Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Vol.7 Wishlist - Part 7END

Penta Fantasy Vol.7

WISHLIST

Part 7END

'Terhubung dan Terkait'

Sebuah artikel lama tengah dibaca Taeyong, dia juga mendapatkan penjelasan dari Doyoung bahwa kemungkinan besar isinya adalah nyata. Dua perusahaan dibidang sama bersaing dan saling menunjukan kemajuan pesat dalam pencapaiannya. Yoon Taewoong tidak suka mengakui bahwa perusahaannya telah kalah, dia juga menerima pukulan keras dari laporan yang baru didengarnya.

Saat itu istrinya, Go Yoonji, memasuki ruangan. Taewoong melempar koran agar Yoonji dapat melihatnya juga.

"Kau berselingkuh dengannya!" marah Taewoong.

Yoonji meremas ujung koran setelah membaca judul artikel tersebut. Memang benar dia telah menjalin hubungan dengan cinta pertamanya di masa lalu. Lelaki itu adalah Kim Sunho, yang semakin membuat Taewoong geram.

"Maafkan aku." Kata Yoonji menunduk dalam tak berani melihat suaminya.

Kembali ke Taeyong yang juga merasa artikel itu dapat dipercaya. "Jadi maksudmu Presdir Yoon marah besar pada istrinya, lalu menggugat cerai dan berambisi untuk menghancurkan apa saja yang dimiliki Presdir Kim." Taeyong menyimpulkan mencari masukan lain dari Doyoung yang menambahkan.

"Jung Jaehyun mengetahui penggelapan dana perusahaan dilakukan oleh mata-mata Presdir Yoon, untuk itu dia yang dituduh walau akhirnya kebenaran dibuka sendiri oleh si pembuat masalah." Doyoung juga yakin bahwa Presdir Yoon merasa iri pada calon menantu Presdir Kim yang cekatan, cerdas dan banyak membantu perusahaan.

"Menurutmu apa yang Jaehyun pikirkan saat dia menerima tawaran bekerja di Yoontae Corp, bahkan menyandang sebagai calon menantu pendirinya?"

"Tidakkah kau berpikir dia akan membalas dendam melalui putrinya." Tukas Doyoung menganggap terkaannya itu seratus persen benar.

Jika memang benar apa yang akan terjadi pada Chaekyung. Dia mengetahui ayahnya seorang pembunuh dan tunangannya hanya memanfaatkannya, demi melancarkan balas dendam.

***

SuA terlempar dari tubuh Chaekyung. Ini pertama kalinya hal tersebut terjadi, dalam waktu bersamaan pula SuA melihat sosoknya lebih transparan dan nyaris menghilang untuk beberapa detik.

"Lee Taeyong, kau datang bersama Kim SuA."

Mendengarnya membuat Taeyong segera mengedarkan penglihatan, dia mendapati SuA sudah keluar dari tubuh Chaekyung. "Kau..." katanya tertuju pada Chaekyung yang menghampiri ayahnya.

"Ayah bagiku kau adalah orang baik dan paling hangat, sebelum aku berubah membencimu segeralah akui kesalahanmu dan serahkan dirimu pada polisi, aku mohon." Chaekyung berlutut di depan Taewoong.

Pertemuannya dengan sang ibu di Jeonju saat pembukaan penginapan begitu singkat namun mampu melukai hatinya. Chaekyung diberitahu bahwa sosok ayah yang dibanggakannya telah berubah menjadi monster. Yoonji mengakui ia salah dan meminta maaf karena meninggalkan Chaekyung. Merasa kesepian dan terkhianati, begitulah akhirnya Taewoong tak terkendali, dia pun salah satu penyebab ayahnya berbuat jahat.

"Maaf karena aku tidak menuruti ayah dan malah pergi ke luar negeri, setelah ini aku berjanji akan menuruti semua permintaanmu. Jadi aku mohon sekali ini saja, dengarkan aku..." bujuk Chaekyung, saat itu dia menolak ajakan ibunya untuk tinggal bersama dan memilih tetap menemani ayahnya.

SuA menyembunyikan kedua tangannya di balik tubuh ketika Taeyong menoleh ke arahnya. Matanya berkaca-kaca, agar tak ada yang melihat dirinya yang sekarang menyedihkan, dia pun bergegas pergi. Taeyong mengejarnya namun ia harus kehilangan jejak SuA yang entah kemana.

Sedang air mata Chaekyung mengalir deras saat harus kembali menyuruh ayahnya menyerahkan diri. "Ayah..." panggilnya lemah.

***

Sepertinya tidak ada tempat pelarian untuk SuA, selain bertemu dengan Siyeon yang bahkan tidak bisa ditemukannya. "Dia sudah menghilang." gumam SuA berhenti mencari sosok hantu periang yang dikenalnya.

Melangkah tak tentu arah, dia lupa akan semua tujuannya pergi ke Seoul. Memandang jauh ke dasar sungai yang begitu gelap, pasti sangat dingin jika berada di dalamnya. Jembatan yang tengah dilaluinya terasa begitu jauh... setelah ini bisakah dia pergi dengan tenang.

Kakaknya, Suho, juga terlihat sangat sedih saat mengetahui yang sebenarnya. Dia menangis pilu sambil memandangi poto keluarga yang terpampang di ruang tamu. Sementara itu makam kedua orangtuanya bertambah cantik dengan seikat bunga aster yang sengaja SuA bawa lalu ditaruh di atasnya.

"Eomma, Appa... kita akan segera bertemu. Saat itu terjadi aku ingin menanyakan apa benar Appa berselingkuh." SuA terisak, dia memutuskan untuk menenangkan diri di sini, di makam kedua orangtuanya.

Sementara Taeyong tidak bisa tidur. Pandangannya berhenti pada selembar kertas tertempel di papan tulis. Daftar keinginan SuA yang masih belum terpenuhi, pergi ke pantai. Sayangnya pantai terlalu luas... sama sekali tidak terlihat sosoknya.

"Kim SuA, kau pergi kemana." Frustrasi Taeyong mengacak rambut belakangnya.

Matahari sudah hampir terbit saat Taeyong memarkirkan mobil di bawah bukit penuh undakan. Dari kejauhan dia sudah dapat menemukan orang yang dicarinya tengah menempelkan tubuh bagian atas disalah satu gundukan tertutupi rumput hijau.

"Dia pergi mengunjungi makam orangtuanya." Kata Taeyong, ada perasaan lega saat dapat melihat SuA.

"Kau baik-baik saja?" tanyanya setelah berada di sebelah SuA, mata bening itu terbuka. "Kau sudah merasa lebih baik?" kata Taeyong lagi berjongkok di hadapan SuA yang seketika itu juga menarik kedua sudut bibirnya, membuat lengkungan senyum manis.

"Bisakah kau memelukku." ucap SuA.

Tanpa menunggu lama Taeyong segera merengkuh tubuhnya. Mungkin dengan seperti ini dia bisa pergi dengan tenang. Menghilang selamanya dari dunia manusia... sungguh aku benar-benar ingin segera menghilang.

Waktumu memang masih tersisa banyak setelah mengingat kehidupan sebagai manusia. Tapi waktu itu akan habis saat kau menginginkannya dengan setulus hati.

Itulah pesan yang ditinggalkan oleh Siyeon sebelum dia menghilang. SuA menahan suara tangisnya agar tak terdengar, kemudian berdehem dan berbicara. "Terima kasih untuk semuanya, dan maaf karena hantu sepertiku telah mencintaimu." Ia melepaskan pelukan, berdiri dari duduknya lalu melangkah mundur.

Taeyong juga ikut berdiri, anehnya dia dikejutkan oleh penglihatannya yang mendapati sosok SuA semakin kabur. Lama kelamaan senyum dan salam perpisahan terdengar semakin jauh...

Selamat tinggal Lee Taeyong.

Hati Taeyong terasa ngilu, melihat SuA menghilang tepat di hadapannya. Dia tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya mampu diam tertohok.

"Selamat tinggal Kim SuA, gerigo saranghae (dan aku mencintaimu)." Setetes air mata bergulir, bahu Taeyong naik turun dia menangis dan ini sangat menyakitkan.

***

Dua bulan sudah semenjak kepergian SuA. Selama itu pula pemberitaan tentang pendiri kedua perusahaan kontruksi terbesar korea berangsur menghilang. Setelah ayahnya dinyatakan bersalah, Yoon Chaekyung memilih untuk tinggal di Jeonju bersama ibunya. Sesekali dia ke Seoul untuk mengunjungi Taewoong dan juga Jaehyun. Seperti sekarang ini dia tengah berhadapan dengan Jaehyun terhalang kaca yang terdapat beberapa celah bulat.

Satu tahun kurungan percobaan. Itulah putusan pengadilan atas apa yang Jaehyun lakukan untuk membantu pemindahan dana ilegal perusahaan atas perintah atasannya.

"Sudah aku bilang berhenti mengunjungiku, aku tidak ingin melihatmu lagi."

"Kau bohong, buktinya kau sekarang duduk di hadapanku." balas Chaekyung. "Aku akan menunggumu... jadi berhentilah merasa bersalah, seperti aku yang sedang menebus kesalahan yang pastinya lebih berat darimu."

"Berhenti mengajariku dan segeralah pergi!" usir Jaehyun.

"Awalnya kau memang ingin membalas dendam, aku mengerti. Tidak apa-apa..." seru Chaekyung menyentuh dadanya. "Aku dapat menerimanya!"

Jaehyun tidak mampu menatap lawan bicaranya.

"Perlahan cobalah lepaskan bebanmu itu, aku juga sama sepertimu. Ayo kita lakukan bersama-sama hmm."

Dari kedua sudut mata Jaehyun keluar cairan bening, menetes ke tangannya yang saling remas di atas pangkuannya. "Bagaimana keadaannya?" kata Jaehyun mulai menatap Chaekyung yang tersenyum padanya.

"Dia semakin baik, aku akan merawatnya dengan baik. Jadi kau hanya harus menata perasaanmu." Jawab Chaekyung menenangkan hati.

Untuk beberapa alasan Jaehyun tersenyum, dia beruntung memiliki Chaekyung disisinya. Mulai sekarang dan seterusnya mereka akan lebih baik...

***

Lee Taeyong kembali menjalani hidup seperti biasanya, bekerja meliput berita dan mendapat penghargaan atas pencapaiannya. Lagi-lagi untuk kesekian kalinya Doyoung melimpahkan pekerjaan padanya, kali ini dia akan berkencan dengan penyanyi rookie – Kim Sejeong.

"Ayolah, aku berjanji akan memberimu sepatu limited edition yang kau inginkan itu!" Taeyong akui temannya ini pintar dalam membujuk.

"Kalau bukan karena sepatu itu aku tidak akan mau menurutinya!" kata Taeyong berjalan di koridor rumah sakit, dimana dia harus menemui korban pelecehan yang sedang ditangani Doyoung. "Pekerjaan ini sudah sama seperti detektif saja..." geleng-geleng Taeyong saat dilihatnya coret-coret dibuku catatan kecilnya.

"Dimana ruangannya?" ia bertanya pada diri sendiri yang telah berkeliling rumah sakit hampir tiga puluh menit lamanya, sudah seperti orang tersesat saja. Pikirnya saat melihat seorang pasien kesulitan berjalan dengan berpegangan pada pipa besi yang sengaja dipasang di tembok.

Pasien tersebut terjatuh. Taeyong bergegas menghampirinya untuk memberi bantuan. Rambut panjang sepinggang yang dibiarkan terurai sedikit menakutinya, meski ia yakin wanita tersebut bukanlah hantu seperti apa yang terlintas seperkian detik lalu.

"Terima kasih." Pasien itu sudah berdiri dengan dibantu Taeyong, membungkuk dan kembali mengucapkan rasa terima kasihnya.

Seketika itu juga Taeyong merasa waktu terhenti, dia menatap tak percaya siapa yang berdiri dihadapannya kemudian berujar pelan. "Kim SuA"

"Kau mengetahui namaku?" heran SuA yang memang tak mengenal lelaki yang telah membantunya.

Taeyong menampar pipinya. SuA mengeryit merasa aneh melihat tingkah Taeyong. Meski begitu ada perasaan senang saat melihat wajah antusiasnya, SuA benar-benar tidak mengerti mengapa ia sangat tertarik pada lelaki tersebut. Kedua sudut bibir Taeyong perlahan terangkat, dia tersenyum semakin lebar bersamaan dengan mata yang berbinar.

"Aku merindukanmu!" Taeyong baru saja mendekap tubuh SuA, dia harap ini benar-benar bukan mimpi.

SuA tak bisa diam saja, mendapat perlakuan seperti itu dari orang asing. "Apa kita saling mengenal?"

Buru-buru Taeyong mengangguk, menawarkan diri untuk mengantarnya kembali ke ruang rawatnya. Sekarang mereka berada di ruangan bernuansa putih yang SuA bilang sudah ditempatinya selama lebih dari dua tahun.

"Aku pernah memintamu melakukan daftar keinginan, memangnya kapan kita bertemu dan lagi apa aku akan mati atau semacamnya. Asal kau tahu... aku baru saja tersadar dari koma dua bulan lalu, bersyukur masih ada keajaiban untukku." Jelas SuA panjang lebar menambahkan dengan ragu. "Jangan bilang kalau kau datang untuk mengambil nyawaku, makanya kau mengenalku." SuA menekap mulutnya.

"Bukan, bukan, aku ini manusia dan kau hantu..."

"Hantu, aku hantu!" potong SuA panik, buru-buru memeriksa keadaan tubuhnya dengan mencubit sampai menampar dan semua itu terasa. "APPO (SAKIT)!"

"Maksudku bukan seperti itu, kau masih hidup tenang saja. Ahh, syukurlah kau masih hidup." saking senangnya Taeyong kembali memeluk SuA erat. Wanita itu tersentak, ia bingung kenapa kali ini hanya diam saja ketika lelaki itu menyentuhnya.

"Siapa kau?!" Suho berdiri tak jauh dari mereka, kontan SuA mendorong Taeyong merengek pada kakaknya agar mengusir lelaki aneh yang mengaku mengenalnya. "Berani-beraninya kau memeluk adikku!" seru Suho menarik Taeyong, menjauh dari SuA, kemudian menggiringnya keluar.

Meski begitu Taeyong semakin tersenyum lebar, pukulan demi pukulan tersebut semakin menyadarkannya bahwa semua ini bukanlah mimpi. SuA benar-benar hidup kembali sebagai manusia.

"Aku akan kembali lagi demi memenuhi daftar keinginanmu, ingat kita harus pergi ke pantai dan berkencan seharian!"

"Kau pikir kau siapa, berkencan dengan adikku. Jangan ngawur!" tukas Suho mendorong Taeyong ke arah pintu. Setelah berhasil mengusir lelaki yang rasanya tak asing, Suho pun kembali mendekati SuA.

"Benar kau tidak mengenalnya?" tanya Suho.

"Sepertinya kami pernah bertemu, tapi aku tidak yakin..."

"Begitu juga dengan Oppa." sahut Suho.

Diluar sana suara bersenandung Taeyong terdengar riang. Suho mengomentari tentang adiknya yang mungkin cukup populer di rumah sakit karena bangun dari koma setelah dua tahun lamanya. "Sepertinya dia jatuh cinta pandangan pertama padamu." celetuk Suho, sedang SuA hanya tersenyum menanggapinya.

"Jaehyun keterlaluan, menyembunyikan keberadaanmu dariku. Dia bisa saja membuatku membencinya, Oppa merasa buruk di depannya... auh pasti sulit baginya."

Kali ini SuA mengangguk sembari menghela napas. Dia juga merasa sempat menyalahkan Jaehyun akan apa yang menimpanya, tapi kapan?

***

Keesokan harinya Taeyong mengunjungi SuA dengan membawa sebuket bunga dan bingkisan buah-buahan.

"Kau ingin aku kupaskan apel, atau jeruk?" kata Taeyong ringan.

"Aku sudah memiliki kekasih." balas SuA yang diartikan sebagai penolakan.

"Jung Jaehyun, dia sudah tidak mencintaimu." singkat Taeyong.

"Darimana kau tahu!" kesal SuA, jujur saja dia sudah sering bertemu dengan wanita yang kini dicintai oleh mantan kekasihnya itu. Namanya Yoon Chaekyung, anak dari pembunuh orangtuanya sekaligus yang menyebabkannya koma. Dia sudah tahu semuanya dan mendapat permintaan maaf dan anehnya lagi mengapa dengan mudahnya ia bisa menerima maaf itu.

Perhatian SuA teralihkan pada Taeyong yang tengah sibuk merogoh isi tasnya, tak lama kemudian dia mengeluarkan selembar kertas agak lecek yang lalu diperlihatkannya. Otomatis SuA mencondong tubuhnya.

"Ini tulisan tanganmu, kan." kata Taeyong yakin. "Kau memaksaku untuk menandatanganinya." Lanjutnya menunjukan coretan tangan yang bisa dibilang jelek.

"Aku sudah lama tidak menulis, jadi aku lupa tulisan tanganku sendiri."

"Yang benar saja!" ucap tak terima Taeyong. "Lihat baik-baik!"

"Membuat pusing saja, sebaiknya kau keluar!" bentak SuA yang memang mendadak kepalanya berat.

"Kau pusing?" justru Taeyong dibuat cemas, terakhir kali dia melihat SuA meremas kepalanya kesakitan saat dia masih menjadi hantu.

"WAAAAHKK!" SuA berteriak sembari menarik Taeyong ke dalam pelukannya. "Di belakangmu, lihat di belakangmu!"

Dengan susah payah Taeyong menoleh melewati bahunya. "Tidak ada apa-apa."

"Kau tidak melihatnya, pasien wanita berlumuran darah, sepertinya dia baru saja muntah darah dan... dan..." tangan SuA menunjuk pada sosok yang semakin mendekat, telunjuknya baru saja menembus tubuh tak kasat mata itu. Ia menganga, buru-buru menarik tangannya. "JANGAN SENTUH AKU!" ketakutan SuA semakin menenggelamkan kepalanya di dada bidang Taeyong.

"Seolma (Mungkinkah)..."

"Sepertinya dia bukan manusia." bisik SuA mengeratkan pelukannya.

"Kenapa kau bisa melihatnya sedang aku tidak?" heran Taeyong yang memang akhir-akhir ini hidupnya terasa normal.

SuA mendongakan kepala bertanya. "Maksudmu?"

Taeyong malah membuatnya malu dengan tersenyum seperti orang bodoh, ia pun melepaskan pelukannya tapi tak lama karena hantu itu melongok dari balik tubuh Taeyong. SuA pun kembali membenamkan kepalanya dalam pelukan Taeyong.

"Dia menyeramkan, tolong jangan muncul secara tiba-tiba." pinta SuA entah ditujukan pada siapa. Taeyong terkikik mengingat perkataan yang sebelumnya pernah terucap.

"Kau akan tetap seperti ini," Taeyong sih senang saja mendapat pelukan.

"Apa dia sudah pergi." sementara SuA sibuk dengan rasa takutnya.

Takdir itu sudah saling terhubung dan terikat. Kembali bertemu setelah pertemuan tak wajar termasuk didalamnya. Ada kesempatan bagi Taeyong untuk melanjutkan kisah cintanya, di waktu, tempat dan keadaan yang berbeda.

~

The End,

Terima kasih sudah membaca WISHLIST hingga akhir, jika ingin kisah mereka berlanjut jangan lupa berikan komentar dukungan berupa permintaan sequel.

Vote berharganya juga jangan lupa ^^

Alesta Cho.

2018/06/26

Selanjutnya di PENTA FANTASY VOL.8 'VAMPIRE ROMANCE' dengan cast utama Cha Eun Woo dari Astro dan Kim Da Hyun Twice. Tentu saja ceritanya romansa seorang vampire yang jatuh cinta, langsung saja cek prolog --- 

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro