Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Pria Pengantar

Sekali lagi aku memandang bayanganku di cermin, semuanya sempurna. Rambut panjangku yang berantakan, dengan masker bengkuang putih setengah retak di seluruh wajah dan terusan putih. Aku siap untuk menghadiri pesta Halloween di kampus.

Jam sudah menunjukkan pukul delapan, aku bergegas keluar dari kamar asrama dan menyusuri lorong yang sepi. Kampusku terletak di pinggiran kota Bogor, tidak terlalu jauh dari asrama kampus.

Malam ini udara sangat dingin, tapi pengap. Aku mempercepat langkah agar segera sampai, entah kenapa aku merasa tidak nyaman, apa lagi setelah keluar dari bangunan asrama dan melewati pohon beringin besar yang lebat.

Bulu kudukku meremang, sepertinya suasana halloween membuatku berhalusinasi aneh. Tanpa sadar terusan yang kupakai tersangkut pada langkah kaki dan membuatku terjatuh.

"Sini biar saya bantu."

Aku merutuk dalam hati, kemudian mengangkat wajah. Di depanku terlihat sosok laki-laki dengan kemeja kusut dan wajah yang sedikit mengerikan. Namun, aku menyambut uluran tangannya.

"Terima kasih, kostum sialan ini benar-benar membuatku kesulitan," kataku setelah berdiri dan merapikan terusanku. "Eh, kamu mau ke pesta kostum juga? Ayo, berangkat bersama."

Sosok itu hanya tersenyum, sedikit mengerikan karena riasan wajahnya yang seperti kulit terkelupas itu retak memanjang. Aku menarik lengannya pelan, dan mengajaknya berjalan di sampingku.

"Kenapa kamu baru berangkat?" tanyaku memulai percakapan.

"Memang saya terbiasa begini, Nona," jawabnya, kaku.

Aku tertawa. "Terbiasa telat, maksudmu?"

Tidak ada jawaban, hanya langkah kaki yang terdengar. Aku melanjutkan perkataanku. "Menurutmu, apa aku cukup menyeramkan?"

"Tidak, Nona terlihat sangat manis."

"Manis?" tanyaku dengan tawa meledak, aku mulai merasa dia bukan manusia normal. "Kostum ini menyeramkan, dan aku rasa jika tidak berada di lingkungan kampus pun, orang akan menyangka aku hantu yang sebenarnya."

"Memangnya, bukan?"

Pertanyaan itu membuatku terdiam, aku menoleh ke samping, dan wajah penuh riasan itu memandangku bingung. Tiba-tiba pengap terasa, aku kehabisan napas, apa lagi ketika aku memperhatikan wajahnya lagi, dan riasan kulit rusak itu tampak ... nyata?

"Nona, ada apa?"

Aku menggeleng, melanjutkan langkahku. Aula tempat pesta diadakan tinggal sedikit lagi sampai, sesampainya di sana nanti aku akan langsung meninggalkan laki-laki menyeramkan ini.

Tidak ada suara yang terdengar kecuali langkah kakiku. Eh? Aku baru tersadar, sejak tadi hanya dua langkah kaki yang terdengar. Jika aku berjalan dengan laki-laki itu, bukankah harusnya ada empat langkah kaki?

Sekarang aku benar-benar takut, aku segera mempercepat langkah, tidak peduli dengan suaranya yang memanggilku berulang kali. Pandanganku memudar, tapi aku bisa melihat pintu aula beberapa langkah di depanku.

"Nona, kenapa terburu-buru? Bukankah saya sudah mengantarmu? Apa yang bisa kamu berikan kepada saya?"

Sontak aku menoleh ketika dia memegang tanganku, dan teriakan tidak bisa kutahan. Wajahnya sangat menyeramkan sekarang, dagingnya terlihat dan kulit itu terkelupas benar-benar. Wajahnya pucat, dan menyeramkan.

Kuhempas tangannya yang dingin dan berlari masuk ke dalam aula sambil terus berteriak. Tidak kupedulikan panggilannya berulang kali, yang kutahu hanya aku harus pergi.

"Keyra, Keyra, ada apa?"

Sebuah suara juga tepukan di pipi menyadarkanku. Aku menangis, tubuhku gemetar ketakutan. Sangat menyeramkan. Tidak kujawab pertanyaannya, hanya memeluk tubuh orang yang menyadarkanku.

"Diantar siapa aku tadi?"

• • •

Project #DiantarSiapa ini selesai dalam 492 kata

Jumat, 26 Oktober, 2018
13.10 WIB

Tertanda,
Tamara

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro