Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Kuntum 46 - 第四十六章


"Lei Han pergi ke Yihe Quan bersama Lynn?" Alis Zi Wei menukik tinggi, sebelah tangannya yang sedang menggenggam skrip skenario tebal itu mengibas keras di udara.

Mendengar informasi itu dari salah satu teman sekawanannya yang tadi sempat melihat Lei Han pergi bersama kawanan Lynn, kepala Zi Wei seketika berjengit mendidih. Ia menghela napas keras sambil membanting satu pukulan ke pagar balkon besi di koridor Gedung F lantai tiga. Melampiaskan amarah yang entah kenapa keluar begitu saja ketika mendengar nama Lynn disebutkan.

Lynn.

Gadis itu.

Mata Zi Wei menyipit seraya meluaskan pandangan di cakrawala jingga langit Beijing. Semburat awan yang nampak seperti coretan kasar dari seorang pelukis seharusnya indah, menjadi sangat buruk ketika bayangan wajah Lynn terus-menerus menghardiknya.

Padahal hari ini ia ingin mengajak Lei Han latihan skrip skenario bersama dirinya sendiri. Berpura-pura Lynn adalah dirinya, supaya latihan akting Lei Han tidak terganggu oleh ketiadaan Lynn jika sedang mengurus filmnya sendiri. Tapi kenyataannya? Zi Wei terlalu mudah percaya kalau semua rencananya berjalan begitu saja. Semenjak gadis itu datang ke kelas, perlahan-lahan, pusat perhatian seluruh temab sekalis beralih kepadanya.

Apa bagusnya, Lynn sebenarnya sih? Dia kan hanya mahasiswi pertukaran pelajar yang semestinya belajar bersama mereka. Bukan mereka yang belajar bersama Lynn. Hal yang tidak pernah Zi Wei sukai sampai sekarang adalah ketika semua orang seenaknya memuji Lynn seakan dia adalah sutradara dan orang yang sangat menginspirasi mengalahkan dosennya sendiri. Zi Wei benci untuk mengakui kalau ia iri, tapi, ia harus bisa membuktikannya secara sehat. Dan salah satu cara yang tak kasat namun kasar adalah cara ini.

Dengan memasukkan Lynn ke dalam satu karakter tokoh yang seharusnya gadis itu sadari kalau karakter dari cerita Zi Wei adalah bercerita tentang kenyataan. Lynn yang tidak seimbang dengan Lei Han, dan Lei Han yang bukanlah orang yang terlalu pantas untuk mendapatkan Lynn. Dalam kisah itu, ingin sekali Zi Wei menyadarkan gadis polos itu kalau kenyataan yang sebenarnya adalah ada di cerita tersebut. Biar Lynn kenali dirinya sendiri lewat cerita itu hingga baru ia sadari kalau selama ini, ia tidak akting. Seumpama menjadikan tokoh dan pemerannya bersatu dan menyadari sesuatu.

Lynn tidak pernah pantas mendapatkan Lei Han. Apalagi dekat dengannya. Selama ini Lei Han itu hanya bersikap baik padanya. Selama ini Lei Han hanya memakai topeng untuk membuat semua orang segan padanya supaya namanya terjual makin tinggi. Ya. Lei Han melakukan kepura-puraan. Dan Zi Wei yakin sekali kalau acara jalan-jalannya ke Yihe Quan bersama Lynn mungkin hanya sebatas akting biasa supaya ia bisa mempromosikan namanya ke teman-teman Lynn di Indonesia.

Tetapi...

Apakah Lei Han benar-benar semudah itu menjual dirinya dengan kepura-puraan?

Tanpa sadar, sebelah tangan Zi Wei terkepal erat, hingga buku kukunya memutih. Ia tidak pernah ingin Lynn semudah itu dekat dengan pemuda idamannya. Ia tidak ingin membuat Lynn semudah itu berteman dengan Lei Han. Apa yang sebenarnya Lynn lakukan sampai Lei Han senantiasa menemaninya ke Yihe Quan? Tidak pernah sekalipun Lei Han menemaninya ke suatu tempat. Bahkan di kelas pun tidak pernah. Baginya, Lei Han yang selama ini hadir dalam hidupnya hanya sebatas angan dan mimpi yang terus menerus ia perjuangkan. Jadi, mana mungkin ia rela melepas pemuda itu begitu saja kepada gadis yang sangat bukan dari kalangan jenisnya?

Apa yang Lynn punya tapi tidak dipunyai Zi Wei? Semuanya Zi Wei kuasai. Semuanya Zi Wei kendalikan. Apapun itu. Ia tidak pernah kalah dalam hal kemampuan fisik atau berias diri.

Tapi, sekali lagi, pertanyaannya adalah ini.

Kenapa Lei Han bisa semakin dekat dan semakin menyakiti hatinya? Kenapa ia bisa semudah itu patah hati dengan gadis super biasa itu hanya dalam waktu beberapa bulan bisa dekat dengan Lei Han? Zi Wei tidak bisa memaksakan kepalanya untuk terus menenangkan hatinya yang menggebu-gebu meminta pertolongan. Ia harus kembalikan situasi seperti sebagaimana seharusnya.

Ia harus bisa kembali menarik Lei Han dalam pelukannya, mengikatnya erat supaya tidak berputar ke lain rengkuhan. Zi Wei terlalu berada di dalam dunianya terlalu lama hingga meresap dan nyaman. Tidak ada satupun celah yang membuatnya membenci Lei Han.

Karena seumur hidup, ia tidak akan melepaskan seseorang yang telah membuatnya kembali bersemangat untuk menempuh hidupnya. Dalam liku penuh tangis itu, Lei Han selalu menatapnya dengan tenang dan mengatakan kalau ia harus tegar dan mengendalikan emosi serta situasi. Mana ada yang bisa melupakan semua napas baru yang tidak pernah pergi hingga sekarang? Zi Wei terlalu menyukainya sampai ia tidak rela membagi hal itu.

Terlebih kepada Lynn.

Ia sangat tidak rela napas hidupnya dicuri oleh orang lain.

Ia tidak mau suatu saat nanti, harapannya lepas begitu saja.

Tapi, kalau sudah begini, apa yang bisa Zi Wei lakukan selain merasakan deru penuh amarah dalam dadanya yang kian tumpah?

Ia butuh ketenangan.

Waktu pertukaran mahasiswi ini tinggal beberapa bulan lagi. Zi Wei harus tahan lagi, ia tidak boleh semberono bergerak.

Karena dari awal ia sudah tahu, kalau Lynn bukan orang yang bisa menetap. Gadis itu cuma singgah, dan tidak akan mungkin Lei Han menjadi dermaga yang tetap untuk menerimanya kembal dari lautan sepi.

***

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro