THR Kai>>Ate<
Atem: hiks ... hiks ... kenapa aku lagi? Ini ga genre itu 'kan?
Ryou: masih lebaran, kalo mau diw sama naga tunggu beberapa hari setelah lebaran.
Atem: BUKAN ITU MAKSUD ANE!
Marik: lonte yang sabar ya, kalo mau diw Blue-Eyes nanti, masih awal ini udah engas aja sama naga.
Atem: GELUD KITA DI SHADOW REALM ANJJ!
Malik: kamera roll depan dan aksi!
.
.
.
Tes, tes, tes, darah menetes dari hidung Atem, pemandangan saat lebaran ini sangat menggugah iman. Dua pemuda tinggi, memiliki sepasang mata biru laut, tatapan tajam, kulit eksotis dan juga seputih salju dibalut dengan baju koko, kopeah hitam, sarung tersampir di pundak, memakai sendal swallow.
Glek, Atem menelan ludah, ludah yang sudah mulai menetes dielap menggunakan lengan bajunya.
"Kenapa mereka semua nampak bercahaya semua? Padahal dalem otak mereka engas terus?" tanya Atem pada dirinya sendiri.
Para penghuni apartemen Obelisk begitu berbeda di hari raya ini, begitu bercahaya glowing shimmering splendid bagai tak punya soda.
Para penghuni apartemen Ra yang terlihat glowing hanya Ishizu, dia menantikan hari ini dan menunggu Kaiba dan Seth sungkem minta maaf ke pharaoh.
"Ini ga ada yang mau minta maaf sama gua apa?" Inilah kalimat pertama yang terucap oleh Atem pada mereka.
"Hmph, aku tidak punya salah padamu."
"Kaiba-kun."
Brukh! Dalam sekejap bak Kagome yang menyuruh duduk Inuyasha, Kaiba langsung duduk bersimpuh dihadapan mereka berdua. Seth juga ikut duduk bersimpuh setelah ditatap tajam oleh Atem.
"Kaiba-kun dan Seth-sama, bilang apa?"
"Maaf," koor mereka berdua.
"Bagus."
Yugi dan Atem mengulurkan tangan kanan ke mereka berdua. Kaiba meraih tangan Yugi, Seth meraih tangan Atem, keduanya bersamaan mencium punggung tangannya.
"Jika hamba, kami memiliki kesalahan pada anda, kami mohon maaf sebesar-besarnya."
Darah yang mengalir dari hidung Atem semakin banyak, tidak mengerti mengapa dia diberi cobaan seperti ini, diberikan dua orang yang sama, menggugah iman, harusnya dia bersyukur, sangat bersyukur diberikan dua orang ini.
"Diriku yang lain, bertahanlah!"
Atem telah dinyatakan pingsan setelah itu. Saat tersadar dari pingsannya, Atem disambut oleh Yusei. Dia sekarang sedang berada di garasi D-Wheel.
"Apa yang terjadi? Kenapa kamu pake pasmina Yusei?"
"Jack pakein aku ini."
"Eh? Terus Kaiba dan Seth mana?"
"Ngambilin minum sama kupat tahu buat kamu."
Senangnya mempunyai babu, senyum simpul menghiasi wajah Atem.
"Kamu udah gapapa? Tadi kamu mimisan banyak banget.
"Gapapa."
"Aku makan dulu ya."
"Iya, makasih Yusei."
Yusei pergi muncullah Kaiba dan Seth. Setelah sekian lama dia merasakan lagi yang namanya dilayani bak bangsawan.
"Rajaku, saya bawakan minum."
"Terima kasih Seth."
"Nih, makan."
Baru saja bangun dari pingsan cantik langsung dibikin bad mood sama Kaiba, itu wajah boleh ganteng ekspresi kok datar mulu.
"Makasih Kaiba." Atem memaksakan diri untuk tersenyum.
"Hmph."
"Sopanlah sedikit."
"Aku membawakan makanan karena Yugi memintaku."
Atem minum air putih sambil memperhatikan mereka berdua yang akan memulai perang dunia keenam. Atem tidak pernah bosan melihat mereka berantem, untuknya itu seperti sinetron yang selalu ditonton Ryou. Kisah kasih disukai dua orang itu tidak enak, kamu bisa saja ditarik kesana, bisa juga kesini. Sangat menyebalkan.
"Aku mau makan, bisakah kalian tidak nempel padaku?"
Setelah adu mulut Seth dan Kaiba mulai mengganggu Atem, rebutan maksudnya.
"Ini garasi orang, jangan macem-macem dan KAMU!" Atem menunjuk pintu garasi dengan sendok. "JANGAN REKAM-REKAM LU KATE GUA LAGI BIKIN VIDEO BOKEP?!"
"Maaf, buat konten."
Tidak ada wujudnya tetapi ada tangan melambai memegang kamera.
"Rajaku, lebih baik kita pindah tempat."
Atem mengangguk. "Benar juga Seth, tempat yang sepi lebih baik."
"Kamu sudah berjanji padaku untuk duel."
"Baru lebaran ini! Udah nagih janji."
Pinggang rampingnya seolah sedang diremas, kedua tang mereka ada di pinggangnya dan kelihatannya ini sudah mulai masuk ke tahap akan merebut paksa dirinya dan dimonopoli sendiri.
"Aku mau makan, jangan ganggu."
Ucapan itu dihiraukan keduanya dan sekarang Kaiba mulai menarik tubuhnya mendekat sementara tangan kirinya dipegang oleh Seth.
"Aku mau makan ... kalian berdua kenapa jadi gini?"
Mata Atem melebar kala merasakan sesuatu menggigit lehernya.
"Aibou ... tolong aku ...."
--
Ryou: cut!
Atem: WOI! TOLONGIN GUA NAPA! DASAR 4 SUTRADARA TIDAK BERGUNA!
Bakura: ehem, Atem tak sengaja menjatuhkan piring ditangannya bersamaan dengan sendok ke lantai semen. Tangan Kaiba menelusup masuk baju Atem, memilin putih kecilnya dengan lembut. Seth meraup bibir ranum rajanya dengan lembut.
Atem: hnngg ... Mmmnhh ... sia ... lanhh ....
Malik: selanjutnya bergantung dengan imajinasi pembaca sekalian.
Marik: terima kasih sudah meminta pairing ini.
Ryou: semoga anda suka ฅ^•ﻌ•^ฅ
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro