Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Bab 10

Selamat Membaca

Biasanya, dalam menjalankan tugasnya, Addam lebih suka bertarung dengan jarak dekat. Karena itu bisa membuat Addam melatih kemampuan bela dirinya sendiri. Tapi, karena besok adalah hari pernikahan dia dengan Yunna. Demi meminimalisir tubuhnya terluka, Addam memilih menggunakan senjata tembak jarak jauh.

Addam tidak mau, hanya karena sebuah tugas, membuat dia mendapatkan luka, hingga tidak bisa melakukan pernikahan dengan Yunaa. Meski pernikahan dengan Yunna adalah pernikahan tanpa cinta, tapi Addam tetap tidak ingin membuat Yunna kecewa. Karena, bagi Addam, Yunna adalah kelinci kecil yang harus selalu bahagia.

Addam kemudian melihat ke dalam lensa, yang bisa membuat dia melihat aktivitas para calon korban. Mereka tampak terburu - buru memindahkan ganja dari kapal, menuju ke mobil. Addam mulai menghitung jumlah yang akan dia tembak, sesuai data informasi yang dia dapat, seharusnya ada 5 orang yang harus dia bunuh.

"Satu ... dua ... tiga ... di mana dua orang lagi?" batin Addam mencari dua orang yang harus dia tembak.

Addam pun kembali terdiam sejenak, sampai tidak berapa lama muncul dua orang yang membawa seorang wanita cantik. Melihat situasi itu, tentu saja ini bukan hanya sekedar pengiriman ganja, tapi juga kasus penculikan seorang anak konglomerat.

Tangan Addam kemudian segera menekan tombol pada earphone yang dia pakai saat ini. Segera setelah itu, Addam bisa langsung berkomunikasi dengan rekannya.

"Aku melihat Sakura Nakamura," ucap Addam.

"Kenapa anak konglomerat dari Jepang bisa di sana?"

"Itu yang ingin aku tanyakan. Apalagi jika aku melanjutkan misi ini, orang luar pasti akan mengetahui aktivitas kita," jelas Addam.

Sakura Nakamura adalah putri tunggal dari Hirashi Nakamura, konglomerat Jepang yang menjadi anggota salah satu penguasa perekonomian dunia. Jika Addam melanjutkan misi membunuh para pengirim ganja, pasti akan melibatkan Sakura di dalamnya. Itu terlalu berbahaya untuk kerahasiaan organisasi gelapnya.

Apalagi, Addam pernah mendengar bahwa Hirashi Nakamura memiliki organisasi yakuza di Jepang. Meskipun itu hanya rumor belaka, tapi tetap saja Addam harus berjaga - jaga. Dia tidak mau harus  memiliki urusan dengan para orang berbahaya seperti mereka.

"Oh tunggu dulu! Ada informasi yang baru masuk."

"Katakan secera singkat saja," perintah Addam.

"Sakura Nakamura diketahui telah mengilang selama 3 hari. Siapapun yang berhasil membawa kembali Sakura Nakamura dengan selamat akan mendapatkan hadiah US $50 juta."

"Wow, nilai yang fantastis," puji Addam.

"Aku mohon ambil, Addam. Ini bisa menjadi pemasukan besar buat organisasi kita," mohon anggotanya.

Addam tidak menjawab, dia lebih memilih memutuskan panggilan. Kemudian Addam mulai memposisikan diri untuk menembak seluruh orang di sana. Dia bisa melihat, tubuh Sakura dipukul hingga pingsan. Hal itu membuat rencananya semakin berjalan lancar.

Dor.

Dor.

Dor.

Dor.

Dor.

Lima tembakan untuk nyawa lima orang. Inilah yang menjadi salah satu pekerjaan Addam. Addam adalah penembak jitu yang tidak pernah gagal dalam membidik musuhnya. Setelah itu, Addam mengambil senjata api miliknya dan memasukkannya ke dalam tas.

Kedua kaki Addam kemudian mulai berjalan menuruni tangga gedung. Sampai di bawah, dia kemudian langsung memakai helm dan menaiki motor hitamnya. Motor hitam yang dinaiki Addam melaju dengan cepat ke arah tempat Sakura disekap.

Sampai di antara tempat peti kemas berjejer, Addam membuka mobil itu. Sakura tampak menutup ke matanya, seolah dia sedang tertidur menikmati alam mimpi. Addam kemudian segera mencari sesuatu yang bisa membangun wanita kaya ini.

Botol air mineral.

Tangan Addam yang masih menggunakan sarung tangan, segera mengambil botol itu dan memutar tutupnya. Setelah itu segera dia siram air itu ke wajah Sakura. Tentu saja hal itu membuat Sakura terbangun dengan sangat terkejut, wanita itu bahkan akan berteriak. Tapi langsung ditutup oleh tangan Addam.

"Diam! Jika kau ingin selamat," perintah Addam, yang lebih terdengar seperti ancaman.

Mendengar ucapan dari pria yang tidak dikenal, apalagi pria itu memakai helm gelap dengan pakaian serba hitam. Dan jangan lupakan dengan ucapan pria itu yang begitu dingin, dan terasa sangat mengancam. Tentu saja membuat tubuh Sakura memilih bergerak mundur.

Sakura tidak tau dia saat ini berada di mana, dan di negara mana. Sebab yang dia ingat adalah, dia sedang dalam perjalanan ke Indonesia, untuk mengikuti pemilihan model dari sebuah perusahaan besar yang bernama Orlando Group. Itu adalah salah perusahaan yang lebih besar dari milik ayahnya.

Tapi, belum sampai dirinya ke Indonesia, Sakura tiba - tiba saja dibawa oleh sekelompok orang menggunakan jalur laut. Sakura yang tidak pernah mengalami hal ini, tentu saja langsung ketakutan. Dalam pikirannya, dia selalu berdoa agar ada seseorang yang mau menyelamatkannya. Seperti film disney yang memiliki pangeran idaman para gadis.

"Siapa kamu? Apa kamu salah satu dari mereka?"

Addam tidak memberi jawaban, pria itu justru menarik tangan Sakura dengan tangan besarnya. Tubuh Sakura pun hanya bisa mengikuti langkah Addam yang besar. Selama Sakura mengikuti langkah Addam, Sakura bisa melihat tubuh para penculik sudah tergeletak tidak bernyawa.

Sampai di samping motor, Addam mengangkat tubuh Sakura ke atas motornya. Kemudian dia memberikan helm pada Sakura. Sakura yang menerimanya, dia pun memakai helm itu, yang membuat indera penciuman Sakura menghirup aroma coklat.

"Apa helm ini ada pemiliknya?" tanya Sakura.

"Pegangan yang erat, jika kau tidak ingin jatuh," ucap Addam yang sudah naik ke atas motor.

Meski Sakura penasaran, siapa pemilik helm itu. Tapi dia tidak bisa berbuat apa - apa. Wanita itu hanya bisa mengikuti perintah Addam, tanpa bisa menolak. Setelah itu, Addam melajukan motornya, tapi tanpa Addam sadari ada salah satu orang yang mengarahkan pistol ke arah Addam.

Dor.

"Aaaa," teriak Sakura

Addam mendapatkan luka pada perutnya, dia kemudian menoleh ke arah pelaku tembak. Orang itu berada di belakang, dan Addam tidak bisa memutar motornya. Jadi yang bisa Addam lakukan hanyalah terus menjalankan motornya, meninggalkan pelabuhan.

"Diamlah, wanita manja!" seru Addam yang tidak suka mendengar jeritan Sakura.

Sakura ingin protes, tapi melihat kondisi Addam yang terluka. Akhirnya Sakura hanya bisa diam, tangannya kemudian menyentuh luka Addam, mencoba membuat agar darah Addam tidak semakin banyak keluar.

Hingga tidak berapa lama, motor Addam berhenti di sebuah hotel dekat pantai. Addam dan Sakura langsung melepas helm mereka. Pelayan hotel yang melihat kedatangan Addam, mereka langsung bergerak menyiapkan keperluan yang dibutuhkan Addam. Sakura bingung dengan situasi itu, karena sikap pelayan hotel tampak tidak takut dengan kedatangan Addam.

"Apa mereka mengenalmu?" tanya Sakura.

Lagi - lagi Addam tidak menjawab, pria itu yang melihat kedatangan manajer hotel. Dia langsung melempar Sakura ke arah menajer hotel.

"Beri dia pakaian, makan, dan tempat tidur," perintah Addam.

"Baik, Tuan," ucap menejer hotel.

Setelah itu, barulah Addam memasuki kamarnya sendiri. Pria itu kemudian melepas masker hitamnya, dan segera melepas seluruh pakaian atasanya. Rasa panas dan nyeri begitu hebat, terus dia rasakan. Addam tidak menyangka, malam ini dia harus tidur dengan menahan rasa sakit.

"Seharusnya aku tidak menolong wanita manja itu," sesal Addam.

Tangannya berusaha mengambil peluru yang tertancap pada perutnya, dengan alat jepit yang sudah disiapkan oleh pelayan hotel. Setelah itu, Addam menyiram luka itu dengan alkohol, dan kemudian ditekan dengan kain kasa, dan dibalut dengan kain perban.

Getaran pada ponselnya, membuat Addam yang baru selesai membalut lukanya, harus melihat siapa yang menghubunginya. Ternyata kelinci kecil manisnya yang menghubunginya, membuat sebuah senyuman terpasang pada paras dingin itu.

"Kau merindukan aku, little bunny?"

"Ya. Aku merindukan tubuh panasmu. Jadi tidak bisakah kita bertemu?"

Mendengar ucapan blak - blakan dari calon pengantinnya, tidak bisa menahan Addam untuk terkekeh pelan. Addam hampir melupakan kalau dirinya sedang terluka.

Hahaha

"Berhenti tertawa dan jawab pertanyaanku, Prince," perintah Yunna di ujung sana.

"Kamu ada di mana? Aku akan menjemputmu," ucap Addam.

Inilah Addam. Jika pria dingin dan kejam ini bertemu dengan Kelinci Kecilnya, dia tidak akan bisa menolak permintaan wanita manis itu. Meski saat ini Addam sedang terluka, tapi dia tetap akan melakukan apa yang diminta Yunna. Sebab, hanya Yunna yang bisa membuat Addam merasa hidupnya terasa menarik.

"Hotel Paradise Osean di depan kamar nomor 345," jawab Yunna.

Dengan cepat Addam menuju pintu kamar hotelnya, tangannya menarik gagang pintu. Dan kejutan berikutnya adalah Addam bisa melihat seorang wanita yang memakai jaket kulit hitam, dan celana hitam panjang sangat ketat, sedang berdiri di depannya.

"Kelinci kecil?"

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro