Bab 27
Hallo, selamat sore.
Lodi datang lagi, btw, bolehlah Lodi imnyut ini meminta coment dan vote kalian. Hehehe
Selamat Membaca
Naruto telah siap dengan setelah dress birunya, itu adalah dress yang dirancang khusus untuk Naruto. Melihat pilihan yang dikenakan Naruto, bibir Kaisar Uchiha tertarik membentuk segaris senyum sangat tipis, hingga orang di sekitarnya tak bisa mengetahui Kaisar sedang tersenyum.
"Baiklah, saya sudah siap!" seru Naruto semangat.
Ini adalah kali pertama, Naruto bisa keluar istana setelah insiden ia kabur menemui fans-nya ke rumah sakit. Dan kebetulan yang tak terduga, rumah sakit yang akan Naruto datangi adalah tempat pasiennya di rawat. Tentu saja, itu yang membuat Naruto harus tampil indah hari ini.
Naruto berjalan lebih dulu dengan Kaisar Uchiha, tak berapa lama mereka melangkah, Puteri Haruno datang menghentikan mereka. "Hormat hamba pada Yang Mulia."
Naruto menatap kesal pada Sakura, tindakan Sakura sangat mencurigakan di matanya. Bagaimana Naruto tak memiliki pemikiran itu? Seharusnya, Sakura masih mengenakan pakaian istana yang memiliki lapisan banyak, karena Naruto mendapat laporan, Sakura mendapat undangan minum teh dengan Putri Mikoto.
Tapi yang dilihat Naruto sekarang, gadis merah muda itu terlihat mengenakan dress berwarna gold bersaing dengan warna rambut Naruto. Naruto menyentuh surainya sambil memikirkan hal itu. Belum sampai disitu, gadis pink itu juga menata rambutnya dengan mengepang menjadi dua bagian, membuat terlihat lebih muda dari Naruto.
'Apa-apaan penampilan itu!' batin Naruto protes.
"Kenapa kau disini, Sakura-chan?"
Kaisar melirik Naruto yang sudah berpindah ke sisi Sakura. 'Chan?' batin Kaisar.
"Hamba kemari karena Puteri Naruto ti—hmmpp." Tangan Naruto langsung membungkam bibir Sakura, dan menarik tubuh yang lebih tinggi darinya itu ke sisi yang lumayan jauh dari Kaisar Uchiha. Sangat tak sopan sekali tindakan Naruto, namun Kaisar Uchiha tak memperdulikan itu, beliau lebih merasa penasaran dengan bisik-bisikan dua gadis itu yang tampak mencurigakan.
Di pandangan Kaisar Uchiha, Naruto-nya terlihat begitu menggemaskan dengan sesekali menggembungkan pipi tan-nya dan membuat Sakura menekan pipi itu hingga kembali normal. Kaisar saja belum pernah melakukan hal itu, kenapa Sakura berani melakukannya?
Tak berapa lama, Naruto dan Sakura kembali menghampiri Kaisar Uchiha dan Kakashi.
"Yang Mulia, ijinkan Sakura-chan menemani saya ya?"
"Hamba hanya ingin menemani Puteri Naruto, Yang Mulia. Jadi, hamba mohon ijinkan hamba melakukannya."
Kaisar Uchiha ingin sekali menolak permohonan Sakura, namun tatapan penuh permohonan dari sepasang sapphire milik dobe-nya, justru berhasil membuat ia menjawab, "Ya, saya memberi ijin."
>>>
Aura gelap dalam mobil yang ditupangi Kakashi hampir membunuh dirinya, beruntung ada bantua dari ac yang membuat ia bisa bernapas. Sayangnya, ac mobil pun membantu dirinya semakin merasa dingin akibat aura milik Sang Kaisar.
Mereka baru saja akan sampai di gerbang keluar istana, tapi Kaisar Uchiha justru terlihat tak seperti saat Kakashi bertemu pagi tadi.
"Putri Naruto, duduk disebelah saya sekarang."
Naruto menatap Kaisar Uchiha, matanya berkedip beberapa kali, ia sungguh ingin menerima ajakan itu. Namun sentuhan tangan Sakura membuat ia menatap Sakura penuh mohon, sayangnya Sakura menggeleng anggun.
"Puteri Haruno?" tanya Kaisar Uchiha yang bisa membaca keadaan Naruto.
Sakura balas menatap Kaisar Uchiha, ia tersenyum manis mencoba mengurangi tatapan dingin yang terarah padanya. "Hamba hanya tidak ingin Yang Mulia—"
Tak sabar menunggu Naruto, tangan Yang Mulia Kaisar menarik tangan Naruto. Dan detik berikutnya, Sakura melotot tak terima, Kakashi menatap jalan depan menunggu kapan sampai rumah sakit. Sedangkan Naruto?
HUEEEKKK!!!!
oOo
"Apa itu artinya, kedatangan saya ke jepang merupakan sebuah ancaman?" bagi para menteri dan dirimu. Ucap Itachi
Kaisar menggeleng. "Kau sudah selesai dengan hukumanmu, jadi sudah sepantasnya kau kembali ke jepang."
"Lalu, kenapa Yang Mulia tak menyetujui pengangkatan saya sebagai pangeran kembali?"
"Aniki bisa pergi sekarang."
"Tak bisakah Yang Mulia memikirkan permohonan hamba?"
Kaisar tak memberi jawaban, membuat Itachi terpaksa harus menelan kepahitan karena keinginannya belum bisa terwujud.
Itachi mengusap rambutnya kasar, ia semakin tak mengerti dengan jalan pikiran adiknya. Jika memang adiknya menginginkan Naruto, lalu kenapa adiknya memberi soal yang semakin mempersulit Naruto naik ke tahta permaisuri?
Tapi, jika memang adiknya tidak berniat membuat Naruto naik tahta permaisuri, kenapa adiknya tak memberi kesempatan pada Itachi untuk naik tahta ke status pangeran, sehingga Itachi bisa menikahi Naruto karena status dan derajat Itachi dengan Naruto sama.
Itachi mengangat wajahnya, membawa ia pada langit biru yang membuat ia teringat dengan keindahan sapphire calon istrinya.
"Meratapi nasib yang diterima, apa kau sudah sadar dengan kesalahanmu, Ka—kek?"
Kalimat kejam itu membuat Itachi menutup matanya sebentar, ia menarik sudut bibir kirinya. Diantara semua orang yang melihatnya hari ini, tak pernah sekalipun ia berharap bertemu dengan pemilik suara itu.
"Cih! Kenapa kau cepat sekali menyadari kesalahanmu? Kau tak menantang sebagai seorang pemuda berwajah ka—kek!"
Itachi bangun dari kursi taman tempat ia duduk, saat ini ia masih mengenakan pakaian pasien. Karena sudah dua hari ini, ternyata ucapan dari Kaisar membuat kepalanya terasa sakit, bahkan ia sempat muntah darah dan mimisan.
Jika kalian berpikir, Itachi memiliki penyakit yang siap membuat ia menghitung hari kematiannya, kalian salah besar. Karena sakit yang diderita Itachi akibat—Itachi belum bisa mau menjelaskannya. Dengan cepat ia menatap manik merah khas Senju.
"Kau sendiri kemari untuk apa? Apa nenek tua itu mengirimmu sebagai hadiah tutup mulut?" sindir Itachi.
Kyuubi menarik kerah baju Itachi, wajahnya mendongak ke arah mensejajarkan pandangan mereka. "Kau tau, semua orang bahkan kau sendiri berhak menjulukinya nenek tua, karena usia dia sudah dikatakan tua. Tapi kau sama sekali tak memiliki hak menganggapku hadiah!"
Itachi menunduk membalas sorot mata penuh dendam dari manik milik rubah ras inggris di hadapannya. Membuat suasana hati Kyuubi menjadi semarah ini, entah kenapa membangkitkan sisi lain milik Itachi yang telah lama terkubur. Mungkin, mengganggu rubah itu bukanlah sebuah kesalahan.
"Lalu, apa alasan kedatanganmu?" tanya Itachi santai.
Kyubi mulai melepas cengkramannya, ia kembali berdiri dengan elegan. "Tidak ada alasan apapun."
Jawaban yang dikeluarkan Kyuubi tak berhasil membuat rasa penasaran Itachi hilang. Itachi kenal betul dengan sifat para bangsawan Senju. Mereka tak mungkin mendatangi tempat lain, hanya karena tak memiliki alasan disana.
Jadi, untuk apa gadis rubah ini datang ke rumah sakit?
HUEKKK!!!
Suara orang muntah membuat keduanya menatap ke arah pintu masuk rumah sakit, disana terlihat seorang gadis tengah mengeluarkan makanan dari mulutnya, di sampingnya terlihat gadis surai pink yang membantu memijat tengkuk si pelaku.
Kemudian, di belakangnya terlihat lelaki dengan pakaian istana, dengan atribut kekaisaran yang melekat pada tubuhnya. Beberapa pengawal terlihat membantu orang itu membersihkan kemejanya. Dan baik Kyuubi dan Itachi sangat yakin lelaki itu adalah Kaisar Uchiha.
'Jangan katakan, Naru memuntahi Yang Mulia?' batin Itachi.
'Jangan katakan, adikku memuntahi Yang Mulia?' batin Kyuubi bersamaan dengan Itachi.
"Hahaha." Kyuubi dan Itachi sama-sama tertawa melihat keadaan itu.
oOo
Hahaha
Suara tawa memenuhi ruangan yang digunakan untuk melakukan acara minum teh yang diselenggarakan Putri Mikoto. Tapi, tunggu dulu, itu bukanlah suara tawa milik Putri Mikoto, dia sendiri justru tak menyukai tayangan yang terlihat di layar pipih itu.
"Bibi Senju, mohon untuk tidak tertawa atas musibah yang di terima Yang Mulia."
Benar, kedatangan Kaisar Uchiha ke rumah sakit ternyata berhasil tercium awak media, hingga mereka melakukan tayangan live. Mungkin mereka ingin mencari berita alasan kedatangan Kaisar Uchiha, sayang mereka harus melihat keadaan Kaisar Uchiha yang dimuntahi Puteri Naruto.
"Sungguh pilihanmu itu benar-benar hebat, Miko-chan," ucap Puteri Tsunade yang berhasil mengontrol tawanya.
"Hamba memiliki dua pilihan, jadi pilihan yang mana yang Bibi maksud?" tanya Putri Mikoto berpura-pura tak paham.
Seumur hidupnya, Putri Mikoto tak pernah sekali pun membuat kesalahan, ia selalu melakukan hal yang membuat para kaisar terdahulu merasa bangga. Dan kali ini, sungguh sejarah telah berubah, hingga membuat ia memberi pilihan memalukan.
"Oh Miko-chan, jangan malu seperti itu. Putri Naruto sungguh telah berhasil membuat Kaisar tangan besi itu terlihat memerah di depan kamera. Hahaha."
Para dayang yang berada di tempat itu pun ikut menahan tawa, mereka juga tak menyangka kabar tentang Putri Uzumaki yang bersikap bagai rakyat biasa ternyata masih melekat hingga sekarang, yakni ... mabuk perjalanan.
TBC
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro