Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

7









= Selamat Membaca =




Gracia melempar asal tas nya di sofa, lalu duduk merebahkan punggung nya di sandaran sofa. rasanya lelah sekali hari ini. Tapi karena apa ??

"Mau makan dulu atau?"
Gracia mendongak, menatap manik gadis di depannya yang menampilkan wajah tanpa ekspresi.

"Mau peyyuukkk"
Gracia merentangkan kedua tangan nya, dengan ekspresi lucu. Membuat sang gadis menaikkan sebelah alisnya.

"Maaf buat semuanya"
Gracia menunduk, ketika menyadari suatu hal yang memang terjadi karena kesalahan nya.

Sang gadis berlutut, mensejajarkan tubuhnya dengan gracia. Lalu menarik nya dalam pelukan.

"Kamu gak salah apapun, berenti pasang muka kaya abis bunuh orang"

Gracia memukul bahu gadis nya pelan. "CK! gak romantis. Aku lagi serius ini"

Gadis itu terkekeh "kamu kenapa hmm?"

"Anin nembak aku"

"Kok gak mati?"

Gracia menarik diri dari pelukan gadis nya, lalu menatap tajam "ngeselin"

"Lalu aku mesti gimana ? Aku udah tau jawaban kamu pasti nolak"

"Mang iya?"  Gracia tersenyum miring "yakin amat"

"Yakin lah, isi otak sama hati kamu itu cuma nama aku. Selebihnya nama-nama makanan"
Gadis itu berlalu meninggalkan gracia yang menggeram kesal.

"GAK SEKALIAN NAMA-NAMA IKAN HAH!!"

"MATI SONO LOE!!"

Gracia menarik nafas kasar "triplek emang, gue terima si anin beneran nangis darah dia"

"Aaarggghh.. ngeselin!"

Gracia mengejar gadis nya ke kamar.

"Eh ilang?" Gracia meneliti ke setiap sudut "oh mandi, kirain lompat dari balkon" ucapnya enteng setelah mendengar suara gemercik air di kamar mandi.

Gadis itu keluar dari kamar mandi, menatap gracia yang gogoleran di kasur.

"Wedeehh.. seger amat kek es dawet 500an"
Goda gracia

"Pacar siapa sih??" Goda gracia

"Saya jomblo"

"Cantik-cantik kok jomblo"

"Mbak mau jadi pacar saya?"

"Enggak ah, tipis kek triplek hahahahahah"

Gadis itu memutar bola matanya malas.

"Siap-siap gih. Makan malem nanti sama papa mama"

"Masih lama ish, baru jam 6"

"Kamu mandi sama siap2 nya lama sayang"

"Iyaa bawel"
Gracia mendengus, dengan malas ia berjalan ke kamar mandi. Melewati gadis yang masih betah berdiri.

Cup

Gracia mencuri sebuah ciuman di bibir sang gadis, lalu kabur ke kamar mandi.

"Cah bocah"

.

Anin duduk di teras, memandangi halaman rumah nya yang luas, fikiran nya terpusat pada gadis bergigi gingsul yang baru saja menolak nya siang tadi.

"Kangen sendirian itu gak enak"

Fikiran anin terus berputar, rasa penasaran nya semakin menggunung, hingga akhirnya ia nekat untuk mengunjungi kosan gracia.
Anin beranjak ke kamarnya, mengambil dompet, hp serta kunci mobil nya.

Perjalanan cukup memakan waktu, anin tiba di depan gang yang sering ia kunjungi saat mengantar atau menjemput gracia.

Anin sengaja tidak mengabari gracia, biar surprise aja.

Anin menepikan mobil nya, setelah di rasa aman. Anin segera keluar dan menuju gang tersebut.

Anin melirik ke kiri dan ke kanan nya, meneliti setiap sudut rumah yang mirip kosan. Nihil.

Hanya rumah-rumah warga dan bangunan seperti rumah susun yang ada disitu.

"Pak maaf, sekitar sini ada kosan khusus perempuan?"

Tanya anin pada orang yang lewat

"Gak ada neng, disini rumah warga semua"

"Bapa yakin? Atau mungkin rumah yang dijadikan kosan?"

"Saya ketua RW disini, dan saya jamin tidak ada neng"

Anin mengangguk "yasudah pak, makasih ya"

"Sama-sama neng"

Anin kembali menuju mobil nya, fikiran nya melayang. Mengumpulkan beberapa perkiraan-perkiraan yang berputar di otak nya.

"Gracia bohong?"

.

"Gimana kabar kalian nih ? Makin adem aja keknya" goda sang papa pada gracia 

Saat ini gracia dan gadis nya sedang makan malam bersama mama papa gracia, sementara orang tua gadis nya sedang ke luar negri.

Gracia memutar bola matanya malas "noh pah si triplek bikin masalah mulu"

"Lah mana mungkin, emang papa gak tau kelakuan kamu di sekolah gimana? Di bully kok betah" ledek sang papa.

Sang mama yang sedang menyimak, kini ikut angkat bicara "iya gre kamu tuh aneh, seneng banget di bully. Orang lain mah udah kabur kayanya"

Gracia tertawa "sensasi nya beda ma"

"Mana ada sensasi-sensasi segala"

Sang mama melirik ke samping nya
"Sayang, gre gak repotin kamu kan"

Sang gadis menggeleng "enggak ma, cuma aku harus kerja lembur terus buat beliin dia seragam sama biaya bengkel" adunya

"Perhitungan astaga! Katanya sayang" gracia tercengang dengan penuturan sang kekasih. "Lagian duit kamu banyak sayang"

"Tetep aja, gak lama aku beli pabrik seragam"

Sang papa dan mama hanya tertawa menanggapi kedua gadis nya. Tak salah ketika mereka mempercayakan gracia pada gadis ini, gracia lebih terlihat ekspresif, ceria dan bahagia.

"Kalian mau nikah apa kuliah dulu?" Tanya papa gracia yang membuat gracia dan gadis nya saling pandang.

"Terserah dia pah" tunjuk gracia

"Jadi gimana?"

Gadis itu menegakkan duduk nya "aku bentar lagi lulus SMA, dan otomatis dia masih kelas 3. Jadi aku kuliah dulu aja"

"Okee.. jangan nangis kalo gue kepincut sama yang laen" goda gracia sambil menaik turunkan alisnya.

"Ada yang mau emang? Makan nya banyak. Bikin kantong jebol"

"Astaga! Lisan nya minta di plester. Perhitungan banget"

"Sudah-sudah. Bener kata kamu. Kamu kuliah aja dulu ya. Sambil urus kerjaan kamu yang makin banyak itu"

"Makasih udah ingetin pah" sarkas sang gadis yang membuat gracia tertawa puas.

Obrolan mereka terus mengalir, sesekali membahas tentang gracia yang kelakuan nya sangat absurd. Membuat kedua orang tuanya terbahak dan tentu saja gracia cemberut dibuatnya.

"Kalian pulang nya hati-hati ya"

"Papa sama mama juga hati-hati ya"

"Kamu jagain gracia ya, kalo dia ngeselin buang aja di jembatan sana. Kami ikhlas"

"Terimakasih pak Harlan, mengharukan sekali ya ucapan anda" sarkas gracia pada papa nya.

Mereka saling berpelukan lalu pamit untuk pulang ke rumah masing-masing.




= Tbc =

-Semanis Gracia, Selembut Shani-







Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro