Tertimpa Cinta
Quest 7 : Settingkan tokoh utama pergi ke toko buku. Tak sengaja ia bertemu dengan orang yang ia sukai. Pemberian nama bab terserah dan jangan lupa ketentuan yang berlaku.
---
Setelah sekian lama menjadi santri baru, akhirnya salah seorang Ammah memberikan tugas yang mengharuskan anak didiknya pergi ke toko buku untuk membeli buku apa saja yang akan dijadikan referensi pelajaran Bahasa Indonesia nanti.
"Ammah udah izin ke Om Yono? Kita boleh keluar beneran?" tanya Farihah dengan mata berbinar dan tidak percaya, tetapi berharap.
"Beneran, Sayang. Yuk, cepetan. Ka Opik udah nunggu di depan gerbang," ajak Ammah Nayla.
Semua mengangguk patuh dan berjalan girang seperti anak kecil. Namun, memang faktanya seperti itu. Pesantrennya terkenal sulit untuk soal perizinan keluar/jalan-jalan dan pulang tanpa alasan yang jelas, kecuali bersama pengurus ataupun orang tua yang sedang menjenguk anak mereka.
Kelas yang berisikan sebelas orang itu langsung meluncur menaiki mobil kijang berwarna silver dengan kecepatan biasa.
Kata Ka Opik, "Yang penting sampai dengan selamat."
"Ini, mah, namanya buang-buang waktu, Ka," celetuk Arina. Langsung mendapatkan suara tawa dari teman kelasnya.
Oh, iya. Usai sebulan menjalani MOS, kini mereka sudah resmi menjadi santri dari pesantren SAI Home Schooling.
Dan angkatan baru dibagi menjadi dua kelas, yakni kelompok A dan kelompok B.
Sampai di Gramedia, semua langsung bubar dan mencari buku yang diinginkan. Arina dan Farihah memojok ke ujung kanan, bagian novel bergenre romance.
Mereka asyik dan mulai melebur bersama diksi yang penulis rangkai. Mereka terlena hingga tak sadar jika keduanya mulai berjongkok di posisi ujung. Arina di ujung kanan dan Farihah di kiri.
Saat tengah fokus dengan novel di tangannya, rak di belakang Arina bergoyang dan salah satu buku menimpa kepalanya.
"Aduh!" Ia mengaduh keras sambil berdiri cepat.
Benjol dah kepalaku, batin perempuan dengan wajah menahan sakit.
"Astagfirullah, afwan. Say--" Ucapan lelaki itu terhenti, ia menatap Arina sejenak sebelum mengalihkan perhatiannya ke buku setebal dua jari yang ada di dekat kaki perempuan tersebut.
Arina melongo dan terdiam kaku saat Ramdhan mengambil buku di dekat kakinya, jantungnya berdegup kencang, tangannya sedikit bergetar dan berkeringat sangking gugupnya.
Ia bingung, kenapa Ramdhan bisa ada di toko buku yang sama seperti dirinya?
Ramdhan menatap nanar pada buku di tangannya, lalu beralih pada Arina yang masih memegang kepalanya dengan wajah meringis.
"Sakit, ya? Maafkan saya, tadi karena sedikit kesulitan untuk mengambil buku yang saya inginkan, saya ceroboh dan secara tidak sengaja mendorong buku di belakangnya," ucapnya meminta maaf dengan bibir terlipat. Mungkin bingung? Entahlah, Arina tidak dapat menebaknya.
"Ah, iya. Nggak apa-apa, Ka."
"Kamu lagi cari buku apa kalau boleh tau?" tanya Ramdhan. Arina langsung menatap lelaki di hadapannya dengan wajah terkejut.
Bagaimana mungkin Ramdhan bisa sesantai itu mengajaknya berbicara?
To be continue ....
412 kata.
Rin_Blueberry
wga_academy
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro