Brother Complex
*Quest Type A*
*Quest 8 : Kisahkan sebuah konflik tokoh utama dengan keluarganya. Buatlah tokoh utama kecewa dengan keluarganya hingga sedikit frustasi. Pemberian nama bab terserah dan jangan lupa ketentuan yang berlaku.*
***
Hubungan Azzura dan Zaqi berangsur membaik. Zaqi menepati janjinya memberikan cokelat dari Ikeas. Meski Zaqi harus merogoh kocek yang lumayan mahal, tapi asal Azzura bisa merasa senang, itu bukan apa-apa bagi Zaqi.
Kadang Zaqi juga menikmati sensasi dari cokelat Ikeas. Tubuhnya seakan ringan dan tidak merasakan sakit. Hatinya merasa senang dan tenteram saat menikmati gigitan demi gigitan. Otaknya yang pusing dengan banyak masalah, meriset semuanya.
Zaqi yakin betul ada sebuah zat adiktif yang terkandung dalam cokelat Ikeas.
"Heroin," bisik Ikeas saat Zaqi bertanya kenapa cokelat Ikeas membuatnya ketagihan.
---
Zaqi mengajak Azzura bertemu di camp Cemoro Sewu dimana ada sebuah padang rumput yang cukup lapang pada Sabtu pagi bulan Agustus.
"Ra, aku mau jujur sama kamu," kata Zaqi memulai.
"Apa?"
"Cokelat yang kamu makan itu mengandung Heroin."
Azzura terkejut bukan kepalang mendengar penuturan Zaqi. Sudah hampir empat bulan ia menikmati barang haram itu. Dan ternyata hal yang membuatnya bahagia dan tenteram itu adalah ... narkoba.
"Zaqi!" Azzura lehilangan lata-kata.
"Maaf, Ra. Aku juga baru tahu dari Ikeas. Kita bisa fly, bisa nggak merasakan sakit karena narkotika itu," jawab Zaqi.
Azzura tidak habis pikir. Selama ini ia tanpa sadar telah berada dalam kubangan dosa. Tetapi dia menginginkan cokelat itu sekarang. Bahkan kalau belum dibuat pun Azzura rela menikmatinya langsung dengan serbuknya. Sel-sel tubuh Zura lebih menginginkannya daripada akal sehatnya.
"Tapi aku butuh itu sekarang, Qi," kata Azzura sedih. "Aku ingin lagi ...."
Tanpa kedua orang itu sadari seseorang mendatangi mereka dari arah samping. Cowok itu langsung meraih kerah Zaqi dan menonjok wajah Zaqi.
"Jadi ini alasan kamu nggak mau mendaki, Ra?" kata Noval marah.
"Mas Noval apa-apaan sih, main pukul aja!" Azzura membentak kakaknya.
"Kamu ingin lagi apa? Kamu sadar sikap kamu sekarang aneh?"
"Mas Novaaal!" Azzura histeris sendiri dengan sikap Noval. Dia frustasi akan kemarahan Noval yang tiba-tiba.
"Zura, cowok ini membawa pengaruh buruk sama kamu! Dia katanya daftar IHR, tapi batal. Jadi dia maunya apa?"
"Mas Noval nggak bisa nentuin hati Zura suka sama siapa," kata Azzura lugas. Dia akan jujur dengan perasaannya.
"Kamu ... suka sama manusia ini?"
"Dia punya nama Mas! Zaqi! Zaqi namanya. Iya, Azzura suka sama Zaqi. Jadi, Mas nggak boleh bertindak semena-mena sama Zaqi. Ayo Qi!"
Azzura menarik Zaqi menjauhi kakaknya tanpa peduli panggilan Noval padanya. Ia tak menyangka akan bertemu kakaknya yang akan berangkat mendaki. Dia kira Noval start dari Cemoro Kandang, tetapi perkiraannya salah. Noval dengan temannya start dari Cemoro Sewu.
"Kebun stroberi yuk, Qi!" pinta Azzura.
Mereka berdua berangkat ke kebun stroberi. Membeli setengah kilo dan memakannya di pinggir jalan.
"Aku benci banget sama sikap Noval yang over protektif banget sama aku. Aku seperti terjebak brother complex," curhat Azzura.
"Sikap Noval wajar kok kalau punya adik perempuan yang seperti kamu," kata Zaqi berusaha tidak memihak siapapun.
"Tapi dia sampai nonjok kamu Qi. Bagiku itu keterlaluan. Aku sampai nggak tahu harus berkata apa sama kamu. Aku minta maaf mewakili Mas Noval."
"It's okay. Aku nggak apa-apa. Lebih baik kamu makan stroberinya, biar tenang," kata Zaqi menenagkan Azzura.
Bukankah memang Noval yang paling diandalkan Azzura sebelum ia mengenal Zaqi? Apa ini artinya cinta bisa meruntuhkan brother complex?
"Zura, kamu harus berhenti makan cokelat Ikeas itu. Kalau leluargamu tahu, mereka pasti akan sangat kecewa dan sedih," kata Zaqi memberi Azzura sedikit anjuran.
Azzura meremas tangan Zaqi di dekatnya. "Aku janji nggak akan pakai obat itu di dekat keluargaku. Tolong Qi, jangan jauhkan aku dari itu. Aku membutuhkannya sekarang," kata Zura. "Apalagi itu gratis dari kamu."
"Nggak masalah. Aku akan usahakan berapapun yang kamu inginkan," kata Zaqi.
Ponsel Azzura terus berdering. Tertera nama Mas Noval di sana. Sudah pasti kakaknya sedang kalap sekarang. Ternyata Mas Noval sudah menelepon Azzura belasan kali. Mungkin sejak Azzura tancap gas dari Cemoro Sewu.
"Lebih baik aku antar kamu pulang, Ra. Kakakmu pasti khawatir," kata Zaqi.
Sebuah motor dengan penunggangnya berhenti di dekat keduanya. "Ternyata mojok di sini. Ayo pulang Ra!" perintah Noval galak.
"Aku pulang sendiri Mas," tolak Azzura.
"Pulang sekarang!" Noval sudah mulai memuncak emosinya. Tatapannya yang penuh amarah bagai peluru yang melubangi tubuh Azzura. Karena takut dengan bentakan Noval, Azzura naik di boncengan motor Noval. Walaupun dia sangat kesal dengan sikap Noval yang menurut Azzura terlalu mengekangnya.
Kata : 695
Rin_Blueberry
wga_academy
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro