Pasca perlahan memori yang telah lama menghilang masuk kembali, Gentar mendongak dan memandang Taufan.

“Kak Taufan?” gumam Gentar, “benar, aku ini Gempa!”

Taufan ikut terkejut mendengarnya. Apalagi dugaannya ternyata tepat sasaran. Sang adik langsung ia dekap.

“Gempa, kau masih hidup! Dua tahun melakukan pencarian, akhirnya aku bisa bertemu lagi denganmu! Tim pencari bahkan sudah menyerah saat dua minggu kau menghilang. Sampai mereka mengatakan kemungkinan Gempa telah meninggal dan mayatnya tenggelam atau sudah dimakan para ikan.”

Sungguh sampai sebegitunya? Gentar—bukan, tapi Gempa terharu keluarganya mencari ia tanpa menyerah. Dia bersyukur memiliki keluarga yang terbukti sayang pada dia.

“Kak Halin bagaimana?”

Benar, bagaimana keadaan Halilintar sekarang? Karena si sulung itu juga musabab Gempa melarikan diri dan terkena hanahaki disease.

Taufan mulai menerawang. “Kak Hali sangat menyesal. Dia bahkan hampir menceraikan Yaya begitu tahu adiknya ternyata memiliki perasaan juga ke istrinya. Yah ... kamu suka Yaya itu ketahuan lewat diari yang nggak sengaja ditemukan Air.”

Ingin Gempa menepuk jidat. Percuma dia kabur kalau masih meninggalkan bukti di rumah. Namun, karena itu juga menjadi petunjuk pencarian Gempa.

“Tapi aku enggak bisa pulang sekarang,” ulas Gempa.

“Kenapa? Pasti yang lain rindu sama kamu, Gem.” Taufan mengernyit.

Sejenak Gempa menghela napas. Akan menjadi cerita panjang kalau harus dibeberkan semua, tapi setidaknya bisa langsung ke inti saja.

“Begini, sekarang aku terkenal sebagai Gentar, Kak. Lagian ... tujuanku di Malaysia juga sekadar kunjungan, tetapi aku mau konser.”

Berkenaan dengan konser, Gempa ingat dia belum pamit ke (Name) untuk 'jalan-jalan'. Selain itu, Gempa tidak bisa sembarangan kembali ke keluarganya tanpa mengatakan kata perpisahan ke gadis penolongnya.

“Kalau nanti sudah tiba saatnya, aku pasti kembali ke keluarga kita. Tapi sekarang aku adalah Gentar si rapper dari Jepang yang sedang melakukan tur konser biasa.”

『 End 』
11 Sep 2022