Bab 13
Happy Reading
Hari ini, Ino telah resmi menjadi dayang khusus yang menangani persiapan Putri Naruto, padahal ia kira akan sangat sulit, mengingat seleksi dari Putri Mikoto begitu ketat.
Bahkan, ia harus melakukan tes untuk lolos sebagai murid Academy Uchiha, agar lingkungan pergaulan Ino tak melibatkan para kaum rakyat.
Sungguh tes yang sulit, tapi apapun tetap ia lakukan demi bersama Putri Naruto. Oh, bukan bersama dalam artian tanda kutip ya, tapi karena ia tak mau kehilangan seorang sahabat.
"Kau membiarkan baka Naruto menaiki sepeda?!"
Pertanyaan keras itu membuat Ino menghentikan langkahnya. Itu adalah suara dari mantan sahabat masa kecilnya, Haruno Sakura. Tapi, kenapa Sakura menyebut-nyebut nama Naruto? Apa ada buruk dengan sahabatnya itu?
"Dia mengatakan akan kembali tepat pukul 3 sore, Haruno, jadi...."
"Jadi kau membiarkannya begitu saja? Ck, ternyata keturunan Sabaku yang memiliki kecerdasan diatasku, lebih bodoh dari Naruto yang tak suka dengan Sejarah!"
Tajam dan jleb sekali, ucapan dari gadis yang menduduki peringkat nomor satu sebagai calon permaisuri Kekaisaran Uchiha.
Ino akhirnya mau keluar dari persembunyiannya, "Memangnya ada apa dengan Naruto?"
Sakura menatap kearahnya, emeraldnya mengatakan untuk jangan ikut campur jika kau ingin selamat. Tapi, Ino tetap melangkah mendekati Sakura.
"Kalian membahas sahabat pemalas-ku, jadi bisakah kalian menjawab pertanyaanku?"
Sakura diam, tak ada minat sedikitpun untuk memberi penjelasan. Baginya, semakin banyak yang mengetahui masalah Naruto, maka akan semakin besar resiko tersebarnya.
"Aku membiarkan Naru-chan pergi menaiki sepeda," jawab Gaara.
Ino membelalakan matanya, informasi dari Gaara benar-benar mengejutkan. Dengan cepat ia mengambil ponselnya, dan menekan nomor 1, dial-up Naruto.
"Si Baka memiliki ponsel?" tanya Sakura penasaran.
Ino tak menjawab, tapi memang benar, Naruto memiliki ponsel, lebih tepatnya itu adalah ponsel milik Ino yang dipinjam Naruto.
Hidup sederhana Naruto membuat Ino berkali-kali kehilangan jejaknya, jadi untuk mengatasi hal itu, Ino memberikan ponsel pada Naruto dengan atasnama pinjaman.
Sahabatnya itu tak menyukai barang pemberian, jadi Ino hanya bisa mengatakan pinjam.
"Hal...."
"Kau pasti teman Naruto ya? Saat ini temanmu di rumah sakit Konoha,"
Jedger
Suara petir dapat didengar oleh Ino, kemudian ia segera pergi menuju mobilnya. Sakura dan Gaara yang melihat itu, juga langsung menyusulnya.
Namun, sebuah perintah membuat ketiganya berhenti.
"Berhenti tiga murid kelas S," perintahnya.
***
Tangan Kyuubi mengusap pelan surai pirang Naruto, tanpa sadar bibirnya tersenyum mengingat sesuatu yang telah lama ia hapus, ah lebih tepatnya ia tutupi.
Kemudian tangannya beralih mengusap surai merahnya, surai yang menurutnya indah, namun tak seindah dengan surai aslinya.
"Kau membuatku iri hanya karna surai pirangmu, Naru," ucapnya pelan.
Kemudian ia menatap ponsel Naruto sebentar, tadi saat ia menerima panggilan dari temannya Naruto. Entah kenapa ia merasa senang, mengetahui Naruto memiliki teman yang mencemaskan keadaan Naruto.
Tapi rasa kasihan kembali ia rasakan, penjelasan dari dokter membuat ia tak bisa menahan rasa empatinya pada Naruto.
Ia menoleh ke arah kaki kanan Naruto, kaki itu telah diperban. Kata dokter, pingsannya Naruto akibat dari dehidrasi yang berlebihan. Dan akibat Naruto melakukan aktivitas berat serta gerakan ballet tadi, membuat cedera kaki kanan itu kembali terasa.
Pantas saja, gerakan kaki kanan Naruto terlihat kaku. Andai tidak sakit, mungkin gerakan itu akan semakin sempurna.
"Gerakanmu lebih indah dibanding pemegang medali emas kemarin, tapi kenapa mereka tak mengirim dirimu?" tanyannya lagi tapi tak juga ada jawaban.
Kriettt
Suara pintu terbuka membuat Kyuubi menoleh ke arahnya, maniknya bisa melihat satu, dua, tiga, empat. Ah empat orang yang memasuki kamar inap Naruto.
Ketiga diantaranya memakai seragam sekolah, dan satunya.... "Anda pasti kakeknya Naruto ya? Maaf telah membuat anda harus kemari," ceplosnya.
Kyuubi adalah lulusan terbaik oxford, jadi sangat tak sopan jika ia tak menyapa yang lebih tua. Kemudian ia sedikit membungkuk sebentar.
Ketiga murid yang mendengar penuturan dari seorang Putri kalangan Kekaisaran, mencoba menutup rapat mulut mereka.
Bahkan Sakura yang memiliki etika tertinggi, harus menggigit bibirnya demi mempertahankan keanggunannya.
"Ekhem! Saya adalah calon kakak ipar Naruto, dan sangat tak sopan jika Anda justru memberikan julukan kakek pada saya," jelas Itachi menahan kekesalannya.
"Hah? Tapi wajah kak--(kek) ... kakak, memiliki tanda penuaan," jelas Kyuubi menatap pada dua tanda lahir milik Itachi, "tapi maafkan saya jika ternyata saya telah salah sangka."
Sakura berjalan lebih dulu mendekati Kyuubi, namun sebelumnya, maniknya telah memelihat Naruto yang tampak tidur dengan tenang.
"Membuat gempar seisi istana tidaklah cocok dengan Putri Senju," ucap Sakura membuat Kyuubi terdiam.
Kyuubi hampir melupakan bahwa Sakura telah mengenalnya saat kompetisi ballerina di Inggris musim ini. Dan tentunya, sudah saatnya ia kembali ke istana.
***
Kecolongan!
Yah, kata itu sangat tepat mendeskripsikan situasi Kyuubi sekarang. Karena, ternyata, berkat dirinya, dua orang yang seharusnya tak mendapat hak istimewa dari kekaisaran, sekarang justru mendapat hadiah.
Hadiah karena telah berhasil membawa Putri Senju kembali dengan selamat.
"Tak kusangka kau mau menjadi gagak," sindirnya pada Itachi.
Itachi menghentikan langkahnya, ia tak berbalik untuk menatap punggung Kyuubi. Keduanya saat ini dalam posisi saling membelakangi.
"Memakan bangkai demi bertahan hidup? Itu sangat kasar sekali, Putri."
Bibir Kyuubi membentuk segaris senyum sinis, "Lalu, kata apa yang pantas bagi mereka yang melakukan penjilatan demi mendapatkan tahta yang bukan miliknya?"
Berkat Itachi mengantarkan Kyuubi ke istana, dan mengembalikan Naruto ke kediaman. Membuat bangsawan yang dulu memusuhi Itachi, mengajukan penawaran agar Itachi menjadi Pangeran.
Memang belum ditetapkan oleh Kaisar Uchiha atas penawaran itu. Tapi, Kyuubi yang mengetahui kebaikan Kaisar Uchiha, pastilah Itachi akan segera menjadi Pangeran lagi.
Dan kedepannya, hidup Kaisar Uchiha pastilah tak akan tenang.
Pemikiran negative itu dapat dilihat dengan jelas oleh Kyuubi yang pernah kehilangan seluruh keluarganya, bahkan jati dirinya juga ikut terenggut.
"Kau tau Putri," bisik Itachi pada telinga Kyuubi, desiran lembut dapat dirasakan Putri Senju itu.
"Ketika kita diatas, kesalahan sekecil apapun akan mudah diingat. Dan kau beruntung, karna hari ini aku masih berbaik hati memaafkanmu."
PENGADU!
Kyuubi membalikkan badannya, bersiap memukul ucapan jahat dari Itachi. Tapi meelihat punggung yang sudah semakin jauh, ia hanya bisa menatap kesal.
'Sial! Padahal aku sudah mencoba merelakan tahta untuk Sasuke, karena hidup Sasuke pun sama menderitanya denganku. Tapi, kenapa keturunan Uchiha masih memiliki niat jahat pada Sasuke?' batinnya kesal.
***
Sakura bingung dengan sikap diamnya Kaisar Uchiha di depannya.
Hasil perbuatan Sakura yang membawa Putri Kyuubi dan Putri Naruto, membuat ia mendapat undangan jamuan makan bersama Kaisar Uchiha.
Jangan berpikiran jelek dulu!
Semua itu bukan mau Sakura, sungguh! Percayalah pada Sakura!
Karna semua itu adalah kemauan Putri Mikoto dan kedua orang tuanya, demi memuluskan jalan Sakura menuju tahta seorang permaisuri.
"Bagaimana menurut Putri, jika Kaisar ini mengangkat nii-sama menjadi Pangeran?"
Pertanyaan dari Kaisar menjawab alasan suasana diam tersebut. Wajah Sakura mulai terangkat, emeraldnya menatap onyc yang begitu gelap.
"Menurut hukum politik istana, saat Pangeran Tertua kembali ke istana. Maka adanya perebutan tahta akan terjadi, bahkan Kaisar Hagoromo yang agung, sampai membuat kediaman terpisah untuk Pangeran Uchiha Madara, demi melindungi tahta Kaisar Senju Hashirama."
Jawaban Sakura hanya diangguki oleh Kaisar Uchiha. Membuat suasana kembali terdiam. Sakura sendiri, tak berani untuk menanyakan alasan dari maksud pertanyaan Kaisar Uchiha.
Sakura tahu, jika Kaisar Uchiha pasti lebih memahami hukum tersebut. Tapi, kenapa Kaisar Uchiha justru menanyakan hal itu pada Sakura?
Apa itu adalah sebuah bentuk tes untuk menjadi permaisuri?
"Makan malam kali ini, sedikit menyenangkan. Terima kasih telah menemani Kaisar ini," ucap Kaisar Uchiha kemudian pergi meninggalkan kediaman Sakura.
》》》
Penjelasan dari Sakura memang benar, akan adanya perebutan tahta. Kaisar Uchiha bisa saja mengabaikan permohonan itu demi melindungi tahta, tapi kesempatan untuk berkumpul kembali dengan kakaknya tak mungkin datang dua kali.
Dan seharusnya, Kaisar Uchiha tak perlu mencemaskan tahta yang sebenarnya bukan miliknya sejak awal. Tapi, how about Dobe?
Ia mencintai Dobe, dan jika ia tak menjadi Kaisar Uchiha, ia tak bisa memiliki Dobe. Sesuai dengan permintaan Putri Mikoto yang telah ia tanda tangani.
"Shisui."
Shisui melangkah mendekati Kaisar Uchiha berdiri, "Ham...."
"Mana yang akan kau pilih?" tanya Kaisar Uchiha, kemudian menoleh ke arah Shisui, "jalur yang biasa orang lewati, atau menghancurkan pohon, rumput, bahkan sungai, agar kau bisa menuju tujuanmu."
Diam.
Shisui bingung dengan maksud pertanyaan Kaisar Uchiha. Jika ia adalah rakyat biasa, tentu saja ia akan memilih jalur pertama. Tapi, jika ia adalah seorang Kaisar, jalan manapun bukankah boleh ia pilih?
Lalu, apa maksud ucapan Kaisar Uchiha?
"Jika kedepannya kami berada dijalur yang berbeda, tetaplah lindungi tanah Konoha ini. Ini Titahku sebagai Kaisar Uchiha juga sebagai sepupu nakalmu."
Setelah mengatakan kalimat itu, Kaisar Uchiha kembali melanjutkan langkahnya. Pikiran Shisui masih mencoba mencerna maksud ucapan itu.
Ada rasa ketakutan, jika maksud Kaisar Uchiha adalah ... perang saudara yang bisa saja terjadi.
Tbc
Thanks for view, for reads, for vote and for comment.
Salam
MY_LODY
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro