11 • Ayah Cuti ! Yahoo !
" Yeah , hari ni ayah cuti !
Ayah ada dekat rumah !
Ayah , jom jalan-jalan ! " , pinta anaknya .
" Lain kalilah kita jalan-jalan ya sayang .
Ayah letihlah .
Hari ni kita mandi kolam sama-sama nak ?
Dah lama ayah tak jenguk kolam belakang rumah kita tu . "
" Okay , boleh !
Jom !
Sekejap , Sunjae nak pakai baju renang Sunjae ! "
Hari mereka dimulakan dengan menceburkan diri mereka ke dalam kolam .
Seonghwa dan Sunjae tak habis-habis menayangkan senyuman dan gelak tawa kecil mereka .
Masing-masing seronok dan teruja meluangkan masa bersama setelah sekian lama .
Jika sebelum ini di fikiran ayahnya hanya ada "kerja, kerja dan kerja" . Kini ayahnya mula memberi ruang nama Sunjae untuk terpahat di ingatannya pula .
" Sunjae sayang , janganlah percik-percik air pada ayah ! Yah , sayang ! "
Sunjae terus ketawa girang .
" Okay ayah , Sunjae berhenti . " , balasnya diselangi dengan tawa mencungap-cungap kerana terhibur dengan reaksi ayahnya .
Sunjae kini duduk di pinggir kolam renang setelah membuka pelampungnya . Dia hanya duduk dan merendamkan kakinya semetara memerhatikan Seonghwa berenang ke hilir kolam .
Seketika kemudian , Hongjoong muncul dengan dulang jus oren dan jajan di tangannya .
Hongjoong menuju pinggir kolam dan meletakkan dulang itu di sebelah Sunjae.
Melihatkan hidangan itu , Sunjae terus membasuh tangannya dan berlari semula ke pinggir kolam untuk makan .
Namun kawasan yang licin itu mengakibatkannya tergelincir .
Sebelum kepalanya terhantuk kuat dengan seramik kolam , Hongjoong pantas memeluk tubuh itu dan membalikkan mereka sehingga mereka terjatuh ke dalam kolam.
Seonghwa yang melihat kejadian itu terus mendapatkan Sunjae dan memeriksa anaknya .
" Papa Joong okay tak ?
Maaf , Sunjae tak sengaja . "
" Tak apa sayang , papa baik-baik ja.
Mujurlah kepala kamu tak terhantuk . Kalau terhantuk tadi , boleh benjol kepala kamu tu . " , katanya kemudian memeluk Sunjae yang dalam dakapan Seonghwa itu.
Pelukan dibiarkan seketika .
Kemudian Hongjoong mengangkat kepalanya dan merasakan bahawa wajahnya cukup dekat dengan Seonghwa .
Dek terkejut , Hongjoong terlompat ke belakang dan jatuh ke dalam air .
Melihatkan kejadian itu , Sunjae hanya ketawa . Di matanya Hongjoong kelihatan sungguh comel .
Namun apa yang tak disangkanya ialah Hongjoong tiba-tiba panik dan merasakan bahawa paras air itu sungguh tinggi .
Kakinya yang terseliuh kerana terpelecuk ketika menyelamatkan Sunjae tadi terus mengejang dan badan longlainya terus tenggelam seolah-olah dia ditarik dari bawah .
Entah mengapa , Hongjoong tidak dapat kembali mengapungi dirinya . Dia mula terkapai-kapai sendiri .
Makin lama , dapat dia rasakan bahawa dirinya makin tenggelam ke dasar kolam . Hanya bunyi-bunyi tidak jelas yang dia dengari .
Perlahan-lahan matanya ditutup .
.
.
" Hongjoong !
Buka mata ! "
Tubuh Hongjoong mula terduduk secara drastik dan dirinya mengiring untuk menyemburkan segala air kolam yang tidak sengaja ditelan olehnya .
Dapat dia dengar tangisan Sunjae di sebelahnya .
Anak itu terus memeluk Hongjoong dari belakang , mengakibatkan tubuh Hongjoong terdorong ke arah Seonghwa .
Seonghwa yang masih ingin bertenang itu hanya membiarkan Hongjoong melentokkan kepalanya di dada Seonghwa .
" Sunjae naik atas , mandi kemudian turun semula dekat ruang tamu ya .
Kita tengok movie lepas ni .
Biar ayah bawa Hongjoong ke bilik dia dulu . "
Sunjae mengangguk dan masuk ke dalam rumah selepas mengambil segelas jus oren dan jajan yang Hongjoong bawa sebelum kekalutan itu berlaku tadi .
Seonghwa terus mendukung tubuh Hongjoong dan membawanya menuju bilik tidur Hongjoong .
Sebaik sahaja dia membuka pintu bilik Hongjoong , dia terdiam .
Oh ?
Ya , Seonghwa lupa bahawa bilik Hongjoong hanyalah stor kecil lamanya yang mempunyai sebuah tingkap sahaja .
Hongjoong tidak ada katil dan tidak ada almari baju . Jangan katakan meja dan kerusi , rak mahupun laci juga tiada .
Bilik itu hanya ada selembar tikar , tilam, bantal, selimut nipis, bakul baju yang Hongjoong jadikan sebagai rak bajunya dan tali panjang dan beberapa penyangkut baju sebagai almari baju buatannya sendiri .
Sebelum Seonghwa merebahkan Hongjoong ke tilamnya , Hongjoong
diletakkan dahulu di tikar kemudian dilap dan disalinkan pakaian Hongjoong .
Setelah selesai , dia membaringkan Hongjoong dan menyelimutkan dirinya .
" Tengok bilik kau macam ni buat aku rasa tuan rumah kediaman ni miskin sangat pula .
Kenapa tak beli ja perabot atau alatan keperluan lain ?
Kalau kau tak mampu , minta pada aku Hongjoong .
Kau dan Sunjae ialah tanggungjawab aku sekarang . " , marahnya .
Hongjoong hanya kekal lesu berbaring di katil .
Perlahan-lahan Hongjoong bersuara .
" Encik Seonghwa , saya bukan budak kecil .
Saya dah besar , saya patutnya dah sara diri saya sendiri . Bukannya jadi beban encik .
Lagipun , encik jangan pura-pura lupa .
Encik sendiri yang tempatkan saya di sini dan tak bagi saya bawa masuk apa-apa alatan elektrik atau perkakas ke sini .
Kalau betul encik nak sponsor , belikan saya kipas sebiji . Okay juga . " , katanya kemudian tertawa kecil .
Seonghwa hanya diam tidak terkutik .
Sekejam inikah dia kepada Hongjoong ?
Hongjoong kemudiannya memaparkan senyuman lemahnya kepada Seonghwa .
" Kau okay tak ni ?
Nak aku panggil doktor ? "
" Saya baik-baik ja .
Cuma masih terkejut dan agak letih dengan kejadian tadi .
Saya teringat .
Waktu saya dua belas tahun , saya pernah lemas . Mendiang kakaklah yang selamatkan saya .
Sedangkan waktu tu , kami sama-sama jaguh renang . Tetap juga itu tak membawa makausd saya ni kalis lemas .
Cuma tadi kaki saya kejang tiba-tiba dan auto panik . " , katanya kemudian kembali menatap anak mata Seonghwa sayu .
" Dah , tidur . Rehat .
Apa-apa panggil je Puan Lee . "
Seonghwa terus bangkit menuju pintu. Sebelum keluar , sempat dia dengar terima kasih halus daripada Hongjoong .
Seonghwa tersenyum sendiri .
Dia mendaki anak tangga menuju kamarnya dan membersihkan diri .
Setelah itu dia turun ke ruang tamu sepeti yang telah dijanjikannya dengan Sunjae — bahawa mereka akan menonton filem di televisyen bersama .
Dua beranak itu berpelukan di atas sofa sambil menonton .
Kini jam tiga petang . Seonghwa mendodoikan Sunjae tidur kemudian bersiap menuju pasaraya terdekat .
Kedai barangan elektrik dan perabot menjadi fokus utamanya .
Setelah membayar menggunakan kad kreditnya , dia memberikan alamat rumahnya supaya barangan itu dihantar ke rumahnya .
Seonghwa juga sempat membeli beberapa barangan untuk Sunjae . Tak lupa juga buat Hongjoong , dia belikan satu set perkimpalan baharu dan sebuah laptop .
Mudah untuk Hongjoong mengikuti seminar online mahupun memeriksa tempahan servis baiki paipnya kelak .
Sesampainya di rumah , dia menunjukkan baju baharu , alatan tulis dan mainan yang dibelinya kepada Sunjae .
Bukan makin girang gadis itu lantas dia memeluk ayahnya .
Ucapan 'terima kasih' tidak putus-putus dia utarakan .
" Sunjae suka sangat ! "
Seonghwa kembali meluangkan masanya bersama Sunjae .
Kali ini dia memerhati Sunjae mewarnai buku mewarnanya .
Setelah anak itu puas berceloteh itu dan ini tadi , dia terus meniarap di lantai ruang tamu dan mula mewarna sendiri .
Seonghwa hanya memerhati anaknya yang berada di sudut ruang tamu itu .
Tidak lama kemudian , muncullah Hongjoong yang memakai kemeja T biasa dan seluar tracknya di sebelah Seonghwa .
Hongjoong melabuhkan punggung mungilnya di sebelah Seonghwa .
Seonghwa terus menyaksikan rancangan yang ditayangkan di TV , mengendahkan Hongjoong yang duduk di sebelahnya.
Tanpa sedar , Seonghwa terlelap dan bersandar di bahu kanan milik Hongjoong .
Hongjoong kaget . Tiba-tiba sahaja tuan rumahnya ini tertidur dekatnya .
Menyesal pula duduk sini tadi . Konon nak tengok TV juga tak pasal-pasal kena jadi penyokong kepala Seonghwa pula .
Hongjoong terus menonton . Tidak tersampai hati untuk mengalihkan Seonghwa dari bahunya .
Beberapa minit berlalu namun Seonghwa masih lena tertidur bersandar pada Hongjoong .
Audio rancangan TV itu tiba-tiba bertukar rentak rancak dan mendengarkan jeritan-jeritan kuat .
Seonghwa yang terlena itu terus membuka matanya namun dia tetap statik .
Tanpa berganjak , dia mencapai remote yang berada di pangkunya dan memperlahankan kelantangan TV .
Kemudian barulah dia tersedar bahawa dia bersandar pada Hongjoong namun dia hanya kekal di situ , selesa batinnya.
" Maaf , patutlah kau tak tukar rancangan TV . Sebab remote ada dekat celah pangku aku. " , katanya .
" Tak apa . Lagipun saya jenis tak minat sangat tengok TV . Saya tengok je apa yang ada . "
Mereka kembali sepi .
Seonghwa yang merasakan Hongjoong baik-baik sahaja dengan keberadaan kepalanya di situ kembali menutup matanya untuk tidur .
Mungkin inilah yang masih kurang dalam kehidupa impiannya ,
Someone embrace , someone presences .
" Terima kasih banyak , Encik Seonghwa . " , katanya .
Kening Seonghwa bertaut .
" Atas pemberian laptop , set baiki paip , almari baju, kipas angin dan set meja kerusi tadi . "
Pada awalnya , Hongjoong menolak pemberian tersebut tetapi setelah mengenangkan bahawa dirinya kini memang dalam keadaan terdesak dan tidak mampu maka dia hanya menerima pemberian itu dengan penuh gembira .
Hongjoong hanya kekal tegak dan memandang lurus ke arah kaca TV .
Seonghwa hanya tersenyum sambil memusingkan sikit kepalanya melirik wajah Hongjoong .
Wajahnya .. Indah .
Hari ini Hongjoong memakai cermin mata bentuk separa bulat baharunya , juga dibelikan oleh Seonghwa .
Anggun .
Kening cantiknya , hidung mancung dan bibir merahnya kelihatan sungguh sempurna di mata Seonghwa .
" Sama-sama . Ingat kata aku tadi . Apa-apa jadi atau ada apa-apa yang kurang , beritahu ja aku . Aku sediakan . "
Lagipun itulah tujuan Seonghwa bekerja tak tentu masa . Untuk memberi keselesaan semaksimum mungkin kepada ahli keluarganya.
Ahli keluarganya .. Termasuk Hongjoong ?
Haha , nampaknya minda dan perasaan Seonghwa kini suka memainkan dirinya .
" Sugar daddy ! " , jerit anaknya tiba-tiba .
Kedua-dua jejaka itu tersentak dengan kata-kata Sunjae itu tadi .
Mana dia belajar perkataan tu ?
" Sun-- " ,
Tak sempat dia menghabiskan bicaranya , dia tersentak sendiri .
Rambutnya tengah depannya terasa sakit kerana tertarik .
Tanpa sedar , rupa-rupanya beberapa helai rambutnya tersepit pada belahan besi cermin mata milik Hongjoong .
Seonghwa yang terlalu fokus dengan rambutnya terlupa bahawa dia dan Hongjoong kini sangat dekat .
Seonghwa kembali ingin memusingkan kepalanya menghadap Sunjae namun hampa . Rambutnya perlu dileraikan terlebih dahulu daripada kaca mata milik Hongjoong .
Tanpa sedar , batang hidungnya mendarat di bibir Hongjoong .
Merasakan hal itu , Seonghwa mula geli dan cuba melepaskan rambutnya daripada cengkaman cermin mata yang dipakai oleh Hongjoong .
Namun dia kembali membeku sebaik sahaja bibirnya tertempel dengan bibir Hongjoong pula kali ini .
Kaku .
Buat beberapa detik mereka mematung .
Seonghwa menutup matanya , dah lama dia tak merasakan sensasi begini
Pertembungan bibir mereka kali ini ketara sekali tidak sama dengan situasi di mana Seongwha yang memberika bantuan pernafasan kepada Hongjoong setelah menyelamatkannya di kolam luar rumah itu tadi.
Belum sempat Seonghwa menempelkan bibirnya lebih ;
" Eww ! Papa , ayah !
Marilah Sunjae leraikan . " , katanya kemudian terus menuju bapanya dengan penuh semangat untuk membantu dua jejaka itu .
Sememangnya Sunjae , anak polos yang tak tahu apa-apa itu hanya meleraikan situasi itu dan terus kembali ke sudut ruang tamu semula untuk menyambung
aktiviti mewarnanya .
Hongjoong bingkas bangkit sambil memegang bibirnya seterusnya berlari memasuki biliknya.
Cermin mata bodoh , waktu aku baru nak melaram bergayalah dia buat hal .
Semua benda tak kena kebelakangan ni , apa ni ?
Bencilah !
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro