Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Three: Peter si Koki

Prediksi Wendy ternyata benar.

Belum lewat tiga hari sejak Peter menyatakan ingin belajar melukis. Kini ketika Wendy mendatangi bocah itu untuk menuntaskan janjinya, kelihatannya Peter sudah kehilangan minat.

"Coba kuulang, kau menyerah cuma gara-gara diberitahu kalau kau tidak cocok jadi seniman?" komentar Wendy ketika dia mendengar cerita Peter bersama dua bocah penyuka seni tempo hari.

"Masa' Hugo bilang, wajahku itu tidak ada nilai seninya sama sekali," gerutu Peter. "Sudahlah, aku tidak mau belajar seni lagi!"

Wendy hanya memutar bola mata. Yah, malah bagus, sebenarnya dia juga malas kalau harus mengajari Peter melukis.

"Tapiiii, aku masih pingin jadi populer!" Pernyataan tiba-tiba dari Peter itu mengejutkan Wendy. Oh, sepertinya dia terlalu cepat merasa lega.

Peter menepuk dadanya. "Okelah kalau aku tidak bisa jadi seniman, tapi ada banyak cara lain yang bisa kulakukan buat jadi populer. Dan kali ini aku bakal ...."

Rasanya Wendy ingin pergi saja.

".... belajar memasak!"

***

Wendy tidak punya pilihan lain. Peter sudah menyeretnya untuk ikut dalam rencana "Mari Jadi Populer Ala Peter". Kini, mereka tengah pergi untuk menemui seseorang yang akan mengajari Peter memasak.

"Mau belajar masak? Boleh, sini kuajari."

Jika bicara soal masak-memasak, hanya seorang yang terlintas di kepala Peter. Tentu, siapa lagi kalau bukan Romeo, dia jadi populer karena spaghetti buatannya yang katanya hampir setara rasa masakan restoran kelas atas.

Romeo membawa kedua bocah itu (Wendy masih menggerutu) ke dapur kantin. Kelihatan sekali dia yang paling paling bersemangat diantara mereka bertiga. Baru saja Peter memintanya mengajarinya memasak, Romeo langsung menyiapkan dapur dan bahan-bahannya lengkap.

"Mau coba buat spaghetti? Gampang, kok."

Wendy tidak ingin terlibat lagi. Jadi dia memilih duduk di kursi dapur sambil mengawasi kedua kawannya memasak. Awalnya, semua kelihatan baik-baik saja. Peter diberi tugas merebus spaghetti, sementara Romeo akan menyiapkan sausnya.

Semuanya baik-baik saja, sampai panci rebusan mengeluarkan asap.

Peter mengerjap bingung. "Eh, apa yang terjadi?"

"Uwaaaah, apinya terlalu besar! Peter, matikan kompornya!"

Dan percobaan pertama, gagal. Peter memandangi spaghetti gosongnya dengan tatapan murung. Romeo menepuk pundak Peter untuk menyemangatinya. "Sudah, tidak apa-apa, kita coba lagi, yuk?" katanya.

Percobaan berikutnya tidak cukup baik. Saus tumpah, salah menakar bumbu, dan insiden kecil lainnya. Wendy sudah menduga ini, dan sekarang dia sedang menebak-nebak berapa menit lagi tersisa sampai Peter bosan dan memutuskan untuk berhenti belajar memasak.

-----

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro