Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

tu-juh [07]

Prang!

Suara pecahan kaca itu tak membuat seorang Kim Yeri terkejut. Ia sangat mengetahui suara itu, dimana ada suara itu pasti ada suara tangisan dan teriakan. Lagi. Ayah dan ibunya bertengkar karena suatu hal yang Yeri tidak tahu dan tak mau tahu.

Yeri berusaha menahan tangisnya. Ia lalu berjalan mendekati jendela kamarnya. Yeri ingin keluar dari rumah ini agar ia tak lagi mendengar suara-suara yang paling dibencinya itu. Satu-satunya tujuan Yeri saat ini adalah June.

Yeri menghapus air matanya lalu keluar dari kamarnya. Ia tak ingin menengok ataupun mendengar sesuatu di belakangnya. Suara tamparan. Suara teriakan. Suara tangisan. Suara ikat pinggang yang menyabet tubuh. Dan masih banyak lagi suara-suara yang Yeri sangat benci.

Yeri menghentikan taksi di depan rumahnya. Di dalam taksi ia mencoba untuk menghubungi June, tapi nomor June tidak aktif.

June, lo kemana?

Setelah 30 menit perjalanan, akhirnya Yeri sampai di depan rumah June. Setelah ia membayar tagihan taksi, ia langsung masuk ke rumah June. Yeri memang sudah biasa masuk ke rumah June tanpa permisi atau mengetuk pintu.

"Yer?" tanya June yang sedang berada di ruang tamu bersama dengan Rose.

"Kak Yeri?" ucap Rose berusaha menyadarkan Yeri dari lamunannya kini.

"H-Hah?"

"Yer, lo kenapa?" tanya June yang sedikit khawatir pada Yeri.

"G-Gue gapapa kok, June. Tadi gue bosen aja di rumah," jawab Yeri berbohong.

"Bokap nyokap lagi?" tanya June seakan-akan tahu masalah Yeri. Tapi, Yeri malah menggeleng.

"Enggak. Bokap masih di Amsterdam, masih ngurusin bisnis keluarga. Nyokap lagi tidur, kecapean kali. Lo berdua lagi ngapain sih? Kayanya asik banget," tanya Yeri.

"Oh, ini. Gue minta tolong sama Kak June buat di ajarin rumus logaritma," jawab Rose. Yeri hanya mengangguk sambil mulutnya membentuk huruf O.

"Yaudah, gue mau nyari cemilan nih. Gue duluan ya! Semangat belajarnya, Rose!" ucap Yeri sambil berdadah ria pada June dan Rose. Yeri lalu pergi dari rumah June. 

"June, lo kenapa?" tanya Rose yang melihat June sedari tadi hanya melamun. June lalu tersadar dari lamunannya.

"Yeri kemana?"

"Lah, kan tadi udah pamitan. Lo sih pake ngelamun segal--" June langsung keluar dari rumahnya sebelum Rose menyelesaikan kata-katanya. Rose menatap June keheranan.

Sorry, Yer. Gue gabisa jadi sahabat yang baik pas lo lagi sedih dan banyak masalah kaya gini

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro