Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Bab 8

Happy Reading

Untuk kesekian kalinya, Naruto gadis ballerina dari SMA Konoha harus menyesali kecerobohan yang akhir-akhir ini ia lakukan.

Pikirannya tiba-tiba kembali menerawang pada kejadian tadi malam, di kamar yang sudah disiapkan untuknya.

Flashback On
Naruto duduk dengan kaku, bahkan tangannya kini mulai berkeringat dingin.

Ia masih saja menyesali kesalahannya saat di rumah sakit, jika saja, ia tak berperilaku kasar pada Kaisar Uchiha, tak mungkin ia merasa ketakutan seperti sekarang.

"Apa kau akan terus ketakutan seperti ini ?"

Naruto mengangguk cepat, lagipula ia memang sedang ketakutan, apalagi jika ternyata hukuman yang akan dia hadapi adalah hukuman mati.

Memang setiap orang akan mati, tapi ia saja selalu memohon pada Kami-sama, agar memberi lelaki tampan dengan harta berlimpah, serta memiliki kekuasaan tinggi, sebelum ia diambil oleh Kami-sama.

Jadi, jika ia harus mendapat hukuman mati, setidaknya biarkan doa-nya dikabulkan lebih dulu.

Berbeda dengan Kaisar Uchiha yang masih memikirkan cara agar calon permaisuri menghilangkan rasa takut padanya.

Seharusnya, ia tak pernah memperlihatkan wajahnya pada calon permaisuri, agar ia tetap bisa melihat ekspresi lucu yang mata duitan.

Ting!!!

Sebuah ide menghampiri otak cerdik Kaisar Uchiha, "Ku dengar, pihak kerajaan hanya membayar setengah dari biaya pengobatan mu." pancingnya.

Mata yang menampilkan sapphir itu melebar, kemudian tanpa sadar ia mengangkat wajahnya menatap ke arah Kaisar Uchiha.

"Kenapa seperti itu ? Disini aku adalah korban, jadi Pihak Kekaisaran harus membayar seluruh biaya pengobatanku" protesnya.

Kaisar mengangkat bahu acuh, ia mulai berdiri, kemudian membalikkan tubuhnya, karna tak kuasa menahan senyum akibat melihat ekspresi Naruto.

"Dan seharusnya, pihak kekaisaran justru memberi kopensasi lebih, mengingat aku hanya anak beasiswa."

Ucapan Naruto membuat Kaisar Uchiha terkejut, ia tak menyangka bahwa Naruto adalah anak beasiswa, padahal ada satu pelajaran yang tak bisa Naruto kuasai.

Kaisar Uchiha pun membalikkan tubuhnya, "Kau anak beasiswa ?"

"Kenapa ? Kau tak mempercayainya ?" ucap Naruto yang merasa terhina akan pertanyaan Kaisar Uchiha.

Naruto akui, dia memang bodoh bagian sejarah, tapi bukan berarti ia tak bisa mendapat beasiswa.

Lagi pula, seharusnya Kaisar sudah tau, jika Naruto adalah siswi yang selalu mengharumkan nama Konoha bersama Sakura.

"Hanya sedikit kaget," elak Kaisar Uchiha

Baiklah, Kaisar Uchiha memang mengakui, jika ia sedikit tak percaya gadis dobe di depannya ini bisa mendapat beasiswa, karna setau Kaisar Uchiha, Dobe sangat lemah pada bagian pelajaran Sejarah.

Sedangkan untuk mendapat beasiswa, maka seluruh pelajaran harus mendapat nilah diatas angka 9.

Lalu, bagaimana bisa Dobe mendapatkan beasiswa (?)

"Ck, kau memang teme, pantas saja aku sempat tak mengenalimu." ucap Naruto pelan

Kaisar Uchiha menatap curiga pada Dobe, ia seperti mendengar kalimat tak mengenakan dari bibir ranum itu, "Kau mengatakan sesuatu ?"

"Ti..tidak," jawab Naruto cepat, ia tak mau jika ejekannya, akan membuat ia membayar denda dengan tuduhan pencemaran nama baik, "jadi bagaimana dengan biaya pengobatanku ?" lanjutnya mengalihkan pembicaraan.

Tangan Kaisar Uchiha menunjukkan dokumen yang sudah sejal tadi berada di atas meja, "Kau hanya perlu menandatangi dokumen ini, maka seluruh biaya pengobatan akan dilimpahkan pada ku."
Flashback Off

Harusnya, ia tau jika Kaisar Uchiha yang sialannya memang sangat licik dan tamvan, tak akan melepasnya dengan mudah.

Kini ia hanya bisa meratapi nasibnya saat ini. Bukan karna ia tak menyetujui isi dokumen laknat itu, karna baginya, menjadi permaisuri sama dengan isi permintaannya pada Kami-sama.

Tapi, yang sangat ia tak sukai adalah, karna ia diwajibkan untuk....

"Jadi, pada tahun 1992, Kaisar Sarutobi yang sekarang keturunan beliau menjadi Presiden Jepang, pada masa kepimpinan Kaisar Sarutobi, masa itu mengalami krisis kepercayaan akibat adanya perbedaan pendapat dari Bangsawan Shimura Danso, Menteri Pertahanan Kekaisaran Uchiha. Akhirnya, Kaisar Sarutobi mengangkat...."

Hoaaaammmm

Suara kantuk yang dikeluarkan Naruto, membuat kegiatan belajar mengajar menjadi terhenti.

Tapi, yang sangat ia tak sukai adalah, karna ia diharuskan untuk.... mempelajari materi sejarah, yang bahkan untuk sekedar melihatnya saja, Naruto tak mau.

***

Siang ini, Putri Mikoto dan Pangeran Fugaku baru saja selesai melakukan pertemuan dengan pihak Academy Uchiha, tentu sebagai perwakilan untuk memastikan bahwa Putri Uzumaki Naruto mendapat kelas yang bagus.

Awalnya, Putri Mikoto meremehkan kepintaran Putri Naruto, mengingat insiden saat di Upacara Penyambutan Calon Permaisuri.

Tapi, setelah melihat hasil raport Naruto yang memiliki nilai sempurna di setiap pelajaran, kecuali sejarah. Putri Mikoto sangat terkejut, karna ternyata lawan Putri Sakura, tak bisa dianggap remeh.

"Kau masih mengingat nilai raport Putri Naru, Mikoto ?"

Pertanyaan dari Pangeran Fugaku membuat Putri Mikoto menatap sang suami, "Iya, Yangmulia. Hamba tak menyangka jika ternyata gadis ceroboh sepertinya memiliki kepintaran hampir setara dengan Yangmulia Kaisar."

Pangeran Fugaku menatap istrinya sebentar, kemudian ia menatap keluar jendela, karna memang saat ini mereka sedang di Kediaman Pangeran Fugaku.

"Wajahnya terlalu familiar untuk dilupakan," lirihnya tanpa bisa didengar Putri Mikoto

Pangeran Fugaku tak begitu mempermasalahkan kecerdasan Putri Naruto, dia hanya sedikit de javu saat melihat wajah gadis surai pirang dengan sapphire yang menatap penuh wibawa. Sayangnya, sikap gadis itu sangat jauh dari kata wibawa.

"Sudahlah Putri, biarkan Putri Naruto menjadi Permaisuri,"

"Apa maksud Pangeran ?" ucap Putri Mikoto menatap tak suka pada Pangeran Fugaku, "kita tidak boleh membiarkan kekaisaran memiliki dua Permaisuri, itu akan mempengaruhi keseimbangan Kekuasaan,"

"Putri Naruto berasal dari golongan rakyat biasa, dan membiarkan Putri Naruto menjadi Permaisuri, bukankah itu akan membuat Kekaisaran Uchiha terlihat tak membeda-bedakan golongan,"

Putri Mikoto terdiam, mencoba mencerna ucapan Pangeran Fugaku.

Memang salah satu permasalahan yang dimiliki Konoha adalah masih terjadinya kasta. Bahkan, sekolah untuk para bangsawan dan rakyat biasa pun dibedakan.

***

"Ayolah, dayang Konan, dayang Mei, Biarkan aku istirahat sebentar."

Rengekan itu membuat langkah Kaisar Uchiha terhenti, dengan ekspresi dingin, ia melihat ke arah tempat Putri Naruto mendapat materi.

Putri Naruto terlihat sedang memohon, dengan bibir cemberut, mata yang sengaja dibuat bulat. Sungguh, Kaisar Uchiha ingin sekali mencubit pipi yang kelewat tembem itu.

"Dimana Putri Haruno ? Kenapa dia tidak mengikuti sesi sejarah ?"

Pertanyaan itu membuat salah satu pengawal mengangguk samar, karna ternyata maksud Kaisar Uchiha berhenti, untuk mencari keberadaan Putri Haruno.

"Putri Haruno saat ini sedang mengikuti kontes ballerina di London, Yangmulia."

Kaisar mengangguk sekali, kemudian beliaupun kembali melanjutkan langkah, namun seseorang berhasil menghentikan langkahnya.

"Yangmulia"

》》》

Dayang istana masih menuangkan teh, tak ada seorangpun yang mau mengeluarkan suara. Membuat suara tuangan air, menjadi sangat keras.

Setelah selesai, Kaisar memulai lebih dulu untuk meminum teh. Setelah itu, disusul tamu tersebut.

"Lama tak berjumpa aniki."

Itachi terdiam, ada perasaan rindu mendengar kata aniki. Awalnya ia membayangkan, adiknya tak akan mau memanggilnya aniki, apalagi status adiknya adalah Kaisar Uchiha.

Tapi, bayangannya salah, dan lebih tak percaya lagi, wajah adiknya yang dulu begitu menggemaskan, kini telah berubah menjadi lelaki yang sama tampan dengan dirinya.

Padahal, jika diingat lagi, wajah Kaisar saat masih kecil, justru terlihat cantik. Itachi sendiri pernah memakaikan jepit rambut pada sang adik.

Sungguh, mengingat kenangan itu membuat Itachi semakin ingin kembali memakaikan aksesoris perempuan untuk Kaisar.

"Hentikan kenangan menjijikan itu, aniki."

"Yangmulia mengetahui apa yang hamba pikirkan ?" ucap Itachi terkejut dengan insting sang adik.

"Itu terlihat jelas di wajahmu, aniki,"

Kalimat penuh nada kekesalan dari Kaisar Uchiha, berhasil membuat Itachi tak bisa menahan tawanya.

Melihat aniki-nya tertawa, Kaisar Uchiha pun ikut tertawa. Merasa rindu akan kedekatan dengan sang kakak.

"Apa kabarmu selama disana ? Kau sama sekali tak pernah memberiku kabar, seolah aku telah melakukan dosa tak termaafkan padamu."

Itachi terdiam, ia memang sengaja tak memberi kabar pada Kaisar Uchiha, ia hanya ingin Kaisar Uchiha bisa fokus pada keadaan Kekaisaran.

Apalagi, saat itu, media masih sangat gencar mencari keburukan dari Keluarga Bangsawan Kekaisaran.

"Hamba hanya tak mau membuat Yangmulia mengkhawatirkan keadaan hamba." ucap Itachi

"Sudahlah, itu juga sudah lama. Lalu apa rencana mu sekarang, aniki ? Ku dengar kau telah mendapat gelar Profesor di bidang Pariwisata."

Ucapan sang adik membuat Itachi kembali tersenyum, karna ternyata adiknya sangat detail untuk mengetahui keadaan di Negeri orang.

"Hamba telah mendaftar menjadi salah satu guru di Academy Uchiha, dan mulai senin depan, hamba sudah mulai bekerja."

Kaisar Uchiha mengangguk, tapi ada rasa aneh mendengar kakaknya akan menjadi guru. Lebih tepatnya, rasa takut jika sang kakak bertemu dengan Dobe, seolah kakaknya bisa saja merebut gadis mata duitan itu dari dirinya.

***

Itachi telah selesai melakukan pertemuan dengan Kaisar Uchiha, ada rasa iri melihat kehidupan adiknya yang kini telah menjadi Kaisar.

Tapi dengan cepat ia abaikan, lagi pula, rencananya tak ada hubungannya dengan tahta Kaisar Uchiha.

Kemudian, ia pun kembali melanjutkan langkahnya, namun...

Buggg

Itachi bisa merasakan ada seseorang yang menabrak punggung belakangnya.

"Ck... kenapa bisa ada tiang di tengah jalan."

Protesan itu membuat tubuh Itachi membeku, ia sangat mengenal suara yang kini telah berubah semakin cempreng.

Kemudian dengan pelan, Itachi memutar tubuhnya, dan benar saja, itu adalah suara dari...

"Yangmulia Putri Uzumaki,"

Onyc Itachi mengamati seluruh ekspresi kesal dari calon istrinya, masih jelas dalam ingatannya, bibir yang kini berwarna merah, selalu mengerucut ke depan, tanda bahwa pemiliknya sedang kesal.

Kemudian calon istrinya akan langsung menatap pelaku yang membuat ia menjadi kesal, dan mengatakan,

"Ini salahmu, baka..."

'Ini salahmu, baka Tachi-kun' batin Itachi berharap mendengar panggilan kesal dari calon istri.

"Siapa kau ?"

Detik itu juga, hati Itachi bagai tertusuk tombak yang begitu tajam. Ia tak mengerti, kenapa takdir membuat seluruh rencananya hancur.

Tak bisakah!

Tak bisakah, walau tahta Kaisar tak bisa ia miliki, setidaknya biarkan Putri Namikaze menjadi istrinya, atau biarkan Putri Namikaze mengingat masa kecil mereka.

Hingga ia bisa bersaing dengan Kaisar Uchiha secara sportif.

Tbc

Jangan Lupa vote and comen ya. Hehehe

Btw, ada yang bisa tebak Lody dukung siapa ?

SFN OR IFN ?

Thanks

Salam

MY_LODY

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro