Message
********************
Message
Kucing-kucingan AU
By. yuuri_ndin02 Baka_folf lullaby_midnight account404
*******************
.
Game : Kucing-Kucingan
Chara : 02 Line
- Samuel Kim
- Park Jisung
- Kang Taehyun
- Bang Yedam
- Park Sunghoon
- Im Yeojin
Sumarry : Kucing-kucingan adalah permainan dimana pihak yang menjadi kucing akan mengejar pemain lain. Bedanya dengan petak umpet adalah, kucing-kucingan tidak bersembunyi.
"Sam,"
"Hm."
"Kali ini lo dijanjiin apa sama mereka?"
Sam melirik Sunghoon dan Yedam, kawan beda kelasnya. Setelah itu mendengus.
"Pacar."
"Ngenes amat lo."
Yedam menyeruput tehnya, sebenarnya tak peduli juga. Ia hanya ingin komentar.
"Hoon, lo kan temennya. Sana cariin."
Celetuk Taehyun. Sunghoon mendelik. "Kenapa gue? Kan kalian berdua yang janjiin."
"Terus dengan muka begini, lo kira ada cewe yang mau deket?"
Jisung memasang raut tak peduli, bahkan tangannya bergerak merebut es dari Sunghoon.
"Muka lo ganteng jadi pajangan doang buat apa coba."
Celetuk Taehyun dengan tangan rebutan es teh dalam diam dengan Park Jisung.
"Nih."
Taehyun mengembalikan tehnya pada Sunghoon yang mulai kepanasan tak terima. Remaja itu langsung berdiri meninggalkan mereka berempat.
Udah gitu, ya pasti tehnya diambil lagi. Bagi dua pakai gelas Sam. Sempat cheers pula.
"Ga ada akhlak lo berdua. Baru juga dia dateng."
"Yang penting kita nggak bego."
Mereka tos terang-terangan. Partner in crime for life.
Sunghoon
1 Pesan Diterima
+82 666-6666-6666
Pojok kantin. | 02.20 AM
]._.[
Samuel_Kim49
|Cepetan kesini bangke
Ji_SungPark
|Lah anjrit ngapain?
Replied Ji_SungPark : Lah anjrit ngapain?
Bang.Yedam
|Bantuin temen lo njing
KangTaehyun
|Gue abis mandi, sabar
Ji_SungPark
|Gue lagi final war su
|Ga bisa ditinggal
Samuel_Kim49
|Ngapain lo mandi?
Sunghoon
|Gue boleh skip?
Replied Ji_SungPark : Gue lagi final war su
Bang.Yedam
|Skip = Unfriend
Sunghoon delete the message
Sunghoon
|Sung, berangkat sama gue
Ji_SungPark
|Lo pada ga kasian ma gw?
Replied Samuel_Kim49 : Ngapain lo mandi?
KangTaehyun
|Lo mau cewe lo kabur gegara butler lo bau rumput?
Replied Ji_SungPark : Lo pada ga kasian ma gw?
|Lo gaada backingan lulus jadi buang PS lo kalo ga mau nunggak
Ji_SungPark
|@KangTaehyun Bangsat lo
|@Sunghoon Samper gan
Bang.Yedam
|OFF GOBLOK
|KAPAN LO BERANGKAT GINI CARANYA
]._.[
"Gila lo Hoon, lama bener."
Sunghoon melirik kawan yang baru mendudukkan diri di kursi sebelah kemudi, kemudian memperhatikannya dari atas ke bawah.
Anak ini rapi juga.
"Rapi amat lo."
"Maap ye gan, gue peduli fashion."
Jisung membuka ponselnya. Tanda halus bagi Sunghoon untuk cepat jalan. Jadi, anak pecinta ice skating itu mulai melajukan mobilnya.
"Sung,"
"Hm."
"Aslinya gue gamau ikut."
Jisung melirik kawannya.
"Jahat lo."
"Soalnya yang mau mereka temuin, itu arwah yang mau balas dendam sama Sam."
Jisung sempurna menatap kawannya. Hening terjadi spontan menyelimuti mereka. Auranya langsung terasa buruk.
"Hah?"
Ji_SungPark
1 pesan diterima
+82 666-6666-6666
Tempat memasak ibu Kim | 01.44 AM
]._.[
"Gila, lama bener si Sunghoon ama Jisung."
Taehyun yang mulai tak sabar mengetukkan jarinya pada layar ponsel. Terpampang pesan terakhir dari Bang Yedam di sana.
"Kalo mereka ngegame lagi, fix gue unfriend."
Yedam menambahkan. Tubuhnya disenderkan pada kursi, setelah itu mulai rebahan.
"Ga usah rebahan, anjing."
Taehyun yang duduk se-sofa melempar kedua kaki Yedam hingga keduanya terantuk cukup keras.
"Sakit anjing! Goblok lo!"
Dibalas dua alis terangkat dan mata yang disayu-sayukan dari Kang. Gestur dari "Aku tak peduli, setan.".
Pikirkan wajah ini, pukulanmu akan menjadi lebih keras.
Tok tok
Ah, mungkin itu Sunghoon dan Jisung. Taehyun berdiri mendahului Sam, membuka pintu dengan kekesalan tertahan. Tapi-
"Anjing, cantik banget, Sam."
Im Yeojin, tersenyum di ambang pintu.
KangTaehyun
1 pesan diterima
+82 666-6666-6666
Ember cuci | 12.17 AM
Samuel_Kim49
1 pesan diterima
+82 666-6666-6666
Bawah televisi | 03.22 AM
Bang.Yedam
1 pesan diterima
+82 666-6666-6666
Box dagang bu Kim | 12.01 AM
Game start!
]._.[
"Yeojin-ah,"
"Ya?"
Gadis cantik itu menatap Sam di hadapannya, tersenyum. Setelah itu mereka berhenti bicara.
Sam sama sekali tak paham cara menggoda. Menyedihkan.
"Yeojin-ah,"
"Ya, Sam?"
Sam senyum-senyum ga jelas.
Di balik layar, Taehyun hampir resign dari pekerjaan butler Kang jika tak ditahan Yedam dengan kesetiakawanannya.
"Diminum, tuan dan nyonya."
Oh, itu Taehyun yang menyajikan tehnya. Sam dan Yeojin tersenyum bersama.
"Makasih, Hyun."
"Ah, gapapa mah. Yang penting Sam jangan cuma manggil-manggil, sepet yang liat."
Taehyun terkekeh di akhir. Sam hampir menjoglo kepala pemuda itu jika tak ada Yeojin di hadapannya.
"Saya mau ke kamar mandi dulu, ya?"
Samuel menatap gebetannya. Setelah itu mengangguk.
"Oh, ya. Kamar mandinya dari bates ruang tamu belok kiri, lurus sampe ketemu pintu."
Yeojin mengangguk dan berdiri. Ia melangkah pergi dari sana.
Samuel_Kim49
1 pesan belum dibaca
Ayah
Sam, belajar yang bener disana. Ayah bebas, bisa kirimkan kamu uang lagi. Stop mikirin anak itu lagi, dia udah mati. Kamu yang nyaman disana. | 04.12 PM
"Hyun,"
"Hm."
"Dimana Yedam?"
Ji_SungPark ; KangTaehyun ; Samuel_Kim49 ; Sunghoon
1 pesan diterima
+66 666-6666-6666
[1] Ice bucket | 08.41 PM
]._.[
08.55 PM. Mereka baru sampai di rumah Sam. Tampak sepi dan mencekam. Pintu ditutup, lampu mati, dan hal lainnya.
"Hoon, balik aja lah kita! Ngapain datengin setan sih?!"
Jisung mendesis takut. Sunghoon meneguk ludah, tanpa mengatakan apapun mulai melangkah masuk.
"Eh, Hoon! Hoon! Tungguin anjing!"
Jisung langsung mengekor di balik tubuh kawannya.
]._.[
Sam menutup lemarinya rapat. Dalam hati berharap agar Yeojin tak menemukannya. Yeojin, anak dari orang yang ayahnya bunuh di depan matanya sendiri. Ia tak tahu menahu tentang anak itu, tapi ia sempat mendengar nama itu keluar dari mulut mendiang.
Taehyun? Taehyun, oh, Taehyun.
Ia hanya perlu menunggu pesan dari nomor itu, kan?
Krieet
"Anj-!"
"Ikut gue. Ini bukan petak umpet."
"Loh, Yedam?"
]._.[
"Ini gimana, Hoon?"
Sunghoon di depan berusaha mengatur napas. Entah sejak kapan jalan di rumah Sam jadi meliuk tak jelas begini.
"Bacain pesen di hp lu, yang lu terima."
Jisung membuka ponselnya, sambil takut-takut memperhatikan sekitar.
"Tempat memasak ibu Kim, ice bucket."
Sunghoon mengangguk.
"Jam berapa?"
Jisung kembali memeriksa ponselnya.
"01.44 AM, 08.41 PM- Loh, kok AM?"
"Oke, kita cari yang lain dulu."
Sunghoon kembali melangkah, meninggalkan Jisung yang tertatih menyusul di belakang.
]._.[
"Bangsat!"
Rasanya Taehyun sudah berlari ke seluruh rumah ini, tapi ia selalu berhenti di titik yang sama. Ia menatap ruang mesin cuci di sampingnya, hendak bergerak masuk ke dalam sebelum mendengar suara di belakangnya.
Taehyun mengangkat kepalanya, ada Yeojin dengan jarak sekitar 5 meter darinya.
"Shit!"
Taehyun hendak berbalik lari, tapi langsung terjatuh. Kaki kanannya benar-benar terasa sakit.
Ji_SungPark ; Samuel_Kim49 ; Sunghoon
1 pesan diterima
+66 666-6666-6666
[2] Blender | 09.11 PM
]._.[
Sam melangkah ragu di belakang Yedam, sementara remaja berponi itu sibuk memperhatikan sekitar sembari menggenggam tangan kawannya.
"Dam,"
Yedam tidak menjawab.
"Yedam,"
"Hm."
"Lo bukannya dah mati?"
Yedam sedikit melirik Sam, tapi kemudian kembali fokus ke depan.
"Nggak akan ada yang mati sampe jam 12."
Sam sedikit bernapas lega, tapi entah bagaimana perasaannya tak enak.
]._.[
"Pesen baru, Hoon. Blender."
Jisung menatap penyelamatnya. Di kegelapan, Sunghoon tampak mengerjap.
"Blender, Ice bucket, tempat masak- dapur bukan, sih?"
Jisung mengangkat bahu. Mana dia tau, coba.
"Diantara kita udah ada yang diblender, berarti?"
Kali ini giliran Sunghoon yang mengangkat bahu.
"Atau itu cuma kiasan?"
Ah, kiasan. Sunghoon mencari tempat yang berhubungan dengan blender- setidaknya itu yang pertama.
"Cari hal yang mirip blender, Sung."
"Mesin cuci."
Sunghoon sedikit menoleh pada Jisung.
"Gue kepikiran mesin cuci soalnya baju gue tadi pagi belum diangkat."
]._.[
"Rencana lo cuma muter-muter ga jelas, Dam?"
Yedam menghela napas. Serius, ni anak bacot bener.
"Kita cari Taehyun."
Sam membuka ponselnya, menunjukkannya pada Yedam.
"Kita udah dapet pesen, Dam."
"Kok gue ga dapet?"
Sam mengangkat bahu, "Lo dah dianggap mati, kali."
Yedam mengangguk dua kali. Bener juga.
"Pesennya apa?"
"Yang pertama, ice bucket. Yang kedua, blender."
"Ice butler? Itu waktu gue ketahuan?"
Sam mengangguk ragu.
"Iya, kali?"
Remaja pintar itu diam sejenak. Dia menganalisis.
"Dam,"
"Bentar dulu."
"Sunghoon sama Jisung disini?"
Kepala Yedam langsung menoleh kawan sejawatnya.
Samuel_Kim49 ; Sunghoon
1 pesan diterima
+66 666-6666-6666
[3] Selokan | 10.31 PM
Samuel_Kim49
1 pesan diterima
+66 6666-6666-6666
[4] Meja | 10.32 PM
"Yah, Sam. Lo terakhir."
"Loh, kenapa?"
"Lo tau game kucing-kucingan ga?"
Sam mengangguk.
"Tau lah, kita kan selalu mainan itu, bangsat."
Bocah pintar itu memutar kepalanya, menatap Sam yang bingung.
"Sebelum jam 12, kita yang jadi kucingnya."
...
"What?!"
]._.[
"Sung,"
Jisung hanya menunduk.
"Lo ga papa?"
Remaja bongsor itu menggeleng.
"Udah gapapa yang liat lo juga arwah."
"tAPI GUE MALU GOBLOK!"
Sunghoon langsung membungkam mulut kawannya. Ia mendesis dengan jari telunjuk di bibirnya, menyuruh Jisung agar tak berisik.
"Dia masuk ke kamar mandi tanpa ketuk pintu dan- ah, shit!"
Ya, Jisung 'menemukan'nya di kamar mandi. Saat sedang buang air kecil pula. Nasib.
"Lo kepergok buang aer, Sung?"
Keduanya langsung menoleh ke belakang. Taehyun beserta smirknya yang menyebalkan.
"Bangsat, masih mending gue."
Taehyun tertawa tanpa suara, ia melangkah ke sebelah Seunghoon sambil bertepuk tangan.
"Napa lo pincang?"
"Gue kepleset anjing. Menjatuhkan harga diri atlet sprint aja."
Oh, tadi Taehyun memang hanya terpeleset. Sewaktu berbalik, kakinya tidak seimbang jadi dia jatuh. LOL.
"Memang lo atlet sprint?"
Taehyun mengangguk. Tangannya disampirkan pada pundak Sunghoon guna mengurangi rasa sakit.
"Gue atlet nomor 2."
"Please ya bro, detik lo sama Tony masih kalah jauh. Dia cuma tercepat kedua di kelas, bukan atlet beneran."
Sunghoon hanya membulatkan mulutnya. Oh, pantas ia tak pernah mendengar anak itu mendapat penghargaan.
"Sung,"
Jisung menoleh.
"Lo iri kan, sama gue?"
"Amit-amit."
Orang di tengah mereka hanya sanggup menghela napas mendengarnya.
Bang.Yedam ; Ji_SungPark ; KangTaehyun ; Samuel_Kim49 ; Sunghoon
1 pesan diterima
+66 666-6666-6666
[5] Sayuran ibu Lee | 11.33 PM
Let's Play! ^^
Lampu di rumah Sam kembali menyala. Di luar dugaan, Yedam dan Sam sejatinya ada di depan mereka. Semuanya langsung bernapas lega.
]._.[
"Oke, lo ketemu dia di mana, Dam?"
"Ice bucket kayaknya kulkas deh, gan. Soalnya gue nyapa dia waktu ambil susu terus lampu mati."
Sam langsung menoleh dengan wajah mengernyit.
"Kok lo ga bilang gue kalo mau ambil makanan?"
"Gue khilaf makanya gue nyarinya lu, bukan Taehyun."
Empu rumah mau marah jadi ga bisa. Soalnya dia hutang nyawa.
"Cepet tunjukin pesen kalian. Waktunya jalan."
Semua langsung mengeluarkan pesan masing-masing. Yedam mencari jam yang paling pertama, seketika memucat.
"Anjing, gan. 12.01? Mampus gue."
]._.[
Yedam cepat berlari ke kamar tidur orang tua Sam. Tidak sopan? Masa bodoh, nyawanya dipertaruhkan. Begitu masuk ke dalam kamar, ia langsung berguling ke bawah kasur.
Ini prediksi mereka. Karena kasur ini mirip meja yang digunakan Ibu Kim di kantin untuk meletakkan bahan.
Box, biasanya digunakan untuk meletakkan atau menyimpan barang. Kim, itu ibu kantin ternyata. Langganan mereka setiap hari.
12.01 terlewati. Arwah gadis itu duduk di lantai, di luar kasur. Hanya 3 detik, setelahnya menghilang dengan cekikikan.
Countdown
[Out from Sam's Home]
05.00
04.59
04.58
"ANJING!"
Yedam langsung berlari keluar.
Eh, tapi...
]._.[
Terjadi pembunuhan dengam mutilasi di rumah pasangan konglomerat, Kim Hyun Sik dan Angelica Smith. Korban bernama Samuel Kim [anak dari pasangan Kim-Smith], Kang Taehyun, Park Jisung, dan Park Sunghoon. Tersangka pembunuhan tunggal, Bang Yedam, dibebaskan atas dasar gangguan mental 'skizofrenia' dan "PTSD'.
-FIN-
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro