Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Bab 5

Happy Reading

Naruto berkedip beberapa kali, bahkan kedua tangan tan miliknya dengan sengaja menampar pipi tembem yang selalu membuat gemas siapapun.

Gadis bermarga Uzumaki yang terkenal dengan sikap cueknya, tak ada maksud untuk bertingkah aneh, bodoh, atau... gila. Tapi, apa yang ia lakukan, hanya ingin memastikan jika yang ia alami sekarang, adalah nyata.

"Hentikan tingkah bodohmu, Naruto"

Suara orang disebelahnya, membuat Naruto langsung menggembungkan pipi tembem miliknya, tanda ia tak menyukai perintah tersebut.

Lagi pula, ia hanya sedang menatap tak percaya pada keadaannya sekarang, tapi orang yang menjadi rival dalam dunia balletnya, berhasil menghancurkan dunianya.

"Aku hanya masih tak bisa percaya saja, Sakura. Kau kan tau sendiri, jika aku hanya rakyat biasa, tapi..."

Ucapan Naruto terhenti, dengan cepat ia melihat ke arah wanita cantik yang duduk anggun di sofa, sapphirenya mulai meneliti jabatan apa yang dimiliki wanita cantik tersebut, "Maaf, apa anda tidak salah mencari gadis seperti ku ?" tanyanya

Wanita cantik itu tersenyum mendengar kalimat tanya dari Naruto, ia kemudian menggeleng pelan.

"Karna, jika anda mencari gadis gulali disebelahku, itu bisa ku percaya tapi ini (?) aku juga ikut di cari."

Walau Sakura merasa tak terima, jika dirinya mendapat julukan sebagai gadis gulali, tapi ia ikut membenarkan ucapan Naruto.

Sangat aneh, jika ada orang yang mengenakan pakaian dengan lambang Kekaisaran Uchiha, mencari Naruto yang hanya golongan rakyat.

"Hamba tidak salah, Nona Uzumaki. Kedatangan hamba, berdasarkan perintah dari Putri Mikoto, yang merupakan Ibunda Kaisar Uchiha, agar hamba membantu mempersiapkan Nona Uzumaki dan Nona Haruno."

"Wait a sec," ucap Sakura cepat memotong penjelasan.

"Ck...katanya Putri seorang Perdana Menteri, tapi suka memotong perkataan orang" sindir Naruto lirih, namun masih dapat di dengar Sakura.

Pertengkaran kecil itu membuat sang wanita cantik kembali tersenyum, ia sedikit terkejut akan interaksi kedua gadis yang berbeda sekolah itu.

Menurut informasi yang diketahuinya, sikap Nona Uzumaki cenderung cuek, dan tak peduli sekitar.

Sedangkan, sifat Nona Haruno, merupakan contoh bagi para Putri kerturunan Kerajaan, dalam artian baik hati, berbudi luhur, memiliki etika tinggi, dan masih banyak kebaikan lain.

Tapi, melihat pertengkaran itu, sepertinya sikap Nona Uzumaki masih banyak yang belum bisa didapat oleh informan Kekaisaran.

Sakura milirik tajam ke arah Naruto sebentar, merasa tak terima akan sindiran dari rivalnya, namun ia dengan cepat kembali menatap ke arah wanita cantik di depannya.

"Bisa anda jelaskan lebih dulu, alasan kenapa kami harus bersiap, sedangkan kami saja tidak memiliki urusan dengan Pihak Kekaisaran," ucap Sakura

Naruto terdiam, wajahnya menunjukkan keseriusan. Ada rasa penasaran akan jawaban dari wanita cantik.

Ia yang sangat membenci Pemerintahan dibawah wewenang Kaisar Uchiha, tentu saja ia tak akan mau berurusan dengan pihak Kekaisaran, apalagi jika ia tak mendapatkan uang.

Ayolah, time is money.

Jika pihak kekaisaran ingin menemuinya, harus ada biaya pajak karna telah mengganggu wilayah istirahatnya.

"Keluarga Kekaisaran mengundang Nona Uzumaki dan Nona Haruno dalam acara makan ma..."

"Makan!!!" seru Naruto penuh semangat.

Sakura sedikit berjingkat kaget, "Tidak bisakah kau menghentikan sikap norak mu, rakyat biasa." perintahnya

Naruto memajukan bibirnya, kemudian melirik ke lain arah, 'Aku kan hanya mengeluarkan ekspresi, lagi pula makan gratis sangat disayangkan untuk ditolak.' batinnya kesal

Emerald Sakura kembali fokus pada wanita yang ternyata sedang tersenyum ke arah Naruto, "Tak mungkin kami mendapat undangan makan, tanpa sebab."

Penjelasan Sakura membuat Naruto mengangguk setuju, kemudian ia pun ikut menatap ke arah sang wanita cantik.

'Ternyata Nona Haruno lebih sulit dikendalikan, dibanding dengan Nona Uzumaki.' batin wanita cantik

Kemudian tangan wanita cantik itu mengambil sesuatu di dalam tas yang dibawanya, sepasang sapphire dan emerald bisa melihat ada simbol kekaisaran di dalam undangan itu.

"Ini merupakan undangan resmi untuk Nona Uzumaki dan Nona Haruno." ucapnya menyerahkan dua buah undangan.

***

Putri Mikoto menatap tak percaya pada sebuah video yang dikirim padanya, padahal ia sudah memastikan tidak akan ada satupun rekaman cctv yang masih tersimpan.

Tapi, entah kecerobohan siapa, hingga ada hacker yang berhasil mencuri rekaman cctv tersebut.

Pikirannya kembali mengingat perdebatan dengan sang suami.

"Apa yang harus kita lakukan, Yangmulia ?"

Pangeran Fugaku menghela nafas pelan, kemudian jarinya mematikan rekaman cctv tersebut, "Yang harus kita lakukan hanya membuat keadilan."

"Apa maksud ucapan Yangmulia ?"

"Jika Kaisar telah menyetujui sebuah pernikahan untuk menutupi kecelakaan tersebut," Pangeran Fugaku terdiam sebentar.

"Maka lakukan pernikahan itu dengan dua korban." lanjut Pangeran Fugaku

"Tapi pernikahan poligami, tak bisa dilakukan di Jepang."

Mengingat kejadian itu, membuat Putri Mikoto harus menghela nafas berat. Ia tak mengerti, kenapa keadaan semakin kacau.

Tak mungkin ia membiarkan Kaisar Uchiha melakukan dua pernikahan, yang itu artinya akan ada dua Permaisuri untuk Kekaisaran Uchiha.

Juga, Presiden Sarutobi Hiruzen pasti tak akan menyetujuinya. Mengingat tak ada undang-undang untuk poligami.

Tapi, misalkan Kaisar Uchiha bisa mengubah undang-undang tersebut. Akan sangat bahaya untuk kepemimpinan permaisuri di masa depan, karena itu akan membuat kepemimpinan menjadi bercabang, dan berakhir pada lemahnya kekuasaan Kaisar.

Dengan cepat Putri Mikoto menggeleng, pemikiran buruk yang sempat melintasinya tak boleh sampai terjadi.

Ia harus melakukan sesuatu, yah harus, agar kekuasaan Kaisar tetap menjadi paling kuat. tekadnya.

***

Onyc Kaisar Uchiha yang biasanya tak memiliki pancaran kelembutan, kini untuk kesekian kalinya, Kaisar harus keluar dari zona kaku.

Kejadian di ruang inap calon permaisuri, membuat ia tak bisa menghapus bayang ketika tangan mungil itu menyuapinya, menghapus noda di sudut bibirnya, dan...

Sial, membayangkan hal itu saja membuat ia merasa menjadi remaja labil, yang diisi dengan roman picisan.

Menyadari sikapnya yang terlihat bagai remaja labil, Kaisar langsung bangun dari posisi duduknya, ia berjalan mendekati jendela kamar.

Ia merasa aneh, kenapa dirinya yang telah menjadi Kaisar, masih bisa merasakan perasaan yang harusnya telah tak ia miliki.

"Sepertinya akan ada hujan salju di musim panas ini, hingga Kaisar yang terkenal dingin bisa tersenyum."

Sindiran dari sepupunya, membuat Kaisar melirik tajam ke arah lelaki yang kini tersenyum tak bersalah, "Hentikan senyum mesummu, Uchiha Shisui."

Wajah imut Shisui menggembung lucu, membuat Kaisar memiliki niat untuk segera menghancurkan wajah itu.

"Aku kan hanya berkata jujur, Suke-kun." jawabn Shisui dengan nada merajuk

Siapapun, ingatkan Kaisar Uchiha untuk segera mencarikan pasangan sepupunya, agar Kaisar tak mendapat rayuan menjijikan lagi.

Kemudian, Kaisar Uchiha berjalan ke arah meja kerjanya, onyc nya bisa melihat data dengan judul Uzumaki Naruto.

Dengan cepat Kaisar pun duduk di kursi singgasana, tangan putihnya dengan tak sabar membuka lembaran dokumen tersebut.

Namun, tak berapa lama, alisnya mengerut penuh tanya, karna ternyata hanya ada informasi mengenai....

"Ada seseorang yang menutupi identitas Nona Uzumaki."

Kaisar mengangkat wajahnya, ia menatap ke arah Shisui, "Mencuri rekaman cctv Kerajaan saja, kau bisa. Lalu kenapa mendapatkan informasi mengenai Naruto, hanya sesuai Kartu Pelajar (?)"

Benar, rekaman yang baru saja Putri Mikoto terima berasal dari ulah Shisui, dan beberapa temannya. Tentu itu semua adalah perintah dari Kaisar.

Kaisar akan melakukan apapun, agar gadis surai emas dengan sapphire segelap lautan itu menjadi miliknya.

Shisui berdiri dari posisi duduknya, ia mulai melangkah santai mendekati singgana Kaisar.

Takk

Handphone miliknya, ia letakkan di atas meja kerja Kaisar, membuat Kaisar mengetahui ada simbol rubah yang mengunci seluruh informasi Naruto.

"Pilihanmu memang memiliki banyak misteri, Suke-kun. Dan aku hanya bisa mendapat informasi sesuai Kartu Pelajar." jelas Shisui.

Suara pintu di ketuk, membuat kedua lelaki keturunan Uchiha menghentikan pembicaraan mereka.

Pengawal itu membungkuk hormat, "Yangmulia," ucapnya

"Ada apa ?" tanya Shisui mewakili Kaisar.

"Acara penyambutan untuk Nona Uzumaki dan Nona Haruno, telah siap, Yangmulia."

***

Sapphire Naruto berbinar tanda ia merasa kagum akan apa yang dilihatnya, abaikan tentang perjalanan dari rumah sakit menuju istana.

Karna jika ia harus menceritakan, itu akan menjadi aib memalukan yang akan membuat siapapun mengejeknya.

Sedangkan pemilik emerald yang sejak tadi berdiri disebelah Naruto, justru harus kuat menahan emosinya.

Untuk kesekian kalinya, ia harus kembali menghabiskan salah satu koleksi parfum miliknya, untuk menghilangkan aroma muntahan dari Naruto.

Siapapun pasti akan merasa jengkel pada orang yang menbuat riasan yang tertata bagai seorang Putri, harus dibenarkan berulang kali. Dan itulah yang dirasakan Sakura.

Tapi, bukannya Naruto meminta maaf, ia justru dengan tak tau dirinya, bertingkah seolah tak terjadi apapun.

Bahkan sekarang, Naruto justru terlihat bahagia dengan tatapan kampungan mengamati tempat pesta.

Sakura sedikit curiga dengan semua yang akan terjadi dengan kehidupannya dan Naruto. Padahal, ia hanya mendapat undangan makan malam, tapi kenapa justru acara yang ia datangi adalah Pesta Kekaisaran ?

Srettt

Melihat Naruto akan melangkah dengan tergesa-gesa, dengan cepat Sakura menarik tangan Naruto, "Kau mau kemana ? Kaki kananmu masih..."

Naruto masih tak mau balas menatap Sakura, "Tentu saja makan, memangnya mau apa lagi ?" potongnya cepat

Ha...hah ???

Setelah Naruto berhasil membuat dirinya menghabiskan parfum mahal oleh-oleh dari sang mama. Kini Naruto akan apa ?

"Kita har..."

"Sayang sekali kan, jika makanan sebanyak itu justru diabaikan." potong Naruto

Merasa kepalanya semakin pusing akan tingkah rivalnya, Sakura pun akhirnya hanya membiarkan Naruto bertindak sesuka hati.

Lagi pula, kaki kanan Naruto sepertinya telah membaik, setelah tabib istana melakukan pengobatan tradisional. pikirnya

》》》

Tangan kecil Naruto dengan cekatan mengambil makanan yang telah disediakan, ia sudah sangat lapar akibat isi perutnya telah terkuras.

Anggap saja, dirinya sedang balas dendam karna harus kembali merasakan mabuk perjalanan.

Orang-orang disekitar Naruto menatap ngeri pada isi piring yang di pegang Naruto.

Beberapa ada yang menatap cemooh, seolah tingkah Naruto sangat bukan bangsawan. Padahal, setau mereka hanya orang bangsawan yang diijinkan mengikuti acara.

"Permisi," ucap Naruto dengan tangan kesusahan membawa makanan.

Kemudian, ia mulai melihat ke sekitar mencari tempat duduk yang nyaman untuk menghabiskan makanannya.

》》》

Sakura telah berdiri dengan anak bangsawan dari Academy Uchiha, namun sesekali emeraldnya mengawasi tingkah Naruto.

"Aku tak mengerti, kenapa kau bisa datang dengan rakyat biasa." ucap salah satu dari mereka.

Sakura menatap tak suka pada pemilik suara tersebut, "Itu bukan urusanmu, Sabaku Temari." ucapnya tak suka.

Walau Sakura tak menyukai Naruto, karna telah berhasil merebut medali gold musim ini, tapi mendengar ada orang yang menghina Naruto, ia merasa tak terima.

Karna baginya, yang boleh menghina gadis pirang itu hanya seorang Haruno Sakura, tak ada orang lain lagi.

Kemudian, emerald Sakura kembali menatap ke arah deretan makanan. Matanya sedikit melebar, terkejut akan hilangnya Naruto dari pandangnya.

"Dimana, Naruto ?"

Temari dan yang lainnya hanya mengangkat bahunya acuh. Mereka tak ada niatan sama sekali untuk mengetahui kegiatan Naruto.

***

Kaisar Uchiha berjalan dengan keluarga kekaisaran yang mengikuti langkahnya di belakang.

Ekspresi bahagianya yang sempat ia perlihatkan pada sang sepupu, kini telah menghioang terganti dengan ekspresi dingin.

Semua orang yang melihatnya, dengan otomatis membungkuk hormat.

"Yangmulia Kaisar Uchiha, Kaisar VII Kekaisaran Uchiha telah tiba."

Pengumuman itu membuat seluruh tamu langsung diam, dan membungkuk hormat.

Onyc Kaisar langsung mencari calon permaisuri yang sudah ia rindukan, 'Kenapa hanya ada Haruno ? Apa mereka tak membiarkan dobe menjadi calonku ?' batinnya bingung yang tak melihat keberadaan sang calon permaisuri.

Kemudian, Kaisar Uchiha terus melangkah masuk ke dalam pesta, namun aura gelap mulai menyelimutinya. Membuat tamu yang dilewatinya merasakan sesak.

'Jika mereka tak membiarkanmu menjadi permaisuriku, maka akan ku hancurkan tahta ini.' sumpahnya.

TBC

Ada yang tau Naru-dobe pergi kemana ? Hingga Kaisar Uchiha harus bersumpah seperti itu.

Jangan lupa vote and coment ya...

Thanks

Salam

MY_LODY

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro