Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Prolog

Berita tak hentinya mengabarkan kondisi terkini soal demo di Jakarta. Massa berkumpul beberapa tempat dan menyebabkan macet. Kerusuhan menggenapi kondisi buruk itu. Semua bermula dari rencana pemerintah menaikan tarif BBM yang akan berdampak ke banyak sektor. Masyarakat yang tidak terima dengan keputusan itu, beramai-ramai menyuarakan penolakan di beberapa titik pemerintah.

Orang-orang yang bekerja di sekitar kawasa Sudirman sampai Thamrin memutuskan pulang lebih malam karena takut terjebak kerusuhan. Sebagian lainnya memilih maju terus pantang mundur. Tidak peduli di jalan masih rusuh atau tidak, yang penting pulang karena rumah merupakan tempat ternyaman yang pertama.

Dikarenakan demo, ada beberapa orang yang mencari teman nebeng. Mereka berbondong-bondong mencari teman searah supaya merasa lebih aman bersama-sama. Seperti halnya yang dilakukan Precious dan Laciara. Mereka memasang pertanyaan ‘mencari teman pulang bareng’ di salah satu perkumpulan Nebeng Jabodetabek yang ada di facebook. Alhasil mereka terhubung dan bertemu. Kebetulan kantor Precious dan Laciara berada di kawasan SCBD. Jadinya mereka memutuskan pulang bersama.
Laciara menjemput Precious di tempat yang telah ditentukan.

Setelah tiba di titik temu, Laciara menurunkan kaca jendela dan menyapa perempuan berambut panjang sepunggung itu. “Precious ya?” tanya Laciara.

“Iya. Laciara, kan?” Precious bertanya balik. Takutnya dia salah masuk mobil.

“Bener kok. Ayo, masuk.”

“Thank you.”

Precious masuk ke dalam mobil Audi yang dikemudikan sendiri oleh Laciara. Setelahnya mobil yang dikemudikan Laciara bergegas meninggalkan titik poin. Selama perjalanan, ada musik yang menemani keheningan. Mereka masih canggung. Beberapa kali sempat melirik, tapi bingung harus memulai topik apa.

“Demo hari ini bikin takut ya,” mulai Precious akhirnya setelah cukup lama diam.

“He-em. Untung aja ketemu kamu.” Laciara mengecilkan volume suara supaya dapat mendengar suara Precious lebih jelas. “Omong-omong, kamu ada niat mau mampir ke mana dulu gitu sebelum pulang?”

“Nggak ada kok. Aku mau langsung pulang. Kenapa, Laciara?”

“Cici aja,” koreksi Laciara.

“Oke, Cici. Kamu juga panggil aku Preci aja. Nggak perlu Precious soalnya kepanjangan.”

“Oke, Preci.”

“Itu lebih baik.” Precious menarik senyum kecil. “Oh, ya, tadi kenapa nanya soal mampir? Apa kamu mau mampir dulu?”

“Aku mau makan dulu sih. Laper banget. Kamu mau kan kalo kita makan dulu? Sebentar aja sih. Atau, kalo keberatan nanti aku take away aja.”

“Oh, nggak apa-apa. Kita bisa makan bareng kok. Aku juga sama lapernya.”

“Good then.” Laciara mulai mematikan lagu yang diputar. Dia ingin fokus mengobrol saja, mengenal Precious lebih jauh lagi.

Obrolan mereka terus berlanjut. Awalnya sempat tersendat karena bingung soal topik, tapi lambat laun berubah menjadi obrolan santai dan menyenangkan. Mereka sesekali tertawa menimpali lelucon atau kalimat lucu yang terucap.

###

04/02/2021

Pendek?

Gini aja nih?

Bukan begitu, Ciripaaaa...
Ini baru permulaan.

Bab berikutnya khusus pemegang KTP. Bagi yang belum cukup umur, tolong skip bab selanjutnya.

Jangan lupa follow IG missbebeklucu
💃💃💃

Salam kenyang,

Miss Bek yang kelar makan soto ayam 😋

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro