10 • Siapa Mama ?
Setelah demam Hongjoong kebah , Seonghwa mengarahkan dia menjaga Sunjae dan tinggal di rumah sahaja .
Tidak lagi dia ingin lelaki itu dibelasah atau disamun lagi .
Paranoid .
Apa jadi jika Hongjoong dipukul lagi ?
Dia tak suka melihat kesan-kesan luka dan lebam di tubuh Hongjoong itu .
Hongjoong yang selalu berusaha keras memberi yang terbaik itu tidak layak dilakukan sebegitu .
Hongjoongnya perlu dijaga dengan rapi .
Hongjoongnya diperlukan dalam rumah itu kerana Sunjae amat menyayanginya .
Sekali lagi ,
apa yang akan berlaku jika Hongjoongnya pergi bekerja di luar ?
Sama sekali dia tidak menginginkan apa-apa terjadi kepada lelaki itu .
Sekejap , Hongjoongnya ?
Seonghwa ? Apa kau ni ?
Sedarlah Seonghwa , dia tu Hongjoong bukannya Herlena .
Ya , menyaksikan biru-biru pucat dan kesakitan Hongjoong mengingatkannya kepada Herlena .
Dia sayangkan wanita itu .
Atau lebih tepatnya ; dia pernah menyayangi wanita itu satu ketika dahulu.
Kini , biarlah dia menjaga Sunjae dan Hongjoong supaya dia mampu menebus khilafnya dahulu .
.
.
.
.
" Encik Seonghwa nak makan apa , saya masak-- "
" Tak perlu . Aku tak ingin makan masakan kau . Aku boleh order dari delivery ja . "
Acap kali begitu . Sudah seminggu Seonghwa menolak masakan Hongjoong .
Siapa sangka , ketidakberadaan Puan Lee bertambah lagi dua minggu kerana Puan Lee sibuk menjaga anak perempuannya yang sedang berpantang di kampung.
" Ayah ..
Sekali ni ja , Sunjae minta ayah makan masakan Papa Joong yea ?
Sedap tau !
Jomlah makan sama-sama !
Ayah asyik order online ja , tak sedaplah ! "
" Kalau tak sedap , ayah boleh order dari kedai makan lain . " , jawabnya dingin .
" Tapi .. " , anak gadisnya itu mula membantah lagi .
Dua beranak itu mula bertikam lidah mengutarakan pendapat masing-masing.
Ketika dua beranak itu sedang sibuk berbalah , Hongjoong dengan wajah kesal dan kecewanya itu terus meleju menuju biliknya yang berada di stor tingkat bawah .
Nampaknya Encik Seonghwa memang tak ingin langsung dengan semua benda berkaitan kau , Hongjoong .
Encik Seonghwa tak suka kemiskinan kau .
Dia tak akan makan masakan kau .
Dia tak sudi pun kau ada dalam rumah mewah dia ni .
Kau tak setanding dia , Hongjoong .
Dia tak suka kau pun .
Tak akan pernah
.
.
.
.
" Papa , buatlah biskut corak petak-petak yang papa hidangkan pada Sunjae dulu !
Biskut tu sedap , Sunjae suka ! "
" Boleh .. Tapi Sunjae kena teman papa ke supermarket beli bahan-bahan buat biskut . Kita beli buah-buahan sekali buat smoothies nak ? "
" Nak ! Nak !
Jom ! Jom ! " , kata Sunjae girang sambil menarik lengan Hongjoong .
" Aip , sekejap .
Bagi papa siap .
Tapi sebelum tu biar papa WhatsApp ayah kamu dulu , maklumkan yang kamu keluar dengan papa . "
Setelah pulang , Hongjoong terus ke dapur untuk menyediakan biskut resipi keluarganya itu .
Seusai biskut bercorak petak warna-warni itu siap , dia menghidangkannya kepada Sunjae .
" Sunjae sayang .. Biskut ni merakam memori-memori papa dengan mama tau . "
" Mama ? Yeoja chingu (teman wanita) papa ke ? " , soal Sunjae sambil menguyah .
" Sunjae tak kenal siapa mama ?
Dia orang yang hebat , kuat dan baik sangat . "
Sunjae menggeleng .
" Nak dengar kisah mama ?
Kalau nak , habiskan makan dulu .
Kemudian basuh tangan , baru papa beritahu . "
Sunjae akur .
" Nak dimulakan cerita ,
Mama tu namanya Herlena .
Kakak papa .
Orangnya cantik , comel dan sentiasa positif .
Dia juga pandai , dapat belajar sampai luar negara , satu universiti dengan ayah kamu .
Rupa kami sangat seiras .
Cumanya disebabkan dia sakit , kakak meninggal . Kakak tinggalkan papa , kakak tinggalkan seorang anak perempuan .
Kakak dulu ada kawan baik , nama dia Jaeyon .
Lee Jaeyon atau lebih tepatnya Park Jaeyon . "
" Itu nama ibu !
Oh , ibu dulu kawan baik mama ? " , soalnya teruja .
" Ya , sayang . "
" Wah , tapi mesti kesiankan anak mama Herlena sebab dia tak ada mama dah . " , katanya seterusnya mula ingin menangis kerana mengenangkan nasib orang yang Hongjoong sebut tadi .
" Sunjaeku sayang , jangan menangis .
Anak mama Herlena tu , kawan baik dia yang jaga setelah dia tak ada . "
" Ibu jaga dia ?
Jadi Sunjae ada adik-beradik angkatlah ya ! "
" Tak sayang .
Sunjae pernah fikir tak kenapa muka Sunjae ada iras wajah papa ?
Perasan tak yang Sunjae senang ikut kata papa ?
Sunjae mudah selesa dengan papa ? "
Sunjae mengangguk kencang .
" Sebab kamulah anak saudara papa , sayang .
Sebab tulah , papa dapat jaga kamu .
Kalau papa bukan waris kamu , papa tak dapat hak penjagaan kamu sebelum ni .
Disebabkan papa muflis dan homeless baru-baru ni , kita terpaksa kembali tinggal di rumah ayah kamu .
Kalau papa mampu sediakan tempat tinggal dan sara kamu , sememangnya kita tak jumpa dah dengan ayah kamu . " , jelas Hongjoong panjang lebar .
Sunjae yang berusia enam tahun itu hanya diam .
Sememangnya ada perkara yang dapat dia faham dan ada perkara yang begitu asing baginya.
Sunjae hanya terdiam .
" Maksudnya .. Sunjae anak mama ?
Selama ni ibu yang jagakan Sunjae sebab mama dah tak ada ? "
" Ya sayang . "
Jawab Hongjoong kemudian dia terus membawa Sunjae ke dalam pelukannya .
Anak gadis kecil itu hanya menangis dan memeluk papanya itu erat .
" Papa . Terima kasih sebab beritahu Sunjae perkara ni .
Sebelum ibu pergi , ayah dan ibu selalu bergaduh kalau ibu sebut tentang ibu kandung Sunjae .
Ayah selalu marah-marah . Tapi bila ayah pergi kerja , ibu selalu pesan dekat Sunjae supaya selalu ingat yang Sunjae ada mama lain yang perlu Sunjae ingat tapi Sunjae tak faham waktu tu . "
Hongjoong sememangnya baik hati kerana dia sudah menerima dan memaafkan perbuatan Jaeyon dahulu .
Jaeyon juga sudah tiada , jadi tidak perlulah dia memperbesarkan hal itu
" Sunjae sayang .
Doakan mama dan ibu kamu supaya mereka ditempatkan di syurga ya sayang . "
Sunjae mengangguk dan terus kembali ke dalam dakapan Hongjoong .
" Papa , kenapa ayah benci mama Herlena ? " , soalnya .
" Siapa cakap ayah kamu benci mama ?
Mana ada, sayang .
Mungkin waktu tu ayah sibuk dan serabut dengan kerja .
Dah , jangan fikir ya .
Jom tidur , kerja sekolah dah siap kan ? "
Sunjae mengangguk kemudian berjalan mengekori Hongjoong menaiki anak tangga menuju bilik tidur mewahnya itu .
.
.
.
.
Pagi ini Seonghwa lapang .
Jam kerja lebih masanya (Overtime) akan bermula petang nanti .
Sunjae pula masih tidur lena waktu-waktu sebegini .
Perlahan-lahan dia mula menuruni anak tangga — berniat membuat sarapan .
Keadaan ruangan dapur yang gelap yang hanya diterangi dengan cahaya lampu akuarium besar bertentangan dapur itu menyukarkan langkahnya .
Tanpa aba-aba , dia terus menekan suis lampu dapur .
Terbeliak besar matanya sebaik sahaja dia terlihat Hongjoong yang duduk di kerusi kabinet dapur .
Bukan setakat itu , jejaka gemas di depannya itu hanya memakai sweater kelabu paras pehanya sahaja tanpa seluar .
" Kau dah kenapa ?
Kalau Sunjae yang buka lampu ni tadi macam mana ? "
Hongjoong hanya diam sambil menunduk dan menarik-narik sweaternya menutup kakinya yang terdedah .
" Hongjoong , tolong ingat yang anak aku tu perempuan . Aku sangat-sangat sayangkan dia . "
Hongjoong terus mencapai gelas yang dipenuhi air itu dan meninggalkan Seonghwa tanpa kata .
Menyesal pula pergi dapur untuk minum tadi .
Ni semua salah kau tekak yang haus di tengah-tengah pagi .
.
.
.
.
" Papa , mesti Mama Herlena ada senyuman yang manis dan eyes smile yang menawan seiras papa kan ?
Comellah , Sunjae suka tengok ! " , katanya teruja .
Hongjoong hanya tergelak kecil manakala Seonghwa yang mendengarkan hal itu terus memberi pandangan tajam kepada Hongjoong .
" Sunjae sayang , naik bilik dulu .
Sekarang . Jangan bantah cakap ayah . " , tegas Seonghwa .
Sunjae yang terkejut dengan emosi bapanya itu terus mengangguk dan akur dengan arahan bapanya .
" Siapa izinkan kau beritahu dia tentang Herlena ? " , soalnya serius .
" Mendiang Herlena .
Mana rasa hormat encik pada mendiang kakak saya ? "
Seonghwa hanya mendengus ringkas .
" Soalan dibalas dengan soalan , huh ? "
" Encik Seonghwa , Sunjae ada hak untuk tahu siapa mama dia .
Dia pun tak ada masalah dengan perkara tu . " , jawab Hongjoong
" Hongjoong .
Selama ni setiap kali mendiang Jaeyon buka mulut dan sebut nama Herlena , setiap kali tu juga kami berbalah .
Jangan buat sesuka hati . "
" Ya , sekarang ibu Sunjae pun dah tak ada .
Dia perlu tahu siapa ibu kandung dia. "
" Kenyataan apa yang dapat diubah kalau Sunjae tahu siapa ibu sebenar dia ? " , soal Seonghwa dengan nada sinis .
" Saya ada hak untuk cerita kisah sebenar kepada dia . Saya waris dia . "
" Baby , you can't see how this thing might get into my nerves yet .
Under my roof , under my rules . "
Nama panggilan itu membuatkan Hongjoong terdiam .
Jantungnya berdebar seketika .
" Cat got your tongue , baby ?
Ha , tak sangka kau terdesak itu .
Dengan aku pun boleh eh ?
Sia-sialah selama ni aku risaukan kau dengan Sunjae rupanya kau sukakan lelaki . " , tempelakannya diakhiri dengan tawa menyindir .
Hongjoong hanya diam , dia terus bangun dan meninggalkan Seonghwa .
Dia benci ini .
Seonghwa juga membenci dirinya .
Entah mengapa setiap kali dia berada dekat dengan Seonghwa hatinya terasa berbunga-bunga namun sebaik sahaja lelaki itu membuka mulut mengeluarkan bicara , hatinya remuk ibarat lembaran kertas yang dironyokkan .
Dia gagal kawal perasaannya .
Kakak , maafkan Joong .
Joong tak patut jatuh hati pada bekas kekasih kakak .
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro