Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Prince Of Glass -18-

Semuanya kabur. Sasuke sudah tidak bisa berpikir apa-apa lagi, bahkan pelukan pada boneka beruang besar itu sudah terlepas.

Teriakan dan pekikan dari orang-orang yang melihatnya jatuh tidak ia hiraukan sama sekali. Telianganya sudah berdengung.

Apa hidupnya akan berakhir seperti ini?

Apakah Rock Lee bukan teman yang baik untuknya?

Pertanyaan itu terus menggema di dalam kepalanya. Tapi, bukan itu fokusnya saat ini. Yang ia lihat sebelum akhirnya membentur dasar eskalator dan kepalanya yang terasa ditarik karena rambutnya masuk ke dalam eskalator adalah wajah menyesal Lee.

***

Sekali lagi, rumah Uchiha Fugaku kembali dilanda kepanikan karena telepon dari Sasuke--yang sebenarnya adalah Lee yang menjelaskan bahwa sekarang dirinya kritis.

Semuanya bingung, bahkan Uchiha Fugaku yang sebelumnya duduk tenang di beranda halaman belakang rumahnya kini terlihat kacau.

"Bagaimana dengan Sasuke?" itu yang terus ia gumamkan sejak pertama kali kabar itu sampai di rumah. Sedangkan ia tidak tahu bagaimana kondisi anak bungsunya itu.

Itachi sudah menuju ke rumah sakit, ia sengaja melarang ayahnya ikut karena Mikoto yang pingsan karena terkejut.

Kepanikan di rumah itu berubah seketika menjadi tegang seketika ketika bunyi decitan kursi roda terdengar di telinga semua orang di sana.

Tentu saja Fugaku tidak langsung menjawab karena ia masih berusaha menyadarkan Mikoto. Hingga sebuah suara yang tidak asing baginya membuatnya berbalik seketika. "Selamat siang, Fugaku no Nii-san." sapanya halus.

Tidak, itu adalah nada termenjijikkan yang pernah ia dengar dulu. Itu adalah Uchiha Obito, adik tirinya.

Rahangnya mengeras, melihat Obito yang dengan jelas tengah menyeringai padanya.

"Mau apa?" tanya Fugaku datar.

Mereka duduk dengan tegang di ruang kerja Fugaku dan aura dingin yang menyatu.

"Hanya berkunjung, tidak boleh aku mengunjungi kakakku sendiri?" jawabnya santai.

"Oh, mana keponakan tampanku? Uchiha Sasuke, di mana dia, Nii-san?"

Fugaku mendengus, selama hidup, bahkan pria itu tidak pernah peduli dengan keberadaan Sasuke. Bagian Uchiha yang baginya adalah sebuah kesalahan Mikoto.

"Bukan urusanmu."

"Jelaskan apa maumu, Obito?!" Sentak Fugaku keras.

Obito tertawa lebar. Ia menyeringai karena sudah katahuan.

"Maksudmu terlalu jelas karena kau adalah orang yang tidak pernah peduli dengan keluarga kami." Jawab Fugaku sinis.

"Ya, aku hanya ingin melihatmu hancur, Nii-san. Meskipun aku harus memusnahkan keponakan tampanku."

Rahang Fugaku kembali mengeras. Raut wajahnya bahkan jelas sedang marah dan itu membuat Obito semakin melebarkan seringainya.

"Jangan berani-berani menyentuh Sasuke, Obito!" sentak Fugaku. Ia bahkan menunjuk tepat wajah Obito.

"Apa maksudmu, Nii-san? Aku juga Uchiha, asal kau ingat."

"Tidak, kau bukan Uchiha. Kau hanya anak Tou-san dengan simpanannya." kali ini giliran Obito yang terlihat geram.

Fugaku menyeringai lagi, merasa menang karena berhasil menghantam Obito, telak. "Nakazawa Obito. Bukankah itu nama aslimu sebelum Ibumu meninggal?"

"Seharusnya kau tahu posisimu, Obito, Tou-san masih berbaik hati memberimu sedikit kekayaannya."

"Kau!!" Telak. Obito kalah telak dari kakak tirinya.

"Ah, aku lupa, aku ke sini juga ingin memberi tahumu kalau pemakaman untuk Sasuke sudah siap." Kemudian Obito pergi dari sana meninggalkan Fugaku yang mematung.

***

"Bagaimana dengan keadaan Sasuke?" tanya Itachi. Ia sangat panik sekarang, bahkan ia hanya mengenakan pakaian rumahnya untuk ke rumah sakit.

Lee menggeleng, ia juga tidak tahu bagaimana keadaan Sasuke sekarang. Yang jelas, sejak diangkat ke ambulans ia sudah tidak sadarkan diri.

"Sasuke...." lirih Itachi. Ini yang membuat keluarga Uchiha benar-benar menjaga Sasuke, ia adalah anak yang ceroboh.

"Uchiha-san maafkan aku." Rock Lee secara mengejutkan membungkuk dalam di depan Itachi.

"Apa yang kau lalukan, Lee-kun? Bangunlah." Itachi jelas saja terkejut. Ia tidak menyangka teman Sasuke akan seperti itu.

"Aku minta maaf, Uchia-san, aku tidak bisa menjaga Sasuke dengan baik." kata Lee sekali lagi.

"Tidak apa-apa, ini kecelakaan. Lagi pula, Sasuke itu anak yang ceroboh."

Lee merasa bersalah pada Sasuke tentu saja. Anak itu benar-benar tulus berteman dengannya. Tapi, dengan kejamnya Lee hampir membunuhnya.

Ruang tunggu UGD kemudian hening, baik Lee maupun Itachi semuanya tenggelam dalam pikirannya masing-masing.

Itachi dengan rasa khawatirnya dan Rock Lee dengan rasa bersalahnya. Mungkin jika Sasuke tidak selamat nanti, ia akan meminta Uchiha Fugaku untuk membunuhnya sebagai penebusan dosanya pada Sasuke.

*

"Bagaimana keadaannya, dok?" tanya Itachi ketika pintu UGD terbuka.

"Uchiha-san?"

"Keadaannya buruk, dia koma dan tidak bisa dipastikan kapan sadar." jelasnya.

"Kenapa?" tanya Itachi lagi. Dan detik selanjutnya ia mengikuti intruksi dokter untuk mengikuti ke ruangannya.

"Uchiha-san... Mengenai adik anda, ini karena benturan keras di kepalanya dan juga penyakitnya."

"Ia terlalu banyak kehilangan darah, saat dievakuasi tadi dan karena itulah suplai oksigen di otaknya berkurang dan berakibat ia koma." pungkas dokter itu.

Itachi masih diam memahami maksud dokter itu. Dan setelah mengerti, ia berkata; "Apa dia tidak bisa diselamatkan?"

Sang dokter menggeleng. "Semua itu dalam kuasa Tuhan, Uchiha-san. Kami akan berusaha dan Anda berdoa saja agar adik anda bisa selamat."

***

Setelah kepergian Obito, Fugaku dan Mikoto bergegas ke rumah sakit. Kabar dari Itachi, keadaan Sasuke sangat buruk.

"Bagaiaman dengan adikmu, Itachi?" Cecar Fugaku. Ia bahkan tidak sadar jika ada Rock Lee yang juga di sana.

"Sangat buruk, Tou-san." lirih Itachi. Ia melihat ke belakang Ayahnya, di sana, Mikoto sudah menangis lagi.

Suasana di sana kembali hening, hanya terdengar suara-suara aktivitas rumah sakit dan isakan Mikoto yang terdengar jelas. Selalu seperti ini, ketika ia akan membiarkan Sasuke tumbuh anak itu pasti akan tumbang terlebih dulu bahkan sebelum ia menyentuh garis takdirnya.

"Kenapa harus Sasuke yang mengalami semua ini?" Mikoto meracau dalam isakannya. Ia takut jika terjadi apa-apa dengan Sasukenya.

***

Hai... ._.

Sorry buat keanehan yang ada di fict ini.

Sekedar info, ini mau tamat. Haha.

Btw jg kalo scene adu mulut fugaku dan obito kurang berkesan tolong dimaafkan. Aku gapinter bikin kaya gitu :v

Selamat malam~

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro