Bab 31
Selamat Membaca
Manik merah miliknya terus mengawasi pergerakan dokter yang memasang gips pada leher jenjang yang tadinya terlihat nikmat untuk dijilat, sayang, leher itu harus tertutup indah.
Tapi, Kyuubi gadis yang tak menyukai keinginan Itachi untuk kembali menjadi pangeran, hanya menatap kasihan pada lelaki itu. Pasalnya, Kyuubi sendiri tak menyangka Kaisar Uchiha yang terkenal menyayangi kakaknya sendiri.
Bisa dengan tegas mematahkan tulang leher hanya karena perdebatan yang membuat Kyuubi pusing kepalang. Demi apel merah kesayangannya, Kyuubi hanya bisa mencuri dengar tentang perebutan antar saudara kandung itu.
Awalnya, Kyuubi menebak, perebutan yang direbutkan meraka adalah tahta Kekaisara Uchiha yang telah di pegang Kaisar Uchiha.
Namun, mendengar kalimat tegas dari Kaisar sebelum meninggalkan ruangan yang masih ia injak sampai sekarang, dua lelaki yang memiliki darah yang sama itu, justru memperebutkan Namikaze Naruto.
Ada rasa rindu, ketika Kyuubi menyebut Uzumaki Naruto sebagai Namikaze Naruto.
Tapi tunggu, saat ini yang lebih penting bagi Kyuubi adalah, kenapa ada perebutan calon istri? Tidak mungkin bukan, Kekaisaran Uchiha pada tahun 2017 ini akan mengalami perpecahan akibat seorang gadis?
Jika iya, maka itu sangat childish sekali!
"Mohon Putri memberi waktu pada Tuan Uchiha, untuk beristirahat."
Ucapan itu menyadarkan Kyuubi untuk segera meninggalkan ruangan ber-ac tersebut. Kyuubi membalas dengan senyum manis, membuat dokter pria tersebut sedikit tersipu menerima perlakukan manis darinya.
Sayangnya, Kyuubi tak begitu peduli. Karena perintah dari Kaisar Uchiha telah Kyuubi jalankan, kali ini dirinya harus mendatangi Naruto. Ia juga penasaran dengan rencana untuk mengalahkan Haruno.
>>>
"Ada apa Yang Mulia? Kenapa banyak perawat masuk ke dalam?"
Kaisar Uchiha tak memberi jawaban, ia sendiri tak mengerti kenapa gadisnya yang awalnya sedang tidur, tiba-tiba terbangun dengan napas yang tersenggal dan kemudian jatuh pingsan.
"Yang Mulia?"
"Apa etikamu sudah hilang, Putri Senju? Hingga tak melakukan penghormatan pada saya lebih dulu."
Dalam situasi genting seperti ini, lelaki yang lebih muda darinya meminta penghormatan? Hell! Yang benar saja!
"Pelajari buku etika kembali! Ini perintah!" perintah Kaisar Uchiha yang terpaksa membuat Kyuubi tak bisa menemui Naruto.
Kyuubi berbalik pergi meninggalkan Kaisar, batinnya memberontak ingin mencincang lelaki itu dan memberikan dagingnya pada ular peliharaan sensei pedho-nya.
Padahal yang menjadi kakak Naruto adalah dirinya, namun disaat seperti ini, Kyuubi bahkan tak bisa membantah ucapan Kaisar.
Disisi lain, Kaisar merogoh saku celananya, dan menekan tombol pada layar pipih tersebut.
"Jangan biarkan siapapun menemui Putri Uzumaki. Ini adalah titah saya."
Setelah itu, Kaisar memutuskan panggilan secara sepihak. Dokter memberi penjelasan, Putri Uzumaki kemungkinan mengalami amnesia akibat suatu peristiwa. Dan pingsanya gadis itu, kemungkinan juga karena memori lama tersebut meminta untuk diingat kembali.
Jadi, untuk meminimalisir kondisi terburuk gadisnya, Kaisar Uchiha hanya bisa membangun benteng kuat, agar tak ada yang menyalah-gunakan Naruto saat ini.
'Jika masa lalu itu membuatmu kesakitan, kumohon dobe, jangan mencoba mengingatnya.' Batin Kaisar Uchiha menatap Naruto dibalik kaca pintu.
oOo
Naruto tak mengingat apa yang ia lakukan sebelumnya, karena saat ia bangun, hanya ruang kosong yang menyambut dirinya. Bahkan Kaisar Uchiha yang katanya akan selalu menemaninya, kini lelaki itu sudah menghilang entah kemana.
"Dimimpiku, aku ...." pikirannya kembali terbayangan suara percakapan dirinya dengan sosok yang ia ketahui adalah kaa-sannya. Namun, ia belum bisa mengingat wajah kaa-sannya.
"Dia siapa?" ucapan cempreng itu, Naruto yakin itu adalah miliknya.
Kemudian, seseorang yang masih samar dalam penglihatannya datang dengan menggandeng orang yang lebih tinggi darinya. "Dia kakakmu, Naru. Namanya—"
Belum sempat orang itu mengatakan nama anak yang ternyata adalah kakaknya, ia terburu membantah kenyataan itu. "Hentikan! Naru tidak memiliki kakak! Naru adalah princess, jadi tidak ada yang boleh mengambil status Naru!"
Ucapan itu membuat Naruto semakin yakin, dia benar-benar anak dari seorang Kaisar. Tidak mungkin kan, seorang anak kecil berbohong dengan statusnya. Namun, yang tak Naruto mengerti. Kenapa ia dulu begitu menginginkan status princess?
Kenapa anak yang masih sekecil itu, memilih menolak keberadaan kakaknya dibanding dengan status princess yang harus hidup dalam istana dengan peraturan super ketat?
"Naru! Dengarkan kaa-san sayang!"
Dan jawaban dari sosok kaa-san berhasil membuat matanya terasa perih, tidak seharusnya dulu ia membantah sosok yang telah melahirkan dirinya. Tidak seharusnya ia tak mendengarkan ucapan sosok yang menyebut dirinya kaa-san.
Tak kuasa dengan perasaanya, tubuh rapuh itu bersandar pada dinding belakang. Analisanya tentang mimpi sebelumnya, semakin membuat ia berambisi untuk bertemu dengan kaa-san.
Kemudian, menyadari sesuatu yang lebih penting, Naruto menoleh pada meja samping kanan. Ia membuka laci tersebut, sebuah sketsa gambar hasil dari kerja kerasnya.
"Aku pasti akan menang. Ya aku pasti bisa!"
Naruto turun dari ranjangnya, ia melakukan peregangan terlebih dahulu. Setelah merasa keringat telah keluar dari pori-pori kulit, ia mengawali gerakan dengan kaki kirinya.
Well, demi mengurangi sakit pada cidera yang ia derita, Naruto lebih mengutamakan gerakan kaki kirinya. Tiba saatnya Naruto akan berputar dengan kaki kirinya, namun tak lama kemudian tiba-tiba ia berhenti.
"Ternyata kaki kiriku," ucapan Naruto terhenti. Ia memilih diam menatap kedua kakinya bergantian.
oOo
Pagi ini, Itachi telah siap dengan setelan jas armani yang ia minta dari bawahannya, lelaki ia ketahui bernama Tenzo membungkuk hormat di depan pintu menunggu Itachi memberi perintah.
Hari ini adalah hari penentuan, dan kebetulan Itachi telah mendapat ijin untuk pulang. "Siapkan mobil untuk—"
"Apa maksud kalian!" teriakan dari pintu kamar yang tak jauh dari Itachi berada membuat Itachi menatap ke arah sana.
"Maafkan hamba Putri, namun ini adalah perintah Yang Mulia."
"Omong kosong apa ini! Kalian sudah tahu hari ini aku ada kontes, jadi menyingkir!"
Naruto menatap kesal pada seluruh bodyguard yang di sediakan Kaisar Uchiha untuk menjaganya. Sweet memang mengetahui Kaisar Uchiha memberti perlindungan hanya untuk dirinya.
Tapi, melarang Naruto untuk mengikuti kontes pemilihan, itu sudah tidak bisa disebut sweet.
'Kalau seperti ini jadinya, lebih baik dia bersikap dingin padaku dari pada aku harus kesulitan untuk mengikuti kontes.' Batinnya menyesali keadaan sweet yang ia terima.
Kedua tangan Naruto terlihat di depan dadanya, bibirnya mengerut ke kanan dan ke kiri. Mencoba mencari cara bagaimana ia bisa keluar dari rumah sakit seluas itu. Hingga sebuah tangannya tiba-tiba saja menarik tangannya.
"Ayo Naru, kita lakukan seperti biasanya," ucap lelaki bernama Itachi, namun dalam pandangan Naruto wajah Itachi tampak lebih muda. Merasa itu adalah halusinasi, Naruto menggeleng keras membuat dia bisa kembali melihat wajah Itachi.
Kedua terus berlari tanpa bisa di kejar oleh pengawal istana, karena Itachi kali ini menggunakan bodyguard-nya untuk mencegah mereka menyusul dirinya. Sedangkan Naruto sendiri, masih sedikit kebingungan dengan bayangan yang dilihatnya barusan.
>>>
Kekaisaran Uchiha dengan segala keagungannya, dalam hangatnya mentari pagi. Seluruh persiapan untuk kontes telah tertata rapih, mulai dari halaman balai agung yang telah di sulap menjadi panggung kontes yang hanya beralaskan karpet merah.
Kemudian, tak lupa dengan para penonton dari perwakilan dewan istana satu persatu mulai menduduki kursi mereka. Tak sampai disitu, para juri yang telah di pilih dari aspek kebudayaan dan seni juga telah duduk di tempatnya.
Putri Haruno yang sejak tadi duduk di depan cermin menatap pantulan dirinya yang telah disulap menjadi balerina dengan riasan sederhana. Manik emeraldnya belum juga terbiasa ketika melihat dia begitu feminim.
Beberapa dayang bahkan terus menerus memuji kecantikannya, padahal Putri Haruno tak begitu merasa wajahnya patut dipuji.
"Yang Mulia Putri, sudah saatnya Yang Mulia tampil."
Ucapan itu berhasil membuat Putri Haruno bangun dari posisinya. Kakinya kemudian melangkah meninggalkan ruang rias, dengan beberapa dayang yang mengikutinya.
Tepat setelah sampai di tengah panggung, maniknya langsung bertemu dengan tatapan onyc yang masih sama dinginnya saat terakhir kali bertemu. Dia kemudian tersenyum membalas tatapan tersebut.
Music pembuka mulai diputar, beberapa juri langsung terkejut. Namun mereka tetap mencoba terlihat biasa, berbeda dengan dua orang yang berdiri di pintu masuk dari lorong pelayan.
"Kau pengkhianat, Yang Mulia," lirihan dari Naruto berhasil membuat Itachi semakin menggenggam tangan dingin Naruto.
Karena dia telah sedikit mengetahui, bahwa musik dan tarian yang digunakan oleh Putri Haruno adalah hasil dari ciptaan Naruto.
Lalu, kenapa justru Putri Haruno yang tak pernah datang ke rumah sakit, bisa menjiplaknya?
"Ayo kita pergi, Aniki," ucap Naruto membalikkan tubuhnya.
"Pergi ke mana?" Itachi menatap Naruto. "Bukan kah kau bilang ingin menjadi permaisuri?"
"Pertama lelaki itu membuatku kesulitan datang kemari. Lalu, kedua, hasil milikku digunakan lawan. Apa ini masih bisa disebut kontes yang adil?"
Kini giliran Itachi yang bingung harus mengatakan apa. Karena ucapan Naruto memang benar, ada yang tidak beres dengan otak Kaisar Uchiha.
TBC
Akhirnya, aku bisa publish. Senangnya aku. 😌😌😌
Salam
Lody
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro