Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Lima♪

  "Hei bocah kenapa kau di sini?" tanya [Name] pada seorang anak laki-laki berumur sekitar empat tahunan yang duduk di depan meja makan.

  "Mama sedang pergi jadi aku ke rumah aunty," jawabnya dengan wajah polos.

  "Kakakmu dan suaminya ada pekerjaan di luar kota selama seminggu dan Sora tidak ada yang mengasuh, jadi ia dititipkan di sini," ucap sang ibu yang berjalan dari arah dapur sambil membawa sekeranjang kecil buah stroberi. "Ini, antarkan ke rumah sebelah," ucapnya sambil memberikan keranjang berisi buah stroberi tadi.

  "Rumah keluarga Kirishima?" ucap [Name] memastikan.

  "Iya."

  "Mah malu," ucap [Name].

  "Kenapa malu? Natsuya pacarmu kan."

  'Bukan lagi mah,' tangis [Name] dalam hati.

  "Tidak perlu malu-malu segala, cuma sebentar," ucap ibunya dengan nada sedikit memaksa.

     Dengan berat hati akhirnya [Name]  menerima keranjang itu.

  "Aunty, Sora ikut ya." awalnya [Name] ingin menolak, tapi melihat wajah keponakannya yang polos sedang memohon padanya ia jadi tidak tega.

  "Ayo," ucapnya.

     Sora melompat-lompat senang ketika [Name] memperbolehkannya ikut. Sebelum mereka putus, Sora memang sering bertemu dengan Natsuya.

***

     [Name] menekan bel rumah keluar Kirishima.

  "Aunty paman Natsuya ada tidak?" tanya Sora dengan antusias.

  "Aku tidak tau Sora," balas [Name].

  "Nanti yang buka pintu siapa?"

  "Mana aku tau," ucap [Name] malas, pasalnya Sora terlalu banyak bertanya sejak tadi.

     Ketika [Name] ingin menekan bel sepersekian kalinya, pintu terbuka.

  "Paman Natsuya!!"

  "Jangan panggil aku paman anak kecil," ucap Natsuya.

  "Tanaman di rumah sedang berbuah, mama memberikan ini," ucap [Name] sambil memberikan keranjang berisi buah stroberi yang kemudian diterima oleh Natsuya.

  "Terimakasih," ucap Natsuya yang dijawab anggukan oleh [Name].

  "Sora ayo pulang," ucap [Name].

  "Aku ingin di rumah paman Natsuya," ucap Sora.

  "Jangan Sora." [Name] melarang Sora.

  "Biarkan dia di sini," ucap Natsuya.

  "Tidak perlu. Sora ayo pulang," ucap [Name] sambil menggandeng tangan keponakannya.

  "Tapi aunty, aku ingin di sini."

  "Kau tidak dengar apa? Dia ingin di sini," ucap Natsuya sambil meraih tangan Sora yang tidak digandeng oleh [Name].

  "Kau ini kenapa?" ucap [Name] sinis.

  "Dia ingin di sini, kenapa kau memaksanya pulang?" ucap Natsuya tak kalah sinis.

  "Aku tidak memaksanya, lagipula dia keponakanku."

  "Sora jangan dekat-dekat dengan aunty mu." Natsuya menarik tangan Sora, sehingga tangannya yang tadi digandeng oleh [Name] terlepas.

  "Hey!" [Name] tidak terima. "Sora nenek memanggilmu, ayo kita pulang."

  "Sora kau ingin di sini kan?" tanya Natsuya pada Sora.

  "Provokator!!!"

  "Hei suami istri di depan sana! Jangan berisik!" teriak Ikuya dari dalam rumah.

     [Name] dan Natsuya terdiam.

  "Aunty aku bermain di sini ya, aunty pulang saja dulu. Nanti paman Natsuya akan mengantarku pulang," ucap Sora.

  "Jangan. Nanti kau membuat mereka repot."

  "Sora kan anak baik." Bocah itu menunduk, sedangkan [Name] jadi merasa bersalah.

  "Kalau begitu jangan nakal ya." [Name] menyerah, sedangkan Natsuya tersenyum penuh kemenangan.

     [Name] pulang dengan wajah kesal, sedangkan Natsuya dan Sora kemudian masuk ke dalam rumah.

  "Paman Natsuya tidak pernah ke rumah aunty lagi?" tanya Sora.

  "Memangnya kenapa?" Natsuya menyejajarkan dirinya dengan tinggi Sora.

  "Katanya aunty kangen."

***

Ikuya
Kenapa berhenti berantemnya?

[Name]
Takut ada jomblo yang iri

Ikuya
Nyindir?

[Name]
G

Ikuya
Kode-kodean nya udah selesai?

[Name]
Bodo lah, kakakmu juga sudah ada orang lain

Ikuya
Aku tidak mau ya punya kakak ipar selain kau

     [Name] melempar ponselnya ke kasur dengan sebal. Walaupun Ikuya ingin, ia tidak bisa melakukan apa-apa jika Natsuya sudah punya pengganti.

     Mulai hari itu [Name] berhenti melancarkan kode-kodenya untuk Natsuya. [Name] memutuskan untuk berhenti saja, percuma ia melakukan hal itu jika Natsuya juga tidak peka. Ia menganggap hal ini adalah hukuman karena perbuatan cerobohnya dulu.

     Sore ini [Name] sedang membaca novel di kamarnya. Tapi tak lama kemudian ia meraih ponselnya dan menghela napas panjang.

  "1 April, genap satu tahun kami putus dan aku masih dalam perasaan yang sama," ucap [Name] pelan. "Arghh kenapa dulu aku melakukan hal itu." [Name] mengacak-ngacak rambutnya sendiri. Tangannya lantas bergerak mengusap buliran air mata yang jatuh tanpa sadar.

     Jujur saja hal itu lah yang membuatnya menjadi jera melakukan April mop, karena memang sebelum putus hubungan mereka baik-baik saja tanpa ada pertengkaran. Sebenarnya ia hanya ingin meminta maaf pada Natsuya, tetapi ia tidak pernah menemukan waktu yang tepat.

     Lamunannya buyar ketika ponsel di sampingnya berbunyi. Ada satu pesan dari Ikuya.

Ikuya
Pergilah ke taman, kakak ingin bicara sesuatu

Ikuya
Ia malu bilang padamu

[Name]
April mop

[Name]
Kau pasti mau bilang seperti itu kan


   Putus akibat April mop membuatnya sedikit sensitif pada tanggal satu April.

Ikuya
Terserah kalau kau tak mau

     Setelah membaca pesan terakhir dari Ikuya [Name] merasa Ikuya tidak berbohong. Lagipula Ikuya bukan tipe orang yang sering ikut-ikutan merayakan April mop.

     [Name] bangkit dari tempat duduknya dan segera berganti baju. Ia kemudian berjalan mendekati Millo dan memasang tali pada kucingnya.

  "Millo ikut ya, nanti biar Natsuya saja yang jadi setannya," ucap [Name].

     Akhirnya [Name] pergi ke taman dengan membawa Millo, ia bisa beralasan mengajak kucingnya jalan-jalan jika akhirnya ia benar-benar dipermainkan oleh Ikuya. Tapi sebelum itu ia berhenti di depan rumah Kirishima lalu mengirimkan pesan pada Natsuya.

[Name]
Sekarang kau dimana?

Natsuya
Di kamar, lantai dua di tempat biasa aku tidur

     [Name] menengok ke balkon kamar Natsuya yang terlihat dari depan rumah.

[Name]
Ke balkon sekarang

     Tak lama kemudian Natsuya keluar dari kamarnya dan menuju balkon. Ia tampak mencari-cari sesuatu. Dan ia kemudian menemukan [Name] yang tengah tersenyum tipis di depan rumahnya.

Natsuya
Lalu?

     Natsuya menatapnya dengan tatapan tak berdosa, sedangkan [Name] yang kesal kemudian mengirimkan pesan ke Natsuya.

[Name]
Lompat

     Setelah mengirim pesan itu [Name] melangkahkan kakinya ke taman, ia berpikir mungkin Ikuya benar-benar mempermainkannya.

  "Tck tsundere dipupuk, tumbuh subur," gumam Natsuya. 

     [Name] duduk di salah satu bangku taman sambil membelai bulu lembut kucingnya. "Dia benar-benar mempermainkan aku," ucapnya kesal.

     Ketika [Name] mulai mengeluarkan ponselnya dan bersiap untuk menghujat Ikuya, Natsuya datang.

  'Dia benar-benar datang?'

     Natsuya duduk di sampingnya, tetapi di antara mereka tidak ada percakapan sama sekali. Hening menyelimuti. Situasi macam apa ini.

  "Kau ingin bicara apa?" ucap keduanya bersamaan.

     Keduanya memalingkan wajah.

  "Kau saja dulu," ucap [Name].

  "Kau saja," balas Natsuya.

  "Tidak, kau dulu."

  "Perempuan dulu."

     Hening kembali.

  'Apakah aku harus mengatakannya sekarang?'

  "Aku... Ingin minta maaf padamu," ucap [Name] pelan sambil menunduk menatap kucingnya. "Kurasa memang aku yang salah, jadi aku minta maaf."

     Natsuya mendengarkan setiap kata yang diucapkan oleh [Name], tetapi ia tidak menanggapi.

  "Aku hanya ingin bilang kalau sebenarnya... Aku...." [Name] menjeda kalimatnya, sedangkan kepalanya tetap tertunduk. "Aku sebenarnya masih sangat menyayangi...."

     Belum sempat [Name] menyelesaikan kalimatnya Natsuya sudah menyela, "Aku juga masih sayang, sama Millo."

  'Jangan berharap lebih darinya [Name]' [Name] tersenyum miris.

  "Tapi dibanding dengan Millo, aku lebih sayang sama yang punya," lanjut Natsuya.

     [Name] segera menoleh kearah Natsuya dengan wajah heran sekaligus terkejut.

  "Aku juga masih sayang kok sama kamu," ucap Natsuya dengan senyum tulus.

     Jantungnya berdegup kencang memompa darah terutama ke bagian pipinya yang kini sudah berubah menjadi merah. Mimpikah ia sampai Natsuya mengatakan itu padanya?

  "Kalau masih sayang, kenapa kamu iyain aja waktu aku minta putus?" tanya [Name] bingung.

  "Aku kira April mop."

  "Memang April mop," ucap [Name] sambil menutup wajahnya dengan kedua tangan. Sebegitu tidak pekanya Natsuya. 'Pengen nangis asli! Pengen nangis!"

  "Oh," gumam Natsuya singkat.

  "Ya udah, pas kan," ucap [Name].

  "Ya udah."

  "April mop!!" ucap mereka bersamaan.

     Keduanya berpelukan. Melepas rindu selama satu tahun dengan status yang tidak jelas.

     Kalau orang lain bertanya sebenarnya mereka putus atau tidak, maka jawabannya adalah tidak. Karena mereka hanya merayakan April mop selama satu tahun. Mungkin di luar sana pun hanya mereka berdua yang merayakan April mop dengan jangka waktu tersebut.

  "Oh iya, waktu meteor shower itu kau minta apa?" tanya [Name].

     Natsuya tampak berpikir sejenak.

Flashback

  'Aku ingin [Name] mengakhiri April mop ini.'

Flashback end

  "Kau tak perlu tau."

***

  "Kuharap mereka berbaikan," ucap Ikuya sambil tersenyum tipis.

Ikuya
Kak pergilah ke taman, [Name] ingin bicara

Ikuya
Ia malu bilang padamu


╮Tamat╰

.
.
Akhirnya udah selesai 💐✨
Terimakasih buat kalian yang udah baca. Makasih juga karena udah mengadakan project ini, setidaknya aku jadi lebih produktif saat masa pandemi 😊🤗
.
Pokoknya makasih banyak ✨

.

Bye bye see you next time 😘

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro