1. Bukan Sembarang Cinta
Fate/Stay Night by Type Moon
Disclaimer by Type-Moon
Story by reeshizen
Gilgamesh (Archer) x Reader
Setting: dominan Fate/Stay Night: Unlimited Blade Works
G
enre: Humor (gagal), romance.
.
"Tidak mengambil keuntungan komersil apapun dari fanfiksi ini. Semata-mata hanyalah kesenangan belaka."
.
Warning
Possible OOC!Gilgamesh, OC!reader, plot tidak jelas, Bad EBI, alur ngaco, dan tidak sesuai ekspetasi
Tolong jangan berharap banyak pada penulis
.
Don't Like Don't Read
.
.
.
Happy Reading!
.
.
.
Panas. Terik matahari tak kira-kira menghantam. Seperti dihujam beribu-ribu tombak panas, kalau kata Tohsaka Rin bilang. Bahkan, panas kali ini mungkin adalah neraka sebenarnya, pikirnya. Keringatnya membanjir membahana, ia gerah sendiri. Kalau tidak ada Shirou di sampingnya juga acara kencan mereka, mungkin ia tidak akan meniatkan tuk melepas baju. Meski tidak akan ia lakukan, karena tahu harga diri di pundak.
Aslinya memang ia akan berkencan, tetapi tidak dengan Shirou saja. Diajaklah [name] pula, katanya agar [name] dapat memberikan saran di saat kencannya. Tohsaka Rin hanya wanita yang blak-blakan, nyaris tidak sesuai standar wanita sepenuhnya. Maka dari itu, sebagai wanita yang terekspos akan kekalemannya, [name] dimintai tolong—bahkan sampai dipuja-puja kakinya dengan sujud setengah hati Rin. Awalnya [name] menolak mentah-mentah, bahkan nyaris mencibir kala Rin makin nekat meminta. Namun, dengan rasa kasihan yang muncul setitik juga rasa jenuh karena Rin yang keras kepala, dara satu itu akhirnya menyanggupi. Padahal, ia sendiri tidak tahu apakah kabar tentang kekalemannya benar apa adanya. Perlu kau ketahui, diam-diam dara ini menghanyutkan. Mungkin kalem di luar, tapi di dalam siapa yang tahu? Bisa-bisa ia menunjukkan taring sejatinya yang mana dikatakan setara dengan seratus ribu bala tentara. Bahkan, pasukan Alexander The Great dapat ditaklukan dengan seujung jari olehnya. Sejatinya, Rin berpikir dua kali sebelumnya, tetapi karena kepepet oleh kisah cinta tak jelas, terpaksa ia meminta tangan pada [name].
Oh tentu, selama Rin dan Shirou kencan, [name] berada dua-tiga meter di belakangnya. Bahkan, Archer Emiya juga Saber telah diusirnya dengan dalih bertugas dengan Shirou dan sebagainya. Saber anggut-anggut setuju tanpa bertanya lebih lanjut karena percaya jika keselamatan Shirou akan aman, nyaman, dan tenteram di tangan Rin. Archer mendengus tak ambil pusing, tetapi dia pun tahu yang dikatakan Rin hanya dusta sirat makna tersembunyi.
Selama menjadi panitia (tak langsung) urusan kencan Rin, [name] hampir menusuk Rin dengan taringnya sebenarnya. Hampir-hampir Rin dibuat gila, tentu ia tahu menolak semua saran [name] adalah hal gila. Mending ditolaknya dengan argumen logis, jika dengan argumen ego Rin sendiri, bakal tidak jadi acara kencan Rin dengan Shirou.
Semestinya Rin pandai dengan hal-hal ini, termasuk kencan. Hanya saja, objeknya kali ini adalah Emiya Shirou. Entah mengapa mesti pernah berkencan (dalam artian luas) dan Saber juga turut ikut saat itu, kali ini Rin tidak dapat mengontrol diri. Ia menjadi sering salah tingkah—bahkan sebelum kencan atau sekadar chit-chat dengan Shirou. Lalu dengan itu, bagaimana nasibnya—tidak, nasib kencannya kali ini?
[Name] diam-diam angkat bahu—menjawab tak langsung. Ia sendiri tidak ingin mengurusi kehidupan percintaan orang. Nanti dikata "Mak Comblang" padahal dia tidak menjodoh-jodohkan mereka. [Name] sendiri hanya menyarankan tempat-tempat enak untuk berdua. Bukan taman bermain yang terdapat bianglala lalu pasangan naik ke situ dan terjadi hal tak terduga seperti pernyataan cinta atau sebagainya ketika senja menerjang, tapi sebuah kuil dengan danau terlampir. Apalagi jika bukan Kuil Ryuudou.
Rin sudah pasti menolak mentah-mentah. Helo, masa iya ia bakal kencan di dekat kediaman Ryuudou Issei? Ditambah menurutnya tidak romantik sama sekali. Seribu ratus kata telah dikeluarkannya untuk kontra, tetapi akhir-akhir pun dituruti karena takut taring amarah [name] keluar. Rin terpaksa berpikir, mungkin tidak ada salahnya mencoba, siapa tahu Shirou langsung mengajaknya nikah di saat itu juga. Mumpung mainnya di sekitar kuil, langsung nikah pun bisa.
Bukan tanpa alasan pula [name] menyarankan Kuil Ryuudou. Terdengar unik dan tidak biasa. Tipikal [name] yang sudah bertahun-tahun Rin ketahui. Bila mungki Paris atau London menjadi tempat bulan madu, maka [name] akan memilih Irak, bahkan Afrika untuk alih-alih destinasi. Katanya, jarang orang bulan muda di sana, Paris, London, Bali? Sudah basi banget!
Lagi pula, lumayan juga bagi [name] untuk mendapat ketenangan. Bagaimana bisa jika taman bermain dijadikan lokasi kencan Rin dengan Shirou? Nasib [name]? Hanya jadi saksi bisu yang terus mengekori. Misal dapat memilih untuk berpisah, ke mana ia akan menuju? Alhasil dia akan seperti anak hilang atau orang "gabut" yang tak ada kerjaan sehingga menyendiri di tempat yang mewajibkan membawa pasangan tuk menemani.
Kalem-kalem begini, [name] bukam berarti suka sendiri. Meski ya, ketika kencan Rin dan Shirou ada saatnya ia perlu meninggalkan mereka. Tidak mungkin ia terus mengekori, walaupun Rin memang butuh sarannya, tetapi bukan berarti ia seperti pengawal. Sudah ia perjelas pada Rin, jika dirinya tal ada maka tinggallah telepon dan [name] senantiasa mengangkat. Semisal Rin butuh bantuannya secara langsung, [name] tidak akan repot-repot mencarinya karena letak Kuil Ryuudou dengan wilayah di sekitarnya tidak rumit dan saling berdekata. Tidak seperti taman bermain tempat wisata khalayak umum yang disarankan Rin awal-awal.
"Emiya-kun—"
"Tohsaka—" Serempak mereka melayangkan panggilan. Seakan seperti tersengat percikan listrik, respons mereka melambat. Di detik kemudian barulah mereka menjengit dengan wajah terkejut karena situasi yang barusan terjadi.
Awkward sekali.
Sepertinya kali ini [name] mengalah saja. Biarkan dua insan itu membentuk ikatan romantik. Bukan urusan [name]. [Name] yang berada jauh satu meter di belakang mereka pun memutuskan pergi. Tidak baik mengganggu rumah tangga orang.
Berjalan entah ke mana, yang penting masih di sekitar Kuil Ryuudou. Yang penting juga urusannya yang sedikit campur tangan pada kisah cinta Tohsaka Rin juga cepat selesai. Harap-harap, kedua insan itu cepat menyelesaikan persoalan hati. Aduh, [name] mendengkus. Masih heran di kepalanya mengapa Rin meminta bantuannya. [Name] hanya gadis abai yang bahkan terkesan cuek. Orang bilang dia kalem, okelah jika Rin memintanya untuk membantu meluruskan wataknya yang kadang-kadang blak-blakan atau definisi wanita kalem versi [name]. Namun, turut membantu memilih tempat, pakaian, bahkan makanan untuk kencan....?
Tohsaka Rin pun bisa sendiri. Meminta bantuan [name] sudah cukup keterlaluan. Segitu masa cinta yang dirasakannya kah? Apakah rasa cinta sampai membuat orang-orang mati rasa? Padahal jelas-jelas Rin pun sudah terbiasa dengam kencan, tetapi kencannya kali ini sampai-sampai meminta bantuan [name] yang tidak sampai pro.
Padahal, [name] pun pernah jatuh cinta, tetapi tidak seperti Rin. Apakah rasa cintanya wajar atau rasa cinta Rin yang tidak wajar?
Entahlah soal cinta. Tak akan ada yang menjawab pertanyaannya jika semua orang sedang seperti Rin. Dia butuh jawaban logis, dapat dicerna, juga diterima.
Pikiran [name] sempat menjentik. Soal pertanyaannya, mungkin dengan orang itu dapat ditemui jawabannya. Orang yang mungkin dapat [name] pikir baik-baik jawabannya. Pikirannya pun juga kadang logis, meski kelewat logis sehingga dianggap tidak waras.
Siapa lagi jika bukan Raja Pahlawan? Gilgamesh dengan nuansa emasnya itu?[]
TBC
.
.
.
[A/N]
Teruntuk Archer Gilgamesh, kubuatkan ff ini sebagai seperangkat alat nikah kita nanti. AHAHAHA.
Kusebenernya mencoba membawalan komedi/humor, tapi tidak menjanjikan dari awal karena unsur komedinya keknya nihil.
Roman iya, tapi tetap kubuat komedi meski gagal total. Sebagai bahan refreshing akibat stres berkelanjutan wkwk. Biasalah, masalah hidup. Setiap orang pasti banyak masalah, mana ada yang enggak. Yap, aku tahu kuhanya remaja SMA, paling juga enggak jauh-jauh masalahnya dari tugas, ulangan, ekskul, uang jajan, kurang libur, doi, kalah lomba, dll.
Setidaknya setelah menangis semalaman sampai pagi esoknya, bahkan di siang sampai sore meski mereda dikit, besoknya aku nulis fanfic ini. Lagian kulihat fanfic fate bahasa indo dikit banget, dan aku pengin ngeramein dengan reader insert hehehe.
Selese nulis
21 Jan pukul 00:55
Publish
13 Feb 18
Tambahan
Maapkan aku yg lama :" sesungguhnya aku ga pede sehingga ngaret berkepanjangan dalam hal update dan ini gaje nan tijel membuatku berpikir dua kali memublikasikan:"
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro