-partners in theft
"Tetap diam dan buka brankasmu."
Hari yang sangat sial bagi kepala toko barang elektronik itu. Sebuah benda—yang ia yakini bahwa itu pistol—tertodong di belakang punggungnya. Tidak ada kepanikan massal, si penodong bergerak diam-diam. Ujung pistol itu membuat remang semua bulu kuduk, ditambah penodongnya datang dari belakang dan berbisik dengan nada mengancam, terpaksa ia harus bergerak mundur dari pelanggannya dan berjalan ke arah ruangannya.
Bagi si penodong, hari ini sama seperti hari biasanya. Bergerak diam-diam, memamerkan senjata, dan mencuri uang. Sebenarnya ada saja situasi unik saat aksinya berlangsung. Seperti sekarang, targetnya kali ini sedang bekerja sendiri. Si penodong terus menempelkan pistol itu sampai si kepala toko membukakan brankas tokonya. Setelahnya, seorang wanita masuk membawa tas ransel besar yang kosong.
"K-kau Ellios Clarkson?!" Tampak terkejut, kepala toko itu baru menyadari bahwa pelanggan yang sedang dilayaninya tadi adalah salah satu buronan pencuri terkenal di kota. Si wanita menggenakan tudung dan syal yang cukup tinggi sehingga tidak bisa dikenalinya tadi. Lalu seperti mendapat pencerahan, ia menyadari bahwa tokonya tidak dicuri oleh sekelompok pencuri biasa.
"Dan kau—"
"David Clarkson. Senang bertemu denganmu," sela si penodong, lalu sebilah pisau dapur dari tangannya yang lain menggorok cepat memutus arteri karotis kepala toko itu . Korban David tumbang, David sendiri hanya mengernyit dan memindahkan jasad itu ke pojok ruangan.
"Pisau dapur? Tidak ada yang lebih keren?" Ellios mengejek sembari tangannya terus merelokasikan uang-uang itu. David hanya hanya balas mencibir tunangannya.
"Sudah semua?"
Seorang pemuda lainnya menatap kedatangan pasangan itu. Ellios mengangguk dan David mengacungkan jempol bangga. Dengan respon itu, Liam sudah yakin kalau mereka sudah bisa pergi dari sini sekarang, jadi ia memberi tahu Jo untuk tancap gas sebelum seseorang menemukan mayat berdarah di dalam kios tadi.
Selain Ellios dan David sebagai pengeksekusi lapangan, ada Jo si spesialis antar-jemput dan Liam yang bertugas mengawasi keadaan. Keberadaan mereka cukup tersohor di Kota XX, target operasi keempat kelompok kriminal ini sering berpindah-pindah dari satu distrik ke distrik lainnya. Memberikan teror para pemilik usaha—terutama perhiasan—yang takut hartanya raib
"Hari bagus lainnya kawan-kawan!" Liam bersorak melemparkan tumpukan-tumpukan uang tadi ke dalam gudang. Markas sekali lagi dipenuhi atmosfer kebanggaan. Entah sampai kapan akan ditimbun, tapi semua anggota memiliki tujuan mereka masing-masing untuk menggunakannya. Seperti Jo yang akan terus membeli barang-barang aneh nan unik dari situs penjualan gelap (dia bilang itu fetish-nya), Liam yang ingin membeli kapal pesiar megah untuk berkeliling dunia, serta Ellios dan David untuk keberlangsungan hidup mereka dan anak-anak mereka kelak.
"Bagaimana jika suatu hari tidak bagus?" Jo dari sudut ruangan duduk meramu cairan-cairan kimia, mungkin akan digunakan untuk praktik bunuh dirinya sewaktu-waktu. Ia selalu mengeluarkan gloomy vibe setiap hari, sangat berbeda dengan Liam yang dipenuhi aura keceriaan anak-anak-tingginya pun paling pendek dari anggota lain.
"Entahlah, aku tidak pernah memikirkannya sampai hari itu datang." Liam menjawab santai. Tas besar tadi sudah kosong lalu ia menutup pintu gudang, bersantai duduk di sofa ruangan.
"Kalau kau tanya padaku, yang jelas aku tidak mau menghabiskan akhir hayatku tertahan di balik sel penjara," timpal David. Ia terlihat berjalan kesana-kemari mencari pisau-pisau khusus yang selalu dihilangkannya sendiri.
"Yang jelas, mereka tidak akan bisa menangkap kita." Berjalan memasuki ruangan, Ellios muncul dengan bulir-bulir air yang masih menggantung di rambutnya. Setengah jam dan wanita itu baru ke luar dari kamar mandi. Anggota lainnya pun balas mengangguk dalam diam.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro