bergerak naik kemudian turun.

Gerakan naik turun yang mulanya terasa lambat, perlahan mulai terasa cepat. Ditambah lagi, Yunna memeluk tubuh Addam begitu erat, sampai seluruh tubuhnya terasa ditekan kuat ke arah Addam. Gundukan kembar Yunna terasa dihimpit oleh tubuh mereka.

“Kau suka posisi ini honey?”

“Aaahhh Yaahhh ini enak, Prince,” ucap Yunna.

Sebenarnya seluruh posisi yang pernah mereka lakukan, adalah kesukaan Yunna. Karena Addam selalu berhasil membuat Yunna merasa melayang dengan sentuhannya. Hanya saja, ketika mereka melakukannya dengn posisi duduk, Yunna merasa semakin dekat dengan Addam.

Addam kemudian mencob menggerakkan kepalahnya ke arah bawah. Pria itu mulai menjilati leher Yunna, mengecup dan memberi gigitan kecil di sana. Membuat Yunna yang merasakannya, semakin merasa tubuhnya terbakar.

“Aaahhh Prince, akuhhh---“

Mendengar hal itu, kedua tangan Addam langsung mendekap erat tubuh Yunna, mengubah posisi mereka tanpa menghentikan gerakan pinggul mereka. Yunna kini bisa merasakan tubuhnya kembali terlentang.

Gerakan pinggul mereka pun semakin cepat, bersama dengan ciuman mereka yang tidak ingin terlepas. Istana milik Yunna sampai terasa semakin menyempitkan, menghisap begitu kuat milik Addam. Hingga kemudian, semburan besar keluar dari milik Addam dan milik Yunna.

Cairan cinta mereka terus keluar, bersatu padu dalam kemegahan istana Yunna di dalam sana. Yunna bisa merasakan, cairan itu terus mengalir ke dalam tubuhnya. Kemudian tangan Addam menarik bantal, dan meletakkannya di bawah pantat Yunna. Membuat bagian bawah Yunna lebih tinggi dibanding bagian atasnya.

Setelah dirasa cairan mereka telah sepenuhnya keluar, Yunna kira Addam akan melepaskan milik mereka. Tapi ternyata Addam tidak melakukannya, pria itu justru menatap Yunna dari sana.

“Ada apa?”

“Tidak. Aku hanya ingin memandang keindahan Tuhan saja,” ucap Addam.

“Terus, bantal ini untuk apa?”

“Aku membaca buku, kalau ingin istrinya cepat hamil, setelah melakukan hubungan badan, sang istri harus dalam posisi ini,” jelas Addam.

“Apa kau sangat ingin membuatku hamil?” tanya Yunna penasaran.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro