Bab 3
Happy Reading
Sapphire itu menatap kosong pada kaki kanannya, kemudian wajahnya mulai terangkat menatap ke arah bulan yang terlihat seperti mengejek keadaan yang menimpanya, "Apa kau juga ingin mengejekku, karna aku tidak bisa menari lagi?"
Flashback On
BRAKKKK
Tubuh Naruto menggelinding di atas mobil yang menabraknya, sedangkan mobil itu terus melaju kencang. Namun tak berapa lama, mobil di belakang mobil yang menabrak gadis pirang itu berhenti.
Naruto bisa merasakan tubuhnya yang mulai melayang karna ada seseorang yang ia yakini mengangkatnya ala brydal style.
Tapi rasa pusing akibat benturan kepalanya yang mengenai jalan aspal, membuat ia lebih memilih memejamkan matanya.
Tak berapa lama, setelah ia sadar dari pingsannya, ia menemukan dirinya berada di sebuah ranjang yang ia yakini adalah tempat rawat inap.
"Jadi, kecelakaan itu memang nyata." ucapnya pelan
Kemudian, tangannya membuka selimut yang menutupi tubuhnya, sapphire gelapnya bisa melihat bahwa kaki kanan yang biasa ia gunakan untuk menari ballet, kini harus dibalut dengan perban.
"Selamat malam Nona."
Suara sapaan dari seorang wanita membuat Naruto mengalihkan tatapannya ke arah wanita yang ternyata merupakan dokter yang menanganinya.
"Apa dokter ingin mengatakan bahwa untuk sementara ini, kaki ku tak bisa ku gunakan untuk melakukan aktivitas berat ?" tanya Naruto panjang lebar.
Dokter yang Naruto ketahui memakai name-tag dr. Shizune, menatap terkejut akan penjelasan yang Naruto berikan. Namun, tak berapa lama, dokter Shizune memberi sorot yang sangat dibencinya, sorot kasihan.
"Tapi, kaki nona masih..."
"Hentikan dokter, aku belum mau mendengar kalimat baik dari keadaanku saat ini." potong Naruto cepat.
Kemudian, tanpa menghiraukan keberadaan dokter Shizune, tangan Naruto mulai mengambil dua tongkat yang berada disampingnya, dan ia pun mulai berjalan dengan tongkat tersebut.
Pikirannya telalu malas hanya untuk sekedar berada di ruang serba putih tersebut.
Belum lagi, aroma obat yang begitu menyengat, membuat ia merasa kesulitan untuk bernafas.
Flashback Off
Naruto kini tak tau apa yang harus ia lakukan mulai sekarang, karna baginya sumber kehidupan dan masa depan hanya ada pada kedua kaki tersebut.
Katakan lah, saat ini dirinya sedang berputus asa, karna telah mengalami kecelakaan yang berakibat pada masa depannya.
Memang, tak baik untuk dirinya merasa putus asa, tapi hidup di dunia tanpa adanya orang tua maupun sanak saudara, membuat ia harus bekerja keras.
Dan sumber uangnya, ternyata justru sedang terluka...
"Otakku tak cukup mampu membuat beasiswa untuk kehidupan ku, lalu...aku harus bagaimana lagi ?"
***
Kabar kecelakaan yang terjadi pada salah satu anaknya, yakni mobil yang dikendarai Pangeran Itachi menabrak orang, membuat Putri Mikoto dan Pangeran Fugaku mendatangi anak bungsunya.
Ruangan yang biasanya digunakan untuk sidang istana, terlihat hanya ada tiga orang di dalamnya.
Putri Mikoto, yang merupakan ibu dari Kaisar Uchiha, menekuk kedua lututnya. Wajahnya telah basah dengan air mata permohonan.
Pangeran Fugaku sendiri yang melihat istrinya memohon, juga ikut merasakan apa yang dirasakan sang istri.
"Ibunda mohon, Yang Mulia," mohonnya.
Putri Mikoto tak tau harus bagaimana lagi, padahal sudah beberapa tahun lamanya, ia membiarkan anaknya hidup di luar tanpa status Pangeran.
Mencoba membuat anaknya bisa hidup bebas dengan tak mendapat cap seorang pembunuh.
Tapi, hanya karena keteledorannya, Pangeran Itachi harus mengalami kecelakaan.
"Yang Mulia, setidaknya, bantulah Itachi sebagai saudara. Karena bagaimana pun juga--"
"Tapi, tidak dengan menikahi Putri dari Perdana Menteri, Ibunda!"
Tanpa memohon pun, Kaisar Uchiha pasti akan menolong kakaknya. Apalagi, Itachi adalah kakak kandungnya.
Sedingin apapun Kaisar Uchiha, dia akan selalu melindungi keluarganya. Sama seperti dulu, dia yang diharuskan menjadi tameng untuk melindungi masa lalu.
Tapi, melindung seseorang, bukan berarti ia harus menikah dengan orang yang tak dia cinta. Bagaimana dengan perasaan yang dimilikinya untuk pemilik manik sapphire itu?
"Pernikahan bukan hal yang bisa dipermainkan, Ibunda."
Putri Mikoto terdiam, memang permintaannya kali ini sudah sangat keterlaluan.
Tapi, hanya dengan menikahkan Kaisar Uchiha dengan Putri dari Perdana Menteri, maka masalah yang terjadi pada Pangeran Itachi akan terselesaikan.
Pangeran Fugaku sendiri, yang merupakan ayah dari Pangeran Itachi, telah mencoba membungkam Perdana Menteri yang tak terima jika Putri Haruno mengalami kecelakaan karna telah ditabrak oleh mobil Pangeran Itachi, akibat rem blong.
Dan, Perdana Menteri hanya mau menutup tuntutannya dengan sebuah Pernikahan antara Kaisar Uchiha dengan Putri Haruno.
"Hanya kali ini saja, Sasuke." ucap Pangeran Fugaku
Kaisar Uchiha tak mengatakan apapun, beliau sudah terlalu kecewa dengan sikap kedua orang tuanya.
Padahal, disini yang menjadi bungsu adalah dirinya. Tapi yang mengalah juga dirinya.
Entah takdir apa yang telah direncanakan untuknya, hingga ia harus kembali menjadi tameng untuk kakak yang paling ia sayangi.
》》》
Pagi ini, Pangeran Fugaku sebagai ayah dari Kaisar Uchiha harus mendatangi kediaman Perdana Menteri.
Karna Kaisar Uchiha sama sekali tak mau memperdulikan akan terselenggaranya pernikahan sebagai ganti untuk nama baik Pangeran Itachi.
Putri Mikoto tersenyum ramah pada sahabatnya, Ny. Haruno Mebuki, karna akhirnya mereka dapat berbesanan. Walau dengan cara yang tak terduga.
"Jadi, bagaimana rencana pernikahan..." pertanyaan Putri Mikoto terhenti
"Bagaimana keadaan putri anda, Tuan Haruno."
Suara Pangeran Fugaku tak memiliki nada bersahabat, juga seperti tak memiliki ketertarikan untuk menanyakan kondisi Putri Perdana Menteri. Membuat Putri Mikoto menatap tak suka pada suaminya.
Suasana ruang tamu menjadi sangat tegang, dengan aura tak bersahabat dari Pangeran Fugaku, karna memang Pangeran Fugaku tak begitu setuju dengan adanya sebuah pernikahan dengan cara licik yang bukan Uchiha.
"Putri kami masih dalam penanganan medis, Pangeran"
Pangeran Fugaku memang hanya memiliki status Pangeran, karna ia belum pernah menjadi Kaisar. Dan hal itu juga yang membuat statusnya terlihat dibawah Kaisar.
"Kalau begitu, kami akan mengajukan lamaran saat Putri anda telah sadar." ucap Pangeran Fugaku tanpa basa basi.
Kemudian setelah mengatakan hal tersebut, Pangeran Fugaku langsung berdiri diikuti Putri Mikoto. Keduanya pun meninggalkan kediaman Perdana Menteri.
***
Suara gaduh yang berasal dari ruang sebelahnya, membuat Naruto harus bangun pagi. Padahal, ia baru satu jam memejamkan mata.
Bukan itu saja, sapphirenya juga bisa melihat suasana rumah sakit yang di penuhi dengan mobil yang memakai lambang Kerajaan Uchiha.
Pikiran cantiknya sangat yakin, jika Kaisar yang belum pernah ia lihat itu, pasti sedang berada di Rumah Sakit yang menjadi rawat inapnya.
Dini hari tadi, ia mendengar bahwa rival balletnya, Haruno Sakura baru saja mendapat kecelakaan, dan yang lebih mengejutkan lagi, ternyata mobil pelaku yang menabrak dirinya, adalah pelaku yang sama yang telah membuat Sakura belum sadar.
Menyebalkan !!!
Karna, Naruto yang sama-sama menjadi korban, tapi hanya mendapat kopensasi perawatan medis saja.
Padahal, Naruto sangat berharap adanya dana tambahan untuk ia gunakan sebagai biaya hidup tambahan.
"Dasar pilih kasih," sindirnya menatap keluar jendela.
"Siapa yang kau katakan pilih kasih ?"
Mendengar ada suara lain di dalam ruangannya, secara otomatis, sapphirenya mencoba mencari pemilik suara tersebut.
Entah apa yang terjadi dengan tubuhnya, dadanya tiba-tiba merasa ada desiran nyaman, melihat wajah yang memiliki pahatan bagai dewa yunani.
Juga, onyc gelap yang menatapnya lembut (?)
Okay, mungkin untuk yang terakhir, itu sangat tak mungkin. Kemudian, saphhirnya melihat pakaian yang dikenakan orang tampan di dekat pintu kamar inapnya.
Ada Lambang Kekaisaran Uchiha.
"Seorang pengawal sepertimu, tak perlu ikut campur dalam ucapanku." jawab Naruto ketus
Wajah tampan yang dilihat Naruto, tampak menatap terkejut, "Peng..nga...wal ???" tanyanya
Naruto menganguk, "Yeah, kau pasti pengawal, karna tak mungkin seorang Keluarga Kekaisaran apalagi seorang Kaisar Uchiha bisa salah masuk kamar inap. Itu sangat bukan Uchiha." jelasnya enteng tanpa menyadari adanya aura gelap yang mulai menyelimuti ruangan tersebut.
"Memangnya aku terlihat seperti pengawal ?"
Naruto terdiam, sapphirenya kembali meneliti tampilan lelaki tampan yang entah sudah sejak kapan, lelaki tersebut kini berada tepat di samping ranjangnya.
Hal itu membuat, indra penciumannya bisa menghirup aroma musk yang begitu memabukkan.
Wajah Naruto mendongak, menatap kedalam onyc yang memiliki pancaran tegas, seolah lelaki tampan tersebut adalah Pemimpin Kekaisaran Uchiha, dan bukan seorang pengawal yang dituduhkan olehnya.
"Ap..pa aku salah ?" tanya Naruto tanpa sadar
TBC
Lody tunggu vote and coment kalian ya.
Thanks
Salam
MY_LODY
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro