Ketuker
.
.
.
Suatu hari Yugi mendatangi pernikahan Jonouichi dan Mai, Yugi juga gatau bagaimana ceritanya mereka bisa nikah, intinya dia udah ada di depan prasmanan tanpa sadar dan diatas tangannya ada piring besar warna putih.
Ambil rendang, ambil otak-otak, ambil lalapan, ambil semua yang ada didepannya. Sudah puas meraup banyak makanan, tangan kanannya ditarik sama orang, Yugi otomatis bingung, karena biasanya Rebecca yang suka melakukan hal ini padanya.
"Sayang duduk disini aja."
Yugi ikutin aja, belum satu suap. Orang yang menariknya ini sadar ternyata bukan si pacar yang dia tarik, kenyataannya Yugi memakai pakaian yang sama dengan pacarnya terus mirip banget, tanpa basa-basi Yugi yang kena tarik.
"Kaiba-kun ... Atem ada dibelakang aku," celetuk Yugi agak takut.
Kaiba terdiam, tidak menyangka bahwa dirinya telah salah menarik orang. Masalahnya insiden ini memperlihatkan betapa bodohnya dia sampai tak bisa membedakan Atem dan Yugi.
"Kaiba."
Suara bariton berat penuh penekanan terselip rasa kesal menyapa Yugi dan Kaiba.
"Maaf."
Dengan keajaiban Kaiba langsung meminta maaf.
"Atem, makanya aku bilang juga jangan samaan pake bajunya."
"Kita engga salah aibou, yang salah ya Kaiba, udah bertaun-taun bareng masih ga bedain mana gua mana aibou?"
"Jangan marah Atem, Kaiba-kun tidak ada niat terselubung."
"Kaiba, kamu punya pembelaan atas perilakumu ini?"
Kaiba berdiri dari kursi menaruh piringnya di atas kursi lalu duduk bersimpuh di hadapan Atem.
"Saya tidak punya, Yang Mulia."
"Gua pulang sendiri, gausah datengin gua selama seminggu penuh."
Yugi hanya menyimak, memang seru menyimak pertengkaran pasangan ini, ada vibe-nya sendiri dan Yugi hanya ingin makan siang, perutnya sudah bernyanyi seriosa.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro