Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Mother's day? (telat)

Pairing: KaiYugi/KaiAet feat. Judai

.

.

.

Kaiba sedang sibuk di depan laptop sambil mendengarkan curhatan panjang lebar Manjoume, sekarang Kaiba lagi jadwal jadi psikiater, maksudnya jadi tempat curhat segala keresahan Manjoume.

"Hn lalu? Kamu maunya apa?"

"Melamar."

Pandangan mata Kaiba tertuju pada Manjoume.

"Ga gua restuin."

"Kenapa?"

"Ya engga, sesi curhat sudah habis, silakan kembali berusaha."

Manjoume pun angkat kaki dari ruangan dengan ekspresi sedih, berganti dengan Judai yang masuk dengan ekspresi bahagia.

"Ada apa Judai? ACnya rusak lagi?"

"Bukan itu pak. Coba tebak hari ini hari apa?"

"Hari selasa."

"Bukan."

"Terus?"

"Hari ibu!"

"Aku ga punya ibu."

Judai diam beberapa saat, ada rasa menyesal menjawab seperti itu tetapi itu adalah fakta yang tidak bisa diubah. Kejadian ini tidak bisa diulang sebelum terjadi. Judai yang tadinya bak anak sehat dan kuat setiap hari makan batu batre mulai grogi, takut salah ngomong.

Salah ngomong lagi sama dengan mencari mati.

"Maaf ... anu pih, papih ga mau ngasih  hadiah ke mamah pertama dan mamah kedua."

Sebelah alis Kaiba naik, tidak mengerti.

"Sejak kapan saya jadi ayahmu?"

Judai mengeluarkan sebuah buku bertuliskan "Mutters Day". Di sampul bukunya tertulis juga nama pemeran beserta perannya.

Pemeran cerita:

Kaiba Seto as Papih kaya raya (TOKOH UTAMA)

Atem as mamah pertama

Mutou Yugi as mamah kedua

Yuuki Judai as anak ceria, baik hati dan suka menabung

Kaiba memandangi buku laknat itu, memandanginya seolah dia bisa membakar buku aneh itu bak menyihir kelas atas.

Judai membuang buku tadi ke belakang secara sembarang. "Jadi ... maaf soal tadi ... jadi papih ga ngasih hadiah gitu ke mamah?"

"Kamu udah?"

Kaiba sebenernya tidak mau meladeni hal ini tetapi untuk kebaikan batin dan akal sehatnya dia harus nurut. Dia tidak ingin diberikan siksaan batin oleh Malik (lagi), cukup mind crush yang membuatnya agak sedikit gila.

"Udah dong! Kasih kartu ucapan sama bunga!"

"Hmmm ... kamu punya ide?"

Judai pun memulai pose mikir kerasnya. "AH! Sekarang 'kan udah masuk musim gugur, gimana kalau syal dan sepasang sarung tangan."

"Buatan barang sendiri maksudmu?"

Judai senyum sedikit kaku. "Kalau papih niat untuk buat sendiri boleh saja, biar perasaannya lebih tersampaikan!"

"Baiklah kalau begitu, Judai untuk kali ini aku berterima kasih padamu."

Dalam hati Judai senang bukan kepalang, seorang Kaiba berterima kasih padanya hanya karena ini, tak peduli mau itu emang dari hatinya atau untuk melanjutkan cerita tidak guna.

Setelah itu Judai langsung ditendang keluar ruangan, disana ada Manjoume sedang duduk jongkok galau menunduk, nyoret-nyoret lantai yang baru saja dibersihkan menggunakan jari telunjuknya.

"Manjoume!"

"E--eh?! Judai?"

"Kenapa? Kalah dari Kaiba-san?"

"Bukan apa-apa."

"Terus kenapa disini?"

"Menunggu."

"Menunggu siapa?"

"Kamu."

Judai memiringkan kepalanya.

"Iya kamu, calon ibu anak kita nanti."

"Manjoume, dokter yuk."

💙❤️💜

Kembali ke Kaiba, kini CEO KC sedang meminta anak buahnya untuk membelajakan peralatan merajut, Mokuba juga ikut kena suruhan dari kakaknya. Mokuba garuk-garuk kepala, entah sudah berapa kali dia dibuat bingung sama kakaknya, terakhir kali merampok stok figur Yami Yugi di toko online sekarang minta alat buat rajut dengan antek-anteknya.

Dalam hitungan detik Kaiba langsung disuguhi dengan alat rajut dan sekeranjang benar dua warna, merah dan ungu.

"Kak."

"Makasih Mokuba, sekarang kakak sibuk, kamu main aja sana sama Aigami atau Reira."

Isono dan Mokuba ditendang keluar ruangan.

Dimulailah pertarungan antara ego Kaiba dan sepasang hakken.

Singkat cerita, CEO tampam ini berhasil bikin syal warna merah setelah menghabiskan waktu seharian (berkat kejeniusannya dia berhasil memahami seluk-beluk perajutan dalma waktu singkat), ini masih panjang, belum merajut sepasang sarung tangan untuk Yugi.

Dia udah sering menggenggam tangan kecil itu tetapi dia tidak tau pasti ukurannya, solusi cerdas seorang Kaiba adalah menggunakan tangan adiknya yang kelihatannya tidak jauh beda dari Yugi.

Hari itu pun tiba (hari dimana hadiah buatan Kaiba selesai), Kaiba mendatangi Yugi tanpa basa-basi bullshit, tanpa ngomong juga mau mengunjungi.

"Yugi, buat kamu."

Kaiba menyodorkan sepasang sarung tangan rajut warna ungu dengan gambar kuriboh di bagian punggung tangannya.

"Makasih Kaiba-kun! Lucu banget, buatan Kaiba-kun?"

Kaiba mengangguk."

"Lucu! Aku engga nyangka Kaiba-kun busa merajut, aku sangat suka terima kasih!"

"Ini ... ini sebenernya hadiah buat hari ibu."

Yugi memandang Kaiba, lalu tersenyum lembut, lalu Yugi meminta Kaiba untuk sedikit menunduk, chu, Yugi mencium pipi si suling Kaiba.

"Anakku sudah besar, makasih ya hadiahnya."

Tubuh Kaiba langsung menegak, membuang muk, Kaiba yang biasamya nampak tak pernah menampakkan ekspresinya kini mulai berubah, antara malu dan senang.

"Kalo nyari Atem dia ada di dalam."

Yugi masuk ke dalam mendahului Kaiba dan meneriakkan nama teman sekamarnya itu.

"Apa aibou?" Atem nongol dari arah dapur.

"Kaiba-kun."

Atem dan Kaiba saling berpandangan selama beberapa detik, lalu sesi manja Atem pun dimulai, dia lari ke arah Kaiba dan memeluknya.

"Kaiba, aku kangen."

"Tumben."

"Iya," balasnya dengan nada manja menjijikan, lalu kepalanya mendongak ke atas. "Aku kangen duitmu."

"Lepas."

"CANDA!" Atem melepaskan pelukannya. "Kamu kesini mau ngapain?"

"Ngasih ini."

Kaiba mengeluarkan sebuah syal merah dari kantong kertas yang dibawanya, lalu syal itu dililitkan ke leher Atem.

"Kamu bisa merajut Kaiba?"

"Bisa, dikit."

"Hmmm ... terus ngasih ini ada maksud apa?"

"Hari ibu."

Atem mendengus, lalu memberikan senyum ejek pada Kaiba. "Kasian anak yatim piatu kangen kasih sayang ibu."

Yugi pura-pura tidak dengar.

Dahi Kaiba mengkerut dan menampakkan urat nadi dengan jelas.

"Ehe." Atem mengedipkan sebelah matanya.

"Kembaliin syalnya."

"ENGGAK MAU! BAGUS BANGET BENANGNYA SELEMBUT SUTRA ALIAS PAKAIAN GUA YANG DULU! TERUS INI BUATAN KAMU!"

"KEMBALIKAN."

"TIDAK!"

.

.

.

Alasan simpel menship chara


Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro