Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

4



= Selamat Membaca =

**********************







"Besok aku mau ke mall, anin ngajak aku nonton"

Sang gadis mengalihkan pandangan dari laptop nya ke arah gracia yang sedang duduk di kursi meja belajar nya.

"Ngapain?"

"Kan aku bilang tadi, dia Ngajak nonton, aku gak enak nolak nya"

Gadis itu diam, kembali menatap datar layar laptopnya. Membuat gracia menghembuskan nafas kasar. Gadis nya Marah !.

Gracia beranjak menghampiri sang gadis yang duduk di tengah kasur memangku laptopnya.

Gracia duduk di belakang sang gadis, memeluk nya dengan erat dari belakang. Lalu menyandarkan kepala nya di punggung gadis itu.
"Aku cuma nonton sayang, gak aneh2"

"Mm"

Gracia tersenyum melihat kelakuan gadis di depan nya ketika sedang dalam mode cemburu. Sebuah ide melintas dikepala nya.

"Atau kamu mau aku aneh-aneh hmm?" Nada bicara gracia sengaja dibuat sedikit menggoda gadis di depan nya, diakhiri dengan sebuah hembusan nafas di leher gadis itu.

"Jangan sampe aku bunuh orang!"

"Kamu cemburu sayanghh"
Gracia terus menggoda gadis di depan nya.

"Gak!"

Gracia beralih mencium tengkuk leher gadis di depan nya, menghujani nya dengan kecupan-kecupan basah, membuat gadis di depan nya tidak fokus. Bahkan kini  menggigit bibirnya berusaha menahan desah yang sejak tadi ia tahan.

Gracia sengaja meniup lembut telinga gadis itu, sengaja menggigit kecil daun telinga nya yang malah Membuat gadis di depan nya meremang. Bulu kuduk nya langsung berdiri ketika dengan sengaja gracia mengulum daun telinga nya.

"Kalo cemburu bilang aja sayanghh" ucap gracia di akhiri dengan tiupan di telinga sang gadis yang membuat sang gadis menutup kasar laptop nya. Lalu menyimpan nya sembarang di kasur. Tanpa mempedulikan file nya yang belum di simpan.

Gadis itu Membalik tubuh nya dan segera menjatuhkan gracia ke kasur.

"Kamu yang mancing sayang"
Sang gadis tersenyum miring, lalu dengan cepat membungkam bibir gracia dengan bibir nya.

"Nnghhhh sayanghh"

---

"Loe cantik banget gre"
Puji anin ketika melihat gracia

"Lebay deh, be aja gue"

Anin meneliti penampilan gracia, kaos polos warna ungu, dengan jaket denim warna putih. Serta celana jeans hitam yang membalut kaki jenjangnya. Tak lupa sneakers hitam bergambar centang yang membuat gracia terlihat sangat... modis.

Jangan lupakan Kacamata bulatnya yang tetap saja agak mengganggu, dan rambut kepang dua itu membuat anin memutar bola matanya. bikin drop aja.

Anin baru menyadari satu hal. Anin tau betul bahwa pakaian yang gracia kenakan adalah keluaran brand ternama, anin bahkan sering membeli dengan merk yang sama. Itu bukan Kw, anin tau bedanya dengan jelas.

Lalu kenapa gracia masih tinggal dikosan, dan mengandalkan beasiswa nya ??

"Heh! Abin woy"

"Eh! Apa gre?"

"Malah ngelamun, ayo keburu macet"

Anin mengangguk, menyimpan sejenak semua pertanyaan yang muncul di benak nya.

Perjalanan cukup lancar, diwarnai dengan percakapan absurd dari gracia dan anin. Mereka sesekali terbahak bahkan membuat anin meneteskan setitik air di sudut matanya.

"Ayo turun"

Anin menggandeng tangan gracia menuju pintu masuk mall.

"Makan dulu apa nonton dulu?"

"Nonton aja ya, baru makan. Masih kenyang soalnya"

Anin mengangguk, "ayo letsgo"

Anin mengedarkan pandangan nya, sesekali menatap deretan baju dan aksesoris yang membuat matanya berbinar, berbeda dengan gracia yang meneliti setiap restoran yang menyajikan berbagai makanan.

"Gue antri tiket dulu, loe tunggu aja" anin mengusap pelan pipi gracia, membuat gracia mematung.

"Ish abin!" Gracia menepis tangan anin yang malah mengundang kekehan dari anin, lalu pergi untuk membeli tiket.

Gracia duduk di kursi tunggu, lalu mengeluarkan ponsel nya.

"Gre..."

Gracia mendongak "loh! Eh.."

"Gapapa kan sama kak shani? Kebetulan tadi ketemu pas antri, dan malah dibayarin sama dia"

Gracia tersenyum "mm..makasih kak shani"

Shani mengangguk "gue beli popcorn, kalian tunggu aja" ucap shani lalu pergi tanpa menunggu jawaban anin dan gracia.

"Gilaa.. kak shani cantik banget" puji anin

"Iyaa ya.. kalo diliat-liat emang cantik"

"Tapi.. tetep cantikan loe sih gre "

"Gombal, mual tau gak"

Anin menggenggam tangan gracia, menatap dalam bola mata gracia yang terhalang  kacamata "gue serius Shania Gracia"

Gracia salah tingkah, lalu menarik pelan tangan nya "eh tuh kak shani udah kesini"
Ucap gracia yang membuat anin langsung menoleh.

.

Lampu bioskop sudah dimatikan, beberapa menit lagi film akan segera di putar.
Gracia terlihat gelisah di tempatnya, karena dia memang duduk di tengah. Diantara anin dan shani. Canggung banget.

"Kamu kenapa gre?" Tanya anin.

"Gapapa nin"

Anin menyandarkan kepala nya di bahu gracia, membuat gracia menegang sebentar. Lalu melirik ke arah shani yang hanya menatap lurus kedepan.
"Datar banget ni orang" batin gracia.

Film sudah dimulai, Gracia menutup erat matanya ketika melihat film yang di putar adalah film horor. Bodoh banget yang beli tiket.

Gracia menatap kanan kirinya, terlihat
Anin dan shani kini sama-sama fokus pada film nya tanpa terlihat takut sama sekali.

Keringat dingin gracia mulai menetes, kepalan tangan nya semakin erat.

"Huwaaaaaaaaaa!!!!"

Gracia menjerit ketika melihat setan berwajah abstrak tiba-tiba muncul dilayar kaca, membuat gracia reflek memeluk shani.

Sebenarnya bukan hanya gracia yang berteriak, tapi ada beberapa yang juga berteriak sama seperti gracia.

Anin memandang tak suka ketika gracia malah memeluk shani, padahal anin udah mau modus dari tadi.

"Loe takut?" Tanya shani yang melihat gracia mengeratkan pegangan pada jaket shani, sambil menenggelamkan wajahnya di dada shani.

Gracia mengangguk.

Shani merenggangkan pelukan gracia, mengeluarkan earphone yang terhubung pada ponsel nya. Menekan icon play pada aplikasi musik nya.

"Pake ya.. terus loe merem aja, kalo keluar gak enak sama yang lain" shani menyumpal kedua telinga gracia dengan earphone nya.

Gracia membetulkan kembali posisi duduk nya "thanks" ucap nya, shani hanya mengangguk.

Gracia menatap anin yang kini juga sedang menatap nya, dengan pasti anin mengambil sebelah tangan gracia lalu menggenggamnya.

Gracia hanya diam membiarkan anin menggenggam tangan nya sepanjang film berlangsung, karena sungguh gracia hanya fokus pada musik yang di dengar nya.  sesekali tatapan gracia jatuh pada shani yang tampak fokus menatap layar besar di depan nya.

-

"Mau makan apa?"

"Terserah loe aja nin"

"Kak shani mau ikut kita makan?" Ajak anin, yang sebenarnya hanya basa basi. Semoga gak mau, doa anin dalam hati.

"Gak, gue buru2. Duluan ya "
Pamitnya

Anin dan gracia mengangguk, "makasih kaka, maaf tadi ngerepotin" ucap gracia sambil tersenyum, shani hanya mengagguk sebagai jawaban.

Anin dan gracia berjalan menuju restoran sushi.

"Loe kok modus banget sama kak shani tadi"

"Modus nenek lu botak, gue reflek aja. Lagian loe ngapain nonton film horor sih"

"Kak shani yang pesen tiket hehe"

"Bikin gue hampir mati muda tau gak"

"Hehe peace. Eh tapi gre, gue penasaran sama kak shani"

Gracia menaikkan sebelah alisnya "kenapa?"

"Ya dia kan sempurna ya, tapi gue gak pernah liat dia sama  pacar. Kira-kira dia punya pacar gak ya? "

"Ya terus, loe naksir?"

"Ya aneh aja sih, padahal banyak yang ngejar dia, tapi malah nempel nya sama kak vienny mulu. Dan Siapa yang gak naksir coba kalo liat kak shani"

Gracia berfikir sebentar "iya sih. Gue kadang juga mikir,  tiap kak vienny jailin gue. Kak shani selalu ada di sekitar dia"

"Mau-maunya temenan sama orang jahat kek gitu. Pengen gue bejek muka nya "

"Udah ah, malah gak nafsu makan kalo bahas dia"

"Iya sih, hehe. Besok mau gue jemput?"

Gracia menggeleng "enggak nin, motor gue udah kelar diperbaiki"

Satu lagi yang janggal di fikiran anin, gracia itu sering bolak balik bengkel karena motor nya sering jadi objek kejailan vienny dkk. dan anin tau biaya perbaikan nya itu gak murah. Sering juga gracia membeli seragam baru dengan mudah ketika bajunya kotor atau basah karena vienny. Bahkan tak segan ia membuang nya ke tempat sampah.

Ada apa sih sama gracia?  Gracia seakan memiliki banyak rahasia. Tapi anin tetep suka. Upss

"Anin woy!"

"Eh!"

"Ngelamun mulu, buru makan"

"I-iya gre"

-

"Sayang"

"Sayaang"

"Yank sayang"

"Sayang anak sayang anak"

"Ya Tuhan!" Gracia menggeram kesal.
Menghentakan kaki nya ke lantai lalu melangkah menghampiri seorang gadis yang kini duduk anteng di sofa.

"Ahh sakit "
Gadis itu meringis ketika pinggang nya di cubit gracia. "Loe apa²in sih?"

"Rasain! Siapa suruh loe cuekin gue dari tadi, gue panggil-panggil juga"

"Merah pinggang gue"

"Bodo amat, males gue sama loe"

Gracia melempar bantal sofa tepat ke wajah gadis itu lalu pergi begitu saja ke kamar, dan menutup pintu dengan kasar.

Brakk...

Sang gadis menutup matanya sejenak.
"Lah malah dia yang marah" gumam sang gadis.

-

"Hari ini aku ngantor sebentar ya, agak telat kayanya"

"Kamu berangkat naik motor apa sama anin?"

"Sarapan kamu udah?"

"Uang udah aku transfer"

"Minggu depan mama papa dateng"

"Graciaaaaaa....

"Greee"

Sang gadis menyimpan sendok nya cukup kasar, hingga menimbulkan bunyi.

Kini gadis itu melangkah menuju gracia, menarik dagu gracia lalu menatapnya.

"Apa sih?!"

Jawab gracia ketus sambil menepis tangan di dagunya.

"Kenapa diem aja?"

"Gak enak kan di cuekin? Kamu fikir aku gak kesel apa semalam kamu cuekin aku terus"

Gracia berdiri dari duduk nya, mengambil tasnya lalu berjalan ke arah pintu.

Srett

"Jangan pergi saat marah"
Gadis itu membalik tubuh gracia lalu memeluk erat gracia, membuat gracia meronta dipelukan nya.

"Lepas!"

"Enggak!"

"Lepasin!" Gracia masih berontak

"Enggak sayang"

Gracia menghela nafas lelah, akhirnya dia diam.

"Jangan marah sayang, maafin aku yang cuekin kamu semalaman"

Gracia tersenyum tipis mendengar kalimat lembut menyapu telinga nya, jarang-jarang pagi gini udah romantis aja. Dan Entah pergi kemana rasa kesal gracia tadi. Tak lama gracia  membalas pelukan sang gadis.

Hati gracia semakin menghangat, wajah kesal nya tadi berganti menjadi sebuah senyuman lebar ketika gadis nya kembali berbisik.

"Iya aku cemburu, maaf karena sudah bertingkah seperti anak kecil. Aku gak kuat kamu diemin. Aku sayang kamu"







=Tbc=



-Semanis Gracia, Selembut Shani-

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro