Vol.1 Magic - Part 5END
"Kau sepertinya sangat lelah," ujar Hoshi ingat Yu Ju pernah mengatakannya. "Apa kau ingin berhenti?"
"Berhenti dari apa maksudmu?"
"Dari membantu menyelesaikan menjadi menghibur, membuat tertawa, tujuan klub kita? Kau ingin mengubahnya?" tawar Hoshi.
~ ~ ~ Happy reading ~ ~ ~
Part 5 END
'Akhir dari sebuah pertemanan'
Sama seperti kemarin ruang klub magic cukup ramai, kali ini kedatangan tamu yang memang diundang oleh pemilik ruangan. Dong Yeol semakin ahli bermain sulap, dia sampai membuat Won Woo dan Min Gyu bersorak. Ya, kedua orang itu juga berada di ruang klub. Mereka sangat tertarik dengan sulap yang dilakukan Dong Yeol dan memintanya untuk menunjukan sulap lain.
"Sudah hentikan, ini bukan saatnya kalian melihat pertunjukan sulap!" sewot Woo Shin yang merasa kemampuannya terkalahkan oleh pendatang baru.
So Mi dan Arin sedang membicarakan jepit rambut yang melekat indah di sela-sela rambut So Mi, benda pemberian Woo Shin untuknya. Ia memamerkannya dan menyuruh Arin untuk memiliki jepit rambut juga karena melihat temannya itu jarang menggunakan hiasan dirambutnya selain mengikatnya.
"Mintalah Dong Yeol membelikannya padamu," So Mi mengusulkan.
"Eh tidak bisa begitu, kamikan tidak berpacaran, berteman juga baru-baru ini masa sudah minta begitu." tolak lembut Arin.
"Seseorang yang lebih menyukai, biasanya berani memberikan sesuatu, kau lihat saja Yu Ju Eonni dan Hoshi yang sudah berteman lama tapi aku tidak pernah melihat Hoshi memberikan sesuatu padanya. Kau ingat terakhir kali Hoshi memberikan hadiah ulang tahun pada Yu Ju Eonni?" cerocos So Mi menunggu, Arin mengangguk dan melanjutkan. "Benar, itu hanya sebuah penyerut pensil! Oh my, kalau aku yang menerimanya sih merasa malu dan tak akan mau!" desisnya.
"Tapi itu berguna," polos Arin tak mempersalahkan penyerut pensil.
Disisi lain Hoshi sedang menggerutu sambil mengaduk teh, lagi-lagi dia harus menyiapkan minuman. Disinikan ada tiga anggota wanita kenapa dia yang membantu, dan lihatlah So Mi dan Arin yang sedang asyik mengobrol. Di sebelahnya Yu Ju sedang menaruh gelas di nampan, dia bilang untuk pembicaraan panjang mereka butuh sesuatu yang manis untuk menenangkan pikiran.
Kepulan asap yang berasal dari teh yang masih panas sudah tertata rapih untuk masing-masing orang. Yu Ju membuka diskusi dengan menceritakan apa yang sudah dia ketahui mengenai geng, sesekali Hoshi mengambil alih cerita. Sampai pada akhirnya mereka memberitahu kebenaran tentang Vernon, semuanya melebarkan mata tak percaya.
"Hebat," salut Won Woo dengan ekspresi takjubnya, "Sebenarnya kau itu siapa, kenapa bisa mengetahui sesuatu yang tidak kita ketahui?" tambahnya.
"Jika dia berpikir sama seperti kita, itu artinya bagus." kata Do Kyeom.
"Aku bukan ketua yang baik," sesal Seung Cheol mengetahui anggotanya kesusahan sendirian dan dia malah tak menyukainya, berpikir buruk tentangnya.
"Jangan begitu, kau sudah bekerja keras." timpal Yu Ju.
"Benar, kau pemimpin terbaik yang pernah ku temui!" seru Min Gyu.
Sedikit rasa haru menjalar dalam sisi lembut Won Woo sehingga laki-laki pemberani itu nyaris menangis, dan Min Gyu merangkul pundaknya berusaha menenangkan meski dia juga terharu. Dong Yeol juga merasakan hal yang sama, mengetahui persahabatan sehebat itu sungguh menyentuh hatinya.
"Masalahnya apa yang akan kita lakukan untuk membubarkan geng, agar tidak ada perkelahian antar anggota." Woo Shin mulai serius.
So Mi juga terbawa suasana dan berpikir keras sampai ia mendapatkan ide, "Sebuah kesepakatan!" hanya itu yang terpikir.
"Kesepakatan," Yu Ju mencoba menelaah apa yang berada dibalik kata tersebut, "Sebuah pertarungan yang dilaksanakan dengan kesepakatan, kalian pasti bisa melakukannya!" serunya merasa senang sebelum menjelaskan lebih lanjut.
"Aku mengerti maksudmu," sahut Hoshi ia tergerak untuk mengekspresikan pemikirannya, dan berkata. "Buat seperti perebutan posisi ketua, Seung Cheol Sunbae dan Vernon Sunbae akan melakukan sandiwara, bertarung dan membuat kesepakatan!"
Arin menambahkan, "Pada akhirnya Seung Cheol Sunbae yang akan menang, kita hanya perlu membicarakan rencana kita dengan Vernon Sunbae tanpa sepengetahuan siapa pun!"
Won Woo dan Min Gyu saling tatap, "Hebat!" serempak mereka takjub dengan serangkaian rencana yang akan dilakukan.
Jangan sampai rencana ini bocor, mereka harus saling percaya dan jangan saling mencurigai. Won Woo dan Min Gyu diberi tugas untuk memprovokasi anggota dan membuat pertarungan antar ketua itu terjadi, tempat jam dan hari mereka yang akan mencari tahu semuanya.
Do Kyeom dan Seung Cheol harus bersiap dengan perkelahian yang mungkin terjadi di luar rencana, mereka sebisa mungkin mengatur agar anggota yang berada dipihak mereka percaya dan hanya diam menonton tanpa harus melapor kepada siapa pun.
Woo Shin dan So Mi akan mencari tahu siapa saja yang menentang Seung Cheol dan berada dipihak Vernon, seseorang yang kuat harus dipastikan tak memiliki niatan untuk membuat geng baru setelah geng berhasil dibubarkan.
Hoshi dan Yu Ju akan memberitahu semua rencana pada Vernon, sebisa mungkin tanpa ada yang mencurigai mereka. Terakhir Arin dan Dong Yeol bekerja sama dengan Won Woo dan Min Gyu untuk mempersiapkan kamera di tempat pertandingan yang sudah ditetapkan, mereka harus merekam kejadian pada hari itu yang nantinya akan digunakan sebagai bukti kesepakatan jika ada pihak lain yang menentang.
Pembagian tugas selesai, dan strategi tersusun rapih hanya mereka yang berada di ruang klub yang mengetahuinya. Mereka sangat berharap rencana akan berjalan lancar.
***
Young Billiard,
Suasana di tempat bermain billiard ini cukup mencekam, dari depannya sudah dapat menjelaskan bahwa anak-anak nakal saja yang berada di dalamnya. Hoshi dan Yu Ju berdiri menatap tempat itu.
"Kau yakin dia ada di sini?" kata Hoshi untuk kedua kalinya.
"Iya aku melihatnya dia memasuki tempat ini dengan enggan," yakin Yu Ju yang mengingatnya ketika memegang kalung milik Vernon.
"Jadi kita akan masuk, dan bermain?"
"Tentu saja tidak!" ujar Yu Ju cepat, "Kita hanya harus mengintai di sini, menunggu target keluar dan mengikutinya." lanjutnya menyuruh Hoshi bersembunyi.
"Lalu kenapa kita tidak pergi ke rumahnya saja yang lebih aman, mungkin dia sendirian di rumah dari pada di sini yang jelas sedang bersama teman-temannya." jelas Hoshi merubah pikiran optimis Yu Ju.
"Benar juga, aku tidak memikirkan itu sebelumnya,"
Mereka pun merubah rencana dan akan pergi saja menunggu Vernon pulang ke rumah. Baru selangkah saja meninggalkan tempat itu, sebuah suara mengagetkan mereka,
"Siapa kalian?"
Hoshi dan Yu Ju berbalik dan mendapati seorang laki-laki bertubuh gempal dengan tinggi hampir dua meter berdiri di hadapan mereka. Sepertinya orang itu marah karena ada orang asing yang memasuki wilayahnya, bagaimana ini? Hoshi tidak berpikir untuk melawannya karena ia tahu betul bahwa dirinya-lah yang akan kalah.
"Kami hanya tersesat," kata Hoshi setenang mungkin.
"Iya, kami permisi." tambah Yu Ju.
Tapi langkah mereka tetap tertahan di tempat, laki-laki itu menarik kerah baju belakang mereka sehingga membuat Hoshi dan Yu Ju tak bisa berjalan lebih jauh.
"Kalian sudah terlanjur datang kesini, kenapa tidak bermain saja dulu." ucapnya memiringkan bibirnya, tersenyum licik. "Ayo kita masuk!" lanjutnya melepaskan cengkraman pada kerah baju keduanya.
"Hanya aku yang akan masuk, jadi biarkan gadis ini pergi." pinta Hoshi.
Yu Ju menggeleng, memegang tangan Hoshi agar jangan masuk, dia tidak tahu apa yang akan terjadi di dalam sana.
"YA! Apa yang kau lakukan disini?" seseorang yang berada di belakang laki-laki bertubuh gempal itu bertanya.
Vernon Sunbae. Hoshi dan Yu Ju mengenalinya,
Orang itu ternyata takut pada Vernon, dan dia segera pergi memasuki tempat billiard.
"Ada apa kalian kemari?" tanya Vernon yang sepertinya mengenali kedua adik kelasnya itu, "Cepat jawab atau aku akan pergi!"
Sebenarnya Vernon tahu bahwa Seung Cheol pergi mengunjungi klub magic, dia mengetahuinya dari Dino saat bocah itu keluar dari ruang klub dua hari lalu. Mereka memutuskan untuk berbicara di tempat lain, menjauh dari tempat billiard dan duduk di cafe dessert yang nyaman.
***
Di tempat lain Woo Shin dan So Mi sedang mengikuti targetnya, dia adalah Lee Chang Hyun atau lebih dikenal Bitto dari kelas 3. Mereka mengambil beberapa photo dan terus mengintai orang yang dicurigai ingin membuat geng baru. Setelah sebelumnya mereka sudah memeriksa target lain, Ko Gyeol, Wei dan Gyu Jin yang diputuskan aman.
Ketika Bitto merasa ada hal yang aneh maka dia memeriksa sekeliling dan hanya mendapati sepasang kekasih yang sedang memilih topi. Dia pun berlalu mengabaikan segala kejanggalan yang dirasakannya, barulah Woo Shin dan So Mi bernapas lega dan kembali mengikuti target.
~cekrek
Suaranya terlalu jelas, lagi-lagi Bitto menoleh ke belakang, sontak Woo Shin mengarahkan kameranya pada So Mi yang juga siap memasang gaya untuk diambil gambarnya.
Bitto menggeleng heran lalu bergumam, "Ada apa dengan pasangan itu?" ia pun melengos. Dengan cepat mencari tempat bersembunyi untuk meyakinkan bahwa tidak ada yang mengikutinya.
Woo Shin maupun So Mi berlari mencari target, mereka celingukan dan berhenti tepat di samping Bitto yang sedang bersembunyi di sebelah manekin pria dengan setelan jas. Kali ini Bitto yakin pasangan itu mengikutinya, dan ia menyembulkan kepala dari balik manekin.
"Kalian mencariku?" tanyanya.
"Waaaa!" teriak Woo Shin dan So Mi bersamaan melihat betapa terkejutnya mengetahui ada dua kepala pada manekin.
"Kami hanya sedang berjalan-jalan di sini, kenapa juga harus mengikutimu!" elak So Mi jutek.
"Maaf jika kami membuatmu tidak nyaman." sopan Woo Shin sambil menunduk memberi salam, tak lupa dia juga menyuruh So Mi menunduk dan gadis itu terpaksa melakukannya.
Mereka pamit pergi sambil terus mengobrol. Lagi-lagi Bitto dibuat terheran-heran, dia belum pernah bertemu orang aneh seperti kedua pasangan itu. Tepat ketika berbalik dia melihat wanita yang sedang dicarinya berjalan kearahnya,
"Mom, kau kemana saja!" rengeknya berlari menghampiri wanita paruh baya yang memegang banyak belanjaan.
Dari tempatnya berdiri, Woo Shin dan So Mi ternganga melihat tingkah manja Bitto pada ibunya. Jadi mana mungkin anak mama mau membuat geng sekolah, maka jawabannya tidak!
***
Hari pertandingan pun datang, semua anggota berkumpul di dalam gedung kosong yang dulunya bekas rumah sakit. Di antara banyaknya tempat kenapa mereka memilih tempat menyeramkan, dimana pertarungan akan dilaksanakan malam hari.
So Mi terus saja memegang erat tangan Woo Shin seakan takut ditinggalkan. Dia merasa takut meski tahu di dalam gedung nanti akan ada banyak orang. Hoshi mencibir So Mi yang penakut, dia berjalan penuh percaya diri memimpin. Tak disangka dia akan terkejut dengan kehadiran Do Kyeom dan Seung Cheol secara tiba-tiba.
"Kalian mengagetkan saja!" seru Hoshi memegang dadanya yang naik turun.
So Mi tertawa menang menyaksikannya. Berbeda dengan Dong Yeol yang bersikap dewasa dengan menyayangkan kelakuan kakak kelasnya. Arin saja tidak takut. Gumamnya semakin dibuat suka.
"Kalian sudah siap?" tanya Yu Ju.
"Yang bertarung di sini Seung Cheol Hyung, dia dan Vernon sudah berlatih semalaman. Akan ada luka diwajahnya nanti," jelas Do Kyeom.
"Semuanya akan baik-baik saja, kan?" Seung Cheol menghela napas gugup.
Hoshi menepuk lengan Seung Cheol, "Kau pasti bisa,-" ucapnya melemah, merasakan otot lengan Seung Cheol yang baru saja ia pukul. "Dengan tubuh kekar seperti itu, waw! Kau memang seorang ketua!" pekik Hoshi memegang lengannya.
Pertarungan berlangsung sengit, kejadian malam ini terlihat seru oleh orang-orang yang tak tahu apa pun, ada pula yang merasa khawatir. Dino terus saja berdoa, di sebelahnya Seung Kwan juga mendekapkan kedua tangannya. Do Kyeom terus menyerukan nama Choi Seung Cheol, mereka benar-benar menjadi dua kubu. Tapi kebanyakan memihak Seung Cheol, itu bagus karena hasilnya akan baik demi pertemanan mereka.
***
Tepat jam 11 malam Yu Ju menelpon Hoshi, mereka membicarakan tentang misi yang terselesaikan. Seperti rencananya Seung Cheol memenangkan pertandingan dan meminta agar geng sekolah dibubarkan meski begitu mereka akan tetap berteman. Sekarang mereka tidak harus melakukan hal yang tidak diinginkan, mengabaikan segala pengaruh buruk dan berhenti tawuran dengan sekolah lain.
Ketika Yu Ju dan Do Kyeom bersalaman sebagai ungkapan terima kasih, gadis itu kembali melihat bahwa Do Kyeom dan Seung Cheol bekerja keras melakukan tipuan dalam bergulat supaya terlihat nyata.
Mereka saling tertawa dan bercanda akan menjadi aktor laga, mengetahuinya Yu Ju tersenyum tipis membuat Hoshi yang melihatnya cemburu. Tapi sekarang rasa cemburu itu berubah setelah mengetahui bahwa Yu Ju bukan tersenyum pada Do Kyeom, namun karena ia baru saja membaca kejadian orang yang sedang berjabat tangan dengannya.
"Kau sepertinya sangat lelah," ujar Hoshi ingat Yu Ju pernah mengatakannya. "Apa kau ingin berhenti?"
"Berhenti dari apa maksudmu?"
"Dari membantu menyelesaikan menjadi menghibur membuat tertawa, tujuan klub kita? Kau ingin mengubahnya?" tawar Hoshi.
"Sebenarnya ini memang melelahkan, tapi aku menikmatinya. Apa kau juga tidak merasakannya?"
"Terserah padamu, aku mengantuk!" kata Hoshi.
"Kau harus membuatku mengantuk lebih dulu, jangan tidur sebelum aku tidur!" cegah Yu Ju.
Sekarang ini banyak sekali yang sedang Hoshi pikirkan, dia tidak mungkin terus melakukan hal seperti menyanyi agar Yu Ju tertidur. Dia juga tidak ingin merasa cemburu ketika melihat Yu Ju bersama laki-laki lain, dan dia harus menjelaskan situasi ini pada gadis itu. Mengetahui indera ke enam Yu Ju yang bisa saja melihat ke masalalunya membuat dia bingung sendiri, apa saja yang sudah dilihatnya? Apakah dia mengetahui tentang perasaannya?
"Mendengar nyanyianmu membuatku sangat mengantuk," suara Yu Ju kembali terdengar, disela-sela lagu yang disenandungkan Hoshi. "Lain kali aku yang akan menyanyi untukmu."
Nyanyian Hoshi terhenti. Dia semakin cemas jika saja benar Yu Ju bisa mengetahui perasaan Dong Yeol pada Arin, lalu bagaimana dengannya yang selalu bersentuhan, seperti saat menaiki sepeda bersama. Pasti gadis itu melihat sesuatu tentang dirinya.
"Kenapa kau berhenti?" tanya Yu Ju yang menguap setelahnya.
"Tidurlah, kau bisa telat bangun nanti." kata Hoshi.
"Nde, jaljayo."
Sambungan terputus. Hoshi tak bisa mengontrol dirinya, dia benar-benar tidak tahu harus bersikap seperti apa besok. Bisakah dia menghindari Yu Ju yang sudah terbiasa berada di dekatnya? Dia pun menendang-nendang selimut, setelah itu kembali menarik selimut untuk menutupi seluruh tubuhnya.
***
Esoknya Hoshi sudah bangun dan mencari-cari keberadaan ponsel genggamnya, ia menekan angka satu yang langsung menghubungkannya dengan ponsel Yu Ju. Apa dia sudah bangun? Dari panggilannya yang belum diangkat pasti gadis itu belum bangun. Hoshi turun dari kasurnya, melangkah menyibakan gorden yang seketika menerangi kamarnya. Panggilan terhubung, Hoshi tersenyum mendengar suara bangun tidur Yu Ju.
"Joheun achim (Selamat pagi)!" sapa Hoshi.
"Apa kita akan terlambat?" tanya Yu Ju mengucek matanya.
"Tidak," jawab Hoshi melihat betapa cerahnya matahari di luar sana, "Kau ingin pergi piknik?"
Yu Ju mengerjapkan mata, dan melihat kalender. Ternyata hari ini hari libur, dia tidak harus pergi ke sekolah. Dan Hoshi mengajaknya piknik, "Kemana?" sahut Yu Ju duduk dikasurnya.
Mereka setuju untuk piknik, Yu Ju sudah menyiapkan makanan dibantu ibunya. Ibu terus menggoda Yu Ju yang akan pergi piknik berdua dengan Hoshi, tapi Yu Ju mengelak bahwa mereka tidak hanya berdua melainkan semua anggota klub juga ikut.
Di depan rumah Hoshi sudah menunggu dengan sepedanya, dia memilih baju apa yang harus dipakainya dan berlatih di depan cermin. Apa dia berlatih mengungkapkan perasaan? Dia ingat ketika Yu Ju membongkar aktivitas yang pernah Dong Yeol lakukan, saat berlatih mengatakan suka pada Arin. Jangan sampai Yu Ju mengetahuinya, maka semuanya akan kacau.
"Curang sekali, dia bisa tahu apa yang aku lakukan sebelumnya!" gumam Hoshi.
"Siapa yang curang?"
Gumaman yang ia kira pelan ternyata terdengar oleh Yu Ju yang baru saja keluar dari gerbang rumahnya.
"Memangnya aku bicara apa." jawab Hoshi.
Dia harus berpikir cara agar Yu Ju tidak bisa membaca pesan pikirannya, jangan sampai mereka bersentuhan.
"Waw kau memakai topi hari ini!" seru Yu Ju hendak meraih topi Hoshi.
Dia juga tidak boleh memegang benda apa pun milikku, pikir Hoshi segera menghindar dengan mencondongkan badannya ke belakang.
"Kau kenapa?" heran Yu Ju.
Seperti apa yang dikhawatirkan Hoshi, Yu Ju memang mengetahui perasaannya. Dia pernah menerima suatu pesan dipikirannya ketika ia meminta agar Hoshi tetap tinggal dan jangan masuk ke tempat billiard. Hoshi pernah berlatih mengatakan bahwa dia sudah lama jauh lebih lama dari rasa suka Dong Yeol pada Arin yang hanya satu tahun.
Sedang dia mengaku sudah lebih dari 10 tahun! Bisa mengetahuinya membuat Yu Ju salah tingkah sendiri, jauh sebelumnya pun dia pernah melihat Hoshi yang kecewa karena Yu Ju selalu menolak diberi hadiah kalung. Padahal menurut So Mi wanita paling suka kalau diberi perhiasan. Maka ia memilih untuk memberikan penyerut pensil saja.
Mereka pergi ke taman di dekat Sungai Han dan menggelar tikar. Sepanjang perjalanan tadi mereka hanya diam, Hoshi menyuruh agar apa pun yang terjadi saat naik sepeda nanti Yu Ju tidak boleh berpegangan padanya.
Makanan sudah tertata, Hoshi sampai heran kenapa menyiapkan makanan sangat banyak ketika mereka hanya berdua. Dan pertanyaannya itu terjawab sudah ketika ia mendengar suara So Mi dari kejauhan, berjalan mendekati mereka. Bukan hanya So Mi tapi semua anggota klub, Hoshi tak habis pikir kenapa Yu Ju mengajak mereka juga.
Seharian wajah Hoshi cemberut, dia tidak bisa mengatakan apa pun pada Yu Ju disaat banyak orang seperti ini. Dong Yeol yang kecil ternyata banyak makan, dia dan Arin terlihat lebih dekat dan nyaman. Begitu pun dengan Woo Shin dan So Mi yang saling menyuapkan makanan, sebenarnya acara apa ini.
Piknik selesai saatnya pulang, mungkin Hoshi bisa mengatakannya saat diperjalanan. Dia menuntun sepedanya sesekali melirik pada Yu Ju yang bersenandung riang, begitu senangnya-kah dia hari ini? Hoshi mencibir dan kembali menghela,
"Kau senang?" tanyanya kemudian.
"Saaangat!" kata Yu Ju terus mengingat kata-kata Hoshi yang muncul dipikirannya.
Laki-laki itu bilang sudah menyukainya lebih dari 10 tahun, itu berarti ketika mereka umur 7 tahun saat pertama kali Yu Ju mampu melihat masalalu orang lain. Dan orang pertama itu adalah Hoshi, dia tidak tahu kalau hari itu di taman bermain adalah hari terakhir mereka bermain bersama. Betapa kejamnya Hoshi pergi tanpa memberitahunya, dan membuatnya terus menunggu di taman bermain meski tahu orang yang ditunggunya tak akan pernah datang.
Saat Hoshi menghubunginya untuk pertama kali dia sangat senang, apa lagi mengetahui mereka akan satu sekolah di SMA Mansae. Dia jadi sering memegang barang-barang Hoshi dan mencari tahu apa saja yang teman kecilnya lakukan di Jepang, sampai ia tahu Hoshi pernah mendapatkan pengakuan cinta dari seorang gadis Jepang. Ia mulai tak suka dan tak ingin melihatnya lagi, tapi hal seperti itu sulit dihindarinya.
Mereka sering bersama dan membuat klub bersama, jadilah Yu Ju tahu bahwa sebenarnya Hoshi menolak wanita bernama Keiko itu. Dan ia pun kembali seperti dulu, mempermainkan Hoshi setiap pria itu bertanya tentang apa yang bisa dilihatnya ketika menyentuhnya.
"Tapi sepertinya kau tidak senang, ada apa?" Yu Ju bertanya meski sebenarnya tahu, "Kalau begitu aku akan bernyanyi untukmu,"
Yu Ju berdehem untuk menyiapkan suaranya.
"Mollaseo naega ireol jureun, naega nae jeonbuga deol jureul, neoui haengbokdeuldo neoui seulpeumdeulmajeo, ne modeun gae nae geosil jul mollasseo..."
Hoshi menikmati lagunya, dia tahu bahwa Yu Ju juga memiliki suara yang cocok untuk menjadi penyanyi tapi gadis itu selalu menolak untuk bernyanyi dan malah menyuruhnya saja yang bernyanyi.
"Ijen nae mam gobaekhalge, deoneun sumgil su eopsneun nae mam neol johahandago neol saranghandago nega naui jeonburago, ireon naui mam badajugessni?" - Lirik Lagu Confession, SinB ft Si Jin.
Yu Ju mengakhiri lagunya dia menoleh pada Hoshi dan bertanya, "Bagaimana kau mau menerimaku, kan? Jika sulit seharusnya kau tidak perlu berusaha lebih, karena aku yang akan mengatakannya lebih dulu... kau,-"
Hoshi mencium pipi Yu Ju. Rasanya Yu Ju tersihir sehingga tak bisa melanjutkan perkataannya, dia terdiam perlahan senyumnya mengembang.
"Nado johahandago, nado saranghandago (aku juga menyukaimu, aku juga mencintaimu)" bisik Hoshi semakin membuat Yu Ju tersenyum geli, "Aku sudah menyukaimu,-"
"Lebih dari 10 tahun lamanya," sela Yu Ju.
Hoshi tertegun, matanya mendelik dan berseru, "Curang sekali kau sudah mengetahuinya!"
"Tadi pagi juga kau mengataiku curang!" pekik Yu Ju.
Mereka terlihat begitu senang, tak ada lagi yang perlu ditutupi. Bagi Hoshi membagi masalalunya dengan Yu Ju tidaklah buruk.
***
Hari ini pertama kalinya klub magic menerima undangan untuk menampilkan keahlian sulap mereka. Sudah satu bulan mereka berlatih, karena Hoshi selalu gagal dia ditunjuk untuk menjadi badut. Awalnya Hoshi menolak, bukan Hoshi namanya kalau dia langsung menerima. Tapi Yu Ju menyakinkannya dan mengatakan bahwa Hoshi adalah badut tertampan yang pernah dilihatnya. Semua anggota klub tahu mereka mulai berpacaran setelah piknik dadakan itu, dan mereka terkadang iri dengan hubungan mereka yang sudah terjalin sangat lama.
"Ayo semuanya bersiap!" seru Yu Ju dengan menggunakan kostum ala peri.
Sedang So Mi dan Arin memakai gaun panjang dengan hiasan bunga. Woo Shin dan Dong Yeol siap memukau penonton dengan trik sulap mereka. Setelah misi geng sekolah mereka tidak menerima misi lainnya, dan beralih menjadi seorang macigian. Keputusan ini disambut baik oleh semua anggota dan mereka bekerja keras.
Melupakan segala rumor misteri masalalu di sekolah, yang sempat mereka selidiki. Biarlah masalalu itu terpendam dimasanya, mereka hanya harus menjalani masa sekarang dengan indera ke-6 Yu Ju yang masih membantu.
"Panggungnya cukup luas, aku mulai gugup." kata So Mi.
"Jangan gugup, kita pasti bisa!" sahut Yu Ju mengulurkan tangannya, menatap yakin pada semua anggota.
Hoshi menaruh tangannya di atas tangan Yu Ju, "Demi misi pertama kita!"
Diikuti dengan So Mi, "Yang akan memukau semua penonton!"
Keenam tangan yang tertumpuk saling menatap yakin, dan berteriak kompak, "FIGHTING!"
Tidak ada yang lebih menarik selain menjalin pertemanan saat masih sekolah, bukan berarti pertemanan setelah lulus sekolah tak menarik, namun ada baiknya kita bersosialisasi sedari kecil agar kelak hidup kita menyenangkan.
~
The End.
Series pertama dari Penta Fantasy, selesai!
Kita lanjut yuk ke cerita yang masih berlatar sekolah dan ketemu lagi dengan member seventeen.
Alesta Cho.
JADWAL UPDATE BARU
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro