Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Prompt 🌊👑 feat. Mokuba

Warning: Anubis!Seto, Anubis!Mokuba, blind!Atem

Ini terinspirasi dari sebuwah doujin KaiAte AU yang aruji temuin di pixiv.

.

.

.

Tidak jauh dari pengadopsian aka mungut di tong sampah basah, engga. Karena latarnya mesir ya tong sampah kering, uhum.

Atem hanyalah seorang pelancong, tempat tinggal berpindah-pindah, tak ada tempat untuk pulang untuknya, untuknya rumahnya adalah tempat dia berpijak sekarang. Berjalan mengelilingi mesir bersama tongkat kayu.

Tak bisa melihat bukanlah halangan untuknya, dia masih bisa memahami sekelilingnya bagai mempunyai mata ketiga untuk melihat.

Langkahnya terhenti saat merasakan ada yang mengikutinya dari belakang, dia bisa merasakannya ada dua pasang kaki mengikutinya sejak tadi, ketika dia berbalik untuk mencari tahu siapa mereka tetapi tidak ada siapapun seolah mereka bisa menghilang atau berpindah tempat dengan cepat.

"Siapa mereka?"

Selanjutnya Atem memasuki jalan kecil diantara dua rumah, lalu dia berhenti tepat di depan dua orang anak yang memiliki telinga dan ekor seperti anjing jackal.

"Ternyata kalian yang mengikuti aku."

"Kakak ... dia sudah mengetahui kita."

"Aku ingin ikut denganmu!"

Atem bertanya dengan lembut. "Apakah kalian kuat berjalan seharian di cuaca yang panas seperti ini?"

Anak laki-laki berambut coklat itu membalas tanpa ragu. "Setiap hari tempat ini cuacanya panas, jangan meremehkan kami Tuan."

"Tetapi adikmu terlihat tidak sekuat dirimu."

"Sudah kubilang. Jangan remehkan kami."

Atem tersenyum tipis, lalu mengelus kepala mereka secara bergantian.

"Kalau begitu kalian harus menuruti semua aturan yang kubuat."

"Baik."

Dua anak itu mengikuti Atem sejak saat itu dan Atem mengajarkan mereka berbagai hal, membuat api, berburu dan juga mengibati luka. Seto dan Mokuba, nama dua anak itu. Ada satu hal yang mereka takutkan pada Atem meskipun pria dengan tinggi 156cm itu sama sekali tak menakutkan dan juga baik hati.

Ujung tongkat kayu dihentakkan ke tanah dengan keras, sudah menjadi tanda bahwa Atem marah pada mereka, karena ini keduanya suka parno.

Mokuba sedang membawakan buku yang diminta oleh Atem tetapi pada saat itu juga Seto sedang dimarahi. Mokuba otomatis ketar-ketir takut kena marah juga. Mokuba tetap menghampiri, lalu tanpa berkata-kata dia ikut duduk bersimpuh sebelah kiri kakaknya, lalu buku yang ada ditangannya itu dijadikan tameng agar kepalanya tidak kena pukulan mematikan.

Atem dan Seto melirik pada Mokuba, memperhatikan wajah Mokuba yang sudah pucat, berkeringat dan kedua matanya tertutup erat seperti sedang memohon ampun.

"Mokuba, Seto yang kumarahi hukan kamu."

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro