Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

35



= Selamat Membaca =

*************************










"Haii vin, makin gak sehat aja kayanya nih?"  Sapa seseorang yang kini duduk di samping ranjang vienny, sementara vienny yang sedang berbaring hanya menoleh sekilas.

"Sorry gue baru bisa nengok loe" ucap nya lagi membuat vienny mengangguk.

"Kemana aja loe?" Tanya vienny lemah.

"Mantau keadaan aja" ucap nya santai "mau gue bantu bangun?" Tanya nya membuat vienny mengangguk. Lalu sang gadis membantu vienny bangun dan menaikkan kepala ranjang.

"Gimana shani?" Tanya nya

Vienny menggeleng "dia kecewa sama gue, gue bikin dia marah besar. Bodoh emang gue" ucap vienny penuh sesal.

"Emang loe ngelakuin apa, sampe dia kaya gitu?" Tanya sang gadis "setau gue dia jarang marah" lanjutnya

"Iya shani emang jarang marah, makanya sekalinya marah, marah banget"

"Loe ngapain hah?" Tanya nya lagi

"Gue ngelempar gracia pake vas bunga" ucap vienny datar "padahal gak kena"

Amarah masih terlihat jelas di wajah vienny, apalagi saat dia menyebut nama garcia. Membuat gadis disamping nya tersenyum miring sambil menatap intens ke arah vienny.

"Loe bodoh vin" ucapnya diakhiri dengan kekehan. "Loe kalo gitu namanya nyiram bensin di atas api, bisa-bisa loe sendiri yang kebakar. Dan loe langsung ngerasainnya kan"

"Tapi kan gue gak bisa nahan emosi gue pas liat dia dateng sama shani"

"Gue bilangin ya, Shani itu salah satu cewek yang sulit di taklukin. Dan loe pasti tau kalo dia hampir tidak memiliki kelemahan, kecuali satu" ucap sang gadis menggantung.

"Apa ?"

"Gracia" ucap nya cepat "kelemahan shani itu ada pada Gracia, kalo loe bisa kendaliin apa yang jadi kelemahan shani. Loe bakal mudah untuk dapetin shani sekaligus lenyapin gracia"

Sang gadis berdiri dari duduk nya, lalu membisikan beberapa kalimat yang membuat vienny diam ditempatnya.

"Gue gak bisa lama-lama, kabarin gue kalo loe butuh bantuan"

Vienny mencerna seluruh kalimat yang di ucap kan gadis yang kini sudah menutup pintu dari luar, meninggalkan vienny dengan sebuah harapan lagi untuk membuat shani menjadi miliknya.

Seutas senyum terbit dari bibir vienny, kala ia mendapat sebuah ide yang menurut nya akan berhasil. Seketika otak vienny meyusun rencana-rencana yang akan ia lakukan sebaik mungkin, sambil menyembuhkan luka di fisik nya yang kembali bertambah di beberapa titik.

"Hancurin Gracia?"

___



Mobil mewah shani berhenti di tempat parkir yang di sediakan di sekolah.

Shani dan gracia berjalan di koridor sekolah, tanpa hambatan apapun karena sekarang sudah jam 8, artinya mereka sudah sangat telat. Entah apa yang shani katakan pada penjaga gerbang, yang jelas mereka bisa masuk dengan aman.

Perbedaan ekspresi wajah dari shani dan gracia terlihat sangat kontras. Gracia yang berjalan seperti biasa, tersenyum tipis sambil sesekali mengibas rambut panjanganya. Sementara Wajah Shani, datar sedatar triplek yang baru di amplas. Kalian tau kan alasan nya apa? Salah kan gadis disamping nya atas insiden yang terjadi tadi pagi.

Shani tidak habis fikir sama otak gadis nya ini, kenapa pada saat-saat tertentu tingkah absurd nya harus selalu muncul? Shani tidak sepenuh nya menyalahkan gracia. Tapi kenapa harus di saat-saat yang.. ah sudahlah.

Sisi positif nya shani dan gracia tidak harus melakukan hal lebih jauh lagi, gak lucu kalo ketauan Harlan terus di gantung di pohon beringin deket taman.
Namun Sisi negatif nya, kenapa harus pas tengah-tengah adegan? Gak pas mereka ngobrol atau ciuman aja gitu inget sekolah nya?. 

Kalian tau kan bagaimana perasaan shani?

"Sayang ngelamun aja, mikirin aku??" Tanya gracia sambil menaik turunkan alisnya.

"Buru masuk, aku mau ke kelas" ucap shani datar.

"Dih, sensi pagi-pagi. Kenapa sih??" Gumam nya lalu mengetuk pintu kelas.

Tokk.

Tok.

"Pagi bu" sapa gracia pada guru yang sedang mengajar.

"Pagi  Gracia, kok kamu telat?" Tanya sang guru.

"Tadi pagi ada kejadian di luar kehendak saya bu, makanya saya terlambat. Mohon maaf"

"Kejadian apa??" Tanya sang guru

"Mobil saya bermasalah bu" ucap shani yang masih berdiri di belakang gracia, karena pintu kelas belum tertutup.

"Oh shani. Yasudah Shani kembali ke kelas ya. "

"Baik bu trimakasih " ucap shani lalu berjalan menuju kelas nya.

"Gracia, tutup pintu nya sebelum duduk"

"Baik bu"

---

"Enak banget jadi anda Nona Gurasiya, jam 8 baru nongol" ledek anin sambil merapikan peralatan nya, karena sudah jam istirahat.

"Hidup gue emang selalu enak nin"

"Loe kenapa emang?? Ban mobil shani bocor?" Tanya anin penasaran. Sementara gracia hanya menggeleng.

"Enggak lah, cuma ya keasykan bobo aja. Tau lah kalo bobo sama shani suka khilaf segalanya"

"Loe ngapain emang nya??" Tanya anin penasaran.

"Ya kagak ngapa-ngapain"

"Kismark loe tidak berkata demikian"

Gracia langsung membenarkan letak kerah seragam nya sambil mendengus "ish! Sirik aja. buru ke kantin" ajak gracia yang sudah bangkit dari duduk nya.

Gracia berjalan menuju pintu kelas, langkah nya terhenti ketika melihat anin merangkul mesra tangan beby yang kini tepat berada di samping nya.

"Wah wah, gue ketinggalan apa nih??" Tanya  gracia membuat anin terkekeh

"Seperti yang loe liat" ucap anin santai sementara beby hanya tersenyum tipis.

"PJ dong sista"

"Berangkat!!" ucap anin lalu berjalan bersama beby sementara gracia di belakang mereka.

Senyum gracia mengembang sempurna saat melihat sosok shani yang berjalan kearah nya. Ekspresi nya masih sama, datar sedatar  datar nya.

"Ini pacar nya di senyumin atuh yank" ucap gracia membuat shani hanya memutar bola matanya.

"Ayo kantin, ada pasangan baru official mau traktir " ucap gracia lalu merangkul sebelah tangan shani, dan menarik nya menuju kantin.

--


Satu Meja yang berada di tengah-tengah kantin menjadi salah satu fokus yang wajib di perhatikan. Karena disana kini duduk Seorang shani indira, disamping nya shania Gracia. Taulah siapa mereka berdua.

Di hadapan Shani ada Beby chaesara, murid pindahan dengan sejuta pesona. Disamping nya tentu saja anin. Jangan lupakan aya yang duduk di samping gracia, dan angel di samping Anin.

Pemandangan itu tak luput dari semua perhatian banyak siswa, banyak bisik-bisik yang samar terdengar mengenai kabar jadian nya anin dan beby, yang tentu saja banyak yang tidak terima, karena merasa anin tidak pantas untuk beby. Tak lupa kabar mengenai Vienny yang sudah lama tak kelihatan di sekolah. kabar tersebut menjadi santapan gibah paling renyah saat ini. Dan sudah pasti dikaitkan dengan Shani dan Gracia.

Mereka semua kini sibuk dengan makanan masing-masing, berbeda dengan Shani yang masih sibuk menyingkirkan irisan wortel di nasi goreng milik gracia. Entah kenapa gadis nya ini sangat tidak suka dengan wortel, dan Anin malah memesan nasi goreng dengan wortel yang cukup banyak. Shani berniat memesan ulang pesanan gracia, namun Gracia tidak ingin memesan lagi, karena memakan banyak waktu katanya.

Namun penderitaan saat ini bukan hanya milik shani, tapi juga Beby. karena Anin yang ternyata manja nya hampir menyaingi gracia. Beby kini sibuk memotong-motong siomay milik anin hingga potongan sangat kecil, sambil sesekali meniupnya agar tidak panas.

"Suatu kehormatan bisa satu meja bersama Anda Miss Indira" ucap beby membuka obrolan pada shani, sementara ke 4 cewek-cewek sedang gibah dengan khusu.

"Anda berlebihan Nona Beby Chaesara" ucap shani diakhiri senyum tipis nya.

"Jadi apa kita bisa membahas kerja sama kita disini? Atau saya harus kembali ke kantor anda?" Ucap beby

"Sepertinya kantor menjadi tempat terbaik, karena nona-nona di samping ini sangat berisik"

"Baiklah, secepatnya saya atur jadwal pertemuan kita"

"Ngomong biasa aja kalo disekolah, atau diluar. Kecuali dikantor"  ucap shani membuat beby mengangguk.

"Gue baru tau, kalo kak shani ternyata kurang kerjaan sampe harus misahin wortel satu-satu"  ucap beby lalu terkekeh, sementara shani hanya tersenyum tipis.

"Kalo loe butuh bantuan, gue bisa bawain mesin pemotong buat itu somay" ucap shani yang membuat beby kembali terkekeh.

"Sekolah mahal-mahal malah jadi bucin" ucap beby yang membuat shani tersenyum tipis.

Shani dan beby memang sudah mengenal cukup lama, karena mereka pernah menjalin beberapa kerja sama. Tak jarang juga mereka sesekali bertemu untuk membahas bisnis mereka.

"Jauh-jauh pindah sekolah malah jadi bucin " ucap Shani membuat beby terkekeh cukup keras. 

Akhirnya setelah 5 menit berlalu, shani berhasil memisah kan irisan wortel dan menyimpan di piring nya sendiri. Sementara beby juga berhasil menyelesaikam tugasnya.

"Nih" shani dan beby kompak menggeser piring nasi goreng milik gracia, dan piring siomay milik anin.

"Kalian emang idaman" kompak anin dan Gracia sementara aya dan angel hanya mengusap dada, mencoba sabar ketika jiwa kejombloan mereka meronta.

"Kamu denger kan obrolan kita? Kita sore mau jalan-jalan" ucap gracia pada shani.

"Kamu juga denger kan beb? sore kita mau jalan bareng nih"

"Aku ngikut aja" ucap beby membuat anin tersenyum senang.

"Kamu gimana sayang?" Tanya gracia dengan gemas.

"Mau kemana sih?" Tanya shani sambil merapikan poni gracia.

"Mau ke mall aja, nonton makan, shopping ya gitu-gitu lah"

"Aku gimana kamu aja" ucap shani sambil tersenyum

"Ululu baik banget sih, senyum dong" ucap gracia membuat shani menarik sudut bibir nya dengan terpaksa.

"Nah udah oke ya gaess, semuanya udah setuju. Nanti sore kita ketemu di mall 48. Dan urusan bayar membayar Pacar gue yang cakep nya gak ketulungan..." ucap gracia dan langsung di potong oleh anin.

"Dan pacar abin yang keren nya gak ketulungan yang bayar semua nya. Kalian siap?" Ucap anin panjang lebar membuat shani dan Beby meneguk ludah nya kasar.

"SIAP!!" kompak ke 4 nya, sementara beby dan shani hanya saling pandang"

"Nyesel juga gak nyimak obrolan mereka" batin beby

"Astgfrulloh" batin shani 

__

Sementara itu di belahan bumi yang lain, Vienny sedang mengotak-atik ponsel nya mencari kontak seseorang.

Setelah menemukan apa yang dicari, vienny segera menggeser tombol panggilan lalu menempelkan hp nya di telinga.

"Haloo"

"...."

"Gue bakal ikutin rencana loe"

"....."

"Tunggu aja tanggal mainnya"

"....."

"Bye"

Tut

Panggilan terputus, seiring senyuman licik yang terbit di wajah vienny. Entah apalagi yang akan ia lakukan, yang jelas sepertinya bukan hal baik.

"Shania Gracia"

= Tbc =










- Semanis Gracia, Selembut Shani-

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro