3
"Jadi?" Aku menunggu suara di seberang sambungan teleponku. Jack yang nama aslinya Jaka Abimana si pria tulen asal Sumedang menjadi sasaranku membongkar memori semalam.
"Jadi apa lagi sih, Preciken?" Jack menggunakan nama tolol itu lagi.
Jelas-jelas namaku Precious Desiana Waluyo yang dipanggil Precy. Kece, kan? Yakali gitu aku dipanggil Preciken kayak nama makanan. Malu dong sama warna rambutku yang dipirangkan setengah ini.
"Jadi, semalam habis kita ke The Lion's, gue ngapain aja?" Aku mulai nggak sabaran. Jack memang nggak cocok dimanis-manisin. Kalau dia ada di depanku, pasti habis aku baweli.
"Apa lagi? Semua orang di The Lion's pasti minum. Lo ketagihan cocktail mereka sampai nambah margarita dan cosmopolitan." Ada jeda di jawaban Jack yang aku tebak dia sedang menghitung jumlah gelasku. "Pokoknya, lo minum banyak. Gue lupa persisnya berapa gelas cocktail lo tenggak. Tapi gue ingat, lo heboh banget pas Bu Viona bawa botol tequila."
"Tequila? Gue?"
Mampus! Aku belum pernah minum tequila kecuali yang sudah dicampur dalam cocktail. Dari situ, aku tebak, aku teler parah. Masalahnya jelas dimulai dari situ.
"Oke. Jadi gue minum banyak semalam. Terus, gue ngapain lagi?" Aku masih berusaha mengorek Jack dengan hati-hati. Jangan sampai dia tahu aku berbuat yang nggak nggak semalam.
"Lo minum terus. Gue ajak joget, lo tolak. Kata lo, minuman The Lion's enak. Malu-maluin banget sih. Bu Viona nyengir dengar lo ngomong begitu. Ketahuan, kan, lo nggak pernah ngegaul di sana."
Jack punya bakat mulut berbisa. Misteri kelahirannya masih abu-abu, antara persilangan ular dan manusia atau komodo dan manusia. Wujudnya manusia normal. Yang membedakan kemampuan lisannya yang gampang bikin jengkel dan memantik pertikaian. Di sisi lain, dia juga yang paling jujur.
To be honest, lingkungan kerjaku banyak diisi rekan kerja yang wajahnya ada dua. Yang depan dan yang belakang beda. Salah tempat bertanya, bisa tamat nasibku dijadikan bahan gunjingan. Jack adalah pilihan paling tepat sejauh ini.
"Lo tahu semalam ada Pak Keydan datang ke farewell Bu Viona?" Aku akhirnya menanyakan hal ini. Jantungku memacu lebih cepat dengan napas tercekat di pangkal tenggorokan menanti jawaban Jack.
"Pak Keydan datang bareng board director dan manager lain. Yah lo tahu sendiri Bu Viona walau supervisor tapi gaul ke mana-mana. Mereka pasti datanglah. Emangnya lo nggak ingat?"
Aku ingin teriak, 'KALO GUE INGAT, GUE OGAH REPOT-REPOT NANYA LO!'
Aku menarik napas. Emosi nggak akan berguna di saat genting ini. Tenang, Precy, tenang. Emosi cuma menyebabkan jerawat dan jerawat akan menurunkan poin kekeceanku.
Mataku beralih dari jendela yang menghadap pemukiman padat penduduk ke poster Chanyeol di dinding. Melihat yang bening bening selalu menjadi hal mujarab memperbaiki mood anjlok.
"Gue nggak ingat makanya gue nanya. Kapan mereka datang?" Aku makin ngeri.
"Kayaknya mereka datang tengah malam. Lo sih kalo ketemu minuman sering nggak sadar batas kemampuan lo. Percuma ditraktir ke sana kalo lo nggak joget. Floor isi cowok-cowok cakep. Nyesel lo nggak nangkap satu. Jess kayaknya gandeng satu cowok Korea dari floor."
Kepalaku tambah sakit dengar ocehan Jack. Sesungguhnya, aku menangkap satu, tapi salah tangkap. Aku hanya bisa membathin.
"Jack, lo pulang jam berapa?" Aku mesti melanjutkan investigasi.
"Kayaknya jam tiga. Pas gue balik ke table, tinggal Bu Viona sama cowok bule. Lo udah nggak ada. Pulang duluan, bukannya pamit."
Aku tersenyum miris sambil menjawab, "Maaf." Aku bukannya sengaja nggak pamit, aku saja nggak tahu kapan aku pulang.
"Gue kedatangan cewek gue. Udahan ya," kata Jack.
"Yo. Thanks, Bro."
"Alah, kayak ama siapa aja."
Jack mematikan telepon duluan. Aku melempar ponsel ke kasur. Kepenatanku bertambah seratus kali lipat. Mencari tahu dari Jack nggak banyak menghasilkan informasi kecuali Pak Keydan memang datang ke The Lion's juga semalam.
###
07/02/2021
🙄 makanya pre, dengar pesan ibu. Minum tuh air putih aja. Ga usah banyak lagak minum cocktail segala kalo biasanya nyedot indomilk.
Kalian udah follow IG missbebeklucu?
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro