Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

THR Harem Yugi

Atem: ALHAMDULLILAH BUKAN GUA YANG NGELONTE.

Ryou: kamu kalo di doujin mukanya lebih lonte dari Yugi.

Atem: :((

Malik: berarti sekarang yang main, Jonouichi, Seth, Kaiba, Rebecca, dan Critias

Marik: jangan bawa-bawa yang itu dong!

Bakura: tiga aja.

Malik: lurus dikit napa sih?! Rebecca ikutan.

Rebecca: ASIK! MAIN SAMA DARLING!

Ryou: eh liat Kak Ishizu ngepost

Bakura: biarin aja, dia udah menjadi full-fledge novelis BL.

Malik: ... bukan anggota keluarga kami.

Marik: salahin aruji.

.

.

.

Mimpi buruk, itulah yang bisa menggambarkan terkait kejadian yang ada di depannya ini. Yugi hanya menonton, menonton empat orang yang sedang berduel di tengah lapangan luas.

"Aibou, apa ya g terjadi? Kenapa babu gua juga ada disana?"

Yugi berkedip, lalu senyum miris mulai mengembang di wajahnya. Waktunya Yugi menceritakan asal mula kejadian ini dari awal, Yugi juga tidak mengerti mengapa akhir dari kejadian ini adalah duel.

Yugi tau mereka semua mengingat apa yang dikatakan Yusei.

Tetapi jangan sampai begini terus. Empat sutradara yang menangani masalah ini pun tidak mau turun tangan, lebih memilih kabur dari TKP dan pindah lapak ke dunia lain.

💙💜💛

"Kaiba-kun!" panggil Yugi dengan ceria sambil melambaikan tangan.

Kaiba langsung membalikkan badan, dia tidak menyapa balik, hanya menatap Yugi.

Hari ini ada perayaan 12 bulanan pernikahan Jack dan Yusei yang sebenarnya itu bohong, itu hanya alasan agar bisa makan gratis satu pulau, ide awal dari Yuugo.

Yusei awalnya menolak melakukan ide gila itu hanya untuk bisa memperbaiki gizi, tetapi Yuuri ikutan mengompori. Jadilah pesta kecil di dekat panggung kebanggaan Rafael dan Pegasus.

"Kaiba-kun, terima kasih ya."

"Hn."

"Darling~! ayo kita makan lagi."

Rebecca muncul dari belakang dan memeluk Yugi, kemudian Rebecca mengulurkan lidah dan menarik sedikit kelopak mata kiri bagian bawahnya.

"Aku mau pinjem darling bentar ya, Ka-i-ba sa-cho." Rebecca mengedipkan sebelah matanya dan pergi sambil menarik tangan Yugi ke meja cemilan.

Kamera berpindah ke Atem, firaun tercinta kita ini sedang menikmati jus jambu dengan sedotan, tersenyum dalam diam, dia senang sekarang aibou-nya yang mendapat minpi buruk sayangnya mimpi buruknya masih lebih mengerikandaripada yang ini.

Atem sedang dalam mode: membandingkan hidupnya dengan Yugi.

Telur naga yang kemarin? Sudah diberikan ke panti asuhan aruji khusus OC, jadi jangan ditanyakan lagi karena Atem masih dalam masa pemulihan trauma dan rasa sakit.

Hm? Gimana keluarnya? Ya dari depan dong, dua gede la--. Marik tewas ditempat akibat kena lemparan sepatu sendal dari Atem.

"Ah ... turut berduka." Sang kameramen bersabda melihat nasib Marik.

Lensa kamera kembali menyorot Kaiba, ajaibnya disana ada Seth juga, di dekat mereka sedang mengambil nasi goreng. Bakura yang hendak menikmati nasi goreng itu tiba-tiba menengok ke Seth dan Kaiba, detik itu juga Bakura tewas karena hantaman keras di perut.

Kameran yang melihatnya kangsung keringat dingin, dua sutradara sudah tumbang akibat aktornya sendiri.

"Tinggal gua doang ... duh millenium rod gua di kamar lagi," gumam si kameramen, panik tak ada senjata untuk melawan balik jika korban selanjutnya adalah dia.

Perlahan tapi pasti Malik menyeret kakinya untuk sedikit menjauh dari tokoh utama chapter kali ini, landak ash blonde ini lebih memilih untuk menyorot Yugi dan Rebecca yang sedang kencan--nyemil kue.

"Darling, akhirnya bisa bareng juga."

"Hahaha ... iya, aku juga senang." Yugi memakan satu persatu aneka dessert ditemani Rebecca. Setengah hatinya menikmati kue-kue itu namun setengah hatinya khawatir dengan kejadian kedepannya, firasat buruk menjalar sedikit demi sedikit.

Terakhir kali gara-gara tiga orang itu terlalu serius Pulau Yeyeye ini mengalami badai besar, dan dirinya yang imut ini hampir terbawa hanyut jika tidak diselamatkan Honda dan Otogi dari maut.

"Darling, kok mukanya pucet? Sakit? Jangan-jangan kue disini ada yang basi."

Muncul si kembar dari tim 5Ds di sebrang meja.

"Enak saja! Kami yang memilih cemilan ini tau!" kata Rua.

"Ini sebagian yang dibuat sama Kak Aki," tambah Ruka sejujur-jujurnya.

Rebecca diam. "Oh ...."

"Oh iya, Kak Yusei kemana?"

Rua menyahut, "Kak Yusei masih tidur, katanya abis maraton nonton fil sama Kak Jack tadi malem."

Rebecca dan Yugi menebak hal lain yang terjadi di dalam hati, kelihatannya maraton genre lain.

Tanpa sadar Yugi mengelus-elus pinggang bagian belakangnya, teringat akan masa-masa kelam. Rebecca menyadari tingkah Yugi dan mencoba untuk mengalihkan pandangannya, Rebecca makin yakin yang dimaksud maraton itu hal yang berbeda dari jawaban Rua.

"Ohh ... begitu ya, sayang sekali. Padahal Kak Jack ada disini."

Rebecca menengok ke belakang si raja sedang bergosip dengan sirkelnya, saat Rebecca sedang melihat mereka dua oasang mata biru tajam mengarah padanya, lehernya langsung kembali ke posisi semula.

"Becca! Boleh pinjem Yugi bentar?"

"Iya deh iya, tapi jangan dikasihin ke dua mahluk laknat itu ya."

"Siapa?"

"Yang suka ngaku-ngaku rivalnya darling."

Jonoucihi melirik tajam pada perkumpulan rival.

"Mana mungkin aku kasih! Yugi lebih baik sama aku."

"Terus Tante Mai gimana?"

"Buang ke la ... maksudnya jadi istri kedua."

"Hati-hati ada orangnya."

Jonouichi reflek melihat ke segala arah, takut wanita yang dimaksud sudah berdiri di belakangnya, siap untuk memukul kepalanya sampai benjol.

"Jangan ngagetin dong!"

"Hehe, tenang Tante Mai lagi sama Kak Shizuka, yaudah nih aku pinjemin darling ke kamu, jangan lupa balikin."

Yugi bagai barang saja. Barang populer yang diincar banyak orang.

"Yugi! Jalan-jalan yuk! Atau nyanyi."

"Skip deh Jonouichi-kun."

"Eh kenapa?"

"Aku punya firasat buruk."

"Tenang saja! Ada gua Yug! Semua orang sujud dihadapan Jonouichi yang maha kuat ini!"

Firasat buruk Yugi kejadian, dua naga putih sudah berdiri tepat di belakang Jonouichi, tinggal berdoa saja untuk keselamatan sahabatnya ini.

"Hmph! Gua ga bakal ngasih Yugi ke kalian berdua!"

"Red-Eyes Black Dragon tidak cukup kuat melawan kami."

"Pencundang, lu terlalu bodoh untuk bersanding dengan Yugi, ceroboh, selalu mengandalkan keberuntungan. Enyah dari hadapan kami."

"Gua ... gua ga akan memberikan Yugi pada kalian! Dua cowo mesum!"

Setelah itu Jonouichi terlempar jauh ke apartemen Ra bersama dengan naga kesayangannya. Kaiba dan Seth dengan mudah menyingkirkan orang yang menghalanginya mendapatkan permata.

Slurp, slurp, slurp! lensa kamera berbelok ke kanan, kamera menyorot dari bawah ke atas. Orang itu adalah Atem yang sedang menikmati jus anggur dan sedang menyedot jusnya dengan bar-bar. Ekspresi kelihatan sangat serius seperti sedang menanti sesuatu terjadi.

Kamera kembali tertuju pada Yugi. Dihadapan Yugi sekarang ada Kaiba dan Seth yang sedang memandanginya.

"Ada apa ya?"

"Bagaimana makanannya?"

"Enak."

"Suasana pesta ini?"

"Asik ...?"

"Kenapa pake baju seragam SMA?"

"Karena ... ingin saja."

Yugi ditanya secara bergantian oleh mereka berdua. Interogasi.

"Bagaimana kalau mengganti bajunya?"

"Hm? Memangnya ada baju yang cocok untuknya?"

"Tentu saja ada."

Yugi pun digendong ala bridal oleh Kaiba. Tumben mereka berdua akur.

Atem menyeringai lebar, akhirnya Yugi merasakannya, merasakan hal tidak manusia itu.

Ga nyame satu jam Yugi kembali ke pesta dengan pakaian serbah hitam ala lolita gothic yang menambah keimutannya. Kaiba dan Seth tersenyum bangga dengan sense of fashion mereka.

Malik sengaja menyorot kembali Atem.

"MUKA LU KEK KECEWA GA SESUAI EKSPETASI!!"

"YA KARENA GUA JUGA MAU AIBOU MERASAKAN DISKON HARGA DIRI ITU! MASA AIBOU DAPETNYA YANG LEMBUT-LEMBUT AJA!"

Malik dan Ryou dengan santainya menjawab, "Mukamu cantik, kaya lonte terus binal, coba bercermin deh."

"GUA KAGAK BINAL! ASTAGFIRULLOH!"

Ryou mengeluarkan kolesi referensi doujinshi KaiAte/KaiYami R-18 dari balik punggungnya.

"Gua ingin resign."

.

.

.

Ryou: batre kameranya abis

Malik: ga bawa batre cadangan.

Marik: udahan?

Bakura: ANJRIT EMANG TUH DUA NAGA LUKNUT! PERUT GUA SAKIT!"

Ryou: makasih udah minta THR ke kami.

Malik: maaf kalau ga sesuai ekspetasi.

Marik: ughh ... kepalaku sakit.

Bakura: mual ... ughhh ....

Ryou: kalian tewas lagi aja sana.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro