Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Obsession

Hai guys, di sini aku bahas Odhelia dulu yak 🥰 btw di part berikutnya aku mau buat cerita Odhelia lagi 'Nganu' (🔞) tapi mau aku post di Karya Karsa, ngga mahal kok ✌️ paling satu part aku hargain 2000 perak aja ada yang setuju ngga. Kalo ada yang setuju koment ya guys 💃😍

****************

Happy reading

Odhelia melenggang memasuki mall diikuti Ariel yang berjalan di belakangnya. Sementara Odhelia berjalan santai sambil memainkan ponselnya, Ariel tergopoh membawa banyak barang belanjaan yang dibeli oleh Odhelia. Terlihat juga Odhelia sesekali berfoto selfie sedangkan Ariel bersusah payah menyamakan langkahnya dengan Odhelia, bahkan Ariel harus-harus menjulurkan lehernya dari tumpukan barang yang ada di tangannya untuk melihat lantai yang dipijaknya agar tidak terjatuh.

Setelah beberapa kali ber-selfie ria kemudian Odhelia mempostingnya ke sosial media. Odhelia tersenyum sumringah melihat hasil jepretan dirinya yang begitu sempurna. "Odhelia apa kau tak merasa haus? Bukankah sedari tadi kita sudah berkeliling dan berbelanja." Ariel menghentikan langkahnya.

Odhelia berbalik dan mengusap dagunya dengan jari telunjuk seolah berpikir. Tadinya ia memang tidak haus tetapi mendengar ucapan Ariel ia berubah pikiran. "Oh iya benar aku jadi merasa haus saat kau bertanya padaku. Kalau begitu ayo kita membeli minuman terlebih dahulu." Odhelia berbalik lagi dan melanjutkan langkahnya menuju deretan tempat makan yang ada di dalam mall.

Ariel mengembuskan napasnya lega akhirnya ia bisa mengistirahatkan kakinya sebentar, jujur saja ia merasa sangat lelah berjalan apalagi membawa barang yang begitu banyak. Lagipula ia memang merasa haus karena sedari tadi menemani sahabatnya itu berkeliling di dalam mall seharian.

Setelah beberapa saat mereka sampai di salah satu tempat makan, Odhelia langsung duduk dan memesan minuman dan juga beberapa kudapan untuk mereka berdua makan. Ariel yang duduk berseberangan dengan Odhelia meregangkan leher dan tangannya dan beberapa kali mengembuskan napasnya. Badannya terasa remuk karena barang bawaan yang ia bawa, jika saja Odhelia tidak membelikan dirinya tas ChristineKhiel keluaran terbaru Ariel tidak akan mau membawa semua belanjaan Odhelia.

"Astaga rasanya segar sekali seperti sedang berendam di kolam es," ucap Ariel saat menyeruput jus kiwinya.

"Please, Ariel jangan bersikap kampungan seperti itu yang kau minum itu hanya segelas jus kiwi," decak Odhelia memutar bola matanya.

"Tapi memang benar Odhelia saat-saat seperti ini memang terasa menyegarkan saat kau meminum segelas jus dingin seperti ini." Ariel mengibaskan rambutnya dan menyeka keringat di lehernya.

"Lebay, kau hanya aku ajak berbelanja tetapi seperti sedang mengerjakan pekerjaan berat saja." Odhelia mencomot kentang goreng di atas meja dan mengunyahnya pelan.

Ariel hanya mengembuskan napas dan menyurut habis jus kiwinya. Setelah beberapa lama mereka duduk dan mengobrol, akhirnya mereka memutuskan untuk meninggalkan mall dan pulang ke rumah, ke rumah Odhelia tentunya. Di sepanjang perjalanan menuju rumah Odhelia bermain dengan ponselnya pun dengan Ariel, sopir yang fokus dengan jalanan tiba-tiba terdengar suara debuman keras dan sopir mengerem mendadak hingga membuat tubuh mereka berdua terguncang.

Refleks Odhelia menjatuhkan ponselnya, "apa yang kau lakukan Yose!? Apa kau mau membunuhku, apa kau sudah tidak mau bekerja denganku lagi atau kau memang sudah bosa hidup!" Bentak Odhelia sambil merapikan rambutnya yang berantakan. Melihat Odhelia marah Ariel segera mengambilkan ponsel Odhelia yang jatuh ke bawah kakinya kemudian mengelapnya hingga bersih.

"Maaf, maafkan aku Nona Odhelia aku tidak sengaja, mobil di depanku tiba-tiba berhenti mendadak jadi aku mengerem mendadak." Suara Yose tercekat di tenggorokannya.

"Cepat turun dan periksa mobilnya!" Perintah Odhelia dengan nada arogan.

"Baik Nona Odhelia." Yose mengangguk sekali dan langsung turun dari mobil.

"Kau tidak apa-apa Odhelia? Ini," Ariel menyerahkan ponsel itu pada Odhelia.

"Menurutmu?! Apa aku bisa terlihat baik-baik saja setelah kuku palsuku ini patah hah!?" Odhelia meraih ponsel itu dengan kasar dan membentak Ariel sambil menunjukkan jari telunjuknya dengan ujung kukunya yang masih melekat setengah. Ariel memilih diam tanpa melawan melihat amarah Odhelia yang meledak.

Sementara itu di luar terlihat Yose sedang berdebat dengan seorang pria dan pemandangan itu tidak luput dari penglihatan Odhelia yang sedang mengintip dari balik kaca mobil. Odhelia hilang kesabaran, wanita itu membuka seatbelt dengan kasar dan membuka pintu mobil kemudian turun dengan cepat. Ariel yang melihat itu berteriak memanggil sahabatnya, "Odhelia kau mau kemana?" Panggil Ariel dan wanita itu ikut membuka seatbeltnya 

"Diam kau!" ucap Odhelia sambil membanting pintu dengan keras. Suara yang ditimbulkan Odhelia membuat Yose dan pria berkemeja hitam itu menoleh dan menatap Odhelia. Yang satu memberikan tatapan ketakutan, takut kalau-kalau ia kehilangan pekerjaannya setelah kejadian ini sedangkan yang satu menatap Odhelia penuh pesona.

"Ada apa ini?" tanya Odhelia menghampiri Yose sambil berkacak pinggang.

Mata pria berambut hitam legam itu tak lepas dari tubuh Odhelia, ia menatap wanita itu naik turun dengan intens, "Kau bisa lihat sendiri sopir mu ini sudah menabrak mobilku," ucapnya menunjuk belakang mobilnya yang sudah penyok akibat benturan tadi. 

"Itu karena dia berhenti tiba-tiba di jalanan, Untung saja aku mengerem tepat waktu jika tidak kita akan mengalami kecelakaan." kilah Yose membela diri.

"Apa kau tidak melihat tanda yang aku pasang?" Pria itu melawan tak kalah sengit.

"Tetap saja ... " Yose akan mulai perdebatan kembali namun terhenti saat Odhelia mengibaskan tangannya ke arah Yose.

"Katakan saja kau mau ganti rugi berapa?" ucap Odhelia dengan aura mendominasi. Pria di depannya tersenyum dalam hati mendengar Odhelia. Wanita yang cukup menarik!

"Menarik. Tapi ini bukan masalah ganti rugi."

"Lalu apa masalahmu? Kau jangan berbelat-belit aku tidak punya waktu untuk ini." decih Odhelia mengibaskan rambut panjangnya.

"Ternyata kau cukup galak juga." Pria itu mencoba menggoda Odhelia tetapi wanita itu memasang wajah judes.

"Kurasa kau hanya membuang waktuku saja. Yose cepat kita pergi dari sini." Odhelia berbalik dan berjalan ingin meninggalkan tempat kejadian diikuti oleh Yose. Ariel yang sedari tadi berdiri di samping mobil bersiap membuka pintu mobil untuk Odhelia.

"Baik Nona Odhelia." sahut Yose menurut.

Ah! Ternyata nama wanita itu Odhelia, ia berseru dalam hati dan berteriak saat Odhelia mulai menjauh. "Hei kau tidak bisa lepas tanggung jawab begitu saja dan kabur apa kau tidak tahu semua hal di dunia ini ada hukumnya termasuk yang kau lakukan saat ini. Dan jangan lupa di sini negara hukum."

Odhelia berbalik lagi dan mendekati pria keras kepala itu. "Memang siapa yang lepas tanggung jawab, kau cukup berikan rekeningmu dan aku akan mentransfer sejumlah uang untuk ganti rugi bukankah beres?" ucap Odhelia penuh penekanan menunjukkan gaya angkuhnya, "hei apa yang kau lakukan?" Bentak Odhelia saat pria itu merebut paksa ponselnya dan ia mengetikkan sesuatu di sana.

"Ini aku kembalikan ponselmu, aku sudah menyimpan nomer kontak ku di sana nanti aku akan menghubungimu untuk membicarakan masalah ini." Pria itu mengerling pada Odhelia.

"Aaron Hugo," ucap Odhelia membaca nama kontak yang di simpan oleh pria menyebalkan itu di ponselnya.

"Jangan sampai kau mendelete kontak ku Odhelia karena aku akan benar-benar menghubungimu." sekali lagi Arron mengerling pada Odhelia sedangkan wanita itu membuang wajah dan cepat-cepat masuk ke dalam mobil.

Setelah masuk ke dalam mobil Ariel menatap Odhelia dengan senyum-senyum tidak jelas, "bukankah dia tampan Odhelia," ucap Ariel menggoda Odhelia tetapi wanita itu mendelik.

"Diam kau!"

Primavera,
Monday, 11 September 2023 🌹🍀

Cast,

Declan Lysander


Ophelia Nayshelle

Odhelia Nachelle


Aaron Hugo

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro