Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Partner

Pic: Minoru Joeling

.

.

.

Malam ini Lan SiZhui disuruh untuk berburu malam di sebuah hutan, sendirian. Lan JingYi tidak menemaninya karena ditempatkan di tempat lain, biasanya kalau berburu malam Lan SiZhui selalu berdua dengannya namun karena Lan JingYi ditempatkan di tempat lain, dia harus rela berjalan-jalan di sebuah hutan yang gelap sendirian. Saat berjalan di hutan gelap itu, samar-samar Lan SiZhui mendengar gonggongan anjing dari arah timur, Lan SiZhui berjalan perlahan menuju suara itu sembari menggenggam erat gagang pedangnya yang masih terbungkus dengan sarung di sebelah kirinya.

"Fairy kenapa kamu menggonggong terus?" dari kejauhan terdengar suara yang familiar di telinga Lan SiZhui.

Inikan suara anak dari sekte Lanling Jing itukan? Tanya Lan SiZhui pada dirinya sendiri.

Krek

Lan ShiZui menginjak dahan pohon saat ia berjalan mendekat. Lan SiZhui berhenti berjalan, dan tetap dalam posisinya.

"Siapa disana?!" teriak seseorang dari jarak 50 meter dari Lan SiZhui berdiri.

Badan Lan Si Zhui tegang saat mendengar suaranya, Lan SiZhui lebih memilih diam daripada menganggapi teriakan anak dari sekte Lanling Jing itu. Lan SiZhui menutup kedua matanya erat, jantungnya berdegup dengan kencang, Lan SiZhui mendengar suara langkah ke arahnya.

"Ternyata kau." wajah Jin Ling terkejut saat melihat Lan SiZhui.

Lan SiZHui membuka matanya takut-takut. "Ji-Jin Ling? Syukurlah ternyata benar kamu." ucap Lan SiZhui sambil bernafas lega, walaupun sebelum bertemu, dia sudah tau kalau orang itu adalah Jin Ling.

Jin Ling melihat Lan SiZhui penuh dengan tanda tanya, lalu memiringkan kepalanya ke kanan sedikit. "Tumben tidak bersama Lan JingYi." Jin Ling melirik ke kanan. "Biasanya kalian berdua seperti anak kembar yang tidak terpisahkan." lanjutnya agak sedikit mengejek.

Lan SiZhui menganggapi perkataan Jin Ling hanya dengan senyuman lembut, saat Lan SiZhui tersenyum begitu tulus Jin Ling melihatnya, dan membuat mukanya sedikit memerah. Jin Ling langsung membalikan badannya, membelakangi Lan SiZhui.

"Fa-Fairy, berhentilah menggonggong." suruh Jin Ling pada anjing sprititual yang mengonggong ke sebuah pohon tanpa henti.

Lan SiZhui berjalan mendekati Jin Ling, dan berdiri bersebelahan dengannya. "Mungkin Fairy merasakan sesuatu dari pohon itu." ucap Lan SiZhui.

"HUWA!" Jin Ling terkejut mendapati Lan SiZhui berdiri di sampingnya. "Se-sejak kapan?" mukanya kembali memerah.

Lan SiZHui melihat ke arah Jin Ling bingung. "Sejak tadi." wajah bingung Lan SiZHui berubah menjadi senyum kembali.

Jin Ling memalingkan mukanya, ia tidak mau Lan SiZhui melihat wajahnya yang memerah, ia menaruh kedua tangannya di pinggang. "Mu-mungkin saja," kedua matanya curi-curi pandang dengan sesuatu yang terbungkus kain putih yang dibawa oleh Lan SiZhui. "kau membawa guqin?"

"Ah iya, untuk berjaga-jaga." jawabnya pelan.

"Hmmm..." Jin Ling berpikir sejenak, melihat pohon yang diteriaki oleh anjingnya, dan guqin yang ada di balik punggung Lan SiZhui. "bagaimana kalau kau mencoba inquiry?"

"Eh? Tapi..." Lan SiZhui ingin menolak tetapi ia juga penasaran dengan pohon itu juga. Padahal pohon itu biasa saja bukan jenis yang biasa ditempati oleh hantu bernama Kuntilanak, dan sebagainya.

Lan Shizui mulai memainkan guqinnya, tetapi baru saja ia memetik senar, seseorang dari atas pohon terjatuh, dan Fairy mengonggongi orang itu, dan orang itu lari ke mencari perlindungan.

"LAN WANGJI!" teriak orang tersebut sambil berlari menjauh. Sepertinya Jin Ling, dan Lan SiZhui tau siapa orang itu, siapa lagi kalau bukan Wei WuXian atau biasa dipanggil sebagai kebutuhan setriliun umat, Wi-Fi.

Setelah orang itu pergi menjauh, Fairy berhenti menggonggong, lalu anjing berjenis husky itu berjalan ke depan Jin Ling, dan duduk di depan Jin Ling. Lan SiZHui sama Jin Ling tidak bereaksi apa-apa setelah melihat kejadian itu. Lan SiZhui menutup kembali guqinnya dengan selembar kain putih, dan menggending kembali.

"Jin Ling," panggil Lan SiZHui.

"Apa?" Jin Ling melihat ke arah Lan SiZHui, lalu menaikkan sebelah alisnya.

"Saat berburu malam, kau selalu sendiri?" tanya Lan SiZHui sembari melihat langit.

Jin Ling melihat ke arah Fairy dengan tatapan sendu. "I- TIDAK! Aku bersama dengan Fairy."

Tangan kanan Lan SiZHui terangkat tinggi, lalu menaruh tangannya di atas kepala Jin Ling, ia mengusap kepala Jin Ling pelan. "Apakah kau mau melihat tempat yang sangat menakjubkan?"

Kepala Jin Ling terangkat. "Dimana itu?"

"Ikut aku." Lan SiZhui menarik tangan Jin Ling.

Jin Ling melihat ke belakang. "Fairy ayo!"

"Woof." Fairy berlari mengejar Lan SiZhui, dan Jin Ling.

Mereka berlari ke suatu tempat dihutan itu, setelah beberapa menit berlari mereka akhirnya sampai di suatu tempat, tempat itu dikelilingi oleh pohon-pohon, kalau dilihat dari langit seperti sebuah pohon membuat sebuah lingkaran, dan ditengah-tengah adalah mereka yang sedang berdiri melihat ke sekeliling tempat itu.

"Jin Ling, ini adalah tempat favoritku, aku, dan JingYi selalu kesini kalau sedang penat karena tidak mendapat buruan yang bagus." ucap Lan SiZhui sedikit dengan semangat, lalu ia duduk di hamparan rumput yang luas itu. "Ayo duduk." Lan SiZhui menepuk-nepuk rumput seakan menyuruh Jin Ling duduk disebelahnya.

Senyum Jin Ling mengembang lalu duduk di sebelah kiri Lan SiZhui, kepalanya terangkat ke atas. "Indah..."

"Benerkan? Tempat ini adalah penghilang penat paling mujarab." Lan SiZhui menunjuk ke atas. "Lihat ada bintang jatuh!"

Jin Ling melihat ke arah Lan SiZhui. "Terima kasih..." ucapnya lirih.

Lan SiZhui mengangkat kedua alisnya saat melihat Jin Ling. "Sama-sama," Lan SiZhui tersenyum lagi. "aku tau pasti kamu penatkan mengahadapi pamanmu yang keras itu?"

"Bisa dibilang seperti itu sih..." Jin Ling menggoyangkan badannya ke kiri, dan kanan secara bergantian. "Lan SiZhui,"

"Apa?" kedua alis Lan SiZhui terangkat kembali.

"Maukah kau menjadi temanku?" tanya Jin Ling dengan wajah memerah.

"Kitakan sudah berteman semenjak kita bertemu di gunung Dafan," ucap Lan SiZhui dengan senyum manisnya, kedua tangannya menggenggam tangan Jin Ling. "iyakan?"

"I-iya hehehe." Jin Ling hanya bisa tertawa paksa.

Lan SiZhui memainkan guqinnya lagi, nada-nada indah nan melow dari hasil petikannya membuat Jin Ling mengantuk, setelah beberapa menit Lan SiZhui memainkan guqinnya, tanpa sadar Jin Ling sudah tertidur di sampingnya bersama dengan Fairy. Lan SiZhui mengelus kepala Jin Ling pelan, dan mengelus pipinya dengan jempol sembari Lan SiZhui tersenyum tipis, dia tidak menyangka Jin Ling yang short-tempered, dan sombong bisa semanis ini saat tertidur, karena Lan SiZhui berpikir untuk tidak membangunkannya, dia memilih untuk tidur bersama dengannya setelah membungkus kembali guqinnya dengan kain putih. Tak lama kemudian mereka tertidur sambil berpegangan tangan. Keesokan harinya mereka ditemukan oleh Wei WuXian, dan Jiang Cheng.

Wei Wuxian tersenyum jahil, lalu menaruh kedua tangannya di kepala. "Aku tidak tega membangunkan mereka."

Dahi Jiang Cheng mengkerut melihat Jin Ling sedang tertidur dengan senyuman. "Lebih baik membangunkan mereka sekarang."

Wei WuXian bersiul. "Apakah kau tidak merasakan sesuatu saat melihat mereka tidur dengan damai?"

Jiang Cheng, "Yang aku rasakan hanyalah ingin mematahkan kakinya karena sudah membantumu pergi saat itu."

Wei Wuxian tertawa garing. "Sudahlah biarkan saja mereka seperti ini sampai terbangun sendiri."

Jiang Cheng melirik tajam ke arah Wei WuXian. "Kau tidak akan membawa pulang 'anak'mu ini?"

Wei WuXian mengerucutkan bibirnya. "Aku tidak mau mengganggunya tidur..."

Jiang Cheng, "Tapi bukannya kau disuruh oleh Lan Wangji untuk membawanya pulang?"

Wei Wuxian mencabut sebuah ilalang, lalu memainkan ilalang itu ditangannya. "Tapi aku benar kasian lihatlah wajah imut mereka, bukankah mereka sangat serasi untuk menjadi partner berkultivasi?"

Jiang Cheng memutar kedua bola matanya malas. "Terserah. Kalau begitu ayo pergi, biarkan mereka pulang sendiri."

Wei Wuxian tersenyum lima jari, lalu merangkul pundak Jiang Cheng. "Begitu dong aku salut denganmu."

Jiang Cheng, dan Wei WuXian pun pergi meninggalkan mereka, dan kembali ke sekte masing-masing. Setelah Jiang Cheng, dan Wei WuXian pergi, mereka berdua terbangun, dan tidak sengaja mereka mendengar pembicaraan Jiang Cheng, dan Wei WuXian. Wajah Jin Ling memerah lagi entah keberapa kalinya, lalu Lan SiZhui melepas ikat kepalanya yang berwarna putuh, dan mengikatkan pita itu pada salah satu pergelangan tangan Jin Ling.

"Aku ditambah kamu sama dengan partner." ucap Lan SiZhui dengan senyumnya seperti biasa.

"Ka-kamu ngomong apa sih?" Jin Ling terkejut dengan ulah Lan SiZhui, dia tau maksud tersembunyi dari pita putih yang selalu dipake oleh orang-orang di sekte Gusu Lan.

"Mulai sekarang mohon kerja samanya." ucap Lan SiZhui dengan senyum manisnya.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro