Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

21 • Bahagia Kita

Semenjak Seonghwa pulih dan kembali bekerja seperti sediakala, Hongjoong menyatakan keraguannya untuk tinggal bersama Seonghwa.

Bagaimana ..

Jika Seonghwa masih belum boleh menerimanya setulus hati ?

" Saya .. Sejujurnya ..
Mahu kembali semula kepada awak , Hwa .

Dalam masa yang sama , saya nak hidup sendiri . " , kata Hongjoong

" Apa gunanya kau tinggal sendiri jika pada akhirnya yang diri kau mahukan ialah aku ? " , terka Seonghwa

" Saya tak susahkan awak nanti Hwa ?
Kalau saya tinggal sekali di sini ? "

" All I want is you , Sunjae and I .
Being together . " , kata Seonghwa lalu memimpin Hongjoong duduk di sebelahnya .

" Maafkan segala kesalahan aku dulu , Hongjoong

Aku tak patut hina kau , kasari engkau , dera jiwa kau

Terima kasih atas segala pengorbanan kau

Yang menjaga Sunjae ,
Sentiasa menyokong aku .

Terima kasih , sayang . "

Hongjoong memandang Seonghwa tidak percaya .

Sayang ?

" Kau tak suka ?
Jika aku ingin selami hubungan kita berdua dengan lebih dalam ? "

" Suka .
Saya suka , sangat .

Erm ..
You okay by me calling you Hwa ? " , tidak pastinya

" Boleh , sayang .
Aku Hwamu . "

.

.

.

" Papa Joong jemput Sunjae balik sekolahlah hari ni !
Terima kasih Papa ! "

Setelah dia duduk di kerusi sebelah pemandu dan dipakaikan tali pinggang keledar oleh Hongjoong, Hongjoong memberi kucupan di kepalanya .

" Sayang Papa mesti penat kan ?

Kita terus balik, mandi, makan kemudian tidur , ya ? "

" Em , 'kay ! ", jawab anak itu manja.

Setelah menghantar Sunjae pulang, dia berpamitan kerana hari ini staf di bengkel tidak ramai, jadi dia perlu kembali ke sana

Sunjae mengangguk faham.

Lagi pula dia tidak akan rasa sunyi lagi kerana hubungannya dengan Pn. Lee (pembantu rumah) dan Pak Cik Ryu (driver) sudah semakin akrab.

Sunjae mula membesar dan lebih memahami kepentingan bersikap positif dan menerima. Selama ini Puan Lee menjaganya dengan baik sekali. Dia perlu bersyukur.

Jatuh bangun keluarganya menyedarkannya bahawa di sekelilingnya masih ada insan yang sentiasa ada untuknya.

.. sama ada untuk mendampinginya, mengasihi dan mencintainya. Sentiasa.

.

.

Mata Sunjae berbinar.

Hari ini hari Ahad !

Ayah dan Papa sama-sama cuti !

Masih awal , jam 0630

Sunjae bangkit lantas turun dari katil menuju lantai bawah.

Hari ini dia mahu mengajak ayah dan papanya berjalanlah !

Sebelum tiba di dapur, dalam sinaran malap-malap itu dapat dia lihat bayangan dua orang dewasa.

Sudah tentulah ayah dan papanya.

Mereka kelihatan sedang berpelukan dan berbahagi kasih secara lembut

Hanya tangan Seonghwa yang dilingkarkan di pinggang Hongjoong dan telapak tangan kecil Hongjoong yang diletakkan di bahagian belikat Seonghwa

Wajah Hongjoong terbenam di dada bidang milik ayahnya.

Dapat dia dengar Seonghwa yang mengatakan 'semuanya akan baik-baik sahaja. Jangan overthink.'

Hongjoong mula teresak kecil.

" Saya tak selalu ada di sisi Sunjae.

Saya terlampau terkongkong dengan kerja.

Kasihan Sunjae kan ?

Mesti selalu kesunyian. " , adu Hongjoong kepada Seonghwa.

Mendengarkan namanya disebut, bahu Sunjae bergerak terkejut. Dia kembali berdiri di kawasan gelap dan mendengar perbualan mereka.

" Jangan salahkan diri kau , Joong.

Sayang, you did really well.

Sunjae tak sepenuhnya berasa sunyi , dia mulai rapat dengan pekerja rumah ini.

Aku turut sempat berbual ringkas dengannya ketika menghantarnya ke sekolah.

Tak lupa juga engkau yang selalu menjemputnya pulang dari sekolah.

Sekurang-kurangnya masih ada sedikit masa yang kita dapat luangkan bersamanya. ", jawab Seonghwa sambil mengusap perlahan kepala buah hatinya.

Hongjoong mendongak memandang wajah Seonghwa sekilas kemudian kembali mendaratkan sisi kepalanya ke dada Seonghwa.

" We will figure out how to fix everything wisely together, okay ? "

Dapat Seonghwa rasakan anggukan Hongjoong .

" Hari ini kita semua cuti so ..

.. What should we do ?

You have any plan darling ? " , soalnya pada Hongjoong yang masih memeluknya erat.

" Hari ini biar Sunjae decide dia nak buat apa. " , jawab Hongjoong.

" Kita pergi mall ! Shopping !
Kemudian kita tengok wayang nak ? " , sampuk Sunjae .

Kedua dewasa itu serentak menoleh ke sumber suara.

Kerana malu, Hongjoong terus melepaskan pelukannya dan menjarakkan diri dari Seonghwa.

" Sweetie, kenapa main terjah saja ?

Dah lama ke ada di situ ? " , soal Seonghwa yang turut memanas wajahnya.

" Tak , baru ja !

Haus , nak minum air hehe . "

Seonghwa mengangguk faham lantas mencapai cawan dan mengisikan air suam buat anaknya.

" Terima kasih ayah !

Papa , duduklah sebelah Sunjae sini.

Sunjae nak peluk Papa juga ! " , katanya girang.

Hongjoong mengangguk dan menerima Sunjae dalam depaannya

" Sampai hati ayah dengan papa cuddles tanpa Sunjae, hm. " , usiknya.

Seonghwa mula tergelak kecil setelah melihat wajah Hongjoong yang kembali membahang.

" Okay, shopping and movie date here we go .

Sambung tidur balik sweetie, nanti ayah kejut kamu semula untuk bersiap. " , kata Seonghwa.

Anaknya mengangguk faham kemudian berlari memeluknya pula.

Ayahnya ,

Papanya ,

Peneman di kala susah dan senang.

Sang penghibur jiwa dan pemangkin semangatnya .

Kesayangannya .





Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro