Perjalanan Kesepuluh: Purnama yang Membenci Pesta.
Di atas sana, dia tersenyum.
Malam itu bulan berubah menjadi hitam.
Dan seketika.
Porak poranda serta sorak sorai yang semula ramai menjadi raib, menyisakan gadis bersetelan biru yang berdiri di tengah-tengah pesta nan hampa. Tangannya terulur.
"Amissa est."
Manusia-manusia maksiat itu kembali. Bergoyang, bercinta, bermabukkan.
Memuakkan.
"Manusia-manusia bodoh. Melupakan sang Purnama yang membenci pesta."
Fin.
Day 10: buat fictogemino berdasarkan hasil interpretasi tiga emoji terakhir di recent emoji.
🌚❌🥳
Interpretasi: bulan hitam tidak ada pesta.
Anjay, fictogemino tergakjelas.
Aku nulis apaan, sih?
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro