Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

• Ekstra ☆

Content warning ; 

kiss scene muwah muwah di suku bab. 💋

Tak melebih,

  cuma tetap mau beri peringatan,

   takut terkejut wwehe.

.

.

 Hampir lapan kali purnama penuh menyapa,
bersamaan tempoh mereka tinggal bersama.

Hongjoong, Sunjae dan Seonghwa.

Cinta, kasih dan rindu mereka hanyalah buat satu sama lain.

Jam satu pagi, matanya melirik arloji di tangan.

Lewat juga urusan di bengkel selesai hari ini.

Hongjoong melihat jarinya, 

cincin tanda Seonghwa telah mengikatnya.

Sembari tangan kanannya ligat membuka kunci pintu, dia tersenyum sendiri melihat jarinya yang bercincin itu.

Hongjoong kemudian kembali mengunci pintu utama dari dalam.

Ruangan depan gelap. Semestinya para pembantu rumah sudah balik sejak petang tadi.

Kakinya terus melangkah ke ruangan tamu.

Sempat dirinya terlonjak kecil.

" Oh, awak tak tidur lagi ? "

Nyaris sahaja dia melompat ke belakang dek terkejut apabila melihat Seonghwa yang sedang menonton TV dalam gelap di ruang tamu.

" Ya, abang .. Errr, tunggu Pumpkin balik ? ",

 jawabnya ragu.

" Saya dah kata banyak kali, tak perlu tunggu kepulangan saya. Kasihan awak, letih. "

Nah, sebab inilah dia tidak mengatakan bahawa dia sedang menunggu Hongjoong pulang, nanti habis dibebelnya .

" Tak mengapa. Lagipun esok abang cuti.

Nak abang siapkan tub ? "

" Tak apa. Saya guna shower saja harini.

Nanti saya turun semula ya. "

Seonghwa hanya mengangguk.

Kegiatannya menonton TV diteruskan.

Seusai mandi, Hongjoong sempat singgah ke bilik tidur Sunjae untuk memeluk dan mencium dahi anaknya.

Kemudian dia kembali turun ke ruang tamu dan duduk di sofa bersama Seonghwa.

Ralat, duduk di atas pangku Seonghwa.

Belakangnya disandarkan ke dada bidang Seonghwa sambil matanya turut menonton rancangan yang Seonghwa pasang.

Seonghwa merangkul pinggang ramping si manis.

Dagunya diletakkan di bahu Honjoong.

Sesekali kedua tangannya mengurut belakang tubuh Hongjoong.

Kekasihnya itu seharian suntuk di bengkel, mesti terasa pegal badannya.

" Hm.. " , bunyinya menikmati urutan kekasihnya.

Seonghwa terus memicit dan menekan-nekan beberapa bahagian badan Hongjoong, berusaha menghilangkan lenguh-lenguh si kecil.

Setelah sengal-sengal di tubuhnya terasa berkurang, Hongjoong yang masih di atas riba Seonghwa itu membalik tubuhnya .

Kini, wajah mereka saling bertatapan.

Batang hidung Seonghwa yang mancung itu ditenung kemudian didaratkan kucupan sayang di situ.

" Terima kasih, Hwa. "

" Apa yang abang buat tak tertanding dengan segala pengorbanan awak.

Selama ni awak saja yang selalu sambut abang pulang. Sanggup tunda waktu rehat dua jam awak untuk luangkan masa dengan Sunjae dan sambut abang balik kerja.

Setiap kali awak balik, abang dah tidur dulu.

Maafkan abang, sayang. "

Telapak tangannya diletakkan di pipi Hongjoong. Pipi mulus itu diusap manja.

Senyuman manis Hongjoong hadiahkan buat Seonghwa.

Balik tangan itu Hongjoong pimpin menuju bibirnya lalu dikucup .

" Saya buat semua tu demi awak, 

demi Sunjae. ", balasnya.

Hongjoong menautkan jejari mereka.

Mereka saling membalas tatap sekali lagi.

Tatapan itu perlahan-lahan meleburkan hati mereka, menautkan rasa kasih dan emosi masing-masing.

Hongjoong tersenyum manis, sekali lagi.

Namun senyumannya kali ini

  terlihat agak.. Nakal ?

Hongjoong menaikkan jarinya, mengelus-ngelus rahang tajam milik Seonghwa.

Wajahnya turun menggesel ceruk leher Seonghwa dan berjaya menimbulkan sensasi geli kepada yang lebih tua.

" Don't you miss me, Hwa ? ", soalnya mendayu.

" Don't you want to touch me again ?

To kiss me , embrace me.

To make love with me ?

It's been a while, right ? " , soalnya.

Nada itu, suara itu, ajakan itu.

Semuanya terlalu menggoda dan memanggil-manggil Seonghwa.

Seonghwa mengeratkan rangkulan di pinggang Hongjoong.

Entah sejak bila, tangannya sudah berada di dalam baju si genit.

Tangan Hongjoong mendongakkan serta menyengetkan sedikit kepala Seonghwa. Memimpin sang kekasih supaya leher mulusnya dapat diakses secara penuh oleh Hongjoong.

Hongjoong menempelkan bibirnya di leher Seonghwa.

Tempel, lepas.

Kucup, lepas.

Itulah yang dia lakukan sehingga suara deruman Seonghwa kedengaran.

" Pumpkin, more. " , pintanya.

Dapat Seonghwa rasakan melalui lehernya bahawa Hongjoong tersenyum suka.

Hongjoong kembali mencium area leher Seonghwa, mengusik area sensitifnya.

Sesekali dia meratakan lidahnya kemudian menggigit kecil. 

Gigitan halus itu bertukar menjadi gigitan yang meninggalkan tetanda. Gigitan yang menukar warna kulit putih milik Seonghwa.

Mendengarkan erengan Seonghwa semakin kuat, dia kembali membasahi kawasan yang digigit itu dengan liur, kembali mencipta sensasi dan birahi kepada Seonghwa.

Jemari Seonghwa yang di dalam baju Hongjoong turut bergerak mengusap belakang badan Hongjoong.

Terkadang tangannya turut menarik rambut Hongjoong dan mengarahkan kepalanya ke area leher yang dia ingin Hongjoong warnai.

Seonghwa sempat berpendapat untuk memanjakan Hongjoong namun pasangannya itu menolak. Hari ini, dialah yang akan melayani Seonghwa.

" Baby... ", panggilnya lirih.

Ada masa, Seonghwa begitu rapuh. 

Dialah yang ingin dimanjakan oleh Hongjoong .

Dan ada suatu masa, sebaliknya.

Malam nan indah itu menjadi saksi atas berlayarnya bahtera rindu dan kasih mereka berdua.

Hongjoong dan Seonghwa.

.

.

Menjelang pagi, Hongjoong bangun terlebih dahulu.

Hongjoong sudah bersiap untuk ke bengkel namun sebelum bertolak,
dia kembali melabuhkan punggungnya ke atas katil tepat di samping Seonghwa yang masih tertidur.

" Sampai sekarang saya macam tak percaya yang awak dah jadi kekasih saya, Hwa. " , ucapnya perlahan seterusnya mengucup kedua belah kening indah si pujaan hati.

" Hari ini awak cuti, rest well.
Saya ke bengkel dulu.", tuturnya walau dia tahu bahawa madahnya itu tak didengari oleh sesiapa.

Dia membalik tubuhnya, ingin berangkat.
Namun dirinya terlonjak kecil apabila pinggangnya terasa dirangkul dan ditarik ke belakang.

Menempelkan belakang tubuh manisnya di dada bidang Seonghwa.

" Why don't you wake me up ?
I'm supposed to send you to your workshop. "

" Awak tinggal sini , jaga Sunjae.
I can drive by my own.
Jangan risaukan saya, Hwa. ", senyuman manis ditayangkan.

Seonghwa memimpin Hongjoong membalik tubuhnya , membolehkan mereka saling bertatapan .

Mereka saling bertukar senyum.

" Hm. Abang pun. ", kata Seonghwa memecah hening aman antara mereka.

" Awak pun apa ? " , musykil Hongjoong.

" Abang pun masih tak percaya yang awak boleh kembali dalam rangkulan abang, sayang. "

Seonghwa sekali lagi membawa tubuh kecil itu ke dalam pelukannya sedangkan Hongjoong sudah menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Seonghwa.

" You heard it ?
Malulah saya. "

" Tak perlu malu my lil' Pumpkin.

I love you.
I really do. " , ucapnya kemudian menempelkan bibirnya ke dahi Hongjoong.

Hongjoong kembali mengangkat wajahnya memandang Seonghwa.

" No morning kiss for me ? ", soalnya.

" Encik Labu kesayangan saya, tolong ingat yang sudah bersiap, mandi dan wangi-wangi di sini hanya awak sahaja ya, sayang.

Abang baru sahaja bangun tidur.
Dengan muka cekodoknya lagi.", tukas Seonghwa.

" Hmph ! ", bunyi rajuknya.

Hongjoong bergerak ingin meninggalkan Seonghwa.

Bukannya menjauh malahan dia semakin dipeluk dengan lebih erat lagi.

" Don't be angry, my love.
Nanti balik abang jemput ya. Kereta awak tinggal sana, balik esok, bawa sini semula. "

Seonghwa mengusap lembut pipi kiri Hongjoong.

" Okay, saya pergi dulu.
Jam 7 nanti kejutkan Sunjae.
Dia kata nak ajak awak zumba pagi ni. "

Seonghwa tersenyum dan mengiyakan.

Itulah rutin mereka sekeluarga semenjak dua menjak ini, sangat mementingkan masa berkualiti yang perlu diluangkan bersama keluarga.

.

.

Seonghwa menepati janjinya dengan melakukan aktiviti zumba dan senaman ringan bersama Sunjae sekitar sejam tadi.

Selesai memakai pakaian bersih, Seonghwa ke bilik Sunjae untuk menjenguk anaknya itu.

Pintu anaknya diketuk kemudian terbuka.

" Ya ayah ?
Sunjae baru nak turun.
Sunjae dah siap dah ni ! "

Seonghwa memandang anaknya dari atas ke bawah.

Benak Seonghwa mengimbas pemakaian anaknya.

Dress merah jambu berenda dan manik merah.

Cantik, manis.

Labuh, tutup kepala lutut.

Sopan.

Okay, approved !

Sedari kecillah waktunya untuk mendidik dan membiasakan Sunjae agar tidak berpakaian terlalu mencolok mata.

Seonghwa mengangguk.

Tangannya terhulur, menuntut tangan si anak.

" Okay, mari.
Kita keluar ke restoran kegemaran kamu sayang. " , katanya sambil memimpin tangan kecil anaknya menuju tangga.

" Okiee. "

Di restoran, Sunjae sempat bertanyakan soal Hongjoong kepada Seonghwa.

" Papa Joong tak boleh datang makan sekali dengan kita ke, ayah ? "

"Ayah sudah telefon tadi.

Maaf sayang, Papa kamu tu sibuk sikit hari ini. "

Sunjae membalas kata ayahnya dengan tersenyum.

" Okieee, Sunjae faham ! "

Aktiviti makan mereka berjalan lancar dengan Sunjae yang sesekali meminta disuapkan oleh Seonghwa dan anak itu yang sibuk ingin bertukar menu dengan Seonghwa kerana katanya hidangan Seonghwa lebih terlihat menggiyurkan.

Seonghwa tak mempermasalahkan hal itu. Namun tetap dia menegur Sunjae secara lembut untuk tidak berkelakuan sebegitu lagi di lain waktu.

" Kamu dah pesan yang itu bukan ?
Hargai makanan kamu, sayang.

Kecil hati hidangan tu nanti.
Sunjae kena ingat, bukan semua orang dapat makan apa yang kamu pesan itu, tau.

Jangan membazir.

Nah, ambil makanan ayah.

Ayah tak akan pesan yang lain untuk kamu, biar ayah makan hidangan kamu.

Kita tukar. "

" Maafkan Sunjae, ayah.

Baik, terima kasih.

Ngeeee ! " , bunyinya sambil memaparkan deretan giginya.

Selesai Seonghwa makan, fokusnya beralih ke telefon pintarnya seketika sementara menunggu Sunjae selesai makan.

Tiba-tiba kedengaran bunyi sudu dan garfu berdenting agak kuat dan dihentak kecil di permukaan pinggan, tanda anaknya itu sudah selesai makan.

" Ayah, Sunjae sayangkan ayah !
Sayang ayah sangat ! " , jerit anaknya tiba-tiba.

Terbeliak mata Seonghwa.

Jeritan anak itu cukup kuat untuk didengari oleh dua tiga meja dari mereka.

Terdengar tawa kecil dari beberapa pelanggan dan pelayan yang berada di sekitar situ.

Sempat dia menepuk perlahan bahu Sunjae.

" Park Sunjae, use your indoor voice. ", tegurnya.

" Hihihi. " , tawa anaknya.

Sunjae yang kini, si periang. Tiada lagi istilah merajuk mahupun mengada-ngada.

" Sowwy. ~ ", katanya berbisik.

" Usahlah berbisik, ayah tak dengar pula nanti.

Ya sayang, ayah sayang kamu juga. ", balasnya mengusap pucuk kepala anaknya.

" Terima kasih ayah,
selalu ada dengan Sunjae.

  Selalu faham Sunjae.

Ayah selalu utamakan keluarga ayah,
sanggup kerja susah-payah demi bina keluarga kita.

PELUKKK ! Hihihi. " , tawanya riang sambil bergerak ke samping Seonghwa.

" Ya, iya.

Terima kasih juga Sunjae sayang.

Jadi anak yang baik ya.

Jangan membesar cepat sangat,
nanti ayah rindu. " , tuturnya sambil membalas pelukan Sunjae.

Anaknya diangkat dan dihadiahkan kucupan di dahi dan kening milik Sunjae.

" Anak ayah, kesayangan ayah. "

.

.

.

Kisah Seonghwa dan anaknya, Sunjae.

Bermula dengan Seonghwa yang tidak begitu mengambil berat soal anaknya
setelah kematian mendiang isterinya, Jaeyeon.

Diganggu gugat dengan pembongkaran dakwaan-dakwaan perilaku kotor Seonghwa berserta keluarganya.

Dibelenggu pula dengan fakta yang mengatakan bahawa Sunjae bukanlah anak sebenar Jaeyeon.

Terus dikaburi dengan pangkat serta kemewahannya yang kononnya boleh beli dan raih semua,

Sempat terpukul hebat dengan penerimaan pahitnya hakikat kronisme yang diagungkannya.

Berakhir dengan hiasan dan ukiran nan indah yang masuk ke dalam kehidupannya,

Membantu membawa pulang semula kebahagiaan keluarga kecil Seonghwa.

Kekasih manisnya,

Hongjoong. Hongjoongnya.

Kim Hongjoong , atau tak lama lagi akan menjadi

Park Hongjoong,  miliknya.

TAMAT

Perbezaan Kasta , Seongjoong ff

16 Februari 2024
Jumaat

Terima kasih banyak semua sudi singgah dan baca penulisan saya . ❤

TERIMA KASIH SANGAT AAAGHH

SAYA TERHARUUUY

Much love ! Sayang awak semua ♡

Ada apa2 kritikan membina dan saran,
boleh ajukan pada saya atau komen di sini juga . <3

Yang baik dari ff saya mari ambil dan amalkan, yang pelik2 tu mohon jauhi T^T
Astaghfirullahal'azim

Maafkan salah silap saya juga jika ada sebarang ketidakpuashatian terhadap karya saya. Maaf juga jika ada terguris hati mana2 pihak.

Special tag ;
[ sarabella_ ]
[ Nothinglessthantrash

An adorable and big shout out to these readers yang sudi singgah, votes dan comment di buku saya ini. 💚

Saya hargai sangat jasa awakkk . ♡

Terima kasih banyakkkkk <3

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro