.

.

.

SethAte

Saat ini Atem sedang dilanda kesedihan, bukan karena baru diputusin Kaiba--itu beda cerita--maupun ditinggal pergi Yugi karena kelakuannya kaya setan. Atem sedang bersedih karena Wi-Fi indihomonya ini melunjak, kesetanan, tidak mau memberikan sinyal yang konsisten.

Atem tidak menggunakan Wi-Finya sama sekali.

Atem pun menelpon petugas indihomo untuk membetulkan Wi-Finya yang ngadat.

Petugasnya akan datang saat siang hari esok hari. Singkat waktu, esok hari sudah datang dan Atem menunggu petugas dari indihomo dengan perasaan senang.

Jam 11 sang petugas datang, Atem mempersilakan masuk dan ketika si petugas berkulit eksotis dengan sirat mata tajam juga tampan melebihi pacarnya--Kaiba--bertanya perihal password Wi-Fi. Atem diam seribu bahasa tetapi demi kehidupan internetannya lebih waras, dia harus menyatakannya.

"Passwordnya ...."

"Ya?"

"Ci ... cium dulu."

Dan kejadian berikutnya adalah pipi Atem dicium oleh si pertugas tampan itu. Atem tentu merasakan nyawanya akan lepas dari raga, terbang ke langit.

"Jadi passwordnya apa?" Si petugas nanya lagi dengan ekspresi datar bak ciuman tadi hanyalah sebuah simulasi semata.

"Itu ... ya ... YA! PASSWORDNYA CIUM DULU MAS." Kedua pipi Atem memerah, ini hal paling menyeramkan selama dia hidup, untungnya Kaiba tidak ada melihat kejadian absurd ini.

"Oh ... saya kira itu perintah."

"Atem, apa maksud semua ini?"

Kekhawatiran Atem terjadi. Atem tidak tahu kenapa Kaiba ada di dalan kamar apartemen tapi yang pasti Kaiba masuk tidak lewat pintu.

"Kaiba ... ini bukan apa yang kamu pikirkan!"

Si petugas nyeletuk, "Ini pacar anda? Jelek banget, pantes aja nyari yang lain."

"Atem."

"BUKAN GITU KAIBA! DAN MAS SETH TOLONG JANGAN MEMPERKERUH SUASANA."

.

.

.

Ryou: ga jauh dari hal mesum gini.

Marik: tak ada label antara teman, rival dan pacar.

Bakura: lebih dari teman kurang dari pacar, rival. Udah gitu aja.

Malik: kesimpulan, tujuan hidup Kaiba apa itu teman-teman?

Anzu: ×××, ××××, ××××.

Malik: duel sama ngejar gelar King of Games, bege.