Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Please Love Me... Papa!

Cuma oneshot... 😁

Yuuk langsung aja!

Met baca.

------->>>>>>>

Namaku Izal, umurku 23 tahun, Orangtuaku sudah bercerai sejak aku per umur 9 tahun. Sejak saat itu aku tinggal bersama dengan Papaku. Papaku seorang pekerja kantoran yang tidak pernah mempunyai waktu untukku bahkan saat dirumah. Seperti itulah Papa sama sekali tidak perhatian. Papa selalu seperti itu sejak bercerai dengan Mama.

Bagiku papa adalah duniaku. Semua yang diperitahkannya akan selalu aku turuti. Walupun sulit aku akan berusaha agar Papa memperhatikanku. Meski pada akhirnya aku tetap tidak mendapat perhatiannya. Aku selalu menuruti Papa sejak aku masih duduk di bangku SD tepat setelah Papa bercerai dengan Mama. Sampai saat ini aku selalu seperti itu. Bagiku Papa adalah segalanya.

Saat SD dulu Papa pernah memberikanku perintah ketika aku mendapatkan masalah dan ingin menceritakannya pada Papa.

"Dewasa sedikit... selesaikan masalah kamu sendiri." Ucap Papa saat itu lalu meninggalkanku sendiri dirumah. Aku hanya terdiam melihat Papa pergi menjauhiku. Saat itu aku pikir mungkin semua masalahku merepotkan bagi Papa. Jadi sejak saat itu sampai sekarang aku tidak pernah menceritakan masalahku pada Papa. Bahkan ketika aku mendapat pelecehan seksual dari saudara Papa aku tidak bisa membicarakannya dengan Papa. Karena kata-kata itu selalu terniang dalam ingatanku.

Dulu aku pernah berbohong pada Papa dan ketika Papa mengetahuinya Papa menghukumku dengan cara tidak berbicara padaku selama 3 hari penuh. 3 hari penuh didiamkan seperti itu rasanya seperti neraka. Pada akhirnya aku meminta maaf Pada Papa.

Banyak hal yang aku lakukan agar Papa memperhatikanku. Sampai akhirnya aku tahu Papa tidak akan pernah ada untukku meskipun aku menginginkan Papa. Banyak yang sudah kubuang untuk menuruti papa. Cita-citaku yang kubuang ketika papa tidak menyetujuinya. Pasangan yang aku tinggalkan karena papa tidak menyukainya. Keinginanku yang ku buang untuk memenuhi keinginannya. Temanku yang ku tinggalkan ketika Papa menganggap teman adalah masalah.

Sekarang aku hanya sendiri tanpa apapun. Setidaknya aku disini bersama Papa yang tidak pernah memperhatikanku. Aku lelah terus menuruti Papa. Aku sakit karena semua hal yang kulakukan untuk membahagiakan Papa tetapi tidak pernah membuat Papa puas dan bahagia.

Sejak tahu aku tidak pernah membuat Papa puas. Rasa sakit yang kurasa mulai menjadi. Apa yang bisa aku lakukan untuk Papa? Aku tidak tau. Karena rasa sakit dan putus asa akupun mulai menyakiti diriku sendiri. Dari memukul tangan dengan penggaris, mencakar, dan menggigit tanganku. Semua ku lakukan untuk membuat diriku lebih tenang dari rasa bersalah yang muncul karena tidak mampu membuat Papa puas dengan yang kulakukan. Aku ingin Papa menghukumku karena ketidak mampuanku membahagiakan Papa.

Bagiku papa adalah segalanya. Meski Papa membuatku menjadi seperti ini aku tetap menyayangi Papa lebih dari apapun.

~>~>~>

Hari ini seperti biasa aku bangun jam 4 pagi. Menyiapkan berbagai hal untuk Papa. Seperti menyiapkan baju, tas, dan air panas untuk Papa mandi.

"Izal... siapkan Papa kopi." Ucap Papa yang ternyata sudah bangun dari tidurnya.

"Baik Pa." Ucapku menuruti Papa. Aku pun pergi kedapur untuk menyiapkan kopi untuk Papa. Setelah siap akupun memberikannya pada Papa. Papa pun meminumnya.

"Gimana pa? Enak?" Ucapku.

"..." Papa sama sekali tidak menjawabku.

"Air sudah siap?" Ucap Papa.

"Bentar lagi matang Pa." Ucapku.

"Gimana kuliahmu?" Ucap Papa. Aku hanya terdiam sambil memandang Papa. Aku tidak tau harus menjawab apa pada Papa. Sebenarnya aku sudah di DO dari kampus. Karena aku sudah tidak bisa melanjutkan lagi kuliahku. Aku lebih nyaman berada dirumah untuk menunggu Papa yang sama sekali tidak peduli padaku.

"Apa yang terjadi dengan kuliahmu Izal. Jawab Papa!" Ucap Papa sambil menatapku tajam.

"Matikan airnya... Papa rasa hari ini tidak akan pergi kekantor. Papa ingin berbicara sebagai orangtua dan anak denganmu." Ucap Papa. Aku tersenyum mendengarnya. Akhirnya hari ini datang juga. Aku pun pergi kedapur untuk mematikan air yang ternyata sudah mendidih lalu kembali ke tempat Papa.

"Katakan apa yang sebenarnya terjadi?" Ucap Papa.

"Aku di DO pa." Ucapku berharap Papa tidak marah padaku.

"Di DO?" Papa pun menghampiriku.

Plak! Aaahhh... papa menamparku. Papa menyentuhku. Kupegangi Pipiku yang berdenyut karena rasa sakit.

"Kamu pikir selama ini kamu kuliah uangnya dari mana? Papa bekerja untukmu dan ini yang Papa dapat darimu?" Ucap Papa lalu mendorongku dengan kuat. Membuatku terjatuh.

"Aku tau... Aku muak denganmu yang selalu diam. Dan sekarang... kamu di DO? Aku selalu bekerja keras untukmu. Apa yang sebenarnya kamu inginkan dari papa?" Ucap Papa sambil menendangku melepaskan rasa kesalnya padaku.

"Papa... aku tau papa kesal akan sesuatu. Papa... lampiaskan semua padaku..." ucapku tersenyum sambil menahan sakit.

"Apa yang membuatmu tersenyum? Kamu memang menjijikan sama seperti mama mu yang tersenyum dengan lelaki lain. Sedangkan aku disini mengurusmu anak yang abnormal." Ucap Papa kembali menendangku. Ahhh aku tau ini pasti karena mama. Papa terus menendangku sampai akhirnya berhenti karena lelah.

"Papa..." ucapku sambil mendekati Papa.

"Jangan mendekatiku!" Ucap Papa sambil melihatku seakan aku adalah hal yang paling menjijikkan.

"Kenapa? Papa... aku sudah melakukan apapun untuk Papa. Aku sudah membuang semuanya untuk Papa. Agar Papa lebih memperhatikanku." Ucapku. Sambil merangkak mendekati Papa. Kulihat Papa begitu jijik padaku.

"Kenapa melihatku seperti itu Pa? Aku seperti ini karena Papa." Ucapku lalu memeluk Kaki papa.

"Aku mencintaimu pa. Aku menyayangimu lebih dari apapun. Akanku lakukan apapun untuk Papa." Ucapku sambil kulihat wajah Papa yang kini tidak melihatku jijik. Aku pun menyeringai melihat papa tidak memandangku jijik.

"Please love me... Papa." Ucapku sambil menyeringai menatap Papa. Berharap akan terjadi banyak hal diantara aku dan Papa setelah hari ini. Aku sangat menunggunya.

End...

------->>>

Jujur ini pasti cerita yang aneh yang pernah aku buat.. hehehe... tapi moga aja banyak yang suka...

Jangan lupa Voment ya...

Makasih udah baca.

ZenoYuichi.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro