Rain (Chapter 10)
Hai semua author updete cepat ya hari ini, oh ya btw author dapet inspirasi nih chap dari lagu 'BTS V & Jin- 'Even If I Die, It's You' (Hwarang- The Beginning OST, Part 2) entah kenapa baru saja author denger lagu ini, ide author untuk chap ini muncul. Semoga kalian suka ya, oh ya btw kalau berkenan di harapkan membaca sambil dengerin lagu ini agar feelnya dapat. menurut ku sih nih lagu cocok untuk chap ini...Gomawo ^_^
selamat membaca...
(Author **** POV)
"Hai cantik??"
Seorang gadis cantik dengan rambut diikatnya juga dengan poninya menoleh ke arah seseorang yang mengejutkannya dari kesibukannya mencari buku. Sohyun langsung memalingkan wajahnya setelah mengetahui siapa makhluk yang telah memanggilnya.
"Hei kenapa kau memalingkan wajahmu? Apa kau tidak mau melihat wajah tampan ku? Hem?" tanya Tae Hyung, tak lupa mengangkat kedua alisnya, sengaja menggoda gadis cantik incarannya yang membuat ia mengenal yang namanya 'jatuh cinta.'
"Kenapa kau di sini?" tanya Sohyun ketus ke arah namja tampan dengan rambut coklat itu.
Tae Hyung mengulas senyumnya menyandarkan dirinya di rak penuh dengan buku itu.
"Ingin melihat wajah cantik mu.." gombal Tae Hyung, entah kenapa semenjak bertemu dengan Sohyun, Tae Hyung jadi pandai menggombal dengan gombalan murahannya. Mungkin bagi siapapun yang mendengar gombalan dari manusia tampan yang di panggil 'Tae' itu pasti banyak wanita yang akan berteriak histeris jika mendengarnya. Tapi tidak bagi Sohyun, justru gadis cantik berponi ini malah semakin jengah bertemu dengan manusia seperti 'Tae'.
"Lebih baik kau jangan menggangguku, aku sibuk membaca saat ini." dengan segera Sohyun menuju ke meja yang sudah di sediakan oleh perpus yang ada di pusat kota.
Tak lama Tae Hyung pun juga ikut mendudukan dirinya di di kursi menumpukan dagunya dengan bersangga pada kedua tangannya, tersenyum manis ke arah gadis cantik di depannya yang kini membaca bab pertama buku yang ia pilih.
Semakin lama Sohyun merasa risih dengan tatapan Tae Hyung ke arahnya, bagaimana tidak? Sudah lima menit Tae Hyung menatap wajah cantik Sohyun. Padahal gadis cantik ini tidak menggubris sama sekali.
"Bisa tidak kau menyingkir dari hadapanku? Atau mencari buku lain dan membacanya, dari pada melihat wajahku." Ucap Sohyun dingin dan jutek.
Tae Hyung mengulas senyumnya, membuat senyum manisnya.
"Aigoo... kau sangat cantik jika sedang jutek."
Sohyun memutar bola matanya, jujur ia mulai jengah. Bahkan ia merasa tidak nyaman lagi di dalam perpus ini semenjak kedatangan namja tampan dengan rambut coklat yang kini duduk di depannya.
"Hei, ini perpus Tae... seharusnya kau membaca." Ucap Sohyun kembali, bermaksud agar namja tampan di depannya, setidaknya pergi dan membaca dari pada melihat wajahnya. Karena Sohyun tidak suka dengan hal itu, membuat ia semakin risih.
"Kenapa aku harus membaca? Sementara ada yang lebih menarik dari buku-buku disini." Gombal Tae Hyung sekali lagi, menunjukan senyumnya.
Oke... Sohyun mulai jengah dengan sikap namja di depannya, karena mood nya kini berantakan, akhirnya Sohyun mengambil tas selempang nya. Berdiri, dan meletakan buku yang sempat ia baca di dalam rak perpus.
Tae Hyung pun juga ikut berdiri dan menghalangi jalan gadis cantik itu, membuat Sohyun semakin kesal dengan ulah namja tampan yang kini menunjukan senyum ke arahnya.
"Bisa kau minggir? Aku mau lewat."
"Kenapa kau tidak lewat di hati ku saja."
Ingin sekali Sohyun meninju muka namja di depannya, mengingat ini adalah perpustakaan. maka Sohyun menahan kesal dan amarahnya, dia tidak mau membuat kegaduhan saat ini.
"Ayolah... kenapa harus buru-buru. Apa kau tidak mau menghabiskan waktu mengobrol dengan pria tampan sepertiku? Hem... apa kau tahu banyak wanita yang rela mengantri hanya untuk mengobrol dengan ku. Dan kau seharusnya bersyukur karena aku mengijinkan gadis cantik sepertimu mengobrol dengan ku secara bebas, bahkan seharian." Jelas Tae Hyung panjang lebar.
"Apa kau tidak punya kerjaan, dari pada mengobrol lebih baik kau pergi bermain dengan teman-teman mu atau berkencan dengan pacar mu." Ucap Sohyun.
"Aku sudah bosan bermain dengan teman-teman ku, lagi pula mereka sibuk. Dan pacar? Hahaha aku masih jomblo cantik... atau ah... apa kau mau menjadikan ku kekasihmu? Begitu, hem..." tanya Tae Hyung mendekatkan wajahnya menampakan senyum tipisnya dan mengangkat kedua alisnya.
Sohyun memundurkan kepalanya ke belakan saat namja tampan di depannya mendekatkan wajahnya di depannya. Menampakan senyum ke arahnya.
"Jangan bermimpi, kenapa kau-"
"Kau tampan, cerdas, berkharisma, kaya dan ehmmm... ah, kau idola kaum hawa. Hahaha aku memang begitu."
Sohyun meniup poninya kesal, bagaimana tidak? Bisa-bisa makhluk di depannya memotong pembicaraannya seenak jidatnya.
"Kenapa kau begitu percaya diri hah?"
Tae Hyung mengulas senyumnya, melipat kedua tangannya di dadanya.
"Memang begitu kenyataannya cantik.."
Kini Sohyun menatap kesal ke arahnya, di sudah mulai jengah. Waktu berharganya telah lewat hanya karena di hadang namja tampan dengan kata pedas, seperti cabe level seratus di depannya.
"Kim Tae Hyung, aku ingin kau menyingkir dari jalanku, aku sibuk dengan pekerjaan ku. Jadi bisa kah kau bergeser?"
Tae Hyung mengulas senyumnya, dalam hatinya ia terkekeh melihat wajah cantik Sohyun yang sedang kesal.
Dengan segera Tae Hyung menggeserkan tubuhnya memberi jalan pada gadis cantik dengan rambut yang ia ikat.
Dengan segera Sohyun melangkahkan kakinya, pergi meninggalkan perpus yang membuat hobbynya hangus seketika. Karena kedatangan namja tampan bernama 'Kim Tae Hyung'.
"Kim Sohyun, kau semakin cantik saja..." batin Tae Hyung, yang kini pandangannya mengikuti punggung gadis cantik itu hingga tak nampak lagi.
Tak lama ia mengambil ponselnya, mengetikan sebuah pesan kepada sahabatnya. Sebuah pesan ucapan terima kasih, karena telah memberitahu di mana keberadaan bidadari cantiknya saat ini.
............
Tak terasa malam menjelang, terlihat seorang namja tampan dengan mata sipitnya tengah menggandeng lengan namja tampan dengan wajah manisnya. Siapa lagi kalau bukan kakak adik, Suga dan Jungkook.
"Hati-hati Jungkook." Ucap Suga, memegang lengan sang adik, agar sang adik tidak jatuh. Karena ia tahu pasti tubuhnya sangat lemah karena efek obat yang di berikan dokter pada Jungkook tadi siang.
Jungkook mengangguk mengulas senyumnya, dengan hati-hati ia menuruni tangga menuju ke dalam mobil hitam milik sang kakak. Sebenarnya Jungkook baik-baik saja tubuhnya juga tidak terlalu lemas, tapi ia tahu akan kekhawatiran kakaknya ini. ya.... Jungkook merasa bangga mempunyai kakak seperti Suga yang begitu perhatian padanya.
Suga membukakan pintu mobil itu untuk sang adik, membantunya Jungkook duduk di samping nya. Dan membantu Jungkook memasangkan sabuk pengaman. Tak lama ia pun membuka pintu mobil satunya lagi, dan duduk di bagian kemudi.
"Jungkook, sekarang kita pulang. Oke..." ucap Suga mengulas senyumnya, menyalakan mesin mobilnya.
Setelah beberapa detik akhirnya mobil itu berjalan, melaju menuju ke jalanan.
Suasana hening seketika, hanya deru mesin mobil yang terdengar. Sementara Jungkook hanya menatap bangunan kota yang menjelang dan bersinar karena lampu di malam hari.
"Jungkook, apakah leher mu masih sakit?" tanya Suga kembali.
Jungkook menoleh ke arah sang kakak, mengulas senyumnya dan menggelengkan kepalanya. Jungkook tahu kalau kakak kesayangannya ini pasti sangat khawatir.
Dengan hati-hati Suga mengendarai mobilnya menuju ke rumah, tapi... tak sengaja namja tampan dengan mata sipitnya melihat sebuah carnaval yang di buka. Terlihat dengan jelas cahaya lampu yang terang benderang seulas senyum, nampak di wajahnya.
"Jungkook?" panggil Suga.
Jungkook menoleh ke arah sang kakak, menatap heran ke arah kakaknya.
"Apa kau mau jalan-jalan dengan kakak malam ini? mumpung waktu menunjukan pukul 07.00 malam." Tawar Suga dengan senyumnya.
"Kemana kak?" Jungkook menggunakan isyaratnya.
"Kau akan tahu..." Suga tersenyum ke arah sang adik.
............
.............
Tak lama Jungkook menampakan senyum bahagianya, saat melihat pemandangan indah di depannya. Banyak lampu-lampu yang bercahaya, juga wahana permainan yang sangat mengasyikan di tambah lagi, tempat itu sudah banyak di kunjungi oleh beberapa pengunjung.
Jungkook merasakan kini bahunya di rangkul, Jungkook menoleh dan melihat wajah kakaknya yang tersenyum.
"Bagaimana apa kau suka?" tanya Suga pada Jungkook adiknya.
Dengan semangat Jungkook menggerakan jarinya dan mengulas senyumnya.
"Senang sekali, kak... aku sudah lama tidak main di sini."
Suga mengulas senyumnya, ia senang akhirnya dapat mengajak ke wahana permainan ini meski dadakan. Setidaknya Jungkook mendapatkan hiburan juga tawanya setelah cukup lama ia menderita dalam tangisnya.
"Kalau begitu ayo, kita menikmati wahana ini."
Dengan segera Suga merangkul adik kesayangannya, membawanya memasuki wahana permaianan itu.
..............
(Author **** POV)
"Kau seperti anak kecil, saja. Kenapa kau mengajak ku kesini?" tanya Tae Hyung kesal, bahkan terkesan dingin. Dia kesal dengan sahabatnya, Jimin yang membawanya ke sebuah carnaval yang justru tidak membuat ia minat sedikitpun.
"Hei Tae, kenapa kau menekuk muka mu? Seharusnya kau senang. Kita bisa bersenang-sennag disini." Ucap Jimin dengan senyumya, tak lupa merangkul sahabatnya, Kim Tae Hyung.
Tae Hyung memutar bolanya malas, dia merasa malas berada di sini. Kalau bukan, ucapan terima kasihnya pada sahabatnya karena telah memberitahukan keberadaan bidadari cantik aka Kim Sohyun. Dia tidak akan sudi berada di sini, dia akan memilih bermain game di warnet atau menikmati fasilitas rumahnya.
"Ayo, kita nikmati wahana di sini kawan..."
Akhirnya Jimin mengajak Tae Hyung untuk mencoba beberapa wahana di sana, meski Jimin menggunakan sedikit pemaksaan terhadap sahabatnya itu.
..........
"Ayo Jungkook, kau pasti bisa..."
Jungkook mengubah ekspresinya menjadi serius, bahkan ia menembakan beberapa kali pistol air agar mengenai target.
"Terus Jungkook, sedikit lagi kau mengenainya."
Suga tetap memberi semangat kepada adik nya, karena tadi dia sudah gagal menembak target. Dan hanya ini yang bisa di lakukan Suga agar adiknya bisa memenangkan permainan ini, dengan cara menyemangatinya.
"Yahhh... gak kena." Ucap Suga, dengan raut kecewa yang ia buat-buat.
Jungkook hanya mempoutkan bibirnya, karena ia gagal dalam memenangkan permainan ini.
Karena merasa bosan dengan permainan ini, juga tidak menang berkali-kali. Akhirnya Suga menarik tangan adiknya, mengajak ia mencoba wahana permaian lainnya. Tapi bukan wahana permainan yang ekstrim, karena Suga tidak ingin membuat adiknya takut atau merasa kelelahan yang berlebih apalagi Jungkook baru saja keluar dari rumah sakit.
.........
"Jieun, aku sudah lama tidak bermain di wahana ini.."
"Iya Sohyun, terakhir kali kita ke wahana ini saat kelas tiga SMP..."
"Hahahah kau benar Jieun."
Terlihat dua gadis cantik yang berjalan bersama, tak lupa senyum, canda dan tawa terhias di wajah cantik mereka. Mereka adalah dua sahabat kental Kim Sohyun dan Lee Jieun. Ya... mereka menghabiskan waktu bersenang-senang di Carnaval, yang ada di pusat kota.
Sekedar menghilangkan rasa penat dan stress karena kesibukan mereka.
"Sohyun, ayo kita coba wahana itu..."
"Ayo... aku sudah tidak sabar menaiki wahana itu."
Dengan semangat Jieun menarik tangan Sohyun, menuju ke sebuah wahana komedi putar.
................
"Hei Tae, ayo tersenyumlah. Kau jelek saat kesal..."
"Ini semua karenamu, bisa tidak kita pergi dari tempat ini?!"
"eh...kenapa kita sudah nanggung di sini. Nikmati saja man..."
"Ck... kau ini.."
Tae Hyung sangat Bad Mood saat ini, perasaannya begitu buruk. Ia tidak suka berada di sini.
"Yaakkk... Kim Tae Hyung, kau mau kemana?" Jimin berteriak keras, memanggil Tae yang hendak pergi meninggalkannya.
"Pulang!!!"
Ucap Tae Hyung kesal, baru saja kakinya melangkah...
Dia menghentikan langkahnya, saat melihat dua orang gadis cantik. Ada seorang gadis cantik dengan rambut panjang juga poninya, gadis yang telah membuat ia tergila-gila, gadis yang ia temui di perpus tadi siang, Kim Sohyun.
"Hei kenapa kau berhenti? Katanya kau mau pulang."
Tae Hyung mengulas senyumnya, tak lupa pandangannya tak lepas menatap gadis cantik yang tak jauh di sana.
Jimin mengedarkan pandangannya, melihat ke arah Tae Hyung melihat.
"Oh... pantes, gara-gara dia.." ucap Jimin tak lupa dengan kekehannya.
"Ayo Jimin bagaimana kalau kita bersenang-senang sebentar di sini." Tae Hyung kini merangkul sahabatnya, tapi pandangannya tak berubah. Tetap menatap wajah gadis cantik yang ada di sana, Kim Sohyun.
"Katanya kau mau pulang..." ucap Jimin.
"Ah... kau berisik, ayo... kita hampiri dua gadis cantik itu." dengan semangat membara Tae Hyung merangkul sahabatnya, dan menghampiri dua gadis yang tengah sibuk mengantri mencoba wahana permainan. Dan salah satu yang membuat hilangnya rasa malas dan kesal berada di wahana ini, itu semua karena adanya gadis cantik Kim Sohyun.
........
"Hai cantik?"
Sohyun menoleh, begitu juga dengan Jieun.
"Aishhh dia lagi?"
Sohyun meruntuk kesal saat ia bertemu lagi dengan nya namja tampan yang telah membuat ia kesal siapa lagi kalau bukan Kin Tae Hyung.
"Aku tak menyangka kita bertemu lagi di sini, apa kita jodoh ya?"tanya Tae dengan senyum yang ia ulas, senyum manisnya.
Sementara Jieun hanya diam, dia pernah melihat namja tampan yang ada di samping sahabatnya. Ya... dia adalah namja yang pernah menolong Sohyun waktu itu.
"Ayo Jieun kita pergi.."
Sohyun menarik tanga Jieun, merasa malas dengan kehadiran Tae Hyung. Tanpa menjawab pertanyaan namja tampan itu sedkit pun.
"Hei cantik kenapa buru-buru? Kita bisa menaiki wahana ini bersama."
Sohyun tidak mempedulikan apa yang di katakan Tae Hyung, justru dia menarik tangan Jieun cepat. Untuk segera pergi menjauh dari makhluk yang paling mengesalkan seperti Kim Tae Hyung.
"Sohyun tapi... kita kan belum?" ucap Jieun terpotong-potong karena tiba-tiba saja sahabtanya Sohyun menarik tangannya.
"Kita coba yang lain saja Jieun, mood ku rusak gara-gara kedatangan dia.."
Tae Hyung mengulas senyumnya, melihat punggung gadis cantik yang sudah ia taksir yang mulai menjauh.
"Aigoo... Tae sepertinya dia menolak mu." Ucap Jimin, merangkul pundak sahabatnya itu.
"Untuk saat ini iya, tapi besok... dia pasti akan jatuh dalam pelukan ku." Ucap Tae penuh percaya diri.
......................
Tak terasa waktu menunjukan pukul 09.00 malam...
Kini Jungkook dan Suga menikmati ice cream yang mereka beli. Saat ini kakak beradik ini duduk bersantai, sekedar mengistirahatkan tubuh mereka yang sedari tadi sibuk bermain di wahana.
Namun...
"Jungkook?" tanya Suga, namun terlihat wajah pucatnya menahan rasa sakit yang tiba-tiba muncul tepat di perutnya.
Jungkook menoleh, menatap wajah sang kakak.
"Ka...kakak pergi ke toilet sebentar ya? Apa kau mau menunggu di sini sebentar?"
Jungkook mengulas senyumnya dan mengangguk, tidak merasa curiga dengan keadaan kakaknya yang tengah menahan sakit di perutnya.
"Kalau begitu, kau jangan kemana-mana ne... kakak akan segera kembali." Suga mengulas senyumnya. Dan mengusap rambut adiknya, segera pergi untuk menghindari adiknya. Ia tidak ingin adiknya tahu kalau dia saat ini menahan sakit di perutnya.
Jungkook duduk manis, tak lupa menikmati ice cream rasa coklatnya. Tapi... tanpa disadari hujan mengguyur, dengan sangat deras membuat Jungkook berdiri dan mencari tempat berteduh.
Dengan segera Jungkook berlari di salah satu tempat penjualan makanan kecil, bahkan kini ia menepuk-nepuk jaket putihnya yang sedikit basah karena guyuran hujan.
...........
(Suga **** POV)
"Akhhh.... shhhh...."
Aku memegang perutku, merasakan nyeri yang luar biasa. Kini aku bersandar di dinding toilet ini, menekan perutku yang sakit luar biasa. Berharap rasa sakit ini menghilang.
"Akhh.... Sial... sak...sakit sekali..."
Aku meringis kesakitan, duduk bersandarkan dinding toilet. Dengan segera aku merogoh jaketku mengambil sesuatu, ya... obat. Obat yang masih tersisa. Aku pun segera meminumnya cepat, aku tidak tahan dengan rasa sakit ini.
"Uhukkk....uhukkk...."
Aku menepuk dadaku, mencoba menelan obat ku dengan benar. Sepertinya aku meminum obat ini terlalu cepat hingga aku tersedak.
Kini aku menyandarkan kepalaku di dinding toilet ini, namun rasa sakit ini tidak berkurang sama sekali. Aku mengernyit menahan sakit, berharap rasa sakit ini hilang.
"Ayo cepatlah hilang..." runtukku, aku tidak mau meninggalkan Jungkook lama-lama. Karena aku tidak mau dia khawatir menungguku, apalagi sekarang hujan deras. Dapat kudengar suara hujan dari dalam toilet ini.
"Jungkook..." panggilku, memanggil nama adik kesayangan ku. Menahan sakit, sakit yang sangat...
.......
(Author **** POV)
"KENAPA KAU DI SINI, HAH?"
Terdengar suara bentakan dan teriakan dari seorang namja tampan, yang kini berdiri di sisi mobil merahnya. Ya... namja tampan itu adalah Kim Tae Hyung.
Sementara yang di bentak hanya bisa menundukan kepalanya.
"HEH, DASAR BISU. SETELAH KAU BERUSAHA MENCELAKAI IBU.... KAU MALAH ENAK-ENAKAN DI CARNAVAL INI, IYA?"
Jungkook hanya diam, namun dia masih setia memgang payung yang sempat ia pinjam. Payung yang ia gunakan untuk melindungi kakaknya dari hujan. Karena tak sengaja Jungkook kakaknya sedang kebingungan mencari sesuatu.
....
(Flashback **** ON)
(Jungkook *** POV)
Kini aku berteduh di sebuah toko cil yang menjual makanan di sekitar sini, kini aku menepuk-nepuk jaket ku yang sedikit basah karena air hujan. Sesekali aku mengusap tangan ku agar aku merasa hangat padahal, aku sudah memakai jaket. Aku sengaja memilih toko yang tidak jauh aku duduk tadi, karena aku tidak mau membuat kak Suga kebingungan mencariku.
Aku menggosok-gosokkan tangan ku mencoba menghangatkan tangan ku yang mulai dingin, namun...
"Kak Tae Hyung?" aku terkejut karena baru saja aku melihat kak Tae Hyung berada di carnaval ini. bahkan kini ia berdiri di samping mobilnya.
Tapi... aku melihat kak Tae Hyung yang tengah hujan-hujanan mencari sesuatu di sakunya.
"Apa dia kehilangan sesuatu?" batinku.
Cukup lama kak Tae Hyung berada di sana, dan hujan semakin deras. Aku merasa khawatir yang melihat Kak Tae Hyung yang tidak berteduh. Dan kini ia sibuk merogoh sakunya mencari sesuatu.
Aku ingin sekali membantunya, setidaknya memayunginya agar tidak sakit karena kehujanan.
Kuedarkan pandangan ku dan melihat seorang ahjussi yang membawa payung dan berdiri di samping ku.
Dengan segera aku mengambil note di saku ku dan menuliskannya.
Ya... hanya ini yang bisa ku lakukan, meminjam payung untuk melindungi kakak ku dari hujan. Karena aku tidak mau dia sakit, meski ia membenciku tapi... aku tidak akan bisa membencinya.
(Flashback *** OFF)
..........
(Author **** POV)
"CEPAT PERGI, KENAPA KAU DISINI?"
Brukkkk....
Dengan kasar Tae Hyung mendorong namja berwajah manis itu, membuat Jungkook mengernyit kesakitan. Bahkan payung yang ia pegang terlepas begitu saja.
"RASAKAN, AKU BILANG KAU PERGI! AKU TIDAK SUDI MENERIMA BANTUAN MU, BISU..." Tae Hyung menatap tajam ke arah adiknya.
Sementara Jungkook hanya bisa duduk di atas tanah yang basah, bukan hanya tanah yang basah. Tapi, seluruh pakaian dan tubuhnya basah karena guyuran hujan. Tak terasa air mata keluar dari pelupuk namja tampan dengan gigi kelincinya itu.
"Kak Tae..." batin Jungkook.
Tae Hyung menatap dingin ke arah Jungkook, bahkan ia mengulas senyum sinis ke arah adik yang sangat ia benci.
"Dasar bisu!!!"
Tae Hyung membalikan badannya, menggunakan tudung jaketnya. Meski tubuhnya sudah basah akan guyuran air hujan namun ia tidak peduli.
Jungkook hanya bisa menundukan kepalanya, menangis dalam hujan yang kini mengguyur tubuhnya menyembunyikan air matanya yang jatuh.
"Aku benci padamu, bisu!!" satu kata lolos dari mulut namja yang di panggil 'Tae' itu. tanpa menoleh ke arah adiknya, dan meninggalkan begitu saja Jungkook yang masih setia dengan posisinya.
Hawa dingin yang kini di rasakan Jungkook tidak ia rasakan, rasa dingin di tubuhnya tergantikan dengan rasa sakit yang ia rasakan. Rasa sakit yang bagaikan sebuah belati tepat menusuk hatinya.
"Kakak, hikssss.... hikkk kak Tae..." tangis Jungkook.
Hujan semakin lebat, mengguiyur tubuh kurus seorang namja dengan kekurangannya. Jeon Jungkook. Bahkan tak sedikitpun Jungkoom berdiri hanya untuk berteduh, ia hanya ingin di sini. Menghilangkan rasa sakit dan air matanya, dengan bantuan hujan.
"Kakak, tolong jangan membenciku..."
.........
TBC...
Hai semua, adakah yang bosan dengan author? Kuharap tidak ya??? Oh ya hari ini author updete cepat ya... sesuai janji author kalau vommentnya udah sampai target author akan updete cepat. Hehehehe...
Oh ya kuharap nih chap kalian suka ya, dan gak tambah gaje atau ngebosenin...
Jangan lupa vommentnya kawan, karena semakin banyak vomment yang kalian berikan semakin semangat dan cepat author updete...
Maafkan author kalau nih chap masih banyak yang ama namanya typo... ^_^
oh ya semoga feelnya dapet ya...
Salam cinta untuk para pembaca yang kece-kece... ^_^
Bye, sampai jumpa J
#el
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro