Akhirnya pun, harusnya kalian tau apa yang terjadi selanjutnya. Ya! Kaiba tersiksa karena harus satu kasur sama dua bintang.

Yang satu tidurnya ga bikin risih, cuman meluk doang, yang satu lagi tonjok sana tonjok sini alias gabisa diem pas tidur. Wajah tampan sang CEO harus rela ada luka lebam berkat mendapat physical attack dari pharaoh tercintanya.

Besokannya Kaiba langsung kembali ke apartemennya.

Penghuni apartemen Obelisk memperhatikannya dengan serius.

"Kamu abis berantem?" tanya Jack.

"Ke UKS gih, obatin," kata Manjoume.

"Kamu abis ngapain kemarin? Jam 9 malem aku liat kamu keluar kamar," kata Ryoken sedikit penasaran.

"Ada darah di sudut bibirmu," kata Reiji sambil nunjuk sudut bibir kanannya sendiri.

Kaiba diam saja, mau menjawab pasti ditertawakan, engga dijawab pasti tetep dianggep abis baku hantam.

"Kenapa ga jawab? Jangan-jangan ditonjok sama anak yang bernama Atem itu ya?" Jack masih berani melanjutkan topik ini. "Gausah malu, aku juga pernah ditendang ***nya sama Yusei karena satu dan lain hal."

Seketika semua pasang mata horor tertuju pada Jack.

"Kenapa kalian ngeliatin aku kaya gitu?"